Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA

BERDASARKAN RISIKO DAN PENGEMBALIAN REKSA DANA SAHAM


SYARIAH DAN JII

Deny Surahman

Abstract
This Research have purpose to know the performance of syariah security fund with
looking from risk and return different at syariah fund with JII performance. Are syariah
performance outperform or under perform with JII performance. This riset using TWR (time
weight rate of return) and risk adjusted performance method.
The result from this riset with TWR method that PNM Equity have 22% point, Si
Dana saham have -6% point, Trim syariah have -8% point, CIMB have -1% point and last JII
have -3% point. So the syariah fund who outperform than JII are PNM and CIMB syariah
security fund cause have the biggest point than JII. If using sharpe, treynor and Jensen have
the result that PNM and CIMB working outperform with JII performance, PNM sharpe have
57% point, PNM Treynor Have 17% point, PNM Jensen have 24,76%. If CIMB Sharpe have
-8% point, CIMB Treynor -2% point, CIMB Jensen have 0,34% point. For the next analysis I
suggest that the periode of analysis more than one year and the object not only syariah
security fun but must be adding with mix syariah fund to know the performance except
syariah security fund.

Keywords : Investment, Risk and Return of Syariah Security fund, JII Performance

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki waktu dan keahlian untuk
menghitung resiko atas investasi mereka. Bentuk portofolio yang biasa digunakan bisa berupa
saham, obligasi maupun instrumen pasar uang lainnya seperti valuta asing dan deposito. Di
Indonesia sekarang ini, proses screening terhadap produk saham yang berprinsip Syariah sudah
tidak terlalu sulit lagi, karena sudah ada indeks saham berbasis Syariah yaitu Jakarta Islamic
Indeks (JII), yang dapat mempermudah pemilihan saham dan pengukuran kinerja investasi
berbasis Syariah. Selain itu Instrumen Pasar Modal Syariah lainnya yang sudah mulai marak
adalah Obligasi Syariah, sedangkan pasar uang Syariah sudah lebih dahulu berkembang
dipelopori dengan pendirian Bank berbasis Syariah dengan nama Bank Muamalat yang mulai
beroperasi sejak tanggal 1 Mei 1992.
Kegiatan investasi yang bernafaskan Islam khususnya reksa dana Syariah akan menarik,
terutama karena memberi keyakinan bahwa kegiatan investasi juga merupakan sebentuk kegiatan
muamalah (keperdataan) dalam Islam. Reksa dana Syariah ini dapat dijadikan salah satu
alternatif masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim untuk ikut serta dalam kegiatan pasar
modal dengan cara yang halal, sesuai syariat agama. Mengingat hal tersebut, Indonesia jelas
merupakan pasar potensial untuk tumbuhnya investasi yang bersifat islami.
Segencar apapun fatwa disebar luaskan. Pertimbangan keuntungan dan resiko yang
akan diterima, tetap menjadi pertimbangan pertama bagi investor untuk menanamkan
modalnya. Tidak terkecuali para investor muslim dalam memutuskan untuk berinvestasi pada
produk syariah. Para investor, baik investor perorangan maupun investor kolektif sebelum
menentukan keputusan untuk memilih jenis reksa dana, perlu melihat dan memperhatikan
aspek kesehatan perusahaan tersebut. Salah satu indikator dalam menilai kinerja reksa dana
adalah dengan memperhatikan NAB (Nilai Aktifa Bersih) yaitu pengembalian dan risiko
yang ada pada tiap reksa dana yang menghasilkan performance suatu reksa dana, apakah
reksa dana tersebut lebih baik kinerjanya di pasar apa lebih buruk kinerjanya dari pasar
berdasarkan patokan nilai kinerja di JII. Hal ini karena berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan portofolio di pasar yang secara langsung berpengaruh kepada return yang
akan diperoleh oleh para investor. Dalam setiap pengelolaan kinerja reksa dana, setiap
manajer investasi berharap bisa selalu memperhatikan NAB masing-masing reksa dana yang
menjadi tanggung jawabnya. Maka dengan alasan tersebut penulis ingin mengetahui kinerja
reksa dana saham syariah yang ada dan berapa pengembalian yang dihasilkan bagi para
investor yang dibandingkan dengan kinerja pasar.
Perumusan masalah
Peramasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kinerja
saham yang dikelola outperformance atau underperformance dari pasar, yang dirumuskan
dalalam beberapa pertanyaan penelitian, berikut:
1. Bagaimanakah kinerja reksa dana saham syariah dari sisi return dan risiko yang
ada?.
2. Apakah jenis reksa dana saham syariah yang dikelola outperformance atau under
performance dengan kinerja JII dari sisi return dan risikonya?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui potensi dan kinerja suatu reksa dana Saham Syariah yang ada sekarang.
2. Mengetahui reksa dana manakah yang outperformance dan yang underperfrmance
dari pasar.
3. Mengetahui prospektus yang baik untuk mengalokasikan dana investasi pada reksa
dana saham syariah.

