Anda di halaman 1dari 33

35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

Perusahaan PT XYZ bergerak dibidang property perkantoran yaitu


penyewaan tempat ruang kerja dan gedung yang didirikan pada tahun 1996.
Perusahaan memiliki desain arsitektur yang bagus, perencanaan ruang yang
efisien, dan keunggulan operasional. Desain arsitektur melalui manajemen
konstruksi yang berasal dari ahli lokal dan internasional, menciptakan
bangunan yang memenuhi standar kenyamanan pengguna. PT XYZ terletak
di daerah yang strategis dari berbagai arah untuk menjangkau lokasi
perusahaan, dan lokasi bebas dari aturan lalu lintas three in one. Mempunyai
luas bangunan total sebesar 90.830 meter persegi dengan 40 lantai membuat
penyewa dan pengunjung dapat merasakan kenyamanan, kemewahan, dan
fleksibilitas.
Perusahaan memiliki perencanaan ruang yang efisien dibangun
ditengah-tengah pusat perekonomian dan bisnis, membuat PT XYZ mendapat
penghargaan landmark dari Pemerintah. Perusahaan PT XYZ terletak
beberapa kavling dengan hotel berbintang, kedutaan besar negara sahabat,
bursa efek, dan pusat konvensi, sehingga perusahaan PT XYZ merupakan
bagian dari zona district bisnis. Lingkungan perusahaan PT XYZ dikelilingi
pepohonan dan tanaman hijau yang subur, taman untuk tempat berkumpul,
serta trotoar khusus pejalan kaki yang menambah nilai eksotik PT XYZ.
Perusahaan PT XYZ menyewakan beberapa ruangan kerja yang dapat
digunakan sebagai pertemuan rapat, operasional kerja perusahaan, dan bank.
Bank yang menyewa diantaranya BCA, BNI, Permata, dan Global. Gedung I
dapat digunakan sebagai tempat ibadah dan menggelar event-event penting
perusahaan penyewa. Gedung II digunakan sebagai pusat operasional
perbankan. Pembayaran uang kontrak sebagai bukti menyewa ruang kerja
maupun gedung menggunakan alat tukar mata uang asing yaitu dollar
Amerika ($) dan penyewa harus memiliki deposito selama setahun kepada PT
XYZ. Ruangan PT XYZ berbentuk unik, dapat melihat panorama tata kota
dari segala arah. Bagian atas gedung terdapat helipad yang dapat digunakan
36

mendarat helikopter sewaktu-waktu untuk urusan yang mendesak dan


kedatangan tamu penting.
Keunggulan operasional perusahaan PT XYZ, setiap ruangan kerja
dilengkapi dengan air conditioner (AC) sentral, cahaya lampu sesuai standar
dinas pekerjaan umum, dan desain interior ruangan yang mewah dapat
disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Fasilitas yang diberikan perusahaan
kepada penyewa ruang kerja dan gedung meliputi: layanan kantor, minimart,
kantor pos, restoran, security, air PDAM dan jetpump, listrik, power
generator, serta lahan parkir kurang lebih luasnya 2400 meter persegi terletak
di dalam area gedung yang terbagi dalam tiga basement. Lahan parkir
kendaraan terletak di basement 1, 2, dan 3. Mampu menampung parkir mobil
dan sepeda motor kurang lebih 300 unit untuk masing-masing basement.
Keamanan yang diberikan perusahaan kepada penyewa ruangan adalah 24
jam non stop.
Jabatan paling tinggi di dalam perusahaan PT XYZ adalah General
Manager (GM), tugasnya adalah mengatur, mengawasi, membuat keputusan,
memberikan informasi, dan menerima laporan secara keseluruhan dari empat
departemen yang ada yaitu HRD, Engineering, Security, serta House
Keeping. Setiap departemen dipimpin oleh seorang Chief. Chief HRD
mempunyai tugas dan wewenang membuat laporan keuangan, menginput
data karyawan baik yang aktif maupun tidak untuk keseluruhan departemen.
Chief Security mempunyai tugas dan wewenang mengawasi kinerja
bawahannya, mengetahui jumlah keseluruhan karyawan security,
memberikan pelayanan keamanan terbaik untuk pelanggan. Chief House
Keeping mempunyai tugas dan wewenang mengatur jalannya rumah tangga
perusahaan, dan mengawasi kinerja karyawan seperti Office Boy dan
Cleaning Service. Chief Engineering mempunyai tugas dan wewenag
mengatur dan mengawasi jalannya kinerja empat divisi yaitu komunikasi,
listrik, mechanic, air conditioner (AC), dan power generator division (PGD).
Setiap divisi dipimpin oleh seorang supervisor, bertanggung jawab terhadap
kinerja karyawannya. Sruktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada
37

Lampiran 3. Sehingga perusahaan dapat dipercaya oleh pelanggan yang ingin


menyewa tempat tersebut.

4.2. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kesehatan dan


keselamatan kerja sudah berjalan di perusahaan PT XYZ. Program kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) meliputi pelatihan keselamatan, kontrol
lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin, publikasi keselamatan kerja, serta
peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Pelatihan keselamatan yang dilakukan oleh PT XYZ untuk karyawan
khususnya divisi engineering yang sering dilaksanakan yaitu pelatihan
kebakaran dilakukan setiap enam bulan sekali, dampak dari pelatihan ini
diharapkan membuat karyawan dapat lebih terampil saat terjadina kebakaran.
Selain itu juga pelatihan keselamatan dapat memberikan ilmu pengetahuan
kepada karyawan supaya saat bekerja dapat lebih menguasai dan memahami
pekerjaan yang akan dikerjakan. Perusahaan juga memastikan bahwa seluruh
karyawan telah mendapatkan pelatihan secara keseluruhan.
Publikasi keselamatan kerja yang terdapat di PT XYZ meliputi
pemasangan rambu-rambu bahaya pekerjaan, cara pemakaian alat pelindung
diri yang terpampang di setiap sudut ruang kerja, bahaya merokok, cara
menggunakan peralatan yang benar dan aman, serta terdapat pesan-pesan
keselamatan pada setiap ruang kerja yang dimaksudkan untuk diperhatikan
oleh karyawan saat bekerja. Adanya publikasi keselamatan kerja, karyawan
memperhatikan keselamatan saat bekerja berdampak pada tingkat kesehatan
setiap individu.
Pengawasan dilakukan oleh chief engineering kepada bawahannya,
meninjau dan melihat secara langsung kinerja karyawan. Apabila dalam
melakukan pekerjaan karyawan tidak memenuhi standar kerja terlebih hasil
yang dihasilkan tidak memuaskan, maka karyawan tersebut akan diberikan
teguran. Kemudian melanggar tata cara kerja akan diberikan surat peringatan
yang disesuaikan dengan tingkatan pelanggaran dari SP 1 sampai SP 3.
Peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang
terdapat di perusahaan dimulai pada tingkatan yang rendah sampai pada
38

