Disusun Oleh :
Jovita Dessy R
20100310043
Diajukan Kepada :
2015
1
LEMBAR PENGESAHAN
HOME VISITE
20100310043
Disetujui oleh:
RSUD Wonosari
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Bp P
2. Umur : 37 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Tidak berkerja
6. Alamat : Bulu, Bejiharjo, Karangmojo
7. Status : Belum menikah
8. Tanggal Kunjungan R : 9 September 2015
9. Tanggal home visit : 16 September 2015
B. IDENTITAS KELUARGA PASIEN
1. Nama : Bp Sugiyo
2. Umur : 40 Tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Agama : islam
5. Pekerjaan : Petani
6. Alamat : Bulu, Bejiharjo, Karangmojo
7. Status : menikah
8. Hubungan dengan pasien : Kakak ipar
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Pasien dibawa oleh keluarga ke Poli Jiwa RSUD Wonosari karena sering
bicara dan senyum-senyum sendiri.
3
B. Riwayat Penyakit Sekarang
4
dengan jawaban yang tidak koheren dengan pertanyaan. Menurut kakak
ipar, pasien memang sering menjawab dengan kata-kata ngelantur, sehingga
membuat kelurga bingung. Perawatan diri pasien baik seperti yang
dijelaskan oleh pasien sendiri, ia mandi, makan sendiri tanpa dibantu.
Keluhan lain seperti sering melamun, jantung berdebar-debar, nyeri
tengkuk, penurunan nafsu makan, mudah lelah, susah tidur, sering mimpi
buruk, gangguan BAB-BAK, nyeri ulu hati, ide bunuh diri disangkal oleh
pasien.
5
dan berbicara sendiri. Untuk berapa lamanya pasien dirawat,
keluarga tidak ingat. Untuk minum obat, pasien menjelaskan bahwa
ia rutin minum obat dan tidak pernah mengalami putus obat.
Menurut keluarga sudah 4x pasien keluar masuk RS jiwa, yang
terakhir tahun 2015 bulan Agustus lalu. Dulu pasien dirawat oleh
dokter spesialis jiwa di RS Jiwa Yogyakarta tetapi sekarang
menjalani pengobatan di RSUD Wonosari. Menurut keluarga
sebelum sakit pasien tidak punya masalah apa-apa, hanya saat itu
menurut kakak ipar, pasien sering bergonta-ganti pekerjaan, sang
kakak juga bingung dan tidak tahu menahu masalah yang sebenarnya
terjadi.
b) Riwayat gangguan medis
Riwayat cidera kepala : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
c) Riwayat Penyalahgunaan Obat / zat
Riwayat Merokok : (+)
Riwayat alkohol : disangkal
Riwayat konsumsi narkoba : disangkal
6
Genogram :
Keterangan :
: Pasien : Laki-laki
: Perempuan
E. Riwayat Perkembangan
7
Saat masih kecil, perkembangan pasien sama dengan perkembangan
anak seusianya. Pasien juga tidak pernah menderita sakit yang parah.
3. Middle Childhood
Pasien hannya bersekolah sampai sekoml setelah itu tidak
melanjutkan ke jenjang berikutnya.
4. Late childhood (masa kanak akhir)
Pasien tidak melajutkan ke jenjang berikutnya dikarenakan masalah
ekonomi.
5. Adult (Dewasa)
Riwayat pernikahan : Pasien belum menikah. Menurut
keluarga pasien memang belum ingin menikah tetapi ingin
suatu saat nanti dapat menikah. Hubungan pasien dengan
beberapa teman perempuan tidak didapatkan informasi yang
pasti.
Sejarah pendidikan : Pasien pendidikan terakhirnya adalah
sekolah dasar. Pasien tidak melanjutkan ke jenjang
berikutnya karena masalah ekonomi.
Riwayat Pekerjaan : pasien pernah bekerja sebagai penjual
lutis dan sempat bergonta-ganti pekerjaan. Pasien dikenal
sebagai perkerja keras demi mendapatkan uang untuk
perekonomian keluarga. Tetapi semenjak sakit, pasien sudah
tidak bekerja lagi.
Agama : Pasien beragama islam tetapi jarang melaksanakan
sholat 5 waktu. Hal ini diperberat semenjak pasien sakit.
Aktifitas sosial : sebelum sakit, pasien berhubungan baik
terhadap teman, tetangga dan ligkungan. Sebelum sakit
pasien tidak terlalu aktif dilingkungan masyarakat.
Situasi kehidupan sekarang : pasien hidup bersama kedua
orang tuanya dan kakak perempuang beserta keluarganya
yang sangat mendukung dan perduli dengan pengobatan
pasien.
8
F. Persepsi (Tanggapan) Pasien Tentang Dirinya dan
Kehidupannya
Pasien tidak merasa dirinya sakit. Pasien hanya merasa sakit pusing
dan keluhan yang ia alami dikarenakan oleh penyakit pusing, bukan
penyakit perasaan.
G. Situasi Sekarang
9
Halusinasi : visual tidak ada, audittorik ada
Ilusi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
5. Proses Pikir
1) Bentuk pikir : non realistis
2) Isi pikir :
waham paranoid (+) waham curiga (+)
obsesi tidak ada
fantasi tidak ada
preokupasi pada bisikan bisikan yang akan menyelakai
pasien.