Tinjauan Pustaka
Kata “Investasi” sepertinya sudah sering kita dengar dan ucapkan. Namun definisi
yang tepat, masih banyak yang belum paham. Ada beberapa definisi menurut para ahli yaitu :
Menurut Jogianto (Jogianto, 2000 : 109) dalam bukunya berjudul “Teori Portofolio dan
Analisis Investasi” memberi pengertian bahwa Investasi adalah penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.
Dalam melakukan investasi seorang investor harus mengetahui konsep dasar investasi,
yaitu pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risk yang dihadapi. Return
dan risk memiliki hubungan yang searah dan liner. Artinya semakin besar return yang
diharapkan, semakin besar pula risk yang ditanggung.
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan.
Menurut Manurung (2007 : 83) tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap, yaitu:
1. Penentuan Tujuan Investasi
Tujuan investasi masing-masing investor biasanya berbeda-beda tergantung pada
investor membuat keputusan tersebut. Biasanya investor memilih investasi yang
mudah diperdagangkan tetapi memberikan return yang tinggi,
2. Penentuan Kebijakan Investasi
Di dalam tahap ini investor harus memulai dengan penentuan alokasi aset. Investor
juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan
investasi seperti berapa besar dana yang dimiliki, porsi pendistribusian dana, beban
pajak dan pelaporan yang harus ditanggung,
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Ada dua strategi portofolio, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif.
Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik.
Strategi potofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring
dengan kinerja indeks pasar,
4. Pemilihan Aset
Tujuan dalam tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efesien, yaitu
portofolio yang menawarkan return yang diharapkan yang tinggi dengan tingkat
risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return yang diharapkan tertentu dengan
tingkat risiko terendah, dan
5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan membandingkan hasil
Tingkat pengembalian portofolio dengan risikonya dihitung dan dibandingkan dengan
patokan pasar (benchmarking ) yaitu bisa berpatokan kepada IHSG, BEJ, atau JII

Definisi Operasional dan Alat Ukur Variable Penelitian

1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing


didefinisikan sebagai berikut:
a. Kinerja reksa dana adalah ukuran tingkat pencapaian kemampuan reksa dana
untuk menghasilkan return atau risiko yang diperoleh dari portofolio reksa dana,

b. Kinerja pasar adalah ukuran tingkat pengembalian (return) dan risiko yang
dihasilkan dari suatu portofolio,

c. Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentukyang bersifat ekuitas

d. Outperform dari pasar : yaitu suatu indikasi kinerja reksa dana saham bahwa
reksa dana tersebut memiliki kinerja yang baik karena nilai return dan risikonya
lebih baik dengan nilai return dan risiko di pasar atau JII.

e. Underperform dari pasar : yaitu suatu indikasi kinerja reksa dana saham bahwa
reksa dana tersebut memiliki kinerja yang buruk karena nilai return dan risikonya
lebih buruk dengan nilai return dan risiko di pasar atau JII.

2. Alat ukur variable penelitian


a. Total return (time-weight rate of return) adalah metode untuk mengukur return
historis portofolio selama periode tertentu,
b. Risk adjusted performance adalah ukuran evaluasi kinerja portofolio dengan
memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungan dengan Metode Sharpe,
Metode Treynor, dan Metode Jensen.
Analisis Data
Dalam sub ini penulis melakukan analisis data dengan beberapa metode yang ada untuk
mengukur kinerja suatu reksa dana saham, adapun yang digunakan dalam pengukuran
kinerjanya antara lain sebagai berikut:

1. Mengukur return sub periode reksadana saham syariah dan pasar dengan mengetahui
nilai portofolio di awal dan akhir periode, return portofolio.

= return portofolio

= nilai portofolio pada hari t

= nilai portofolio pada hari ke t-1

2. Menghitung besarnya rata-rata return reksa dana saham syariah dan pasar dengan
rumus aritmatik mean (metode penghitungan statistika yang dipakai untuk
menghitung rata-rata).

= rata-rata return selama suatu periode

= jumlah return selama suatu periode

= jumlah observasi

3. Mengukur total return dengan menggunakan time weight of return.


Menghitung return portofolio juga dapat dilakukan dengan menghitung return seluruh
periode dari awal sampai akhir periode pengukuran.

4. Mengukur besarnya risiko standar deviasi reksa dana syariah dan pasar, risiko yang
diwujudkan dalam bentuk standar deviasi adalah mengukur absolute penyimpangan
nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya.

= periode waktu di interval pengukuran

= retutn portofolio periode t

= return rata-rata portofolio

5. Mengukur besarnya risiko beta reksa dana saham syariah dan pasar, risiko sistematis
diukur dengan koefisien beta. Beta portofolio mengukur tingkat kepekaan portofolio
terhadap perubahan pasar.

6. Mengukur kinerja reksa dana saham syariah dan pasar dengan menggunakan risk
adjusted performance. Risk adjusted performance adalah ukuran evaluasi kinerja
portofolio dengan memasukan faktor return dan risiko dalam perhitungan dengan
beberapa metode, antara lain :

a. Metode Sharpe, adalah metode yang mendasarkan perhitungan pada garis pasar
modal (CML) sebagai duga. Metode ini juga digunakan untuk mengukur premi
risiko untuk setiap unit risiko total portofolio dimana premi risiko adalah selisih
antara kinerja portofolio dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko. Metode
Sharpe dirumuskan sebagai berikut:

= indek sharpe portofolio


= rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

= rata-rata tingkat return bebas risiko selama pengamatan.

= standar deviasi return portofolio p selama pengamatan.

b. Metode Treynor, adalah metode yang tidak jauh beda dengan Metode Sharpe.
Yang berbeda adalah unsur risiko yang dimasukkan dalam perhitungan, yaitu
unsur yang dimasukkan adalah beta portofolio. Metode Treynor dapat dirumuskan
sebagai berikut:

= indeks Treynor portofolio

= rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

= rata-rata tingkat return bebas risiko selama pengamatan

= beta portofolio

c. Metode Jensen, adalah metode untuk menilai kinerja portofolio yang berdasarkan
atas seberapa besar kemampuan portofolio memberikan kinerja pasar sesuai risiko
yang dimiliki. Metode Jensen dapat digambarkan sebagai berikut:

= indeks Jensen portofolio

= rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

= rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan

= rata-rata return pasar


= beta portofolio

d. Pengujian hipotesa adalah membandingkan antara kinerja dana saham dengan


kinerja pasar dengan patokan sebagai berikut:

1. Total return, nilai Sharpe, nilai Treynor reksa dana saham syariah > total return,
nilai Sharpe, nilai Treynor pasar kinerja reksa dana saham syariah lebih baik dari
kinerja pasar.