tingkatan yang paling tinggi. Tingkatan yang rendah dimulai pada pribadi
karyawan seperti penggunaan alat pelindung diri saat bekerja, dengan begitu
karyawan telah sadar terhadap kesehatannya. Tingkatan yang paling tinggi
yaitu perusahaan melibatkan setiap karyawan untuk memberikan masukan-
masukan terkait peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan, karena
hasil masukan-masukan tersebut dijadikan keputusan pembuatan program
yang sesuai dengan karyawannya.
Kontrol lingkungan kerja perusahaan langsung dilakukan oleh atasan,
dengan begitu dapat tercapai lingkungan yang kondusif. Perusahaan sering
melakukan kontrol secara rutin. Hal yang sering dilakukan pengecekan
adalah pengecekan alat pelindung diri mulai dari masker, alat penutup
telinga, safety shoes, dan kacamata dilakukan secara berkala. Jika persediaan
mendekati titik kritis maka secepatnya dilakukan pemesanan satu bulan
sebelum masa habis persediaan kepada supplier. Kecuali untuk safety shoes
dilakukan setiap tahun. Perusahaan tidak pernah melakukan kegiatan
olahraga secara rutin, kegiatan dilakukan secara individu dan pengecekan
kesehatan setiap karyawan hanya dilaksanakan apabila ada klaim dari
karyawan.

4.3. Evaluasi Kinerja Karyawan

Evaluasi kinerja yang dilakukan oleh perusahaan di PT XYZ untuk


menilai hasil kerja karyawan divisi Engineering selama satu tahun meliputi
inisiatif, tanggung jawab, dorongan dan produktivitas, membina hubungan,
kerjasama, komunikasi verbal, ketelitian, kemampuan beradaptasi, kesan
pribadi, kedisiplinan, serta kepimpinan.
Inisiatif karyawan engineering dibutuhkan untuk memberikan
masukan pemikiran kepada PT XYZ untuk menghasilkan inovasi baru
perusahaan. Selain itu juga karyawan dituntut untuk bisa menyelesaikan
masalah dan mencari solusi untuk hasil terakhir dari suatu permasalahan
tersebut. Dapat dilihat pada karyawan divisi engineering harus memiliki
wawasan dan pengetahuan, karena dengan wawasan dan pengetahuan yang
lebih yang dimiliki setiap karyawan divisi engineering dapat menimbulkan
pola pikir yang beragam yang berdampak pada pengambilan keputusan.
39

Tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan divisi engineering


disesuaikan terhadap bidang pekerjaannya. Apabila karyawan memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diberikan, maka output yang
dihasilkan akan memenuhi standar yang ingin dicapai perusahaan serta
memiliki kualitas kerja yang sangat baik. Jika karyawan tidak memiliki
tanggung jawab dalam dirinya saat bekerja, maka pekerjaan itu tidak dapat
diselesaikan tepat waktu. Karyawan mengerjakan tanggung jawabnya dengan
sepuh hati tidak ada paksaan sedikit pun untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan oleh atasan.
Dorongan dan produktivitas terdapat di dalam perusahaan PT XYZ
khususnya karyawan engineering. Suatu dorongan diberikan oleh atasan
kepada bawahan untuk menghasilkan tingkat produktivitas kerja yang tinggi.
Dengan adanya dorongan dari atasan diharapkan para karyawan termotivasi
untuk bekerja lebih bersemangat untuk menghasilkan output yang lebih baik
serta menggunakan waktu sebaik mungkin untuk produktivitas yang efektif
dan efisien. Atasan juga memberikan motivasi kepada karyawan, supaya
karyawan dapat bekerja secara serius dan bersungguh-sungguh untuk
mencapai target yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
Membina hubungan yang baik secara horizontal maupun vertikal
dibutuhkan setiap karyawan divisi engineering dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan dari perusahaan dengan baik. Perusahaan menekankan
pentingnya membina hubungan untuk menambah jaringan, berinteraksi, dan
mendekatkan pribadi masing-masing karyawan serta atasan. Selain itu juga
membina hubungan yang baik, karyawan dapat merasakan bahwa mereka
adalah keluarga, dan menimbulkan rasa memiliki antar karyawan. Membina
hubungan yang baik dapat memperkokoh silaturahmi baik antar atasan
maupun sesame pekerja.
Kerjasama atau teamwork sangat diperlukan dalam menyelesaikan
pekerjaan. Perusahaan menuntut kepada setiap individu karyawan
engineering memiliki kerjasama yang baik dengan sesama rekan kerja baik
dalam satu departemen maupun berbeda departemen. Kerjasama yang baik,
40

membuat tugas yang diberikan oleh atasan dapat diselesaikan tepat waktu dan
memuaskan.
Komunikasi verbal yang dilakukan secara bertatap muka maupun
tidak bertatap muka harus dimiliki oleh setiap karyawan engineering.
Perusahaan menuntut karyawan untuk bisa menyampaikan informasi,pesan,
dan pengetahuan secara jelas, baik kepada atasan maupun kepada sesama
karyawan. Sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam komunikasi.
Ketelitian termasuk kedalam keahlian teknis yang harus karyawan
punya, karena pekerjaan ini khususnya pada divisi engineering membutuhkan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Apabila setiap karyawan memiliki
kemampuan ketelitian yang tinggi saat bekerja, maka pekerjaan yang
dihasilkan akan bagus. Selain itu kecakapan karyawan dalam bekerja akan
hati-hati dan sesuai prosedur kerja. Sedangkan karyawan yang memiliki
tingkat ketelitian yang rendah saat bekerja, mengakibatkan hasil yang tidak
sesuai dan terkadang tidak menghasilkan output sama sekali dari pekerjaan
tersebut.
Kemampuan beradaptsi karyawan harus secara cepat tidak boleh
melebihi batas yang sudah ditentukan oleh perusahaan PT XYZ. Karena
perusahaan menginginkan karyawan mampu menyesuaikan kondisi
lingkungan kerja. Apabila karyawan sangat lambat dan dibawah prosedur
untuk menyesuaikan lingkungan pekerjaan, maka akan menghambat kinerja
perusahaan. Perusahaan akan mengadakan evaluasi terhadap karyawan
tersebut.
Kesan pribadi yang baik harus diperlihatkan oleh setiap karyawan saat
menghadapi atasan, pelanggan, maupun sesama karyawan. Karena kesan
pribadi yang baik memberikan suatu kenyamanan, ketentraman, dan rasa
kekeluargaan saat bekerja.
Kedisiplinan dalam bekerja sudah ditentukan standar oleh perusahaan
untuk dipatuhi seluruh karyawan PT XYZ. Misalnya untuk masuk jam kerja
karyawan, 15 menit sebelum jam masuk sudah datang di kantor. Waktu yang
masih longgar tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan pakaian kerja,
menggunakan perlengkapan alat pelindung diri, dan istirahat sebentar
41

