Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN HASIL TUTORIAL MODUL 1

SKENARIO 1: SAKIT PERUT

TUTOR: Dra. Gusti Revilla, M.Kes

Kelompok 13:

Anisa Aprillia Adha

Aisyah Marwa Bilqis

Ayu Wulandari Utami

Cindy Arionata

Dwininta Alfatika

Eko Setiawan

Fariz Hidayutullah

Gilang Muhammad Fauzan

Sharon Serafim Bosawer

Virly Tiffany

Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas
LEARNING OBJECTIVES:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan embriologi sistem pencernaan


2. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem pencernaan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan histologi sistem pencernaan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan sistem pencernaan
I. EMBRIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

PEMBAGIAN TABUNG USUS

Pelipatan mudigah ke arah Sebagian rongga yolk-sac masuk ke


sefalokaudal dan lateral mudigah membentuk usus primitif

Bagian yolk-sac lainnya dan alantois tetap berada di luar mudigah


Di bagian sefalik mudigah foregut

Di bagian kaudal mudigah hindgut

Di bagian tengah mudigah midgut

untuk sementara tetap berhubungan dengan yolk


sac melalui ductus vitelinus atau yolk stalk
Perkembangan usus primitif dan derivatnya, biasanya dibagi dalam 4 bagian:

1. Usus faring atau faring :


 Berjalan dari membrana bukofaringealis -> divertikulum trakeobronkus.
 Penting untuk pembentukan kepala dan leher.
2. Usus depan ( foregut ) :
 Terletak kaudal terhadap tabung faring
 berjalan ke kaudal sejauh tunas hati.
3. Usus tengah ( midgut ) :
 Dimulai dari sebelah kaudal tunas hati hingga ke pertemuan 2/3 kanan dan 1/3
kiri kolon transversum pada orang dewasa.
4. Usus belakang ( hindgut ) :
 Berjalan dari 1/3 kiri kolon transversum hingga ke membrana kloakalis.

Endoderm membentuk lapisan epitel saluran cerna dan menghasilkan sel spesifik
kelenjar, misalnya:
 Sel hepatosit
 Sel eksokrin dan endokrin pankreas

Mesoderm splanknik membentuk :


 Jaringan ikat untuk kelenjar
 Otot
 Komponen peritoneum dinding usus

MESENTERIUM

Bagian-bagian tabung usus dan turunannya tergantung dari tubuh dorsal dan ventral
oleh mesenterium.

*mesenterium adalah lapisan ganda peritoneum yang membungkus suatu organ dan
menghubungkannya ke dinding tubuh. Organ semacam ini disebut intraperitoneum.
Sedangkan organ yang menempel di dinding tubuh posterior dan ditutupi oleh peritoneum di
bagian anteriornya saja disebut retroperitoneum ( e.g. ginjal ).

*peritoneum adalah membran serosa tipis yang melapisi dinding kapiti abdomen dan kapiti
pelvis, serta meliputi visera abdomen dan pelvis.

*ligamentum peritoneale adalah lapisan mesenterium yang berjalan dari satu organ ke organ
lain, atau dari satu organ ke dinding tubuh.

*mesenterium dan ligamentum merupakan jalan dari pembuluh darah, saraf, dan limfe dari
dan ke visera abdomen.
Pada awalnya usus depan, usus tengah, dan usus belakang berkontak secara luas
dengan mesenkim dinding abdomen posterior. Namun, pada minggu ke-5, jembatan jaringan
penghubung menyempit, dan bagian kaudal usus depan, usus tengah, dan sebagian besar usus
belakang menjadi tergantung di dinding abdomen oleh mesenterium dorsal. Mesenterium
dorsal berjalan dari ujung bawah esofagus hingga regio kloaka usus belakang.

mesenterium dorsal membentuk :

 Di daerah lambung -> mesogastrium dorsal ( atau omentum mayus )


 Di daerah duodenum -> mesoduodenum dorsal
 Di daerah kolon -> mesokolon dorsal
 Di lengkung ileum dan jejunum -> mesenterium propria
Mesenterium ventral yang hanya terdapat di daerah bagian terminal esofagus, lambung,
dan bagian atas duodenum berasal dari septum transversum. Pertumbuhan hati ke dalam
mesenkim septum transversum membagi mesenterium ventral menjadi :
 Omentum minus, membentang dari bagian bawah esofagus, lambung, dan bagian
atas duodenum ke hati
 Ligamentum falsiforme, membentang dari hati ke dinding tubuh ventral
USUS DEPAN
Esofagus
• septum trakeoesofageale memisahkan divertikulum ini secara bertahap -> usus depan
terbagi menjadi primordium respiratorik di ventral dan esofagus di dorsal
• septum trakeoesofageale memisahkan divertikulum ini secara bertahap -> usus depan
terbagi menjadi primordium respiratorik di ventral dan esofagus di dorsal
• awalnya esofagus berukuran pendek -> jantung dan paru turun -> esofagus
memanjang
• lapisan otot terbentuk dari mesenkim splanknik -> 2/3 superior bersifat lurik, disarafi
NX -> 1/3 inferior bersifat polos, disarafi pleksus splanknikus