2. Total return, nilai Sharpe, nilai Treynor reksa dana saham syariah < Total
return, nilai Sharpe, nilai Treynor pasar kinerja reksa dana saham syariah lebih
baik dari kinerja pasar.

3. Semakin tinggi nilai positif Jensen pada reksa dana saham syariah semakin
baik kenerja reksa dana saham syariah tersebut.

Metodologi penelitian
Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek penelitian adalah reksa dana saham syariah yang aktif dari
tahun Agustus 2007 - Agustus 2008.
Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
purposive sampling yaitu dengan kinerja sampel sebagai berikut:
2. Semua kelompok reksa dana yang tergolong reksa dana syariah yang ada di Indonesia
dan masih aktif,
3. Reksa dana syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ( KIK ), dan
4. Reksa dana yang telah beroperasi minimal selama satu tahun.

Jenis dan Sumber Data


Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data NAB/unit reksa dana saham bulanan,
b. Nilai indeks JII bulanan,
c. Tingkat suku bunga SWBI/SBIS bulanan
d. Beta portofolio tiap-tiap reksa dana
e. Standar deviasi tiap-tiap reksa dana
Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yakni melalui
pihak lain. Data sekunder telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder didapat dari :
a. Perpustakaan berupa buku-buku teori yang mendukung perhitungan dan
penganalisaan.
b. Lembaga-lembaga terkait dengan Pasar Modal seperti Jakarta Islamic Indek (JII)
dan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
c. Artikel yang berkaitan dengan bahasan.
d. Website berupa jurnal-jurnal dan informasi yang berguna untuk penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Dari empat jenis reksa dana yang ada di Indonesia, penelitian ini difokuskan pada jenis
reksa dana saham. Dalam pengelompokan sampelnya, peneliti menggunakan purposive
sampling, dengan kriteria reksa dana saham yang aktif hingga Agustus 2008, reksa dana
saham berbentuk KIK, reksa dana yang beroperasi minimal satu tahun sebagai berikut:
Tabel
Data Reksa Dana Saham
N0 Reksa Dana Bank Kustodian
1 Trim Syariah Saham Deutche Bank AG
2 Si Dana Saham Syariah Deutche Bank AG
3 PNM Ekuitas Syariah HSBC
4 CIMB Islamic Equity Growth Deutche Bank AG
Syariah
5 Mandiri Investa Atraktif Deutche Bank AG
Syariah
6 Syariah Fortis Equitra Amanah HSBC
7 Cipta Syariah Equity Deutche Bank AG
8 Batasa Equity Syariah PT.Bank Niaga, TBK
9 Manulife Syariah Amanah HSBC
Andalan
10 BNIS Saham Syariah PT.Bank Mega, TBK
Sumber: Bapepam
Reksa dana saham syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat
pada table 4.2 sebagai berikut:
Tabel
Daftar Sampel Reksa Dana Saham

No Reksa Dana Bank Kustodian


1 Trim Syariah Saham Deutche Bank AG
2 Si Dana Saham Syariah Deutche Bank AG
3 PNM Ekuitas Syariah HSBC
4 CIMB Islamic Equity Growth Deutche Bank AG
Syariah

Hasil penelitian
Hasil analisis kinerja selama periode Agustus 2007 sampai dengan Agustus 2008 reksa
dana saham yang dibandingkan dengan kinerja pasar atau JII sebagai benchmark memberikan
gambaran kinerja suatu portofolio reksa dana saham. Penggunaan tolak ukur dalam
pengukuran kinerja reksa dana saham dimaksudkan untuk membandingkan – apakah kinerja
reksa dana saham yang dikelola outperform atau underperform dari pasar. Hasil analisis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perbandingan kinerja berdasarkan Metode time weighted rate of return antara reksa dana
saham dengan JII atau benchmark.
Perbandingan ini akan menjelaskan – apakah masing masing reksa dana outperform atau
underperform dibandingkan pasar atas dasar kinerja yang disesuaikan total return time
weighted rate of return. Return portofolio menggambarkan tingkat hasil
kenaikan/penurunan nilai yang diperoleh dari suatu investasi. Ada tiga cara untuk
menghitung return portofolio reksa dana saham dan JII sebagai benchmark, yang pertama
return sub periode, kedua rata-rata return (average return) dan total return (time
weighted rate of return). Data yang digunakan untuk menghitung return sub periode
berasal dari nilai aktiva bersih (NAB) per unit reksa dana saham dan nilai JII selama
periode penelitian. Penulis akan memberikan hasil dari Perhitungan realisasi reksa dana
saham dan pasar serta menjelaskannya. Adapun hasil perhitungan return periode tiap-tiap
reksa dana saham syariah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel
Return periode PNM Ekuitas dan Trim Syariah