sebelum siap untuk memulai pekerjaan. Apabila karyawan datang terlambat,


langsung mengisi formulir pernyataan tidak datang terlambat, dan
mendapatkan teguran dari Chief. Jika mengulangi kejadian yang sama maka
dikenakan sanksi SP1-SP3.
Kepemimpinan yang tegas sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi,
setiap karyawan divisi engineering harus memiliki jiwa kepemimpinan yang
baik, bagus, dan berwibawa. Saat diberikan tanggungjawab sebagai
pemimpin untuk memimpin rekan-rekan karyawan divisi engineering,
diharapkan mampu mencapai tujuan kegiatan. Seorang pemimpin yang baik
mampu membawa rekan-rekan kerja untuk memberikan dan mengeluarkan
kemampuan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Penilaian dari keseluruhan hasil evaluasi kinerja, dapat dikategorikan
dalam beberapa rentang nilai Tabel 3.
Tabel 3. Penilaian Evaluasi Kinerja
Rentang Nilai Kategori Intrepretasi
< 1.9 D Harus Memperlihatkan Perbaikan Dengan Segera.
2.0–2.9 C Membutuhkan Penilaian Tambahan
3.0–3.5 B Sangat Kompeten
3.6–4.0 A Istimewa

4.4. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Menggunakan Tabulasi


Silang

Informasi karakteristik responden diperoleh berdasarkan kuesioner


yang diberikan kepada 40 orang karyawan divisi engineering, yang menjadi
responden sebagai hasil keseluruhan dalam pengambilan data primer untuk
dianalisis secara deskriptif menggunakan tabulasi silang. Menganalisis secara
lebih lanjut karakteristik karyawan berdasarkan masa kerja terhadap jenis
kelamin, usia, dan pendidikan terakhir.
4.4.1 Karakteristik Masa Kerja Terhadap Jenis Kelamin
Karyawan divisi engineering PT XYZ yang menjadi responden
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah karyawan didominasi
oleh pekerja laki-laki yang berjumlah 40 orang atau 100 persen, dengan
masa kerja > 15 tahun sebanyak 16 orang atau menunjukkan presentasi
40 persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang dilakukan pada divisi
42

engineering bersifat teknis dan membutuhkan tenaga yang lebih besar


dibandingkan pekerja perempuan, sehingga karyawan laki-laki lebih
penting dan dibutuhkan untuk menangani pekerjaan ini. Secara umum
dipandang lebih pantas daripada pekerja perempuan. Karakteristik
karyawan divisi engineering berdasarkan masa kerja terhadap jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Tabulasi Silang Karakteristik Masa Kerja Terhadap
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Total

Laki-Laki

Count 2 2
1-3
% of Total 5.0% 5.0%

Count 2 2
4-6
% of Total 5.0% 5.0%

Count 4 4
7-9
Masa Kerja % of Total 10.0% 10.0%
(Tahun) Count 9 9
10-12
% of Total 22.5% 22.5%

Count 7 7
13-15
% of Total 17.5% 17.5%

Count 16 16
>15
% of Total 40.0% 40.0%

Count 40 40
Total
% of Total 100.0% 100.0%

4.4.2 Karakteristik Masa Kerja Terhadap Usia


Karakteristik karyawan divisi engineering PT XYZ berdasarkan
data tabulasi dapat dianalisis bahwa karyawan mayoritas berusia 35 s.d
39 tahun dengan presentasi 37.5 persen yaitu sebanyak 15 orang dengan
lama masa kerja berkisar antara 10 s.d 12 tahun yang berjumlah 9 orang
dengan presentasi 22.5 persen, menandakan bahwa karyawan yang
bekerja di PT XYZ merupakan karyawan senior dan sudah
berpengalaman dibidang engineering sehingga dapat dikatakan sudah
ahli dan menguasai bidang pekerjaannya. Karakteristik masa kerja
terhadap usia dapat dilihat pada Tabel 5.
43

Tabel 5. Hasil Tabulasi Silang Karakteristik Masa Kerja


Terhadap Usia
Usia Total
30 s.d 35 s.d 40 s.d 45 s.d 50 s.d
34 39 44 49 54
Count 2 0 0 0 0 2
1-3 % of
5.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 5.0%
Total
Count 1 1 0 0 0 2
4-6 % of
2.5% 2.5% 0.0% 0.0% 0.0% 5.0%
Total
Count 0 4 0 0 0 4

Masa 7-9 % of
0.0% 10.0% 0.0% 0.0% 0.0% 10.0%
Kerja Total
(tahun) Count 0 9 0 0 0 9
10-12 % of
0.0% 22.5% 0.0% 0.0% 0.0% 22.5%
Total
Count 0 1 6 0 0 7
13-15 % of
0.0% 2.5% 15.0% 0.0% 0.0% 17.5%
Total
Count 0 0 4 6 6 16
>15 % of
0.0% 0.0% 10.0% 15.0% 15.0% 40.0%
Total
Count 3 15 10 6 6 40
Total % of
7.5% 37.5% 25.0% 15.0% 15.0% 100.0%
Total

4.4.3 Karakteristik Masa Kerja Terhadap Pendidikan Terakhir


Karakteristik karyawan divisi engineering PT XYZ yang menjadi
responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas
pendidikan terakhir karyawan yang bekerja memiliki latar belakang
pendidikan SMA Sederajat dengan presentasi 92.5 persen berjumlah 37
orang dan masa kerja paling lama yaitu > 15 tahun dengan jumlah
presentasi 32.5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang
pendidikan SMA Sederajat untuk bekerja di divisi engineering PT XYZ
pada rentang tahun 1996-1998 sudah sangat memadai dan mampu
untuk berkompetensi. Karakteristik masa kerja dengan pendidikan
terakhir dapat dilihat pada Tabel 6.
44