Lambung
 lambung muncul sebagai pelebaran fusiformis usus depan pada minggu ke-4
 minggu-minggu perkembangan selanjutnya, posisinya berubah banyak akibat
perbedaan kecepatan pertumbuhan di berbagai bagian dindingnya dan perubahan
posisi organ-organ seklitar
 lambung berputar 900 mengelilingi sumbu longitudinal sehingga :
 bagian kiri menghadap anterior, Nx kiri yang pada mulanya menyarafi sisi
kiri lambung, kini menyarafi dinding anterior
 bagian kanan menghadap posterior, Nx kanan yang pada mulanya menyarafi
sisi kanan lambung, kini menyarafi dinding posterior
 Selama pemutaran, dinding posterior semula tumbuh lebih pesat daripada
bagian anterior, sehingga terbentuk kurvatur mayor dan minor
 Ujung sefalik dan kaudal lambung pada awalnya terletak pada garis median,
tetapi selama lambung berputar 900 mengelilingi sumbu longitudinal, bagian
kardia bergerak ke kiri dan sedikit ke bawah, serta bagian pilorus bergerak ke
kanan dan sedikit ke atas

Lambung melekat ke dinding tubuh dorsal melalui mesogastrium dorsal dan ke


dinding tubuh ventral melalui mesogastrium ventral. Rotasi dan pertumbuhan yang
disproporsional mengubah posisi mesenterium. Rotasi mengelilingi sumbu longitudinal
menarik mesogastrium dorsal ke arah kiri menciptakan suatu ruang yang disbut bursa
omentalis. Rotasi ini juga menarik mesogastrium ventral ke arah kanan.

Limpa
 minggu ke-5, muncul primordium limpa sebagai proliferasi mesoderm di
antara kedua lembaran mesogastrium dorsal
 perputaran lambung lebih lanjut, mesogastrium dorsal memanjang, bagian
limpa dan mesogastrium dorsal berayun ke kiri dan menyatu dengan
peritoneum dinding abdomen posterior
 lembar posterior mesogastrium dorsal dan peritoneum di sepanjang garis
penyatuan mengalami degenerasi
 limpa tetap berada di intraperitoneum, dihubungkan ke dinding tubuh di regio
ginjal kiri oleh ligamentum lienorenale, dan ke lambung oleh ligamentum
gastrolienale
 pemanjangan dan penyatuan mesogastrium dorsal dengan peritoneum dinding
abdomen posterior juga menentukan posisi akhir pankreas

Akibat rotasi lambung mengelilingi sumbu anterioposterior, mesogastrium dorsal


menonjol ke bawah. Mesogastrium dorsal terus tumbuh ke bawah dan membentuk omentum
mayus, yaitu suatu kantong berlapis ganda yang memanjang hingga kolon transversum dan
lengkung usus halus. Lapisan-lapisan kemudian menyatu untuk membentuk lembaran tunggal
di bawah kurvatura mayor lambung. Lapisan posterior omentum mayus juga menyatu dengan
msenterium kolon transversum.
Omentum minus dan ligamentum falsiforme terbenruk dari mesogastrium ventral
yang berasal dari septum transversum. Ketika korda hati tumbuh, septum menipis
membentuk :
 peritoneum
 ligamentum falsiforme, yang berjalan ke hati dan dinding tubuh ventral
 omentum minus yang berjalan dari lambung dan duodenum ke atas hati

Tepi bebas ligamentum falsiforme mengandung vena umbilikalis, pada saat lahir
mengalami obliterasi membentuk ligamentum rotundum hati ( ligamentum teres hepatis ).
Tepi bebas omentum minus yang menghubungkan duodenum dengan hati ( ligamentum
hepatoduodenale ) mengandung trias porta ( ductus biliaris, vena porta, dan arteri hepatika ).
Tepi bebas omentum minus juga membentuk atap foramen epiploikumWinslow, yaitu
foramen yang menghubungkan bursa omentalis ( kantong minor ) dengan sisa rongga
peritoneum ( kantong mayor ).

Duodenum

 bagian akhir usus depan dengan bagian sefalik usus tengah -> membentuk
duodenun
 taut antara bagian akhir usus depan dengan bagian sefalik usus tengah tepat
berada di bagian distal dari asal tunas hati

 sewaktu lambung berputar, duodenum mengambil bentul lengkung C dan


berputar ke kanan
 pankreas tumbuh secara pesat -> pergeseran posisi duodenum dari posisi garis
median ke sisi kiri rongga abdomen

 duodenum dan kaput pankreas menekan dinding tubuh dorsal, dan permukaan
mesoduodenum dorsal menyatu dengan peritoneum di dekatnya
 kedua lapisan kemudian lenyap, dan duodenum dan kaput pankreas terfiksasi
dalam posisi retroperitoneum
 selama bulan kedua pertumbuhan,
proliferasi sel-sel dalam lumen duodenum -> obliterasi -> rekanalisasi

