Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS GARUM
JL.RAYA SUMBERDIREN NO.41 GARUM
Telp (0342)561081

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PEMBERIAN MP-ASI
NOMOR : KAK/48/2017

I. PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada msyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
Kegiatan-kegiatan dalam setiap program UKM Puskesmas disusun oleh Tim
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), tidak hanya mengacu pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, maupun Dinas
Kesehatan Kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat
terutama sasaran program UKM sehingga dapat digunakan untuk upaya mencapai visi dan
misi Puskesmas Gandusari yaitu “Menuju kabupaten blitar lebih sejahtera, maju dan
berdaya saing” dengan upaya meningkatkan sumber daya manusia, akses layanan
kesehatan yang memadai, serta meningkatkan peran serta masyarakat dengan memegang
teguh tata nilai guyup rukun, amanah, ramah, utamakan pelanggan, dan menjadi mitra
masyarakat.
Setelah pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, bayi harus diberi makanan
pendamping ASI karena setelah 6 bulan ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi
akan energy dan mikronutrien penting. ASI hanya memenuhi sekitar 65-80% dan sangat
sedikit mengandung mikronutrien. Karena itu kebutuhan energy dan mikronutrien
terutama zat besi dan zink harus diperoleh dari MP-ASI. Pemberian MP-ASI merupakan
proses transisi dari asupan yang semula hanya berupa susu menuju makanan semi padat.
Periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula sebagai masa
penyapihan (weaning period), yang merupakan proses dimulainya pemberian makanan
khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi, maupun tektur dan
konsistensinya sampai seluruh kebutuhan zat gizi anak dipenuhi dari makanan keluarga.
MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi
yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan yaitu pada saat makanan /
minuman lain diberikan bersama pemberian ASI. Pada Global Strategy for Infant and
Young Child Feeding (GSIYCF, 2002) dinyatakan bahwa MP-ASI harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
1. Tepat waktu : MP ASI diberikan saat kebutuhan energy dan zat gizi melebihi yang
didapat dari ASI
2. Adekuat : MP-ASI harus mengandung cukup energy, protein, dan mikronutrien.
3. Aman : Penyimpanan, penyiapan dan sewaktu diberikan pada bayi MP ASI harus
higienis
4. Tepat cara pemberian : MP-ASI diberikan sejalan dengan tanda lapar dan ada nafsu
makan yang ditunjukkan bayi serta frekuensi dan cara pemberiannya sesuai umur
bayi.
MP-ASI ada dua jenis yaitu MP-ASI yang disediakan khusus (buatan pabrik
atau rumah tangga) dan makanan yang biasa dimakan keluarga yang dimodifikasi
sehingga mudah dimakan bayi dan cukup memenuhi gizi. Tekstur makanan mulai dari
yang halus / saring, encer (makanan lumat) bertahap menjadi lebih kasar (lembik). MP-
ASI buatan pabrik yang disediakan Kemenkes RI diberikan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan didaerah rawan gizi, dengan sasaran yaitu balita usia 6-24 bulan
khususnya balita gizi kurang, BGM dan berasal dari keluarga GAKIN. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam penyediaan MP-ASI yaitu :
1. Mengingat Fe paling tidak terpenuhi setelah 6 bulan maka pilihlah bahan makanan
yang kaya zat besi
2. Makanan padat pertama yang terbaik adalah terbuat dari beras karena beras
merupakan makanan yang paling hipoalergenik. Gandum dan campuran serealia
lainnya sebaiknya ditunda sampai bayi berusia 8 bulan
3. Telur dapat diberikan sebelum bayi usia 1 tahun karena tidak cukup bukti telur dapat
menyebabkan alergi pada tubuh.
4. Tidak ada urutan tertentu tentang jenis / bahan makanan yang diberikan lebih dahulu.
Untuk meningkatkan status gizi bayi yang tidak memperoleh kecukupan ASI
maka dibutuhkan Makanan Pendamping ASI yang tepat dan benar. Jumlah baduta usia 6 –
24 bln yang BGM di wilayah Puskesmas Garum berjumlah 7 anak yang mengalami gizi
kurang. Sehingga perlu adanya pemberian MP-ASI Balita.

II. LATAR BELAKANG


1. GAMBARAN UMUM
MP ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi disamping
pemberian ASI eksklusi". Pemberian MP ASI yang salah akan berpengaruh terhadap
berat badan anak balita, sehingga pemberian MP ASI yang tepat akan mengurangi
kejadian penurunan berat badan pada anak balita.
Berdasarkan hal tersebut, dipandang perlu melakukan kegiatan pendis
tribusian/kegiatan pembagian MP ASI di wilayah kerja UPT Puskesmas
Garum, sehingga ibu balita d a p a t m e m a h a m i p e n t i n g n y a p e m b e r i a n MP
ASI y a n g b a i k d a n b e n a r kepada anak balita.