Tabel 6. Hasil Tabulasi Silang Karakteristik Masa Kerja


Terhadap Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Total

SMA Sederajat D3 S1

Count 2 0 0 2
1-3
% of Total 5.0% 0.0% 0.0% 5.0%

Count 2 0 0 2
4-6
% of Total 5.0% 0.0% 0.0% 5.0%

Count 4 0 0 4
Masa 7-9
% of Total 10.0% 0.0% 0.0% 10.0%
Kerja
Count 9 0 0 9
(tahun) 10-12
% of Total 22.5% 0.0% 0.0% 22.5%

Count 7 0 0 7
13-15
% of Total 17.5% 0.0% 0.0% 17.5%
Count 13 2 1 16
>15
% of Total 32.5% 5.0% 2.5% 40.0%
Count 37 2 1 40
Total
% of Total 92.5% 5.0% 2.5% 100.0%

4.5. Persepsi Karyawan Terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (K3)

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terdiri dari pelatihan


keselamatan, kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin, publikasi
keselamatan kerja, serta peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan
kerja (K3). Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara
keseluruhan dapat diketahui nilai rataan skor melalui hasil rekapitulasi dari
kuesioner yang telah dijawab oleh responden. Nilai rataan menunjukkan
persepsi karyawan terhadap pernyataan dalam kuesioner, dengan batasan
nilai 1.00-1.75 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju/sangat tidak baik;
nilai 1.76-2.50 menunjukkan persepsi tidak setuju/tidak baik; nilai 2.51-3.25
menunjukkan persepsi setuju/baik; dan nilai 3.26-4.00 menunjukkan persepsi
sangat setuju/sangat baik. Berdasarkan hasil rataan skor dari program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 7.
45

Hasil persepsi karyawan terhadap program kesehatan dan keselamatan


kerja (K3) secara keseluruhan, menunjukkan bahwa semua program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) memperoleh nilai rataan sebesar 3.22
yang termasuk pada kategori baik. Hasil persepsi karyawan, pelatihan
keselamatan memperoleh nilai rataan paling tinggi yaitu 3.34 termasuk pada
kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa dari lima program kesehatan
dan keselamatan kerja lainnya, pelatihan keselamatan paling besar
manfaatnya oleh karyawan divisi engineering PT XYZ. Sedangkan secara
berturut-turut rataan skor terbesar meliputi publikasi keselamatan kerja
memperoleh rataan 3.26, pengawasan dan disiplin mendapat rataan sebesar
3.24, peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
memperoleh hasil rataan sebesar 3.22, serta kontrol lingkungan kerja dengan
nilai rataan sebesar 3.00.
Tabel 7. Analisis Deskriptif Persepsi Karyawan Terhadap K3
No. Indikator Rataan Skor Intrepretasi
1 Pelatihan Keselamatan 3.34 Sangat Baik
2 Kontrol Lingkungan Kerja 3.00 Baik
3 Pengawasan dan Disiplin 3.24 Baik
4 Publikasi Keselamatan Kerja 3.26 Sangat Baik
5 Peningkatan Kesadaran K3 3.22 Baik
Rataan 3.21 Baik

4.5.1 Pelatihan Keselamatan


Nilai rataan skor yang didapatkan dari hasil penelitian pada
pelatihan keselamatan menunjukkan hasil persepsi karyawan divisi
engineering PT XYZ. Pelatihan keselamatan memiliki unsur yang
meliputi: perusahaan telah memberikan pelatihan penggunaan alat-alat
keselamatan kerja kepada karyawan, pelatihan keselamatan yang
diselenggarakan perusahaan sudah sesuai standar OHSAS, pelatihan
yang diberikan oleh perusahan untuk mendapatkan ISO 18001,
pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja telah membuat karyawan
berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, dan pelatihan kesehatan dan
keselamatan memberikan banyak informasi terhadap bahaya pekerjaan
46

serta pentingnya keselamatan kerja. Persepsi karyawan mengenai


pelatihan keselamatan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Persepsi Karyawan Terkait Pelatihan Keselamatan
Pelatihan Keselamatan
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Perusahaan telah memberikan
pelatihan penggunaan alat-alat 3.43 Sangat Baik
keselamatan kerja kepada saya.
2 Pelatihan keselamatan yang
diselenggarakan perusahaan kepada 3.20 Baik
saya sesuai standar OHSAS
3 Menurut saya, pelatihan yang
diberikan perusahan untuk 3.18 Baik
mendapatkan ISO 18001
4 Pelatihan keselamatan dan kesehatan
kerja telah membuat saya 3.40 Sangat Baik
berpartisipasi dalam menjaga
lingkungan
5 Pelatihan K3 memberikan banyak
informasi terhadap bahaya 3.48 Sangat Baik
pekerjaan serta pentingnya
keselamatan kerja
Rataan 3.34 Sangat Baik

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 8), menunjukkan persepsi


karyawan terhadap pelatihan keselamatan secara keseluruhan
memperoleh nilai rataan skor sebesar 3.34. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tingkat persepsi karyawan terhadap pelatihan
adalah sangat baik. Menurut persepsi karyawan sangat baik, dengan
rataan skor 3.48 terhadap pernyataan bahwa pelatihan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) memberikan banyak informasi terhadap bahaya
pekerjaan. Menurut persepsi karyawan baik, dengan rataan skor 3.18
terhadap pernyataan bahwa pelatihan yang diberikan perusahaan untuk
mendapatkan ISO 18001. Nilai tersebut telah memperlihatkan bahwa
persepsi karyawan terhadap semua pernyataan pelatihan keselamatan
termasuk dalam kategori sangat baik. Namun karena mempunyai nilai
rataan skor terkecil pada pernyataan pelatihan yang diberikan
perusahaan untuk mendapatkan ISO 18001, tetap dibutuhkan langkah
nyata untuk mengoptimalkan lebih lanjut, supaya dapat melaksanakan
47

