Basuki Abdullah adalah seorang pelukis potret. Beliau sangat berbakat terutama ketika melukis
wanita cantik. Keahliannya dalam melukis membuat lukisannya tampak lebih indah dan cantik
dibandingkan dengan wujud asli gambarnya.
Basuki Abdullah juga dikenal sebagai pelukis yang menganut aliran realisme dan naturalisme.
Basoeki Abdullah tak hanya dekat dengan Bung Karno dan Keluarga Cendana. Dia pernah juga
jadi pelukis Kerajaan Thailand.
ski lahir di Solo, Jawa Tengah, Raden Basoeki Abdullah punya banyak cerita di Thailand. Negeri
itu pernah jadi rumahnya selama bertahun-tahun. Di Thailand pula, Basoeki menemukan dua
istrinya, Somwang Noi dan Nataya Nareerat. Hubungan dengan Noi hanya bertahan sangat
singkat, sementara Nataya mendampingi pelukis kondang itu sampai akhir hayatnya.
Kisah Basoeki di Thailand bermula di Singapura. Pada Februari 1958, Basoeki menggelar
pameran tunggal di Victoria Memorial Hall, Singapura. Saat itu, putra Raden Abdullah
Suriosubroto dari istri keduanya, Ngadisah, ini sudah jadi pelukis potret yang lumayan kondang.
Dia dekat dengan Presiden Sukarno. Meski tak resmi jadi pelukis Istana, oleh Bung Karno,
Basoeki diangkat sebagai ‘Kerabat Istana Kepresidenan’.
Sejak muda, Basoeki memang tak pernah menetap lama di satu tempat. Bak kumbang di taman,
dia hinggap dari satu pohon ke pohon lain. Pada tahun itu, Basoeki lebih banyak tinggal di
Singapura. Studionya di Singapura, saat itu masih bagian dari Federasi Malaya, selalu ramai
dikunjungi orang-orang yang hendak memesan lukisannya.
Pameran di Victoria Memorial tersebut sukses besar. Banyak pejabat negara dan orang kaya yang
datang berkunjung, bahkan ada pula yang terbang dari negeri seberang. Tan Puying Manilat dan
saudaranya, Surathun, datang jauh-jauh dari Bangkok, Thailand, hanya untuk menyaksikan
pameran Basoeki. Terpikat oleh goresan kuas cucu Dr Wahidin Sudirohusodo ini, Manilat
mengundang Basoeki untuk melukis keluarganya di Thailand.