Anda di halaman 1dari 11

BAHAYA MIRAS DAN NARKOBA

BAGI REMAJA

Makalah Mata Kuliah IKM dan Promosi kesehatan

KELOMPOK 2

Dosen : Citra Dewi Salasanti, Msi.,Apt

Disusun oleh :

Amalia Dewi Ramdani (16.442.381.004)


Aprianto Nurfaiz (16.442.381.021)
Mia Kusmiati (16.442.381.027)
Robby Armando (16.442.381.019)
Ruby Brianda (16.442.381.009)

AKADEMI FARMASI YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI


BANDUNG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Generasi muda adalah generasi generasi penerus bangsa yang akan memimpin Bangsa
Indonesia di masa depan, dan karena hal itulah seluruh pihak harus menjaga dan melindungi
generasi muda dari berbagai macam kerusakan agar Bangsa Indonesia kelak menjadi Bangsa
yang besar dan berdaulat. Minuman Keras dan narkoba merupakan dua hal potensial yang
dapat merusak generasi muda dalam sendi- sendi kehidupanya. Peredaran narkoba kini sudah
mencapai tahap yang memprihatinkan menembusa segala lapisan masyarakat, bahkan hingga
anak usia Sekolah Dasar sudah ada yang merokok (seperti yang beberapa kali kita lihat di
sosial media) dimana merokok merupakan trigger awal untuk mencoba coba narkoba dan
miras. Tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku orang tua dan pergaulan disekitarnya
berpengaruh kebiasaan anak, dan pada usia 6 sampai 12 tahun biasanya anak akan melakukan
penesuaian terhadap lingkungan sosialnya yang selalu berubah. Menginjak masa remaja
,mereka akan mengalami perkembangan psikologi seperti memiliki rasa ingin diterima oleh
orang lain,dan isu utamanya adalah pencarian jati diri. Dalam pencarian jadi diri inilah
remaja rentan terhadap pengaruh negatif lingkungan seperti miras dan narkoba, supaya
mereka mereka dapat terlihat ‘keren’ dan dapat diterima di lingkungan sosialnya. Biasanya
saat usia SMP remaja mulai masuk dalam tahap coba –coba seperti mencoba minum
minuman keras, dan menginjak masa SMA lingkungan pergulan mereka menjadi lebih luas
dan rentan bergaul dengan pecandu contoh dampaknya seperti coba-coba pil Lexotan.

Hal inilah yang membuat penulis merasa perlunya edukasi kepada remaja , tentang bahaya
miras dan Narkoba agar kelak generasi penerus bangsa kelak menjadi generasi yang
membanggakan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini penuis menbatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut :

1. Apa itu Narkoba dan Miras?


2. Bagaimana dampak negatif dari narkoba dan miras?
3. Bagaimana agar dapat terhindar dari miras dan penyalahgunaan narkoba?
4. Bagaimana tanda-tanda kecanduan Miras dan Narkoba?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Memenuhi tugas mata kuliah IKM dan Promosi Kesehatan.


2. Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang dampak negatif dari Miras dan
Narkoba supaya tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan Narkoba dan Miras.

D. MANFAAT PENULISAN

Setelah membaca makalah ini pembaca dan penulis lebuh memahami tentang dampak
negatif dari Miras dan Narkoba dan menjauhinya supaya tidak terjerumus ke dalam
penyalahgunaan Narkoba dan Miras.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba merupakan akronim dari Narkotika dan Obat- Obat Berbahaya Lainnya, dalam hal
ini Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.

Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika:

Pasal 1 ayat 1

“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik yang
sintetis maupun semi sintesis ,yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,dan dapat
menimbulkan ketergantungan.”

Pasal 6 ayat 1

“Narkotika sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 digolongkan ke dalam :

a. Narkotika Golongan I;
b. Narkotika Golongan II; dan
c. Narkotika Golongan III.”