Hati dan Kandung Empedu


 Pertengahan minggu ke-3, primordium hati muncul sebagai suatu tonjolan epitel
endodermis di ujung distal usus depan
 Tunas hati ( divertikulum hati ), terdiri dari sel-sel yang berproliferasi cepat ->
menembus septum transversum, yaitu lempeng mesoderm di antara rongga perikardium
dan yolk stalk
 Hubungan antara divertikulum hati dan usus depan ( duodenum ) menyempit,
membentuk duktus biliaris.
 Duktus biliaris muncul sebagai tonjolan vebtral kecil, pertumbuhan ke luar menjadi
duktus sistikus dan kandung empedu
 Perkembangan selanjutnya, korda-korda hati epitel bercampur dengan vena umbilikalis
dan vena vitelina yang membentuk sinusoid hati
 Korda-korda hati berdiferensiasi menjadi hepatosit dan lapisan duktus biliaris
 Sel hematopoetik, sel Kupffer, dan sel jaringan ikat berasal dari mesoderm septum
transversum
 Hepatosit menginvasi seluruh septum transversum -> hati menonjol ke arah kaudal ke
dalam rongga abdomen
 Mesoderm septum transversum yang terletak antara hati dan usus depan serta hati dan
dinding abdomen ventral menjadi membranosa, masing-masing omentum minus dan
ligamentum falsiforme
 Mesoderm di permukaan hati berdiferensiasi menjadi peritoneum viseralis kecuali di
permukaan kranialnya. Di bagian ini, hati tetap berkontak dengan septum transversum
 Bagian septum ini terdiri dari mesoderm rapat, yang akan membentuk tendon sentral
diafragma

PANKREAS

Pankreas dibentuk oleh dua tunas; dorsal dan ventral yang berasal dari endoderm yang
melapisi duodenum. Tunas dorsal terletak di mesenterium dorsal, dan tunas ventral terletak di
duktus biliaris (kolektikus). (selama minggu 5-minggu7)
Ketika duodenum berputar kea rah kanan menjadi huruf C, tunas pankreas ventral bergerak
ke arah dorsal beserta duktus biliaris itu sendiri. (selama minggu ke 6)

Kemudian kedua duktus menyatu, tunas ventralis membentuk prosesus usinatus dan bagian
inferior pancreas. Bagian inferior terbentuk dari tunas dorsal. Duktus pankreatikus dorsal
menetap dan menjadi duktus aksesorius (santorini).
Pada bulan ketiga kehidupan janin, terbentuk pulau pankreas dan parenkim pankreas.
Sekresi insulin dimulai pada bulan kelima. Mesoderm splanknik disekitarnya membentuk
jaringan ikat pankreas.
USU TENGAH
• Bagian caudal jerat usus akan membentuk:
– Bagian bawah illeum
– Caecum
– Appendix
– Colon ascenden
– 2/3 proximal colon transfersum
• Perbatasan antara bagian cranial dan caudal jerat usus: ductus vitelinus tetap ada pada
orang dewasa yang dikenal sebagai:
– Diferticulum meckel dan diverticulum illeal
• Hernia phisiology
Pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat terutama bagian cranialnya.
Akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang serentak, rongga perut untuk
sementara terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus ini.
Akibatnya jerat ini memasuki celom extra embrional dan tali pusat (hernia umbilicalis
phisiologic) yang terjadi pada minggu ke enam.
Perputaran usus tengah:
• Bersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, jerat usus sederhana akan berputar
disekitar poros yang dibentuk oleh A.Mesenterica superior.
• Perputaran terjadi 270o yang terdiri atas:
– 90% selama herniasi
– 180o selama jerat usus kembali ke rongga perut.
– Perputaran ini berlawanan dengan arah jam.
• Usus besar juga cukup bertambah panjang, sedangkan yeyenum dan ileum selain
bertambah panjang juga akan membentuk jerat-jerat bergelung selama perputaran.

Retraksi Jerat yang mengalami Herniasi


• Dari sini gelembung caecum bergerak turun kedalam fosa iliaca kanan, sambil
membentuk:
– Colon ascenden
– Flexura hepatica
• Selama proses ini ujung distal gelembung caecum membentuk sebuah diverticulum
yang sempit : - Appendix sederhana
• Appendix berkembang selama penurunan colon, sehingga kedudukan terakhir
terdapat:
– Dibelakang caecum
– Dibelakang colon

USUS BELAKANG

Usus sederhana belakang membentuk:


1/3 distal colon transversum

Colon ascendens

Sigmoid

Rectum

Bagian atas canalis analis

Bagian usus sederhana belakang bermuara kedalam cloaka (suatu rongga yang di lapisi
entoderm yang berhubungan langsung dengan entoderm permukaan).

Pada pertemuan antara entoderm dan ektoderm terbentuk membrana cloacalis.

Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum urorectal pada sudut antara alantois dan usus
belakang.

Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi cloaka menjadi :

Sinus urogenitalis sederhana (depan)

Canalis anorectalis (belakang)

Ketika mudigah berumur 7 minggu, septum urorectal mencapai membran cloacalis


yang akan terbagi menjadi :
Membran analis (dibelakang)
Membran urogentalis (didepan)

Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim. Pada minggu ke 8


selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi lobang anus
atau proktodium.
Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan terbuka antara
rektum dan dunia luar.
Bagian atas canalis analis berasal dari entoderm dan didarahi oleh A.mesenterica
inferior
Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan didarahi oleh A.pudenda
interna.
Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum.
II. ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
a. Saluran pencernaan
1. Mulut (oris)

 Lubang atau celah mulut (rima oris) dibatasi oleh bibir bagian atas ( labium oris
superior) dan bibir bagian bawah (labium oris inferior)dan akan membentuk sudut
bibir yaitu angulus oris.
 Cavitas oris/ cavum oris

Cavitas oris adalah rongga mulut yang berada dibelakang bibir, bagian atapnya adalah langit-
langit yaitu palatum durum (keras) dan palatum mole (lunak) dengan dinding lateral pipi,
dan rongga mulut dibelakang berhubungan dengan pharynx. Batas cavitas oris dengan
pharynx adalah lekuk yang ditempati oleh tonsila palatina (amandel).

Bagian isi dalamnya adalah dentis dan lingua

Bagian-bagian cavitas oris

• Vestibulum: adalah bagian rongga mulut yang berada disebelah luar lengkung gigi
geligi (arcus dentis), didindingi oleh pipi dan bibir

• Cavitas oris propria: adalah bagian cavitas oris yang berada dalam lengkung gigi
geligi

Gigi (dentis)

Gigi adalah alat untuk memotong dan menghancurkan makanan secara gaya tekan/mekanik.
Gigi dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan fa’alnya, yaitu:
Incisivus (gigi seri) untuk memotong ,Caninus (gigi taring) untuk merobek , Premolar
(geraham kecil) dan Molar (geraham besar) untuk mengunyah.

Gingiva : adalah mukosa yang melapisi procesus alveolaris dan juga melapisi pangkal gigi

Terdiri dari: Corona dentis, Collum Dentis, Radix Dentis

Kedudukan : Dalam alveolus dari processus alveolaris ( Processus alveolaris adalah bagiam
tulang tempat tertanamnya gigi ) dan mandibula et maxilla

JENIS GIGI:

Dentes deciduales

Atas : m2 m1 c i2 i1/i1 i2 c m1 m2

Bawah : m2 m1 c i2 i1/i1 i2 c m1 m2

Dentes Permanentes

Atas : M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1/ I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

Bawah : M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1/ I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

Lingua (Lidah)

Lidah adalah organ rongga mulut yang terdiri dari mukosa dan otot, yang mempunyai bagian-
bagian:

Apeks lingua: ujung lidah

Dorsum lingua: bagian atas lidah

Papila lingualis: berupa tonjolan lain dipermukaan lidah yang mempunyai reseptor
pengecapan.
Plika glossoepiglottika

 Kelenjar ludah (glandula salivatorius).

Kelenjar ludah adalah kelenjar yang menghasilkan air ludah ( saliva)

Ada 3 pasang kelenjar ludah yang besar, dan banyak kelenjar ludah yang kecil-kecil

Macam macamnya :

3 pasang kelenjar ludah yang besar adalah:

Glandula parotis: bersifat serous berada didepan telinga dengan saluran yang bermuara di
mukosa pipi yang berhadapan dengan M2 atas. Sekret glandula sublingualis bersifat mukos

Glandula sublingualis berada dibawah mukosa dasar mulut dibawah lidah

Glandula submandibularis menghasilkan sekret berupa air ludah yang bersifat seros, berada
disebelah dalam angulus mandibula, ditutup oleh kulit regio submandibularis.

Persarafan :

N.facialis: membawa impuls pengecapan dari 2/3 depan lidah

N.lingualis: membawa impuls sensorik somatik umum dari lidah


N.glossofaringeus: membawa impuls pengecapan dari bagian 1/3 belakang lidah

Perdarahan:

A.lingualis: dipercabangkan dari a.carotis externa

V.lingualis

Otot-otot :

Otot intrnisik lidah: M longitudinalis superior, M longitudinalis inferior, M. transversus


linguae, M. verticalis linguae

Otot ekstrinsik lidah M.styloglossus, M.genioglossus, M.hyoglossus ,M.palatoglossus, Otot


suprahioid

2. Pharinx (faring)

• Pharynk merupakan saluran lanjutan dari rongga mulut dan rongga hidung dengan
dinding yang terdiri dari lapisan mukosa, muskularis dan serosa.
• Pharynk lebih sering difahami seseorang sebagai lanjutan rongga mulut kearah
belakang bawah, karena pharynk dapat dilihat dari arah depan melalui mulut, dan
dirasakan sebagai saluran menelan sesudah rongga mulut, sewaktu makan dan minum.

• Pharink berhubungan melalui lobang, saluran, dengan hidung, ruang telinga tengah,
paru, dan dan saluran usus diperut.