3) Arus pikir : produktivitas cukup, kontinutitas
lancar, hendaya bahasa tidak ada
6. Kesadaran dan Kognisi :
1) Orientasi : orang/tempat/waktu baik
2) Daya ingat :
Jangka segera : baik pasien mampu menyebutkan
nama pemeriksa yang dikenalkan di awal pembicaraan
Jangka pendek : baik, pasien ,mampu menyebutkan
apa yang pasien makan
Jangka panjang : baik, pasien dapat menyebutkan
nama kakak ipar dan kakak kandungnya
3) Kemampuan abstrak : tidak terganggu
4) Daya konsentrasi dan perhatian :
Konsentrasi : baik
Perhatian : baik
7. Pengendalian impuls : baik
8. Tilikan Diri :derajat 1 yaitu sama sekali
menyangkal terhadap keadaan sakitnya.
9. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
10. Daya Nilai
10
Realistis : terganggu
Norma Sosial : baik, pasien mau mengembalikan
uang kepada pemiliknya jika ia menemukan ditengah jalan.
I. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran : Compos Mentis , GCS E 4V 5M 6
2) Tanda-tanda Vital
o Tekanan Darah : 130/90 mmHg
o Nadi : 96 x/menit
o Respirasi Rate : 20x/menit
o Temperature : 36,6˚C
3) Pemeriksaan Kepala
o Bentuk Kepala : Mesochepal, rambut hitam sedikit terdapat
rambut putih, mudah dicabut
o Wajah : Simetris
o Mata : Konjungtiva anemis -/- , pupil isokor +/+
o Telinga: sekret -/-, nyeri -/-, perdarahan -/-, tinitus -/-
o Hidung: sekret -/-, perdarahan +/+, deformitas -/-
o Mulut : sianosis (-), bibir kering (-)
4) Pemeriksaan Leher : PKGB (-), JVP meningkat (-)
5) Pemeriksaan Thoraks
Pulmo
o Inspeksi : Simetris
o Palpasi : Nyeri tekan (-/-)
o Perkusi : Sonor
o Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan
(-/-)
Cor
o Inspeksi : Kuat angkat (-)
o Palpasi : iktus tidak melebar
o Perkusi : Batas atas jantung kanan pada SIC II
parasternalis dextra, batas atas jantung kiri pada SIC II
parasternalis sinistra, batas bawah jantung kanan pada SIC IV
11
parasternalis dextra, dan batas bawah jantung kiri pada SIC V
LMC sinistra
o Auskultasi : SI-II murni, bising (-), gallop (-)
6) Pemeriksaan Abdomen
o Inspeksi : Flat, defans (-), massa (-)
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
o Perkusi : Tympani
o Palpasi : Supel
7) Pemeriksaan Ekstremitas Atas : akral hangat , sianosis (-/-)
8) Pemeriksaan Ekstremitas Bawah : akral hangat , sianosis (-/-)
9) Pemeriksaan Neurologi :
Fungsi kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6
Fungsi Luhur : baik
Fungsi kognitif : dalam batas normal
Fungsi sensori : dalam batas normal
Tonus N N
N N
12
Pasien juga takut melihat atau mengendarai kendaraan karena
merasa dirinya ingin ditabrak oleh kendaraan-kendaraan tersebut.
Keluhan seperti ini muncul sejak ± 12 tahun yang lalu.
I. Formulasi Diagnostik
Pasien ini sudah lama menderita skizofrenia yaitu lebih dari satu
tahun dan sudah mendapat pengobatan, gejala negatif yang muncul pada
pasien ini sikap pasif, aktivitas menurun,komunikasi non verbal buruk,
kontak mata buruk, modulasi suara yang buruk, tetapi perawatan diri masih
baik. Dalam kurun waktu 1 tahun , waham dan halusinasi pasien masih
tetap menonol sehingga diagnosis skizofrenia tipe residual dapat
disingkirkan karena syaratnya, pada tipe ini waham dan halusinasi dalam
kurun waktu 1 tahun telah sangat berkurang. Maka dari itu tidak
terpenuhinya kriteria untuk diagnosis skizofenia tipe hebefrenik, paranoid,
tipe residual, dapat mengarah pada diagnosis skizofrenia tak terinci.
J. Diagnosis Multiaksial
1) Axis I : F. 20.3 Skizofrenia tak terinci
2) Axis II : Diagnosis Axis II tidak ditemukan
3) Axis III : Cephalgia
4) Axis 1V : Masalah pekerjaan
5) Axis V : 60-51 Gejala sedang, disabiliti sedang
J. Diagnosis Banding
F. 20.3 Skizofrenia tak terinci
13
F. 20.0 Skizofrenia tipe paranoid
F.20.5 Skizofrenia Residual
K. Terapi
1. Non Farmakologis
Psiedukasi mengenai penyakit
2. Farmakologis
Antipsikotik : Risperidon 1 x 2 mg
Antipiretik : Paracetamol 500mg 3x1
14
transquiliser, yaitu pemberian sejumlah antipsikotik dengan interval waktu
yang pendek untuk segera mengatasi keadaannya. Obat diberikan secara
parenteral biasanya IM misalnya chlorpromazine 25-50, haloperidol 5mg
IM. Antipsikotik orang yang ada di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu
tipikal dan atipikal.
15
Menurut Review dari Evidence based Psychiatric Care tahun 2015 yang
berjudul Long-Acting Injection Antipsychotic Medications in The
Management of Schizophrenia, formulasi injeksi kerja cepat dari
antipsikotik atipikal telah ditingkatkan sebagai tatalaksana pengobatan
individual atau secara personal bagi skizofrenia. Intervensi dini dan
tatalaksana berlanjut secara tegas untuk mencapai remisi jangka panjang,
mencegah perburukan penyakit dan mencegah adanya beban penyakit.
Prognosis
L. Prognosis
16
Tidak remisi selama 3 tahun
Sering kambuh
Riwayat serangan berulang
17