Pasa 6 ayat 2

“Penggolongan Narkotika sebagaiana dimaksud pada ayat (1) untk pertama kali ditetapkan
sebagaiman tercantu dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Undang –Undang ini.”

Pasal 8 ayat 1

“Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan.”

Pasal 8 ayat 2

“Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta
reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan”

Pasal 37

“Narkotika Golongan II dan Golongan III yang berupa bahan baku, baik alami maupun
sintetis, yang digunakan untuk produksi obat diatur dengan Peraturan Menteri.”
Sedangkan Menurut Undang – Undang No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika

Pasal 1 ayat 1

“Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”

Pasal 2 ayat 2

“Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digo-longkan menjadi :

a. psikotropika golongan I;
b. psikotropika golongan II;
c. psikotropika golongan III
d. psikotropika golongan IV.

Pasal 2 ayat 3
“Jenis -jenis psikotropika golongan I, psikotropika golongan II, psikotropika golongan III,
psikotropika golongan IV sebagai-mana dimaksud pada ayat (2) untuk pertama kali
ditetapkan dan dilampirkan dalam undang-undang ini, yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan.”

B. PENGERTIAN MIRAS
“Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol yang dihasilkan lewat
penyulingan ( konsentrat hasil distilasi). Etanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-
bijian ,buah, atau sayuran.”( Britannica Online Encyclopedia)
BAB III

PEMBAHASAN

Seperti yang jelaskan oleh Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Narkotika
dibagi menjadi tiga golingan yaitu :

Narkotika Golongan I

Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggimengakibatkan ketergantungan

Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ecstasy,
dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.

Narkotika Golongan II

Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll.

Narkotika golongan III

Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian.

Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan

Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan


ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.

Menurut No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika , Psikotropika dibagi menjadi empat
golongan yaitu :

Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan
dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy Methil
Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamid), dan DOM.
Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh:
amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin. ( shabu) ( amphetamine)

Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat


digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital,
brupronorfina, dan mogadon (sering disalahgunakan).( mogadone )

Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat


digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam,
nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat
penenang (sedativa), dan obat tidur (hipnotika).

MIRASdikelopmokan menjadi 3 yaitu :

Minuman keras golongan A dengan kadar etanol dari 1%-5%, Contoh : Bir bintang dan
Green Sand.

Minuman keras golongan B dengan kadar etanol 5% lebih sampai 20%, antara lain : anggur
Malaga, whisky, dan anggur orang tua.

Minuman keras golongan C dengan kadar etanol antara 20% lebih sampai 50%, antara lain :
arak, Mansion house dan Brandy.

DAMPAK DAN BAHAYA DARI PENYALAGUNAAN NARKOBA DAN


MENGKOMSUMSI MIRAS

a. Narkoba

Bagi diri sendiri

1. Malas makan, sehingga fisik lemah dan kekurangan gizi.


2. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, diare dan sulit tidur
3. Gangguan otot jantung dan tekanan darah tinggi.
4. Ganguan gerak dan keseimbangan tubuh.
5. Lamban kerja, ceroboh, sering tegang dan gelisah
6. Hilang kepercayaan diri, apatis, penghayal, dan penuh curiga.
7. Gangguan mental, anti social dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
8. Cenderung menyakiti diri dan bahkan bunuh diri.
9. Kematian karena kerusakan organ tubuh.

Bagi keluarga

Suasana rukun dan damai dalam keluarga hilang, karena anak jadi pembohong, mencuri,
menipu, dan bersifat apatis terhadap keluarga.
Bagi sekolah

Narkoba merusak disiplin, motivasi, dan semangat belajar sehingga konsentrasi belajar
menurun akibatnya prestasi akademik menjadi menurun drastis.