• Berdasarkan hubungan-hubungan ini, pharink dari atas kebawah dapat dibagi menjadi
3 bagian, yaitu nasofarink , orofarink, dan laringofarink
3. Oesophagus

 Terdiri dari otot, PJG 23 – 25 CM

 Mulai dari pharynx (C6) – gaster(TH11)

 Terbagi atas: -PARS CERVICALIS

-PARS THORACALIS

-PARS ABDOMINALIS

Mendapat pembuluh darah :

- A. THYROIDEA INFOR

- CAB. AORTA THORACALIS

- A. GASTRICA SINISTRA

 Pada esofagus terdapat 3 penyempitan, yaitu dipangkal esofagus, dibagian esofagus


yang dilintasi aorta, dan pada peralihan esofagus ke gaster
 Peralihan esofagus ke gaster dinamakan cardia (Disekeliling kardia terdapat otot
cincin ( sphincter cardia ), yang berfa’al mencegah kembalinya makanan ( reflux )
dari gaster ke esophagus)

4. Lambung (gaster/ Ventirikulus)

Gaster adalah tempat penempatan makanan sementara, selama kira-kira 4 jam,


sesudah ditelan melalui esofagus. adanya makanan di gaster timbul sensasi kenyang

Gaster berada di kiri atas rongga perut ( kavitas abdominis), disebelah bawah
diafragma.

Disebelah kiri belakang gaster terdapat limpa ,Dibelakang gaster terdapat ginjal kiri

Bagian-bagian gaster:
• kurvatura major, merupakan lengkungan dibatas bawah dan kiri gaster. Kurvatura
minor

• Fundus, merupakan lengkung bagian atas gaster berdekatan dengan cardia disebelah
sisi kiri esofagus

• Pilorus adalah penghubung antara gaster dan duodenum dengan otot cincin
(sphincter) yang mengatur bolus makanan yang masuk dari gaster ke duodenum

• 2 INCISSURA  CARDIAC & ANGULARIS


• Fiksasi lambung: omentum mayus dan minus Dan dinding belakang abdomen

• Pembuluh darah:

- A. gastrica sinistra

- A. gastroepiploica

- A. gastrica brevis

5. Intestinum Tenue

DUODENUM

 Bentuk seperti huruf ”C”

 Terdiri dari 4 bagian:

- Pars Superior
- Pars Ascendens
- Pars Descendens
- Pars Inferior
 Merupakan muara dari ductus choledochus dan ductus pancreaticus

 Pembuluh darah

- A.Gastroepiploica sinistra

-A.Pancreatico duodenale cabang dari A.Mesenterica Superior

• Pada bagian bawah lekuk duodenum (pars inferior duodeni) dilintasi oleh
av.mesenterika superior.

YEYUNUM DAN ILEUM

Perbedaan struktur dari yeyunum dan ileum

Yeyunum : tekstur lebih kasar,besar dan padat.

Ileum : tekstur lebih halus,kecil dan terasa kosong.

Pembuluh darah : A.yeyunalis dan A.ilealis  cabang dari A.mesenterika superior

6. COLON (intestinum crassum)


a. Caecum
- Merupakan muara dari ileum
- Terdapat valvula ileocaecalis

- Appendix
b. Colon terbagi menjadi :

 Colon ascendens : naik


 Colon transversum : mendatar dan terdapat flexura coli dextra
 Colon descendens : menurun dan terdapat flexura coli sinistra
 Colon sigmoid : berbentuk huruf “S”

Bagian luar colon terlihat tonjolan-tonjolan lemak yang disebut Appendix


Epiploica

Pembuluh darah : A.Mesenterica superior dan A.Mesenterica inferior

7. RECTUM

 Menembus diafragma pelvis  canalis analis

 Pembuluh darah : A.Rectalis superior  cabang A.Mesenterica superior

A.Rectalis media A.illiaca interna

A.Rectalis inferior  A.pudenda interna

8. ANUS
 Merupakan lubang bawah canalis anal
 Kontraksi M.sphincter Ani Externa dan Interna

Pembuluh darah : A.hemoroidalis  cabang dari A.pudenda Interna


III. HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN
1. BIBIR (Labium Oris)
Terdiri dari 4 bagian :
 Pars cutanea
 Bagian bibir yang ditumbuhi kumis
 Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk
 Pars marginal
 Garis batas bibir
 Epitel berlapis gepeng bertanduk
 Pars intermedia
 bagian merah bibir, terdiri dari pembuluh darah
 Epitel berlapis gepeng bertanduk
 Pars mukosa
 Bagian lembap bibir
 Terdiri dari kelenjar mukosa

2. LINGUA
BAGIAN DARI LINGUA
 Apex linguae
 Corpus linguae
 Radix linguae
Histologis
 Dilapisi membrana mukosa: epitel
 Terdapat papilla linguae
 Otot lurik: longitudinal, transversal, vertikal
 Kelenjar lingualis:
 Serosa/mukosa
 Tonjolan membrana mucosa
Papilla filiformis
 Tonjolan s halus dengan keratin , 2 - 3 mm
 Memenuhi sebagian besar permukaan depan
Papilla fungiformis
 Warna merah: banyak anyaman pembuluh darah
 Berada di antara pap. Filiformis
 Berbentuk jamur
 Papila sekunder
Papilla foliata
 Lipatan-lipatan pada tepi samping lidah
 Pada manusia: rudimenter
 Banyak pada hewan mengerat

3. Gigi
STRUKTUR:
a. CORONA DENTIS
b. COLLUM DENTIS
c. RADIX DENTIS
KEDUDUKAN:
d. MANDIBULA dan MAXILLA
e. DALAM ALVEOLUS DARI PROCCESSUS ALVEOLARIS

