Disusun Oleh :
20100310007
Diajukan Kepada :
dr Ida Rochmawati,
M.Sc Sp. KJ
2016
LEMBAR PENGESAHAN
HOME VISITE
1
Oleh: Nurul Alia Ayu
20100310007
Disetujui oleh:
RSUD Wonosari
2
PENDAHULUAN
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Bp A
2. Umur : 35 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Tidak berkerja
6. Alamat : Selang1, Selang Wonosari
7. Status : Belum menikah
8. Tanggal Kunjungan R : 30 Juni 2016
9. Tanggal home visit : 13 Juli 2016
B. IDENTITAS KELUARGA PASIEN
1. Nama : Ny S
2. Umur : 52 Tahun
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Agama : islam
5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Alamat : Selang1, Selang Wonosari
7. Status : menikah
8. Hubungan dengan pasien :ibu pasien
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
3
melamun. Pasien merasa takut minum obat, karena takut obat tersebut
mempunyai efek samping terhadap tubuhnya. Keluhan ini muncul ± 17 tahun
yang lalu, saat pasien ujian kelulusan SMA. Pada saat ujian pasien merasa
pusing dan leher terasa berat, pasien merasa pandangan terlihat seperti asap,
pasien sakit pergi ke mantri 3x tidak sembuh, dan pasien kemudian di bawa ke
RSJ gracia karena mengamuk. Pasien lupa yang terjadi saat itu. Menurut
penuturan ibu pasien pasien sebelumnya merasa hasratnya tidak terpenuhi.
Pasien disekolah termaksud anak pandai dan saat SMA pasien prestasi
menjadi menurun.
Pasien ditanya perasaan hari merasa sedih karena penyakitnya dan sering
tiba-tiba menangis, pasien dahulu sering pergi keluar jalan jalan, saat ini
pasien sudah enggan pergi jalan jalan keluar dan bersosialisasi dengan orang
orang. Pasien merasa orang-orang membicarakan pasien, dan mudah
tersinggung. Pasien tidak bergairah untuk melakukan aktifitas, pasien sehari
hari ini hanya duduk merokok dan melamun. Untuk melakukan pekerjaan
rumah seperti membantu orangtua pasien tidak melakukan. Pasien tidak susah
tidur, nafsu makan baik. Pasien menyangkal mendengarkan bisikan.
4
Riwayat Gangguan jiwa di keluarga : di keluarga pasien yang memiliki
gangguan jiwa adalah kakek pasien.
Genogram :
5
Keterangan :
: Perempuan
: meningga
E. Riwayat Perkembangan
6
Riwayat pernikahan : Pasien belum menikah. Menurut keluarga pasien
memang tidak ada keinginan menikah. Hubungan pasien dengan beberapa
teman perempuan tidak didapatkan informasi yang pasti.
Sejarah pendidikan : Pasien termasud anak pandai di sekolahnya dan
selalu mendapat rangking, pasien mulai menurun prestasinya saat SMA..
Riwayat Pekerjaan : Pasien pernah bekerja sebagai tukang bangunan
selama satu tahun, pasien berhenti bekerja karena sering kambuh..
Agama : Pasien beragama islam, pasien rajin solat 5 waktu, saat solat
pasien sering menangis.
Aktifitas sosial : sebelum sakit, pasien berhubungan baik terhadap teman,
tetangga dan ligkungan. Setelah sakit pasien mulai enggan keluar rumah
dan hanya duduk di rumah dan bengong.
Situasi kehidupan sekarang : pasien hidup bersama kedua orang tuanya
dan dua adik perempuang. Keluarga pasien tetap mendukung pasien dan
menjaga pasien.
Pasien tau dirinya sakit, pasien sering merasa sedih karena sakitnya tidak
sembuh sembuh. Pasien merasa takut minum obat terus dapat menyebabkan
efeksamping pada tubuhnya.