2. DASAR HUKUM
1. Undang Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
2. Undang Undang No.36 Tahun 2009 Tentang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014 Tentang Materi
Penyuluhan Pemberian Air Susu Ibu Dan Makanan Pendamping ASI
5. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas, Kemenkes RI, Tahun 2014
6. Buku PKP tahun 2016
7. Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI berbasis Pangan Lokal,
Dinkes Kab Blitar, Tahun 2016
8. SK Kepala UPT Puskesmas Garum No. 440/03/409.104.13/SK/2018 Tentang Jenis
Pelayanan Yang Disediakan Di UPT Puskesmas Gandusari.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan status gizi bayi usia 6-24 bulan
2. TUJUAN KHUSUS
a. Tersedianya informasi tentang gizi dan pertumbuhan bayi dan anak usia 6 – 23
bulan
b. Tersedianya informasi tentang pembuatan MP-ASI local sesuai dengan usia bayi
dan anak usia 6-23 bulan
c. Tersedianya informasi tentang syarat-syarat serta cara pengolahan MP-ASI local
d. Tersedianya MP-ASI (produk jadi/pabrikan) bagi bayi dan usia 6-23 bulan dari
Keluarga Miskin
IV. RENCANA KEGIATAN
1. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
- Menyediakan MP-ASI bagi baduta usia 6-23 bulan yang BGM / tampak kurus,
2T, gizi kurang dan baduta kurus dari keluarga miskin
b. Cara Pelaksanaan
- Sosialisasi dari Puskesmas ke kader tentang rencana pelaksanaan pemberian MP
ASI
- Menentukan alokasi dana dan jenis MP ASI, alternatif pemberian, dan
penanggungjawab pelaksana MP ASI di tingkat Kecamatan/Puskesmas
- Konfirmasi status gizi calon penerima MP ASI
- Menentukan jumlah dan alokasi sasaran
- Merencanakan Menu MP ASI (apabila disepakati menggunakan MP ASI local)
- Mendistribusikan MP-ASI ke sasaran (diberikan selama 90 hari makan)
- Memantau perkembangan BB sasaran selama 4 x yaitu sebelum pemberian, bulan
pertama, kedua, dan ketiga pada pemberian MP-ASI
- Memberi penyuluhan manfaat MP-ASI, cara memberi makan bayi dg MP ASI
yang bergizi dan memotivasi ibu supaya status gizi sasaran meningkat.

c. Pengorganisasian/Pelaksana Kegiatan
- Pelaksana Program Gizi
- Bidan Wilayah
- Kader Pendamping

2. SASARAN
a. Baduta usia 6 -23 bulan yang BGM / tampak kurus dari keluarga miskin
b. Baduta 2T, gizi kurang dan kurus .

3. JADWAL PELAKSANAAN
a. Waktu Pelaksanaan : Januari – Desember 2018
(jika diketemukan kasus dan menyesuaikan dengan
anggaran yang ada)
b. Tempat : Puskesmas, Ponkesdes, Poskesdes, Posyandu dan
Rumah Sasaran

4. RENCANA PEMBIAYAAN
Dalam pelaksanaannya, rencana pembiayaan diusulkan melalui anggaran dana BOK, ,
DAU tahun 2018

5. HASIL YANG DIHARAPKAN


a. MP-ASI terdistribusi semua
b. Keluarga memahami cara membuat MP ASI yang benar dan bergizi serta cara
memberikannya pada sasaran
c. Status gizi sasaran meningkat

V. PENUTUP
1. PENCATATAN, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
- Format pencatatan adalah tanda terima kesasaran /register MP-ASI
- Tanda terima bidan desa
- Hasil pemantauan status gizi balita
- Yang mengevaluasi adalah penanngungjawab program gizi puskemas kemudian
dimonitoring oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
- Mengevaluasi perkembangan status gizi balita yang mendapat MP-ASI
- Evaluasi dilakukan setiap bulan selama 3 bulan pemberian MP-ASI, apakah bayi
suka dengan biscuit yang diberikan apakah tidak suka sehingga perlu diganti
biscuit yang lain.
- Laporan perkembangan BB dilakukan setiap bulan selama 3 bulan pemberian
MP-ASI.

2. RENCANA TINDAK LANJUT


- Lebih memotivasi ibu untuk memberikan makanan pendamping berbasis pangan
lokal yang benar dan tepat setiap hari dirumah
- Pemberian MP-ASI dilakukan 2 minggu sekali untuk memudahkan monitoring
dan evaluasi, serta ibu diharapkan mau datang ke Puskesmas/Ponkesdes,
Poskesdes/Posyandu untuk memantau kondisi perkembangan balita.

Garum, Januari 2018


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Gandusari Penyusun

Drg. ANGGIT DITYA PUTRANTO DWI ASTUTININGSIH


NIP. 19820309 200901 1 005 NIP: 19670305 198803 2 013

Anda mungkin juga menyukai