HISTOLOGIS :

a. Enamel
b. Dentin
c. Pulpa
d. Semen

4. Oesophagus
STRUKTUR MIKROSKOPIS:
 MEMBRANA MUCOSA (tebal: 500  m - 800 m, BERLIPAT)
 EPITEL BERLAPIS GEPENG TANPA KERATIN
 LAMINA PROPRIA: JAR. IKAT LONGGAR DAN LIMFOID
 TUNICA MUSCULARIS MUCOSAE: OTOT POLOS
LONGITUDINAL 200 m
 SUBMUCOSA
 JARI. IKAT LONGGAR, LIMFOID, KELENJAR
 TUNICA MUSCULARIS (tebal: 0,5 mm - 2,2 mm)
 STRATUM CIRCULARE
 STRATUM LONGITUDINALE
 OTOT LURIK, POLOS
 TUNICA ADVENTITIA: JARINGAN IKAT
 OESOPHAGUS-CARDIA

5. Gaster
 TERDIRI DARI
- CARDIA
- VENTRIKULUS
- FUNDUS VENTRIKULI
- PYLORY
 DINDING GASTER:
1. TUNIKA MUKOSA :
Berlipat, sebagian besar: glandula gastrica
2. LAMINA PROPRIA :
sangat sedikit : jaringan ikat kolagen dan retikuler, Infiltrasi limfosit ,
kk nnll solitarii
3. TUNIKA MUSKULARIS MUKOSA :
polos sirkuler sebelah dalam dan longitudinal sebelah luar
4. TUNIKA SUBMUKOSA:
jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak, mast cells, sel limfoid
5. TUNIKA MUSKULARIS
dari dalam keluar: oblique, circulare, Stratum longitudinal
6. TUNIKA SEROSA
MUKOSA
- KELENJAR MUKOSA INTRA EPITELIAL: bermuara pada
permukaan membran
- KELENJAR EXTRAEPITELIAL (glandula cardiaca, fundica, dan
pylorica) : bermuara kedalam foveola gastrica
EPITEL GLANDULA GASTRICA:
 Sel principal = sel zimogen = sel utama =chief cel): menghasilkan pepsinogen
yang akan berubah menjadi enzim pepsin
 Sel parietal: inti bulat, sitoplasma asidofil, menghasilkan HCl
 Sel mukosa leher,: relatif sedikit dan terletak antara sel-sel parietal di daerah
leher kelenjar,
mirip sel utama, tapi inti di basal agak pipi
 Sel argentafin (sel enterokromatin): sel-sel kecil bergranula, tersebar diantara
dasar sel utama, tempat sintesa dan penimbunan serotonin, menghasilkan
gastrin, serotonin, dan enteroglukogen
1. GLANDULA SALIVARIUS

Saliva adalah campuran dari beberapa kelenjer yang berfungsi sebagai pelumas membran
mukus mulut, pencernaan dan sistem imun tubuh. Di dalam saliva terdapat air, mineral,
enzim pencernaan, mikroprotein dan kabrohidrat.

Sel-sel yang membentuk asinus sekretori air ludah terdiri dari tiga jenis sel :

a) Sel serosa dalam kelenjer serosa murni


 Bentuk piramid
 Inti bulat /gepemg
b) sel mukosa dalam kelenjer mukosa murni

 Sitoplasma jernih, terisi produk sekretorik yaitu mukus/musin


 Intinya berbentuk gepeng dan terdesak ke dasar sitoplasma
c) sel seromuukosa dalam kelenjer campur

 Campuran dari sel serosa dan mukosa membentuk sero-mukosa


 Jika dominasi mukosa : Serosa bulan sabit terdapat di atas sel mukosa
membentuk semiluna serosa
 Jika dominasi serosa : pars secretoria adalah serosa

Ductus air liur

a. Ductus interkalaris
 Duktus yang paling kecil dengan lumen kecil
 Epitel kuboid rendah
 Sebagian di kelilingi mioepitel kotraktil
b. Duktus striata
 Penggabungan dari beberapa ductus interkalaris
 Epitel selindris
c. Duktus intralobularis ekskertorius
 Penggabungan dari beberapa ductus striata
 Dikelilingi jaringan ikat
d. Duktus interlobularis dan ductus interlobaris
 Bagian terminal duktus ini mengalirkan air liur ke rongga mulut
 Dilapisi epitel berlapis, koboid rendah/ silindris

A. Glandula parotis
 Dikelilingi kapsul yang membembentuk septum interlobularis
 Setiap lobulus mengandung sel sekretorik yang membentuk asini serosa
 Terdapat granula skerotrik di apeks asini serosa
 Mengandung asini serosa murni
 Semua asini serosa di kelilingi sel mioepitel
 Sebagian lobulus banyak mengandung sel adiposa
 Asini serosa mensekresikan cairannya ke duktus interkalaris
 Duktus interkalaris memiliki epitel selapis gepeng atau kuboid rendah serta dilapisi
mioepitel
 Dari interkalaris ke duktus striata
 Dari duktus striata mencurahakan sekretnya ke duktus ekskretorius intralobularis