G. Situasi Sekarang
7
Sikap terhadap pemeriksa :
Pasien bersikap kooperatif dan berusaha menjawab sesuai pertanyaan
pemeriksa selama wawancara, Kontak mata tidak adek kuat.
2. Alam Perasaan :
Mood : sedih
Afek : sempit
Keserasian : inapropriate
3. Bicara
Bicara sedikit, dalam menjawab pertanyaan volume sedang, pasien menjawab
pertanyaan pemeriksa dengan baik. Isi pembicaraan dapat dimengerti dan sesuai
dengan apa yang di tanyakan.
4. Gangguan Persepsi
Halusinasi visual : disangkal .
Halusinasi auditorik : disangkal
Halusinasi taktl : disangkal
5. Proses Pikir
1) Bentuk pikir : realistis
2) Isi pikir :
Waham paranoid (+)
waham curiga (+)
Waham kebesaran : tak ada
Waham nihilistik : tak ada
3) Arus pikir : produktivitas cukup, kontinutitas lancar, hendaya bahasa tidak
ada
6. Kesadaran dan Kognisi :
1) Orientasi : orang/tempat/waktu baik
2) Daya ingat :
Jangka segera : baik pasien mampu menyebutkan nama pemeriksa
yang dikenalkan di awal pembicaraan
Jangka pendek : baik, pasien ,mampu menyebutkan apa yang pasien
makan
Jangka panjang : pasien lupa dengan keluhan pada awal sakit
3) Kemampuan abstrak : tidak terganggu
8
I. Pemeriksaan Fisik
Cor
o Inspeksi : Kuat angkat (-)
o Palpasi : iktus tidak melebar
o Perkusi : Batas atas jantung kanan pada SIC II parasternalis dextra,
batas atas jantung kiri pada SIC II parasternalis sinistra, batas bawah
jantung kanan pada SIC IV parasternalis dextra, dan batas bawah jantung
kiri pada SIC V LMC sinistra
o Auskultasi : SI-II murni, bising (-), gallop (-)
6) Pemeriksaan Abdomen
o Inspeksi : Flat, defans (-), massa (-)
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
o Perkusi : Tympani
o Palpasi : Supel
7) Pemeriksaan Ekstremitas Atas : akral hangat , sianosis (-/-)
8) Pemeriksaan Ekstremitas Bawah : akral hangat , sianosis (-/-)
9) Pemeriksaan Neurologi :
Fungsi kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6
Fungsi kognitif : dalam batas normal
Fungsi sensori : dalam batas normal
9
Fungsi motoris : kekuatan 5 5
5 5
J. Formulasi Diagnostik
Aksis I :
Yang paling menonjol terlihat pada pasien ini adalah afek depresi,
kehilangan minat, dan tidak mau bersosilisasi keluar rumah dan merasa orang
orang membicarakannya. Pasien merasa tidak nyaman, tenang dan mudah
tersinggung. Selain itu, pasien sering memukuli diri sendiri dan menangis. Hal
tersebut juga mengindikasikan adanya penyakit psikotik yaitu skizofrenia.
Aksis II :
Aksis III :
Aksis IV :
10
Aksis V :
Untuk saat ini didapatkan 60-51 yaitu gejala sedang (moderete) , disbilitas
sedang
DD/
Aksis IV : hasrat saat SMA tidak terpenuhi dan prestasi menurun saat SMA
L. RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka :
o Risperidone 2x1
o Trihexyphenidil 2x1
o Clozapin 25 mg 2x1
b. Psikoterapi :
11
oleh faktor psikologis dan dapat mencari bantuan psikiatri pada saat pasien
membutuhkannya.
c. Sosioterapi :
M. DISKUSI
12
dan curiga. Pasien mempunyai bentuk pikiran yang logis. Pada pemeriksaan
sensorium pasien mempunyai kesadaran dan orientasi baik. Kosentrasi dan perhatian
pasien kurang.Tilikan Diri derajat 4 yaitu pasien menyadari dirinya sakit dan butuh
bantuan namun pasien tidak mengetahui penyebab sakitnya
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15