Return
NAB PNM NAB Trim Return sub
sub SWBI Ttgl SWBI
Ekuitas syariah periode
Tgl periode
31/08/2007  1006.21   5.15% 30/08/2007  1179.04   5.15%
28/09/2007  1103.26 10% 6.61% 27/09/2007  1358.29 15% 6.61%
31/10/2007  1298.79 18% 6.47% 25/10/2007  1499.09 10% 6.47%
30/11/2007  1443.86 11% 6.87% 29/11/2007  1574.39 5% 6.87%
28/12/2007  1473.09 2% 6.80% 27/12/2007  1602.38 2% 6.80%
31/01/2008  1457.84 -1% 5.95% 31/01/2008  1504.5 -6% 5.95%
29/02/2008  1552.05 7% 6.06% 28/02/2008  1589.6 6% 6.06%
31/03/2008  1410.62
Date -9% 6.32%JII31/03/2008  return market
1346.66 SWBI-15% 6.32%
30/04/2008  1422.5
8/31/2007 1% 7.17% 30/04/2008 
368.153   1257.9 -7%
5.15% 7.17%
30/05/2008  1521.52
9/28/2007 7% 7.36% 30/05/2008 
399.747 1389.858.6% 11%
6.61% 7.36%
30/06/2008  1526.43
10/31/2007 0% 7.41% 30/06/2008 
463.055 1346.18
15.8% -3%
6.47% 7.41%
31/07/2008  1360.48
11/30/2007 -11% 9.23% 31/07/2008 
483.964 1209
4.5% -10%6.87% 9.23%
8/31/2008 1218.08
12/28/2007 -10% 9.23% 29/08/2008 
493.014 1070.941.9% -11%6.80% 9.23%
Expected Expected
2.05% -0.28%
Montly1/31/2008 476.969 Montly -3.3% 5.95%
2/29/2008
Expected 508.945 Expected 6.7% 6.06%
24.55% 6.78% -3.36%
Annually
3/31/2008 448.424 Annually -11.9% 6.32% 6.78%
4/30/2008 428.093 -4.5% 7.17%
5/30/2008 441.664 3.2% 7.36%
6/30/2008 430.291 -2.6% 7.41%
7/31/2008 387.806 -9.9% 9.23%
8/29/2008 356.095 -8.2% 9.23%
Average Montly 0.03%
Average Annually 0.37% 6.78%
Tabel
Return periode Si Dana Saham dan CIMB Islamic Equity

Return
NAB si SWBI/risk NAB CIMB Return sub
Tgl sub Tgl SWBI
dana saham free islamic equity periode
periode
31/08/2007  933.09   5.15% 31/08/2007  1006.21   5.15%
28/09/2007  1063.62 14% 6.61% 28/09/2007  1148.35 12% 6.61%
31/10/2007  1171.55 10% 6.47% 31/10/2007  1356.91 18% 6.47%
30/11/2007  1150.51 -2% 6.87% 30/11/2007  1414.44 4% 6.87%
28/12/2007  1247.5 9% 6.80% 28/12/2007  1416.87 0% 6.80%
31/01/2008  1175.35 -6% 5.95% 31/01/2008  1369.81 -3% 5.95%
29/02/2008  1215.64 4% 6.06% 29/02/2008  1417.55 4% 6.06%
31/03/2008  1035.75 -15% 6.32% 31/03/2008  1218.14 -14% 6.32%
30/04/2008  971.64 -6% 7.17% 30/04/2008  1162.56 -4% 7.17%
30/05/2008  1077.19 11% 7.36% 30/05/2008  1250.36 8% 7.36%
30/06/2008  1053.47 -2% 7.41% 30/06/2008  1231.69 -1% 7.41%
31/07/2008  947.83 -10% 9.23% 31/07/2008  1068.75 -13% 9.23%
29/08/2008  870.85 -8% 9.23% 29/08/2008  982.78 -8% 9.23%
Average Average
-0.09% 0.19%
monthly monthly
Average Average
-1.05% 6.78% 2.23% 6.78%
Annually Annually
Tabel
Return periode JII
Tabel
Hasil Return Periode Reksa Dana Saham
Bulan Return Return Si Dana Return Return Return JII
Periode Saham PNM CIMB
Trim
Agustus
September 15% 14% 10% 12% 8,6%
Oktober 10% 10% 18% 18% 15,8%
November 5% -2% 11% 4% 4,5%
Desember 2% 9% 2% 0% 1,9%
Januari -6% -6% -1% -3% -3,3%
Februari 6% 4% 7% 4% 6,7%
Maret -15% -15% -9% 14% -11,9%
April -7% -6% 1% -4% -4,5%
Mei 11% 11% 7% 8% 3,2%
Juni -3% -2% 0% -1% -2,6%
Juli -10% -10% -11% -13% -9,9%
Agustus -11% -8% -10% -8% -8,2%

Dari sini kita dapat melihat bahwa return tiap-tiap reksa dana harus diatas return JII,
karena ketika return reksa dana lebih besar dari return market atau JII maka reksa dana
tersebut di katakana outperform, tapi jika sebaliknya maka reksa dana tersebut dikatakan
underperform. Seperti return reksa dana Trim syariah pada bulan September sebesar 15%
sedangkan return market pada bulan September sebesar 8,6% maka reksa dana Trim
syariah dikatakan out perform pada bulan tersebut.
Setelah diketahui return masing-masing sub periode, kita dapat mengetahui rata-rata
return yang dihasilkan selama periode penelitian. Hasil perhitungan rata-rata return
dalam penelitian ini menggunakan program komputer microsorft excel dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel
Tingkat Average return reksa dana saham dan pasar

N0 Reksa Dana Average return


1 Trim Syariah Saham -3,36%
2 Si Dana Saham Syariah -1,5%
3 PNM Ekuitas Syariah 24,55%
4 CIMB Islamic Equity Growth 2,23%
Syariah
5 JII 0,37%

