Dokter yang merawat : dr. Rr. Sri Wijayanti, Sp.A Dokter Muda: Rizki Hafidzah Baswedan
Tanggal : 4 Mei 2015, Allo-anamnesis dengan ibu pasien
Keluhan Utama : Sesak nafas 1 hari
Keluhan Tambahan : batuk dan pilek 1 bulan
Riwayat Penyakit Sekarang :
1 hari SMRS : Pasien mengalami BAB cair sebanyak 3x dalam 1 hari, BAB cair
banyak kurang lebih 2 gelas belimbing, tanpa lendir dan tanpa darah. Sebelum BAB
cair, pasien mengeluh badan panas. Pasien tidak muntah. BAK (+) normal. Pasien
minum dengan kuat. Anak rewel sejak sakit.
Masuk RS : Pasien datang ke IGD RSUD Saras Husada dibawa oleh ibu
dengan keluhan BAB cair 1x, BAB cair banyak kurang lebih 1 gelas belimbing,
tanpa lendir dan tanpa darah. Panas (+) 1 hari. Pasien tidak muntah. BAK (+) normal.
Pasien minum dengan kuat. Anak rewel sejak sakit. Anak tidak mengganti susu
formula.
Riwayat Penyakit Dahulu Anak :
Anak memiliki riwayat asma pada usia 3 tahun pernah sampai masuk IGD.
Riwayat memiliki penyakit jantung bawaan disangkal.
Anak tidak memiliki penyakit alergi terhadap obat dan makanan tertentu.
Anak baru pertama mondok di rumah sakit dan belum pernah operasi.
Riwayat Penyakit Keluarga:
RM.01.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Ikhtisar Keturunan:
59 54 60 56
30 27 29 27
a
Tn. N Ny.R
An. MRS
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= pasien
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat Kehamilan dan Persalinan :
Riwayat Antenatal
Ibu kontrol teratur setiap bulan ke bidan dan mendapat tablet tambah darah
dan vitamin. Selama hamil dinyatakan sehat , mual muntah (+), bengkak pada
tungkai (-), perdarahan pervaginam (-). Ibu tidak pernah mengkosumsi jamu-
jamuan, tidak merokok, maupun mengkosumsi obat-obatan terlarang. Pada saat
RM.02.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
hamil ibu tidak menderita penyakit asma dan ibu menyangkal adanya penyakit
hipertensi, DM, dan TBC pada saat hamil.
Riwayat Natal/ Persalinan
Anak lahir dengan usia kehamilan 39 minggu dengan berat badan 3100 gram
, panjang badan lahir 48 cm,anak dilahirkan secara spontan di bidan. Anak lahir
menangis kuat, tidak kuning.
Riwayat Post Natal
Setelah lahir anak langsung menyusui, tidak kuning, tidak biru, tidak kejang,
dan tidak sesak nafas.
KESAN : Riwayat kehamilan ibu belum cukup baik, riwayat persalinan belum cukup baik,
riwayat pasca persalinan belum cukup baik.
Riwayat Nutrisi :
Usia 0-12 bulan: PASI dengan jumlah sekenyang anak. Selama ini tidak pernah ganti
susu dan tidak pernah mengeluh diare atau muntah setelah minum susu.
Anak tidak pernah minum ASI.
Anak tidak dapat makan apa saja, kecuali makanan yang amis seperti hati ayam.
Anak suka sekali makan pisang.
RM.03.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PEMERIKSAAN KHUSUS :
Pemeriksaan Kulit
Turgor kulit dan elastisitas cukup < 2 detik.
Pemeriksaan Kelenjar limfa
Tidak tampak dan teraba pembesaran lnn submaksila, belakang telinga, leher, ketiak, dan
sub oksipital.
RM.05.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Pemeriksaan Thorax
Bentuk dada : Bentuk dada tampak simetris kanan – kiri. Puting susu kecil.
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada spatium intercostal ke 5 di sebelah medial linea
midklavikularis sinistra.
Perkusi : Batas jantung
Kanan atas : SIC II linea para sternalis kanan
Kiri atas : SIC II linea para sternalis kiri
Kanan bawah : SIV IV linea para sternalis kanan
Kiri bawah : SIC V linea midclavicularis kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni terdengar dengan interval normal dan regular. Tidak
terdengar gallop dan murmur (bising).
Pemeriksaan Paru-paru
Kanan Kiri
Inspeksi Tampak simetris, retraksi subcostalis (-), retraksi supraclavicularis (-), retraksi
intercostalis (-), ketinggalan gerak (-).
Palpasi • Tidak ditemukan adanya deformitas, • Tidak ditemukan adanya deformitas,
ataupun massa. ataupun massa.
• Tidak terdapat adanya ketinggalan • Tidak terdapat adanya ketinggalan gerak.
gerak.
Perkusi • Sonor pada seluruh lapangan paru. • Sonor pada seluruh lapangan paru.
Auskultasi • Terdengar suara dasar pernafasan • Terdengar suara dasar pernafasan
vesicular vesicular
• Ronkhi (-) • Ronkhi (-)
• Wheezing (-) • Wheezing (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, distended (-), pusat (+).
