KONSEP DIRI
a. 1 – 1 Tahun
1) Menumbuhkan rasa percaya diri konsistensi dalam interaksi pengasuhan
dan pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang lain.
2) Membedakan dirinya dan lingkungan.
b. 3-3 tahun
1) Mulai menyatakan apa yang disukai dan yang tidak disukai
2) Meningkatnya kemandirian dalam berpikir dan bertindak
3) Menghargai penampilan dan fungsi tubuh
4) Mengembangkan diri dengan mencontoh orang yang dikagumi,meniru dan
bersosialisasi
c. 3-6 tahun
1) Memiliki inisiatif
2) Mengenai jenis kelamin
3) Meningkatnya kesadaran diri
4) Meningkatnya ketrampilan berbahasa,termasuk pengenalan akan perasaan
seperti senang,kecewa, dan sebagainya
5) Sensitif terhadap umpan balik dengan keluarga
d. 6-12 tahun
Menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru,keluarga tidak
lagi dominan
1) Meningkatkan harga diri dengan penguasaan ketrampilan baru (misalnya
membaca,musik)
2) Menguatkan identitas seksual dan menyadari kekuatan dan kelemahan
e. 12-20 tahun
1) Menerima perubahan tubuh
2) Belajar tentang sikap,niali,dan keyakinan menentukan tujuan masa depan
3) Merasa positif atas berkembangnya konsep diri
4) Berinteraksi dengan orang-orang yang menurutnya menarik secara seksual
atau intelektual
f. 20 – 40 tahun
1) Memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang lain
2) Memiliki perasaan yang stabil dan positif mengenai diri
3) Mengalami keberhasilan transisi peran dan meningkatnya tanggung
jawab
g. 40 -60 tahun
1) Dapat menerima perubahan penampilan dan ketahanan fisik
2) Mengevaluasi ulang tujuan hidup
3) Merasa nyaman dengan proses penuaan
h. Diatas 60 tahun
1) Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan
2) Keinginan untuk meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya
1. Pengkajian
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah persepsi diri atau pola
konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap
stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda-tanda kearah perubahan fisik,
seperti kecemasan, ketakutan, rasa marah, dll.
2. Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan konsep diri (gambaran diri) di karenakan perubahan fisik
atau kehilangan bagian tubuh.
b) Gangguan konsep diri (harga diri) dikarenakan harapan diri yang tidak
realistis.
c) Gangguan konsep diri (identitas diri) dikarenakan harapan orang tua
yang tidak realistis
d) Gangguan konsep diri (peran) dikarenakan ketidakmampuan
menerima peran dan pekerjaan baru di masyarakat.