Dari hasil perhitungan tabel diatas kita dapat melihat (average return) rata-rata
pengembalian reksa dana selama periode penelitian yaitu satu tahun. Ketika rata-rata
pengembalian reksa dana melebihi rata-rata pengembalian pasar maka reksa dana
tersebut dikatakan outperform dari pasar, tapi jika sebaliknya maka reksa dana tersebut
dikatakan underperform dari pasar. Adapun penjelasan dari hasil tabel diatas bahwa rata-
rata pengembalian reksa dana Trim syariah saham sebesar -3,36% lebih kecil dari rata-
rata return pasar yaitu 0,37% berarti reksa dana trim syariah dikatakan underperform
dari pasar, sedangkan rata-rata pengembalian untuk reksa dana Si dana saham syariah
adalah sebesar -1,5% lebih kecil dari rata-rata pengembalian pasar yaitu sebesar 0,37%
berarti reksa dana Si dana saham syariah dikatakan underperform dari pasar, sedangkan
rata-rata pengembalian reksa dana PNM Ekuitas syariah sebesar 24,55% lebih besar dari
rata-rata pengembalian pasar sebesar 0,37% berarti reksa dana PNM dikatakan
outperform dari pasar, dan yang terakhir rata-rata pengembalian reksa dana CIMB
sebesar 2,23% lebih besar dari pengembalian pasar 0,37% berarti reksa dana CIMB
dikatakan outerperform dari pasar. Setelah menghitung rata-rata pengembalian tiap reksa
dasa baru kita dapat mencari total pengembalian tiap-tiap reksa dana selama penelitian
yaitu satu tahun. Dalam menghitung total return penulis menggunakan metode time
weighted rate of return reksa dana saham dan pasar. Dengan mengukur kinerja ini, maka
akan diketahui total return selama periode penelitian dari reksa dana saham dan pasar, dimana
hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel
Total return Reksa dana saham dan pasar

N0 Reksa Dana Total Return


1 Trim Syariah Saham -8%
2 Si Dana Saham Syariah -6%
3 PNM Ekuitas Syariah 22%
4 CIMB Islamic Equity Growth -3%
Syariah
5 JII -3%

Dari hasil tabel diatas kita dapat melihat kinerja reksa dana saham, reksa dana saham
dikatakan outperform jika nilai total return nya lebih besar dari nilai total return pasar.
Jika terjadi sebaliknya berarti reksa dana saham tersebut dikatakan underperform. Angka
total return memberikan nilai total return yang diperoleh selama periode tertentu,adapun
penjelasan dari tabel diatas bahwa total return reksa dana Trim syariah sebesar -8%
lebih kecil dari total return pasar sebesar -3% berarti kinerja reksa dana Trim
underperform dari pasar, sedangkan total return reksa dana Si dana saham syariah
sebesar -6% lebih kecil dari total return pasar yaitu -3% berarti kiinerja reksa dana Si
dana saham underperform dari pasar, sedangkan total return reksa dana PNM ekuitas
sebesar 22% lebih besar dari total return pasar yaitu -3% berarti kinerja reksa dana PNM
Ekuitas outperform dari pasar dan total return reksa dana CIMB -3% sama dari total
return pasar yaitu sebesar -3% berarti kinerja reksa dana CIMB obstain dari pasar. Dari
hasil perhitungan melalui metode Total Weight Rate of Return (TWR) terdapat reksa
dana yang memiliki kinerja terbaik dari 4 reksa dana yang penulis teliti yaitu reksa dana
PNM Ekuitas dengan total return sebesar 22% lebih besar dari total return pasar yaitu
sebesar -3%.
2. Perbandingan kinerja berdasarkan metode risk adjusted performance antara reksa dana
saham dan pasar.
Analisis portofolio dengan menggunakan metode risk adjusted performance,
menghasilkan evaluasi kinerja dari portofolio yang terdiri dari Metode Sharpe, Treynor,
Jensen dimana masing masing metode menganalisis dengan memasukan return dan
resiko didalamnya. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Metode Sharpe, membagi
risk premium dengan standar deviasi , metode Sharpe mengukur risk premium yang
dihasilkan per unit risiko yang diambil. Adapun sebelum kita menghitung dengan
menggunakan metode ini kita harus menghitung terlebih dahulu standar deviasi tiap-tiap
reksa dana dan beta portofolio adapun perhitungannya sebagai berikut:
a. Menghitung risiko (standar deviasi dan beta) reksa dana saham dan JII sebagai
Benchmark. Risiko yan diwujudkan dalam bentuk standar deviasi adalah mengukur
absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya. Data
perhitungan satandar deviasi ini dianalisis dengan menggunakan program komputer
Microsoft excel dengan hasil sebagai berikut:
Tabel
Standar deviasi reksa dana saham dan pasar

N0 Reksa Dana Standar Deviasi


1 Trim Syariah Saham 9,85%
2 Si Dana Saham Syariah 9,35%
3 PNM Ekuitas Syariah 9,01%
4 CIMB Islamic Equity Growth 9,37%
Syariah
5 JII 8,24%
Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa penyimpangan nilai-nilai pengembalian
reksa dana yang mungkin terjadi pada tiap-tiap reksa dana artinya bahwa tiap-tiap
reksa dana tersebut memiliki kemungkinan penyimpangan dari hasil prediksi return
pengembalian yang ada, contoh bahwa setiap kenaikan atau penurunan reksa dana
Trim Syariah sebesar 1% memiliki kemungkinan penyimpangan nilainya sebesar
9,85%
b. Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta. Beta portofolio mengukur kepekaan
portofolio terhadap perubahan pasar. Koefisien beta diperoleh denga pengukuran
Volatilitas antara return-return suatu sekuritas dengan retur-return pasar. Jika
volatilitas ini diukur dengan kovarian, maka kovarian return antara sekuritas ke-i

dengan return pasar adalah sebesar jika kovarian ini dihubungkan relative

terhadap risiko pasar (yaitu dibagi dengan varian return pasar atau ), maka hasil

ini akan mengukur risiko sekuritas ke-i relatif terhadap risiko pasar atau disebut beta.
Jadi hasil besarnya risiko sistematik reksa dana yang dicerminkan oleh beta dari
masing-masing reksa dana saham selama periode pengamatan dengan hasil sebagai
berikut :