pelatihan dengan sangat baik. Persepsi atasan pada program


keselamatan sudah berjalan sangat baik, selalu diadakannya pelatihan
keselamatan setiap enam bulan sekali.
4.5.2 Kontrol Lingkungan Kerja
Pernyataan kontrol lingkungan kerja meliputi: perusahaan
menyediakan ventilasi, suhu, dan penerangan di ruang kerja cukup
baik, ruangan tempat saya bekerja cukup bersih, perusahaan selalu
mengadakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara rutin dan
memberikan jaminan asuransi, perlengkapan keamanan keselamatan
kerja selalu tersedia di lingkungan kerja, serta perusahaan selalu
mengadakan kegiatan olahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan
pekerja. Persepsi karyawan terkait dengan kontrol lingkungan kerja
dapat dilihat pada Tabel 9.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 9), menunjukkan persepsi
karyawan terhadap kontrol lingkungan kerja secara keseluruhan
memperoleh rataan skor sebesar 3.00. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa kontrol lingkungan kerja sudah berjalan dengan baik. Menurut
persepsi karyawan sangat baik, dengan rataan skor 3.43 terhadap
pernyataan bahwa perusahaan menyediakan ventilasi, penerangan yang
cukup, dan pengaturan suhu memperoleh. Dapat disimpulkan bahwa
kondisi tempat kerja karyawan sudah cukup nyaman untuk melakukan
kegiatan sehari-hari. Menurut persepsi karyawan tidak baik, dengan
rataan skor 2.48 dan 2.50 terhadap pernyataan bahwa perusahaan
melakukan pemeriksaan karyawan secara kontinu dan perusahaan
sering melakukan kegiatan olahraga. Hasil ini dapat membuat atasan
untuk lebih sering melakukan kontrol. Persepsi atasan belum semua
program berjalan dengan baik, harus lebih mengupayakan adanya
kegiatan internal yang dapat mengurangi stress kerja pada karyawan
melalui kegiatan olahraga setiap akhir pekan. Sehingga karyawan
dapat kembali bekerja lebih maksimal untuk menghasilkan output.
48

Tabel 9. Persepsi Karyawan Terkait Kontrol Lingkungan Kerja


Kontrol Lingkungan Kerja
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Perusahaan menyediakan ventilasi,
suhu, dan penerangan di ruang kerja 3.43 Sangat Baik
cukup baik.
2 Ruangan tempat saya bekerja cukup 3.23 Baik
bersih
3 Perusahaan selalu mengadakan
pemeriksaan kesehatan karyawan secara 2.48 Tidak Baik
rutin dan memberikan jaminan asuransi.
4 Perlengkapan keamanan dan
keselamatan kerja selalu tersedia di 3.35 Sangat Baik
lingkungan kerja saya.
5 Perusahaan selalu mengadakan kegiatan
olahraga secara rutin untuk menjaga dan 2.50 Tidak Baik
menunjang kesehatan pekerja
Rataan 3.00 Baik

4.5.3 Pengawasan dan Disiplin


Pengawasan dan disiplin memiliki unsur dalam setiap
pernyataan yang diantaranya meliputi: perusahaan selalu melakukan
pengecekan alat-alat keselamatan kerja dan mesin-mesin sebelum
dioperasikan secara rutin, perusahaan selalu mewajibkan bagi seluruh
karyawan menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, melakukan
sidak secara tiba-tiba, serta memiliki aturan yang tegas terkait dengan
keselamatan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 10), menurut persepsi
karyawan sangat baik, dengan rataan skor 3.40 terhadap pernyataan
bahwa perusahaan selalu mewajibkan bagi seluruh karyawan
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Menurut persepsi
karyawan baik, dengan rataan 2.95 terhadap pernyataan bahwa
perusahaan melakukan sidak secara tiba-tiba. Secara keseluruhan
pengawasan dan disiplin sudah berjalan baik. Namun lebih diusahakan
lagi supaya pengawasan dan disiplin berjalan lebih optimal. Persepsi
atasan sudah melakukan pengawasan dengan baik terhadap kinerja
karyawan dan memantau setiap pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan. Karyawan tersebut telah mematuhi standar prosedur yang
49

ditetapkan, salah satunya adalah penggunaan alat pelindung diri saat


bekerja.
Tabel 10. Persepsi Karyawan Terkait Pengawasan dan Disiplin
Pengawasan dan Disiplin
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Perusahaan selalu melakukan
pengecekan alat-alat keselamatan kerja 3.30 Sangat Baik
secara rutin.
2 Perusahaan selalu melakukan
pengecekan terhadap mesin-mesin 3.30 Sangat Baik
sebelum dioperasikan.
3 Perusahaan selalu mewajibkan bagi
seluruh karyawan menggunakan alat 3.40 Sangat Baik
pelindung diri saat bekerja.
4 Perusahaan melakukan sidak secara tiba- 2.95 Baik
tiba
5 Perusahaan telah mempunyai aturan
yang tegas terkait dengan keselamatan 3.25 Baik
kerja.
Rataan 3.24 Baik

4.5.4 Publikasi Keselamatan Kerja


Nilai rataan skor yang didapatkan dari hasil penelitian pada
publikasi keselamatan kerja, menunjukkan persepsi karyawan divisi
engineering PT XYZ. Pernyataan tentang publikasi keselamatan kerja
meliputi: perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pelindung diri
(APD), telah memasang rambu-rambu tanda peringatan bahaya di
tempat strategis, memberikan informasi tentang tingkat bahaya, atasan
memberikan contoh yang baik dalam bekerja, dan terdapat pesan-
pesan.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 11), publikasi keselamatan
kerja. Menurut persepsi karyawan, perusahaan telah melaksanakan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan sangat baik,
memperoleh rataan skor keseluruhan sebesar 3.26. Menurut persepsi
karyawan sangat baik, dengan rataan skor sebesar 3.40 terhadap
pernyataan bahwa perusahaan telah mensosialisasikan penggunaan alat
pelindung diri dan alat pemadam kebakaran. Menurut persepsi
karyawan baik, dengan rataan skor 3.13 terhadap pernyataan bahwa
50

perusahaan memberikan informasi tentang tingkat bahaya pekerjaan


kepada karyawan. Walaupun secara keseluruhan sudah sangat baik,
nilai yang kurang harus dioptimalkan lagi.
Persepsi atasan terhadap publikasi sudah berjalan sangat baik,
salah satunya yang diterapkan di perusahaan tersebut dengan
memasang gambar-gambar bahaya kecelakaan dan tulisan-tulisan
keselamatan, tata cara pekerjaan pada dinding, serta ruangan kerja
karyawan.
Tabel 11. Persepsi Karyawan Terkait Publikasi Keselamatan
Kerja
Publikasi Keselamatan Kerja
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Perusahaan mensosialisasikan
penggunaan alat pelindung diri (APD) 3.40 Sangat Baik
dan alat pemadam kebakaran.
2 Perusahaan telah memasang rambu-
rambu tanda peringatan bahaya di 3.28 Sangat Baik
tempat strategis.
3 Perusahaan memberikan informasi
tentang tingkat bahaya pekerjaan kepada 3.13 Baik
karyawan.
4 Atasan saya memberikan contoh yang
baik mengenai cara bekerja yang aman 3.23 Baik
dan sehat.
5 Di lingkungan perusahaan terdapat
pesan – pesan tentang keselamatan dan 3.25 Baik
kesehatan kerja.
Rataan 3.26 Sangat Baik

