Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FRAKTUR
Oleh :
Dian Melasari S.Kep
4012180035
fraktur atau patah tulang adalah suatu kondisi dimana kontinuitas jaringan tulang
dan/atau tulang rawan terputus secara sempurna atau sebagian yang pada disebabkan
oleh rudapaksa atau osteoporosis (smeltzer & bare, 2013; american academy
orthopaedic surgeons,2013).
2. Jenis Fraktur
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami
pergeseran.
b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke
patahan tulang.
e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya
membengkak.
i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)
j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada
daerah perlekatannnya.
3. Etiologi
a. Trauma
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi,
c. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat
FRAKTUR
Pergeseran frag Tlg laserasi kulit: spasme otot tek. Ssm tlg > tinggi dr kapiler
Gangguan perfusi
jaringan
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
b. Imobilisasi fraktur
e. Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalakan atrofi disuse
8. Komplikasi
b. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan kecepatan
a. Pengkajian primer
1) Airway
2) Breathing
sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi
3) Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjutan takikardi,
bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa
b. Pengkajian sekunder
1) Aktivitas/istirahat
Keterbatasan mobilitas
2) Sirkulasi
c) Tachikardi
3) Neurosensori
a) Kesemutan
c) Kelemahan
4) Kenyamanan
c) Keamanan
d) laserasi kulit
e) perdarahan
f) perubahan warna
g) pembengkakan lokal
b. Menghilangkan nyeri
c. Mencegah komplikasi
b. Resiko infeksi berhubungan dengan port de entry luka pasca bedah, pemasangan
1 Nyeri berhubungan Tujuan : dalam waktu 1. Kaji nyeri dengan skala 0-4 1. Nyeri merupakan respons subyektif
dengan kompresi saraf, 2x24 jam nyeri yang dapat dikaji dengan
ruangan.
nyeri
e. Lakukan managemen sentuhan
e. Menejemen senthan pada saat
nyeri berupa sentuhan dukungan
bantal kecil
Kolaborasi:
Kolaborasi:
a. Analgesik memblok lintasan nyeri
a. Pemberian analgesik
sehingga nyeri akan berkuran
b. Pemasangan traksi tulang b. Traksi yang efektif akan
2 Resiko infeksi Dalam waktu 12x24 1. Kaji faktor-faktor yang 1. Faktor port de entree fraktur femur
berhubungan jam terjadi perbaikan memungkinkan terjadinya infeksi adalahluka terbuka dari fraktur, luka
dengan port de entry pada intregitas yang masuk ke port de entree. pasca-bedah, sisi luka dari traksi
luka pasca bedah, jaringan lunak dan tualng, setiap sisi besi pada fiksasi
pemasangan alat fiksasi tidak terjadi infeksi eksterna. Faktor-faktor ini ini harus
Kolaborasi:
Kolaborasi: Satu atau beberapa agens diberikan
Beri antibiotik sesuai indikasi yang bergantung pada sifat patogen
fisik berhubungan pasien akan observasi peningkatan kerusakan . dalam melakukan aktivitas
1 = memerlukan fisioterapi.
alat Bantu.
2= memerlukan
bantuan dari
bantuan,
pengawasan,
dan pengajaran.
3 = membutuhkan
bantuan dari
alat Bantu.
4 =
ketergantungan;
tidak
berpartisipasi
dalam aktivitas.
Daftar Pustaka
Smeltzer & Bare (2013), Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah Bruner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta : EGC.
http://www.lpkeperawatanku.cf/2017/03/laporan-pendahuluan-fraktur-cruris_62.html
http://www. laporan-pendahuluan-fraktur-radius.html