Tabel
Beta Reksa Dana Saham
NAB si
Return sub return
Tgl dana   iM M²
periode market
saham
31/08/2007  933.09          
28/09/2007  1063.62   14.0% 8.6% 1.207093063 0.077175
31/10/2007  1171.55   10.2% 15.8% 1.629450603 2.524
30/11/2007  1150.51   -1.7% 4.5% -0.072614556 0,179
28/12/2007  1247.5   8.5% 1.9% 0.161343285 0,0375
31/01/2008  1175.35   -5.7% -3.3% 0.186716175 0,09975
29/02/2008  1215.64   3.5% 6.7% 0.240358665 0,46725
31/03/2008  1035.75   -14.7% -11.9% 1.74436784 1,431
30/04/2008  971.64   -6.1% -4.5% 0.271739212 0,22625
30/05/2008  1077.19   11.0% 3.2% 0.350960639 0,09525
30/06/2008  1053.47   -2.1% -2.6% 0.053059355 0,07875
31/07/2008  947.83   -9.9% -9.9% 0.977116816 0,9925
29/08/2008  870.85   -8.0% -8.2% 0.652104541 0,658
average average σi
  -0.0879% 0.03% 6.168079697 σM² 6.300833333
  saham market M

β= 0.978930781

NAB
CIMB Return sub return
Tgl   iM M²
islamic periode market
equity
31/08/2007 1006.21          
28/09/2007  1148.35   12% 8.6% 1.0529494 0.77175
31/10/2007  1356.91   18% 15.8% 2.8494767 2.524
30/11/2007  1414.44   4% 4.5% 0.1847248 0.179
28/12/2007  1416.87   0% 1.9% 0.0010678 0.0375
31/01/2008  1369.81   -3% -3.3% 0.1142595 0.09975
29/02/2008  1417.55   4% 6.7% 0.2251217 0.46725
31/03/2008  1218.14   -14% -11.9% 1.6912312 1.431
30/04/2008  1162.56   -4% -4.5% 0.2111433 0.22625
30/05/2008  1250.36   8% 3.2% 0.2366254 0.09525
30/06/2008  1231.69   -1% -2.6% 0.041967 0.07875
31/07/2008  1068.75   -13% -9.9% 1.3233337 0.9925
29/08/2008  982.78   -8% -8.2% 0.6691825 0.658
average average
    saham 0.19% market 0.03% σiM 7.1675691 σM² 6.300833

β= 1.137559

NAB
Return sub return
Tgl PNM iM M²
periode market
Ekuitas
31/08/2007  1006.21        
28/09/2007  1103.26 10% 8.6% 0.660181 0.77175
31/10/2007  1298.79 18% 15.8% 2.4874 2.524
30/11/2007  1443.86 11% 4.5% 0.411746 0.179
28/12/2007  1473.09 2% 1.9% 0.000902 0.0375
31/01/2008  1457.84 -1% -3.3% 0.10018 0.09975
29/02/2008  1552.05 7% 6.7% 0.299394 0.46725
31/03/2008  1410.62 -9% -11.9% 1.322914 1.431
30/04/2008  1422.5 1% -4.5% 0.051246 0.22625
30/05/2008  1521.52 7% 3.2% 0.158296 0.09525
30/06/2008  1526.43 0% -2.6% 0.0435 0.07875
31/07/2008  1360.48 -11% -9.9% 1.275546 0.9925
8/31/2008 1218.08 -10% -8.2% 1.023106 0.658
average average σi
    2.05% 0.03% 6.528676 σM² 6.3008333
saham market M

β= 1.0361608
NAB
Return sub return
tgl Trim iM M²
periode market
syariah
30/08/2007  1179.04        
27/09/2007  1358.29 15.3% 8.6% 1.33491 0.77175
25/10/2007  1499.09 10.4% 15.8% 1.690954 2.524
29/11/2007  1574.39 5.1% 4.5% 0.240279 0.179
27/12/2007  1602.38 1.8% 1.9% 0.039768 0.0375
31/01/2008  1504.5 -6.0% -3.3% 0.191733 0.09975
28/02/2008  1589.6 5.7% 6.7% 0.400663 0.46725
31/03/2008  1346.66   -15.2% -11.9% 1.781664 1.431
30/04/2008  1257.9   -6.5% -4.5% 0.282236 0.22625
30/05/2008  1389.85   10.6% 3.2% 0.34445 0.09525
30/06/2008  1346.18   -3.1% -2.6% 0.073251 0.07875
31/07/2008  1209   -10.1% -9.9% 0.976265 0.9925
29/08/2008  1070.94   -11.3% -8.2% 0.909441 0.658
average average σi
0.03% 6.888011 σM² 6.300833
    saham -0.28% market M

β= 1.093191

Tabel
Beta Reksa dana Saham dan Pasar

N0 Reksa Dana Beta Reksa Dana


1 Trim Syariah Saham 1,093191
2 Si Dana Saham Syariah 0,97830781
3 PNM Ekuitas Syariah 1,0361608
4 CIMB Islamic Equity Growth 1.137559
Syariah
5 JII 1,000000