B. Glandula submandibularis
 Mengandung kelenjer campur dengan asini serosa dominasi
 asini mukosa di kelilingi satu atau lebih asini serosa membentuk semilina serosa
 Sepasang
 Duktus interkalaris intralobaris memiliki lumen dan lebih pendek
 Duktus striata dan stria basalis lebih panjang
 Duktus ekretorius interlobularis terletak di septum jaringan ikat interlobularis yang
membagi kelenjer menjadi lubulus dan lobus

C. Glandula sublingualis
 Terdiri dari kelenjer campur dengan asini mukosa dominan yang ditutupi semiluna
serosa
 Duktus interkalaris pendek / tidak ada
 Duktus ekskretorius intralobularis non-striata banyak ditemukan
 Duktus eksretorius ini mirip dengan yang ada pada kelenjer parotis dan sub
mandibularis, namun tidak memeiliki stria basalis dan pelipatan membran yang
ekstensif
 Septum jaringan ikat interlobularis banyak
 Sel adiposa lonjong dan menyebar di jaringan ikat kelenjer
2. HEPAR

Semua nutrien yang diserap dari usus akan dibawa ke hati melalui vena porta
hepatis, kecuali lemak kompleks yang diangkut oleh limfe. Produk yang diabsorbsi mula-
mula mengalir melalui kapiler-kapiler hati yaitu sinusoid. Karena darah vena dari organ
pencernaan melalui vena porta hepatis miskin oksigen, arteri hepatika yang berasal dari
aorta mendarahi hati, sehingga hati mendapatkan darah dari dua sumber.

 Tersusun menjadi lobulus-lobulus hati dengan dengan vena sentralis di bagian tengan
lobulus
 Dari vena sentralis terpancar lempeng sel hati (hepatosit) ke arah tepi lobulus
 Vena porta, arteri hepatika, dan duktus biliaris di tepi lobulus adalah daerah porta
 Darah vena dan arteri brcampur di sinusoid dan mengalir ke vena sentralis
 Sinusoid dilapisi sel endotel yang berfenestra dan tidak utuh
 Bahan di dalam darah berkontrak dengan hepatosit melalui spatium perisinusoideum sub
endotelial
 Selain sel endotel, sinusoid hati juga mengandung makrofag yang disebut sel kupffer
yang terletak di sisi luminal sel endotel.
 Hepatosit mengeluarkan empedu melalui kanalikulus biliaris yang terletak diantara
hepatosit
 Kanalikulis bersatu di tepi lobulus hati di daerah porta membentuk ductus biliaris.
 Dari duktus biliaris keluar melalui duktus hepatikus
3. VESICA VELLEA
 Sebagai fungsi eksokrin hepatosit mengeluarkan empedu kedalam kanalikulus biliaris
 Empedu mengalir berlawanan dengan darah ke duktus biliaris ke daerah porta
 Empedu disimpan di kandung empedu tempat air dikeluarkan dan empedu di pekatkan
 Hormon kolesistokinin mengatur pelepasan empedu dari hati dan kandung empedu
 Sel enteroendokrin di mukosa usus menghasilkan kolesistokinin sewaktu lemak dalam
kimus masuk ke duodenum
 Empedu mengemulsikanlemakagr cepat dicerna oleh lipase pankreas
 Lemak diserap ke dalam lakteal limfe di vili usus halus
 Hepatosit mengeluarkan bilirubin ke dalam empedu dan menyalurkan anti bodi dari
darah ke dalam empedu

Hepatosit : fungsi endokrin, detoksifikasi, dan hemopoiesis

 Mengambil, memetabolisme, menimbun, dan menyimpan beberapa produk dari darah


 Myintesis dan mengeluarkan protein plasma, termasuk faktor pembekuan darah
 Menyimapan glikogen dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan
 Mendetoksifiksi obat dan bahan berbahaya di sinusoid
 Sel kupffer menyarimg dan memfagosit debris dan sel darah merah tua
 Pada janin, heapatisit adalah tempat untuk hemopoiesis
4. PANKREAS
 Caput pankreas terletak di lengkung duodenm
 Komponen eksokrin membntuk sebagian besar organ dan terdiri dari asini serosa
 Sel zimogen asini berisi granula yang mengandung enzim pencernan
 Asni mengandung sel sentroasinar yang terlepas-pucat di lumen
 Sel sentroasinar tersambumg dengan duktus interkalaris
 Hormon sekretin dan kolesitokinin mengatus sekesi
 Sel enteroendokrin usus akan mengeluarkan hormon jika terdapat kimus asam
 Sekretin merangsang pembentukan natrium bikarbonatoleh sel sentroasinar daan sel
duktus interkalaris
 Cairan natirum bikarbonat yang alkali menetralkan kimus yang asam
 Kolesitokinin dilepasakan jika kimus mengandung lemak dan protein
 Kolesitokinin merngsang pembentukan enzim pencernaan pankreas
 Enzim mula-mula diproduksi dalam bentuk inaktif dan diaktifkan oleh duodenum