4.5.5 Peningkatan Kesadaran K3


Nilai rataan yang didapatkan dari peningkatan kesadaran K3,
menunjukkan persepsi karyawan divisi engineering PT XYZ.
Peningkatan kesadaran K3 meliputi pernyataan: menempatkan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sebagai prioritas utama dalam
bekerja, menginginkan masukan terkait dengan masalah kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), berkomitmen secara serius untuk
meningkatkan kesadaran terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
penggunaan alat pelindung diri saat bekerja, dan berperan aktif dalam
51

penerapan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam


bekerja.
Tabel 12. Persepsi Karyawan Terkait Peningkatan Kesadaran K3
Peningkatan Kesadaran K3
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Perusahaan telah menempatkan K3 3.25 Baik
sebagai prioritas utama dalam
bekerja.
2 Perusahaan menginginkan masukan-
masukan dari saya terkait dengan 3.15 Baik
masalah K3.
3 Menurut saya, perusahaan berkomitmen
secara serius untuk meningkatkan 3.23 Baik
kesadaran terkait K3.
4 Saya selalu menggunakan alat pelindung
diri saat bekerja. 3.28 Sangat Baik
5 Perusahaan menginginkan saya berperan
aktif dalam penerapan program K3 3.20 Baik
dalam bekerja.
Rataan 3.22 Baik

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 12), peningkatan kesadaran


K3 diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 3.22 yang termasuk
dalam kategori baik. Menurut persepsi karyawan sangat baik, dengan
rataan skor 3.28 tehadap pernyataan menggunakan alat pelindung diri
saat bekerja mempunyai. Dapat disimpulkan bahwa semua pekerja
telah menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Menurut persepsi
karyawan baik, dengan rataan skor 3.15 terhadap pernyataan bahwa
perusahaan menginginkan masukan dari karyawan.

4.6. Persepsi Karyawan Terhadap Kinerja

Kinerja karyawan memiliki lima indikator yang terdiri dari: inisiatif,


tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, dan kedisiplinan. Indikator tersebut
dapat diketahui nilai rataan skala melalui kuesioner yang telah dijawab oleh
responden. Berdasarkan hasil rataan skala dari kelima indikator kinerja
karyawan diperoleh rincian skala secara keseluruhan yang dapat dilihat pada
Tabel 13. Persepsi karyawan dengan menggunakan kuesioner diperoleh nilai
52

kinerja karyawan secara keseluruhan memperlihatkan bahwa persepsi


karyawan terhadap kinerja mempunyai nilai rataan skala sebesar 3.25 yang
menunjukkan bahwa kinerja yang dimiliki karyawan sudah berjalan dengan
baik. Tanggung jawab dan kedisiplinan yang dimiliki oleh karyawan divisi
engineering PT XYZ sudah sangat baik, dapat diartikan bahwa mereka
bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
Tabel 13. Rataan Skor Kuesioner Kinerja Karyawan
No. Indikator Rataan Skor Intrepretasi
1 Inisiatif 3.18 Baik
2 Tanggung jawab 3.28 Sangat Baik
3 Kerjasama 3.27 Sangat Baik
4 Ketelitian 3.23 Baik
5 Kedisiplinan 3.28 Sangat Baik
Rataan 3.25 Baik

4.6.1 Inisiatif
Nilai rataan yang didapatkan dari inisiatif, menunjukkan
persepsi karyawan divisi engineering PT XYZ. Inisiatif memiliki
beberapa pernyataan yaitu kemampuan karyawan untuk mengeluarkan
potensi yang dimilikinya baik itu berupa gagasan, tindakan yang
dilakukan berdasarkan dorongan hati tanpa paksaan, mampu
mengkomunikasikan gagasan secara efektif, menemukan solusi untuk
pemecahan masalah, dan bertanya apabila mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 14), persepsi karyawan
terhadap inisiatif, secara keseluruhan menunjukkan nilai rataan sebesar
3.18. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap inisiatif
sudah berjalan dengan baik. Persepsi karyawan sangat baik, dengan
rataan skor 3.33 terhadap pernyataan karyawan akan bertanya kepada
teman kerja apabila mengalami kesulitan dalam bekerja. Menurut
persepsi karyawan baik, dengan rataan skor 3.05 terhadap pernyataan
bahwa mampu mengkomunikasikan secara efektif. Kesimpulan yang
didapatkan bahwa karyawan divisi engineering apabila mengalami
kesulitan dalam bekerja akan selalu bertanya kepada teman. Namun
53

dalam mengkomunikasikan ide dengan efektif harus lebih


dioptimalkan lagi supaya bisa berjalan sangat baik.
Persepsi atasan terhadap inisiatif yang dimiliki karyawan divisi
engineering sudah berjalan baik. Karyawan dapat mencari solusi
dalam menyelesaikan permasalahan baik secara individu maupun
bersama-sama.
Tabel 14. Persepsi Karyawan Terkait Inisiatif
Inisiatif
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Saya selalu bertanya kepada rekan
kerja apabila mengalami kesulitan 3.33 Sangat Baik
dalam melakukan pekerjaan
2 Saya selalu mampu menemukan
beberapa alternatif solusi dari suatu 3.10 Baik
masalah.
3 Saya selalu suka menemukan gagasan 3.15 Baik
baru
4 Saya selalu bertindak karena dorongan 3.28 Sangat Baik
hati bukan paksaan
5 Saya selalu mampu mengkomunikasikan 3.05 Baik
gagasan secara efektif.
Rataan 3.18 Baik