Beta reksa dana saham PNM Ekuitas sebesar 1,0361608 Artinya setiap kenaikan atau
penurunan return pasar sebesar 1,000000 menyebabkan kenaikan atau penurunan
sebesar 1,0361608, sedangkan beta pada reksa dana Trim Syariah sebesar 1,093191
artinya setiap kenaikan atau penurunan return pasar sebesar 1,000000 menyebabkan
kenaikan atau penurunan sebesar 1,093191, sedangkan beta pada reksa dana Si dana
saham sebesar 0,97830781 artinya setiap kenaikan atau penurunan return pasar
sebesar 1,00000 menyebabkan kenaikan atau penurunan sebesar 0,97830781,
sedangkan beta pada reksa dana CIMB sebesar 1.137559 artinya setiap kenaikan atau
penurunan return pasar sebesar 1,00000 menyebabkan kenaikan atau penurunan
sebesar 1.137559.
c. Setelah menghitung standar deviasi dan beta portofolio baru kita bisa mulai
Mengukur kinerja reksa dana saham dan JII sebagai benchmark dengan menggunakan
metode risk adjusted performance yaituMetode Sharpe yang digunakan untuk
mengukur premi risiko (risiko premium) untuk setiap unit risiko total (standar
deviasi) pada portofolio, dimana risk premium adalah selisih antara rata-rata kinerja
portofolio dengan rata-rata investasi bebas risiko (Manurung, 2007 : 132). Jadi
besarannya kinerja reksa dana saham dan kinerja pasar yang diukur dengan metode
Sharpe dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
Kinerja Reksa Dana Saham dan pasar menurut Metode Sharpe

N0 Reksa Dana Sharpe


1 Trim Syariah Saham -30%
2 Si Dana Saham Syariah -24%
3 PNM Ekuitas Syariah 57%
4 CIMB Islamic Equity Growth -14%
Syariah
5 JII -22%
Adapun penjelasan tabel diatas bahwa nilai Sharpe reksa dana PNM Ekuitas Syariah
sebesar 57%, nilai ini diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan risiko (standar deviasi)
reksa dana sebesar 1% maka tambahan return yang dapat diperoleh reksa dana
tersebut sebesar 57%, sedangkan nilai Sharpe pasar adalah -22% berarti Kinerja reksa
dana saham PNM Ekuitas dikatakan outperform karena nilai Sharpe nya lebih besar
dari nilai Sharpe pasar. Sedangkan nilai Sharpe reksa dana Trim Syariah yaitu
sebesar -30%, nilai ini diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan risiko (standar deviasi)
reksa dana sebesar 1% maka tambahan return yang dapat diperoleh reksa dana
tersebut sebesar -30%, sedangkan nilai Sharpe pasar adalah -22% berarti Kinerja
reksa dana sahamTrim Syariah dikatakan underperform karena nilai Sharpe nya lebih
kecil dari nilai Sharpe pasar. Sedangkan nilai Sharpe reksa dana Si dana saham yaitu
sebesar -24% nilai ini diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan risiko (standar deviasi)
reksa dana sebesar 1% maka tambahan return yang dapat diperoleh reksa dana
tersebut sebesar -24%, sedangkan nilai Sharpe pasar adalah -22% berarti Kinerja
reksa dana saham dikatakan underperform karena nilai Sharpe nya lebih kecil dari
nilai Sharpe pasar. Sedangkan nilai Sharpe reksa dana CIMB yaitu sebesar -14%
nilai ini diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan risiko (standar deviasi) reksa dana
sebesar 1% maka tambahan return yang dapat diperoleh reksa dana tersebut sebesar
-14%, sedangkan nilai Sharpe pasar adalah -22 berarti Kinerja reksa dana saham
dikatakan outperform. karena nilai Sharpe nya lebih besar dari nilai Sharpe pasar.
d. Pengukuran Metode Treynor pada dasarnya memiliki kesamaan dengan Metode
Sharpe, yang membedakan adalah unsur risiko yang dimasukkan dalam perhitungan.
Dalam metode Treynor unsur risiko yang dimasukkan dalam pengukuran adalah beta
portofolio (Manurung, 2007 : 131). Jadi besarnya kinerja reksa dana saham dan
kinerja pasar yang diukur dengan menggunakan metode Treynor dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel
Kinerja Reksa Dana Saham dan pasar menurut Metode Treynor

N0 Reksa Dana Treynor


1 Trim Syariah Saham -9%
2 Si Dana Saham Syariah -8%
3 PNM Ekuitas Syariah 17%
4 CIMB Islamic Equity Growth -4%
Syariah
5 JII -6%

Hasil pada metode Treynor, mengindikasikan 2 Reksa dana saham lebih tinggi dari
kinerja pasar atau outperform dari pasar. Hasil ini menggambarkan nilai Treynor
reksa dana yang dibandingkan dengan nilai Treynor pasar, dimana nilai Treynor pasar
lebih kecil dari nilai Treynor reksa dana saham. reksa dana saham tersebut adalah
PNM Ekuitas Syariah dan CIMB.
e. Selain Treynor, pengukuran kinerja disesuaikan dengan menggunakan beta sebagai
risiko yang digunakan dalam pengukurannya adalah metode Jensen. Dalam metode
ini menilai kinerja portofolio dilihat dari seberapa besar kemampuan portofolio
memberikan rata rata return diatas rata rata return pasarnya. Begitu juga sebaliknya
jika nilai Jensen portofolio negative. Pengukuran Metode Jensen menilai kinerja
portofolio diatas pasar (portofolio tidak dikelola secara khusus) sesuai risiko yang
dimiliki. Jadi besarnya alpha Jensen dari reksa dana saham selama periode penelitian dapat
dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel
Kinerja Reksa Dana saham dan pasar menurut Metode Jensen
N0 Reksa Dana Jensen
1 Trim Syariah Saham -2,76%
2 Si Dana Saham Syariah -1,23%
3 PNM Ekuitas Syariah 24,76%
4 CIMB Islamic Equity Growth 3.13%
Syariah
5 JII 0,34%