5. ANUS

 Bagian kanalis analis diatas taut anorektal merupakan bagian terbawah rektum
 Merupakan transisi dari epitel selapis silindris menjadi epitel berlapis gepeng
 Muskularis mukosa dan kelenjar intestina berakhir didekat taut anorektal
 Lamina propria rektum diganti jaringan ikat padat tidak teratur lamina propria kanalis
analis
 Lamina submukosa menyatu di lamina propria kanalis analis
 Lapisan otot polos sirkular muskularis eksterna mengangkat ketebalan dibagian atas
kanalis analis dan membentuk sfingter ani eksternus
 Seelah luar sfingter ini otot levator ani
IV. Kelainan Sistem Pencernaan

Kelainan Kongenital Saluran Pencernaan

1.Atresia Oesopagus & Fistula Oesophagotrachealis


Kelainan ini diakibatkan penyimpanan septum oesophagotracheale ke posterior & faktor-
faktor mekanik yang mendorong dinding dorsal usus depan sederhana ke arah anterior.
2.Stenosis Pylorus
Disebabkan oleh otot-otot melingkar di daerah pylorus menebal sehingga terjadi
penyempitan rongga pylorus,akibatnya perjalanan makanan tersumbat sehingga anak muntah
hebat dan proyektil.
3.Atresi Kandungan Empedu
Pada mulanya kandung empedu merupakan alat yang berongga akibat poliferasi epitel yang
melapisi nya,kandungan ini menjadi padat untuk sementara waktu.Kemudian terjadi
rekanalisasi epitel,sehingg rongga tetapnya terbentuk.Bila rekanalisasi tidak terjadi,kandung
empedu tetap.
4.Empedu Pancreas Heterotopik
Keadaan dimana jaringan pancreas dapat ditemukan mulai dari ujung distal oesopagus
sampai puncak jerat usus sederhana yang paling sering ditemukan pada selaput lendir
lambung dan diverticulum meckel.
5.Fixasi Jerat-Jerat Usus
Terjadi akibat mesenterium tertekan pada dinding belakang perut&beberapa
daerah,sehingga selaput ini bersatu dengan peritonium parietal akibatnya jerat-jerat usus
tertentu akan melekat pada kedudukannya.
6.Omphalocele
Jerat-jerat usus gagal kembali dari tali pusat kedalam rongga perut,akibatnya jerat-jerat
tersebut tetap berada dalam coelom extraembrional dari tali pusat pada saat lahir herniasi
jerat-jerat ini menyebabkan pembengkakan yang besar pada tali pusat&hanya ditutupi oleh
amnion.
7.Atresia Dan Stenosis Usus
Terjadi disemua tempat disepanjang jerat usus sederhana.Pada atresia(tidak ada rongga
sama sekali)biasanya terbentuk sekat pemisah yang tipis melintasi rongga usus.Pada
stenosis(penyempitan rongga)disebabkan rekanalisasi rongga yang tidak sempurna.akibat
stenosis peregangan bagian proximal,penyempitan bagian distal.Biasanya terjadi pada
duodenum dengan gejala-gejala :
Duodenum proximal stenosis sangat melebar&muntah-muntah yang hebat dengan cairan
berwarna empedu.
8.Anus Imperforatus&Atresia Ani
Pada kasus yang ringan canalis ani berakhir buntu pada membran analis yang hanya
dipisahkan oleh sekat pemisah.Pada kasus yang berat dapat ditemukan lapisan tebal jaringan
ikat,ini bisa disebabkan : kegagalan perkembangan lobang anus&atesia recti
9.Fistula Recti
Sering berhubungan dengan anus imperforatus dapat ditemukan: antara
rectum&vagina(fistula recto vaginalis),antara rectum&vesica urinaria atau uretra(fistula
urorectalis) dan di daerah perineum(fistula rectoperinealis).
Kelainan Saluran Pencernaan Yang Didapat
1.Kanker Lambung
disebabkan oleh bakteri helicobacterpylori
2.Gastritis
Atau maag merupakan radang yang terjadi pada mukosa dinding lambung.terjadi karena
kelebihan asam yang diproduksioleh lambung sehingga menyebabkan intasi diselaput lendir
lambung.
3.Xerostomia
Penyakit pada rongga mulut yang ditandai rendahnya produksi air ludah.Ini dapat
disebabkan adanya gangguan pada pusat lidah,syarat pembawa rangsang ludah,ataupun oleh
perubahan komposisi faali elektrolit ludah.
4.Parotitis
Terjadi akibat adanya virus yang menginfeksi kelenjar air ludah dibagian bawah telinga
mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
5.Hemorrhoid
Atau wasir atau ambeien adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena disekitar
anus.Hemorrhoid umumnya terjadi pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus
atau pada orang yang menderita sembelit.
6.Diare
Disebabkan oleh bakteri maupun protozoa pada usus besar,karena nya proses penyerapan
air di usus besar terganggu dan akibatnya mengalami rangsangan buang air secara terus
menerus.
7.Hepatitis
Atau radang hati adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa virus yang menginfeksi
hati.hepatitis bisa disebabkan oleh virus rubella,mamps,herpes,epstaein barr & cytomega
lovitus
8.Radang Usus Buntu
Atau Appendicitis adalah Infeksi pada usus buntu yang dapat merembet ke usus besar dan
menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut dan dapat ditandai dengan gejala-gejala
seperti nyeri yang menetap pada perut,demam ringan,mual&muntah,spasme
otot,konstipasi,diare&selera makan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai