Defenisi Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan atau komponen listrik yang saling berhubungan satu dengan yang lain, serta memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi satu atau sejumlah tujuan tertentu. Prinsip Instalasi Listrik 1. Safety ( Keamanan) 2. Reliability ( Keandalan) 3. Accessibility (Kemudahan) 4. Availibility (Ketersediaan) 5. Impact of Environment (pengaruh lingkungan) 6. Economic (Ekonomi) 7. Esthetic (Keindahan) Safety ( Keamanan) • Instalasi listrik harus dipasang dengan benar berdasarkan standar dan peraturan yang ditetapkan oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International Electrotechnical Commission) • Tujuan penggunaan standar adalah untuk keamanan dan keselamatan bagi mahluk hidup, harta benda dan instalasi listrik itu sendiri. • Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk hidup, harta benda maupun pada sistem instalasi listrik itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem proteksi yang sesuai dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam merespon gangguan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab Kecelakaan Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya : • Kabel pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut. • Jaringan dengan kabel telanjang • Peralatan listrik yang rusak • Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body • Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka • Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran • Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk). Contoh :
• Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi
dengan sistem pentanahan/ pembumian agar manusia terhindar dari sentuhan tidak langsung akibat kejutan listrik yang tidak terduga, karena adanya kebocoran arus listrik pada body peralatan listrik. Reliability ( Keandalan) Kondisi yang diperlukan adalah keandalan terhadap : • Unjuk kerja sistem • Pengoperasian sistem
Peralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi
listrik dinyatakan andal bila operasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama mungkin dan dapat diatasi dengan cepat bila terjadi gangguan. Accessibility (Kemudahan) Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan terhadap : • Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan sistem • Pemasangan dan penggantian peralatan sistem • Pengembangan dan perluasan sistem
Kemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan
tercapai apabila pengoperasian suatu sistem tidak memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat dalam pemasangan peralatan sistem serta mudah dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem. Availibility (Ketersediaan) Merupakan hal yang penting dalam suatu sistem instalasi listrik, karena berkaitan dengan kemungkinan pengembangan ataupun perluasan proses kontrol/ mesin yang meliputi ketersediaan terhadap : • Alat • Tempat/Ruang • Daya Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai ketersediaan apabila : • Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat pengganti bila terjadi kerusakan (mudah didapat dipasaran). • Adanya cadangan tempat atau ruang yang diperlukan untuk menempatkan peralatan tambahan, karena adanya pengembangan ataupun perluasan sistem. • Adanya cadangan daya pada sistem instalasi yang dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti ataupun menambah kabel pada sistem instalasi. Pengaruh lingkungan Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang. Pengaruh tersebut adalah : • Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan • Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan
Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak
lingkungan maka harus dirancang agar pengaruh negatip yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan atau diperkecil. Contoh :
1. Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang
dipengaruhi oleh bahan kimia tertentu, maka harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan terhadap pengaruh bahan kimia tersebut 2. Peralatan listrik dipasang pada lingkungan yang lembab, maka harus digunakan peralatan listrik yang mempunyai IP (Index Protection) tertentu. Economic (Ekonomi) Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi operasional jangka panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap :
• Pemeliharaan dan perluasan sistem
• Pemakaian/penggantian peralatan • Pengoperasian sistem Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil bila :
• Efesien dan efektip terhadap penggunaan
daya listrik. • Peralatan yang digunakan cukup andal • Kecilnya delay time pada proses pengoperasian Esthetic (Keindahan) Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan kerapian, yang meliputi : • Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan • Keserasian dalam penggunaan/pemilihan peralatan • Keserasian dan keindahan tata letak • Kenyamanan ruang operasi
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan
menimbulkan kemudahan dan kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada sistem instalasi . • Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/ pemilihan peralatan yang disesuaikan dengan ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa, sehingga menimbulkan pemandangan yang indah dan nyaman. • Keserasian dan keindahan tata letak akan menimbulkan mosaik yang memberikan kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi pelaksana operasi pada ruang dimana suatu kendali sistem kontrol dipasang. • Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah dan ketenangan kerja serta disiplin kerja akan selalu terjaga. Standarisasi Tujuan standarisasi ialah untuk mencapai keseragaman, antara lain mengenai: a. ukuran, bentuk dan mutu barang; b. cara menggambar dan cara kerja.
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin
meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. Organisasi Standarisasi
Dua organisasi international yang bergerak di
bidang standarisasi ialah: a. International Electrotechnical Commission” (IEC) untuk bidang teknik listrik b. International Organization for Standardization (ISO) untuk bidang-bidang lainnya Peraturan Tujuan peraturan- peraturan ini adalah: a. Pengamanan manusia dan barang b. Penyediaan tenaga listrik yang aman dan efisien.
Supaya listrik dapat digunakan dengan seaman
mungkin, maka syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan sangat ketat. PUIL 2000 Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000” disingkat PUIL 2000. Buku ini diterbitkan oleh YAYASAN PUIL. Di samping PUIL 2000, harus juga diperhatikan peraturan-peraturan lain yang ada hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu: a. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta Peraturan Pelaksanaannya; b. Undang-undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan; c. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; d. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; e. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; f. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi; g. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik; h. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan; i. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik j. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan; k. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standarisasi, Sertifikasi dan Akreditasi Dalam Lingkungan Peetambangan dan Energi. Pengujian Peralatan Listrik • Semua peralatan listrik yang akan dipergunakan untuk instalasi harus memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2000. • Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Lisrtik Negara, yaitu Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan, disingkat LMK SEKIAN