4.6.2 Tanggung Jawab


Nilai rataan skor tanggung jawab, menunjukkan persepsi
karyawan divisi engineering PT XYZ. Tanggung jawab memiliki
beberapa pernyataan diantaranya adalah tugas-tugas yang diberikan
sesuai dengan wewenang, mendahulukan kepentingan pekerjaan
daripada kepentingan pribadi, menyelesaikan tugas tepat waktu,
memberikan hasil yang memuaskan, dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 15), menunjukkan persepsi
karyawan terhadap tanggung jawab sudah berjalan sangat baik.
Terlihat dari hasil rataan skor secara keseluruhan dari lima pernyataan
memperoleh nilai akhir sebesar 3.28. Menurut persepsi karyawan
sangat baik, dengan rataan skor 3.38 terhadap pernyataan karyawan
selalu memberikan hasil yang memuaskan dari pekerjaan yang
54

dihasilkan. Menurut persepsi karyawan baik, dengan rataan skor 3.20


terhadap pernyataan tugas-tugas yang diberikan kepada karyawan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk nilai terkecil
yang masih berada pada intrepetasi baik, harus dioptimalkan lebih
lanjut supaya semua dapat berjalan dengan sangat baik.
Persepsi atasan sudah berjalan baik terhadap tanggung jawab
yng dimiliki karyawan, terlihat dari pekerjaan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
Tabel 15. Persepsi Karyawan Terkait Tanggung Jawab
Tanggung Jawab
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Tugas-tugas yang diberikan kepada 3.20 Baik
saya sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab.
2 Saya selalu mendahulukan kepentingan 3.28 Sangat Baik
pekerjaan daripada kepentingan
pribadi.
3 Saya selalu menyelesaikan tugas tepat 3.25 Baik
waktu
4 Saya selalu memberikan hasil yang 3.38 Sangat Baik
memuaskan dari hasil pekerjaan
yang saya lakukan.
5 Saya selalu bertanggung jawab 3.30 Sangat Baik
terhadap lingkungan tempat saya
bertugas.
Rataan 3.28 Sangat Baik

4.6.3 Kerjasama
Nilai rataan skor kerjasama, menunjukkan persepsi karyawan
divisi engineering PT XYZ. Kerjasama memiliki beberapa unsur
pernyataan diantaranya adalah mampu bekerja sama dengan rekan
kerja satu departemen, kerjasama antara atasan dan bawahan sudah
terjalin dengan baik, mampu bekerjasama dalam kondisi apapun,
pentingnya kerjasama dengan departemen lain, serta mempunyai
hubungan yang baik sesama rekan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 16), menunjukkan bahwa
persepsi karyawan terkait dengan kerjasama memiliki nilai rataan
55

keseluruhan sebesar 3.27, termasuk dalam intrepretasi sangat baik.


Menurut persepsi karyawan sangat baik, dengan rataan skor 3.35
terhadap pernyataan bahwa karyawan mampu bekerja sama dengan
orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan dalam satu departemen dan
perusahaan menekankan pentingnya kerjasama dengan departemen
lain. Dapat disimpulkan bahwa karyawan telah melaksanakan
kerjasama baik dalam satu departemen maupun departemen lain.
Menurut persepsi karyawan baik, dengan rataan skor 3.13 terhadap
pernyataan bahwa karyawan mampu diajak bekerjasama dalam kondisi
apapun. Persepsi atasan terhadap kerjasama yang dilakukan karyawan
sudah berjalan sangat baik, terlihat pada keterpaduan teamwork.
Tabel 16. Persepsi Karyawan Terkait Kerjasama
Kerjasama
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Saya selalu mampu bekerja sama 3.35 Sangat Baik
dengan orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan dalam satu
departemen
2 Menurut saya, kerjasama antara atasan 3.23 Baik
dan bawahan sudah terlaksana dengan
baik.
3 Saya selalu mampu diajak kerja sama 3.13 Baik
dalam kondisi apapun.
4 Perusahaan menekankan kepada 3.35 Sangat Baik
saya pentingnya kerja sama dengan
departemen lain.
5 Saya selalu mempunyai hubungan yang 3.28 Sangat Baik
baik dengan rekan kerja.
Rataan 3.27 Sangat Baik

4.6.4 Ketelitian
Nilai rataan skor dari hasil penelitian pada ketelitian,
menunjukkan persepsi karyawan divisi engineering PT XYZ.
Ketelitian memiliki beberapa unsur pernyataan diantaranya adalah
membutuhkan ketelitian dalam bekerja, melakukan pengecekan
terhadap oli mesin, baterai starter, bahan bakar minyak, dan berhati-
hati saat melakukan pembersihan mesin.
56

Tabel 17. Persepsi Karyawan Terkait Ketelitian


Ketelitian
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Menurut saya, pekerjaan ini
membutuhkan ketelitian dan 3.40 Sangat Baik
kecermatan yang tinggi
2 Saya selalu melakukan pengecekan 3.18 Baik
oli mesin
3 Saya selalu melakukan pengecekan 3.15 Baik
terhadap Baterai Starter
4 Saya selalu melakukan pengecekan 3.15 Baik
terhadap bahan bakar minyak
5 Saya selalu berhati-hati saat 3.28 Sangat Baik
pembersihan mesin.
Rataan 3.23 Baik

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 17), menunjukkan persepsi


karyawan terkait dengan ketelitian sudah berjalan dengan baik
mempunyai rataan skor sebesar 3.23. Menurut persepsi karyawan
sangat baik, dengan rataan skor 3.40 terhadap pernyataan bahwa
pekerjaan di divisi engineering membutuhkan ketelitian dan
kecermatan saat bekerja sangat tinggi. Menurut persepsi karyawan
baik, dengan rataan skor 3.15 terhadap pernyataan bahwa karyawan
selalu melakukan pengecekan baterai starter dan melakukan
pengecekan terhadap bahan bakar minyak. Nilai terkecil harus lebih
dimaksimalkan supaya ketelitian karyawan dapat berjalan dengan
sangat baik.
Persepsi atasan terhadap hasil kerja karyawannya saat bekerja
adalah baik, dapat dilihat pada saat mengerjakan perawatan mesin
dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan.
4.6.5 Kedisiplinan
Nilai rataan kedisiplinan, menunjukkan persepsi karyawan divisi
engineering PT XYZ. Kedisiplinan meliputi pernyataan menaati
peraturan, datang tepat waktu, mengutamakan etos kerja, menghindari
pemakaian alat komunikasi kerja, dan hadir setiap hari kerja. Persepsi
karyawan dapat dilihat pada Tabel 18.
57