Hasil dari analisis yang dilakukan dengan metode Jensen pada masing masing
portofolio reksa dana saham menggambarkan bahwa terdapat 2 reksa dana saham
yang memiliki kinerja positif dalam penelitian ini, berarti kinerja reksa dana tersebut
memiliki kinerja out perform dari kinerja pasar adapun kedua reksa tersebut adalah
Dana PNM Ekuitas Syariah dan CIMB, dimana reksa dana tersebut memiliki kinerja
yang lebih baik dari pasar. Setelah diketahui masing masing kinerja reksa dana saham
dengan cara membandingkan dengan kinerja pasar, dapat diketahui reksa dana saham
yang memiliki kinerja terbaik. dari hasil pengamatan kinerja diatas dengan
menggunakan metode time weight rate of return dan risk adjusted performance yang
digunakan mendapatkan hasil bahwa reksa dana PNM Ekuitas syariah mendapatkan
peringkat kinerja reksa dana saham syariah terbaik dari reksa dana saham syariah
yang ada.
Kesimpulan

Setelah dilakukan pengukuran kinerja reksa dana dan kinerja pasar yang dilakukan
dengan menggunakan program computer Microsoft excel, dari hasil penelitian ini diperoleh
kesimpulan tentang perbandingan secara langsung antara kinerja reksa dana saham dan
kinerja pasar. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Kinerja berdasarkan risk adjusted performance, ketiganya memberikan
keterangan yang berbeda antara satu reksa dana dengan reksa dana yang lain.
Kinerja berdasarkan metode Sharpe memberikan kesimpulan terdapat 1 reksa
dana yang memiliki kinerja outperform dari pasar sedangkan dengan
menggunakan metode Treynor dan Jensen keduanya menghasilkan gambaran
yang sama yaitu menurut kedua metode tersebut 1 reksa dana saham memiliki
kinerja outperform dari pasar. Selama periode penelitian diketahui masing-
masing total return reksa dana saham yang melebihi total return pasar yaitu
sebanyak 1 reksa dana saham.
Untuk menentukan reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik dapat
disimpulkan bahwa dengan mengukur kinerja dengan empat metode yang
dilakukan menghasilkan persepsi yang berbeda pada hakekatnya dari hasil
pengamatan kinerja diatas, jika jumlah reksa dana saham yang diteliti itu lebih
dari 15 reksa dana, tetapi dikarenakan reksa dana yang termasuk dalam kriteria
penelitian penulis hanya 4 reksa dana saja jadi, dari sekian metode yang
digunakan mendapatkan hasil yang sama yaitu reksa dana PNM Ekuitas syariah
yang mendapatkan peringkat kinerja reksa dana saham syariah terbaik dari reksa
dana saham syariah yang ada.

Saran
Berdasarkan dari hasil analisis dankesimpulan di atas dalam mengevaluasi kinerja reksa
dana saham, makandisampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Investasi selalu berhubungan dengan imbalan hasil (return) dan risiko, dua
variable yang selalu berkolerasi secara positif dalam risiko yang tinggi akan
diikuti oleh return yang tinggi. Reksa dana sebagai institusi yang menghimpun
dana investor untuk selanjutnya diinvestasikan pada surata berharga wajib
menginformasikan data yang lengkap untuk kepentingan investor dan calon
investor. Reksa dana selama ini hanya mempublikasikan NAB setiap hari sebagai
ukuran tingkat return yang diperoleh perusahaan tetapi tidak mencantumkan
risiko sebagai variable yang penting bagi investor. Reksa dana perlu
mempublikasikan risiko baik risiko total maupaun risiko sistematis disamping
return yang sudah berjalan setiap hari dengan tujuan agar calon investor dapat
menentukan pilihan investasinya lebih akurat pada berbagai alternatif reksa dana
yang ada.
2. Investor dan calon investor perlu memahami pengertian return dan risiko suatu
investasi agar tidak salah dalam memilih unit penyertaan reksa dana sehingga
investasi yang dilakukan medatangkan imbalan (return) yang tinggi dalam batas
risiko dibandingkan dari hasil deposito, tabungan dan sebagainya.

Calon investor yang ingin berinvestasi pada reksa dana saham perlu memiliki
cadangan modal yang bersifat jangka panjang, karena investasi dalam saham
memerlukan waktu untuk memperoleh return yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriyani, 2006 . Analsis Risiko Pasar Atas Investasi dengan Model Valjue at Risk ( VAR )
Studi Kasus: Reksa Dana PNM Syariah Tahun 2003-2004.
Priyono Eko Pratomo Ubaidillah Nugraha. 2001. ”Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi
di Era Modern”. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.
Raharjo, Sapto. 2004.“Panduan Investasi Reksa Dana: Pilihan Bijak Berinvestasi dan
Mengembangkan Dana”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rahmayanti, 2006. Perkembangan Portofolio Investasi Yang Optimal Pada Cabang Utama
Syariah PT. Asuransi Jiwa Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera.
Setyanto, 2006. Menyusun Portofolio Investasi Optimal Reksadana Batasa Syariah Dengan
Model Markowitz.
Tendelilin, E. 2001. ”Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”. Yogyakarta: PT BPFE.
Hartono Jogiyanto. 2008. ”Teori Portofolio dan Analisis Investasi” Yogyakarta: PT BPFE.
Manurung Adler Haymans. 2007. ”Panduan Lengkap Reksa Dana Invesasiku”Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara.
Sharpe, William F; Alexande, Gordeon j. And Jefry V. Bailey. 1999. ”Investment”. Prentice
hall

Anda mungkin juga menyukai