Auskultasi : Suara peristaltik (BU) lebih dari 6x dalam 1 menit
Perkusi : Thympani di 4 kuadran.
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, tidak teraba massa. Turgor < 2 detik
Pemeriksaan Ekstremitas
RM.06.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Superior : Akral teraba hangat, tidak tampak pucat. Tonus otot baik. CRT < 2dtk
Inferior : Akral teraba hangat, tidak tampak pucat. Tonus otot baik.
Pemeriksaan Genitalia
Perempuan. Tidak dilakukan pemeriksaan genital.
Pemeriksaan Kepala
Kepala : Ubun-ubun besar tidak cekung.
Mata : Mata cowong (-), mata berair (-)
Telinga : Telinga tampak simetris. kelopak terbuka, daun telinga rata, recoil cepat.
Hidung : Tidak tampak adanya deformitas pada septum.
Mulut : Bibir kering (-)
Leher : Kelenjar limfonodi tidak teraba. Tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid.
o Dehidrasi ringan-sedang
o Gizi kurang
RM.07.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DIAGNOSIS KERJA
Diare cair akut
Dehidrasi ringan-sedang
Gizi kurang
RENCANA TATALAKSANA
Medikamentosa
1. Lakukan perawatan rutin bayi baru lahir :
RM.08.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Pada pasien bayi ini, saat hari pertama / 24 jam pertama kondisi pasien masih bagus dan
nutrisi oral dapat diberikan melalui selang lambung. Namun, pada hari ke-2 dirawat di RS,
bayi muntah 2x oleh karena pemberian PASI. Maka dari itu perlu diberikan cairan rumatan
untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi bayi.
RM.09.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Non Medikamentosa
1. Pertahankan suhu tubuh normal. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah memiliki
kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh. Mempertahankan suhu tubuh normal dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
Kontak kulit ke kulit Untuk semua bayi
Kangaroo mother care Untuk bayi dengan berat lahir <2500 g,
Dan direkomendasikansebagai perawatan lanjutan bayi
BBL <1800 g dan umur kehamilan <34 minggu
Pemancar panas (infant warmer) Untuk bayi sakit atau bayi BBL <1500 g
Inkubator Penghangatan berkelanjutan untuk bayi BBL <1500 g
yang tidak dapat KMC,
Untuk bayi dengan sakit berat
Ruangan hangat Untuk bayi dengan BBL <2500 g dan tidak sakit berat
Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin, dan periksa suhu bayi secara
berkala. Gunakan topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari bayi. Balut bayi jangan
terlalu kencang namun tetap hangat.
2. Pada BBLR yang mulai tampak kuning kramer III, perlu dilakukan pengecekan kadar
bilirubin direk dan indirek. Apabila kadar bilirubin indirek lebih dari 1,5 mg/dL atau kenaikan
kadar bilirubin lebih dari 0,5mg/dL/jam perlu dilakukan fototerapi. Fototerapi dapat dilakukan
secara selang seling.
3. Kesulitan minum. Pada bayi BBLR kesulitan minum dapat terjadi dikarenakan reflek-reflek
fisiologis (khususnya reflek menghisap dan rooting) belum muncul dikarenakan usia gestasi
yang masih kecil dan bayi belum siap lahir. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi dapat menggunakan selang lambung (oral gastric tube atau nasogastric tube).
Selang lambung harus diganti setiap 5 hari sekali untuk mengurangi angka kejadian infeksi
pada bayi.
RM.010.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
4. Pencegahan infeksi. Bayi dengan berat lahir rendah rentan terhadap infeksi dikarenakan
sistem imun yang belum baik, untuk itu perlu melakukan pencegahan infeksi dengan cara:
Cuci tangan sebelum memegang bayi
Pemberian antibiotik profilaksis pada BBLR dengan faktor resiko seperti ketuban pecah
dini (>18 jam), air ketuban keruh, hijau kental atau bercampur mekonium, dan adanya
cephalhematoma. Antibiotik yang dapat diberikan salah satunya adalah ampisilin injeksi
(IM/IV) dengan dosis 50 mg/kgBB/kali setiap 12 jam (minggu pertama kehidupan),
setiap 8 jam (minggu ke 2-4 kehidupan). Jika ampisilin tidak tersedia, dapat diberikan
amoksisilin injeksi (IM/IV) dengan dosis 25 mg/kgBB/kali setiap 12 jam.
5. Edukasi jangka panjang.
Pantau tumbuh kembang bayi dengan mengukur berat badan setiap hari.
Ukur lingkar kepala dan panjang badan setiap 1 minggu 1 kali.
Sarankan kepada ibu untuk memeriksaan bayi ke dokter spesialis mata pada usia 4
minggu untuk evaluasi kemungkinan adanya retinopathy of prematurity (ROP), dan ke
dokter spesialis THT untuk evaluasi pendengaran pada usia 3 bulan.
Imunisasi yang diberikan sama seperti bayi normal lainnya
Lakukan tes perkembangan denver development screening test
FOLLOW UP
RM.011.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RM.012.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RM.013.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RM.014.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RM.015.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RM.016.