Bagi masyarakat, bangsa dan NegaraMasyarakat yang rawan terhadap narkoba tidak
memiliki daya tahan sehingga kesinambungan pembangunan akan terancam.

b. Miras

Bahaya minuman keras banyak sekali, karena ketika seseorang mengkonsumsi minuman
keras maka proses berpikir orang tersebut tidak berfungsi sebagaimna semestinya. Contohnya
ketika kita mendengar perbincangan orang yang mabuk dan mungkin berbincang dengan
orang mabuk, apapun yan kita perbincangkan dengan dia biasanya melantur . Selain
berbahaya terhadap fisik dan mental juga bisa merusak moral, menjadikan tingginya tingkat
kriminalitas.

TANDA-TANDA JIKA KECANDUAN NARKOBA/MIRAS

Tanda-tanda sederhana yang dapat terlihat dari sesorang yang mungkin sedang kecanduan
narkoba atau miras :

1. Perubahan perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung,


mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas.
2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak memperhatikan
kebersihan atau penampilan diri.
3. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik dirumah maupun disekolah.
4. Nilai raport maupun prestasi lainnya menurun.
5. Bersembunyi ditempat-tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang.
6. Lebih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri seperti
tanda-tanda diatas.
7. Suka mencuri barang milik orang tua atau saudara untuk membeli narkoba atau
miras.
8. Sering cemas mudah stress atau gelisah, sukar tidur akibat terganggunnya produksi
melatonin
9. Mata merah seperti mengantuk karena melebarnya pembuluh darah.

CARA MENJAGA DIRI AGAR JAUH DARI NARKOBA/MIRAS

Pada prinsipnya hidup harus seimbang, dengan memenuhi berbagai kebutuhan fisik, sosial,
mental maupun spiritual. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-
hari agar terhindar dari Narkoba/Miras adalah :

1. Aktif memegang teguh norma-norma agama dan sosial kemayarakatan.


2. Aktif melibatkan diri dalam kegiatan keluarga, social kemasyarakatan dan
keagamaan.
3. Aktif melakukan gerak badan dan olah raga.
4. Aktif melakukan kegiatan hobi, rekreasi atau bermain dengan teman.
5. Aktif mengembangkan kemampuan diri dengan berbagai keterampilan.
6. Istirahat yang cukup dan juga makan yang cukup dengan gizi seimbang.
7. Hadapi permalahan tanpa rasa takut yang berlebihan, panik atau stress.
8. Jangan menyimpan permasalahan sendiri, ringankan beban kita dengan bercerita
kepada orang yang dapat kita percayai.
9. Percaya bahwa hidup telah diatur oleh-Naya, sebagai mahluk, kita hanya wajib
menjalankan kehendak-Nya dengan sebaik –baiknya
10. Jangan mudah menerima sesuatu dari orang lain baik yang sudah dikenal ataupun
orang yang belum dikenal seperti makanan atau minuman.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Narkoba dan Miras sangat berbahaya baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Remaja
sangat rentan untuk terjerumus ke dalam penyalahgunaan Narkoba dan konsumsi miras
sehingga diperlukan suatu edukasi agar remaja sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan.
Narkoba dapatber bentuk tablet, serbuk, bahkan daun.

Miras memiliki dampak negatif baik jangka pendek maupun panjang, bahkan dapat
menyebabkan kematian jika dikonsumsi dlam julah yang banyak dan juga memiliki dampak
sosial yang buruk.

B. SARAN

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari semourna, penulis berharap dapat menulis
makalah yang lebih fokus dan memberikan informasi secara lebih baik kepada pembaca.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan masukan dari pembaca agar di masa yang akan
datang penulis dapat menyajikan makalah engan kualitas yang lebih baik

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa tahun. https://www.britannica.com/topic/alcoholic-beverage.diakses pada 24


November pukul 8.05.

Prahmanti,Kenti,dkk.2015. Undang-Undang Kesehtan untuk Bidang Keahlian Kesehatan


.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Republik Indonesia.1997. Undang – Undang No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika.


Lembaran Negara RI Tahun 1997 No10. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Republik Indonesia.2009. Undang – Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.


Tambahan Lembaran Negara RI tahun 2009 nomor 5062. Sekretariat Negara RI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai