PENDAHULUAN
A. Definisi
Abses otak ( abses serebri ) adalah infeksi pada otak yang diselubungi
kapsul dan terlokalisasi pada satu atau lebih area di dalam otak.
Abses otak terdapat pada semua usia. Terbanyak pada usia dekade kedua dari
kehidupan, antara 20-50 tahun. Perbandingan antara penderita laki-laki
dengan perempuan adalah 3 : 1 atau 3 : 2.
Sebagai faktor pencetus lain adalah terjadinya trauma tembus pada kepala,
terutama bila didapatkan adanya benda asing yang tertinggal di dalam
jaringan otak, umpamanya tulang.
Luka tembak akibat senjata api dapat menyebabkan abses otak setelah
beberapa lama dari kejadiannya, tetapi ini jarang di jumpai oleh karena
biasanya logam panas tersebut steril. Untuk mencegah terjadinya abses otak
akibat trauma tembus kepala, dinjurkan untuk segera melakukan
“debridement” .
a. “Early cerebritis”
Terjadi reaksi radang lokal dengan infiltrasi polimorfonuklear leukosit,
limfosit dan plasma sel dengan pergeseran aliran darah tepi. Dimulai pada
hari pertama dan meningkat pada hari ke-tiga. Sel-sel radang terdapat pada
tunika adventisia dari pembuluh darah dan mengelilingi daerah nekrosis
infeksi. Peradangan perivaskuler ini disebut cerebritis. Pada waktu ini
terjadi edema sekitar otak dan peningkatan efek dari massa oleh karena
pengembangan abses.
Gambaran CT Scan :
- Pada hari pertama terlihat daerah yang hipodens dengan sebagian
gambaran seperti cincin.
- Pada hari ketiga gambaran cincin lebih jelas, sesuai derngan
diameter cerebritisnya, didapati mengelilingi pusat nekrosis.
b. “Late Cerebritis”
Pada wakti ini terjadi perubahan histologis yang sangat berarti. Daerah
pusat nekrosis membesar oleh karena meningkatnya “acellular debris” dan
pembentukan nanah oleh karena perlepasan enzim-enzim dari sel radang.
Pada tepi-tepi pusat nekrosis didapati daerah sel-sel radang, makrofag-
mafrofag besar dan gambaran fibroblas yang terpencar-pencar. Fibroblas
mulai menjadi anyaman retikulum, yang akan membentuk kapsul kollagen,
lesi menjadi sangat besar.
Gambaran CT Scan :
- Gambaran cincin sempurna, 10 menit setelah pemberian kontras
perinfus. Kontras masuk ke daerah sentral dengan gambaran lesi
yang homogen. Gambaran ini menunjukkan adanya cerebritis.
C. Gambaran Klinis
E. Pemeriksaan Penunjang
F. Diagnosa Banding
G. Komplikasi
Tindakan Pembedahan
Aspirasi
Kraniotomi Osteoplastik