Tabel 18. Persepsi Karyawan Terkait Kedisiplinan


Kedisiplinan
No. Pernyataan Rataan Intrepretasi
Skor
1 Saya selalu menaati segala peraturan 3.43 Sangat Baik
yang telah dibuat oleh perusahaan.
2 Saya selalu datang waktu sesuai dengan 3.28 Sangat Baik
jam masuk kerja.
3 Saya selalu mengedepankan etos kerja. 3.30 Sangat Baik
4 Saya selalu menghindari pemakaian 3.18 Baik
alat komunikasi saat bekerja.
5 Saya selalu hadir setiap hari kerja. 3.20 Baik

Rataan 3.28 Sangat Baik

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 18) menunjukkan persepsi


karyawan secara keseluruhan untuk pernyataan kedisiplinan
mempunyai rataan sebesar 3.28. Kedisiplinan karyawan divisi
engineering PT XYZ sudah sangat baik. Menurut persepsi karyawan,
dengan rataan skor 3.43 terhadap pernyataan bahwa menaati segala
peraturan yang telah dibuat, hal ini memperlihatkan bahwa karyawan
memiliki kepatuhan yang tinggi kepada peraturan yang berlaku.
Mereka menyadari pentingnya menaati peraturan buat diri sendiri saat
bekerja. Persepsi karyawan baik, dengan rataan skor 3.18 terhadap
pernyataan menghindari pemakaian alat komunikasi kerja, hasil
tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa karyawan yang masih
menggunakan alat komunikasi saat bekerja. Untuk nilai terkecil harus
lebih dimaksimalkan, supaya seluruh pernyataan dapat berjalan dengan
sangat baik.
Persepsi atasan terhadap kedisiplinan karyawan saat bekerja
sudah memenuhi standar perusahan, dimana karyawan mematuhi
segala aturan yang dibuat perusahaan dan menerapkannya dengan
sangat baik. Terlihat pada saat jam masuk kerja dan pemakaian alat
pelindung diri (APD).
58

4.7. Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja


Karyawan

Hasil karakteristik karyawan divisi engineering PT XYZ,


memperlihatkan bahwa karyawan laki-laki memiliki jumlah yang sangat
banyak dibandingkan dengan karyawan berjenis kelamin perempuan. Terlihat
pada hasil tabulasi kuesioner responden seluruhnya berjenis kelamin laki-laki
yang berjumlah 40 orang atau 100 persen, mayoritas usia karyawan yang
bekerja pada divisi engineering berada pada rentang usia 35 – 39 tahun
sebesar 37.5 persen atau 15 orang, pendidikan terakhir karyawan ngineering
mayoritas adalah SMA Sederajat sebesar 92.5 persen atau 37 orang, dan masa
kerja karyawan engineering mayoritas > 15 tahun sebanyak 40 persen atau 16
orang.
Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja
karyawan menggunakan alat analisis data yaitu Structural Equation Modeling
(SEM) metode Latend Variable Score (LVS) dengan bantuan software
LISREL 8.30 for windows. Penggunaan Structural Equation Modeling (SEM)
bertujuan untuk mendapatkan yang terbaik dari model yang dihasilkan oleh
model Structural Equation Modeling (SEM) itu sendiri. Model persamaan
struktural yang dihasilkan nantinya akan memenuhi standar Goodness Of Fit
(GOF) yang sudah ditentukan standarnya berdasarkan ketetapan. Jika
indikator yang menilai adalah fit, nilai yang dihasilkan memenuhi standar
Cut-off-value, maka bisa dihasilkan nilai Good Fit. Sedangkan indikatornya
yang menilai adalah fit tetapi tidak memenuhi standar maka indikator tersebut
termasuk pada kategori marginal fit/close fit/poor fit dengan aturan rentang
nilai yang semakin jauh dari standar sebenarnya. Program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di simbolkan X, dan Kinerja dengan simbol Y.
Model yang dihasilkan oleh Structural Equation Modeling (SEM) dapat
dilihat pada Model 1 (Gambar 6 dan 7).
59

Pelatihan
Keselamatan Inisiatif

Kontrol
Lingkung Tanggung
an Kerja Jawab

Pengawas
an dan Kerjasama
Disiplin

Publikasi
Keselamat Ketelitian
an Kerja

Peningkatan
Kesadaran Kedisiplinan
K3

Gambar 6. Koefisien Lintas Model 1 Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan

Pelatihan Inisiatif
Keselamatan

Kontrol
Lingkungan Tanggung
Kerja Jawab

Pengawasan
dan Disiplin Kerjasama

Publikasi
Keselamatan
Kerja Ketelitian

Peningkatan
Kesadaran
K3
Kedisiplinan

Gambar 7. Nilai Signifikan Test (Uji-t) Model 1 Pengaruh Kesehatan dan


Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian (Gambar 6 dan 7), menunjukkan bahwa nilai
koefisien konstruk yang dihasilkan dari perhitungan SEM dengan metode
LVS bernilai positif dan signifikan sebesar 0.18. Nilai 0.18 bernilai positif
dan memenuhi standar tidak bernilai negatif yang berarti program kesehatan
60

dan keselamatan kerja (K3) mempunyai pengaruh terhadap peningkatan


kinerja karyawan divisi engineering PT XYZ. Terbukti bahwa seluruh
program kesehatan secara keseluruhan yang meliputi pelatihan keselamatan,
publikasi keselamatan K3, peningkatan kesadaran K3, kontrol lingkungan,
serta pengawasan dan disiplin memberikan keterikatan yang tinggi pada
kinerja karyawan divisi engineering.
Tabel 19. Good Of Fit (GOF) Model 1
Keterangan
Good Of Fit Model 1 Syarat
Model 1
Absolute fit model
Chi-Square 107.35 Nilai Kecil Good Fit
Degree of freedom 32 Nilai Kecil Good Fit
GFI 0.95 ≥ 0.90 Good Fit
RMSEA 0.246 ≤ 0.08 Good Fit
Incremental fit model
AGFI 0.91 ≥ 0.90 Good Fit
NFI 0.93 ≥ 0.90 Good Fit
NNFI 1.00 ≥ 0.90 Good Fit
IFI 1.00 ≥ 0.90 Good Fit
RFI 0.90 ≥ 0.90 Good Fit
CFI 1.00 ≥ 0.90 Good Fit
Parsimonius Goodness Of Fit Index
PGFI 0.55 Nilai Tinggi Good Fit
PNFI 0.66 Nilai Tinggi Good Fit

Loading factor yang diperoleh dari hasil perhitungan SEM dengan


LVS secara keseluruhan menunjukkan nilai positif baik untuk program K3
dan kinerja, dapat diartikan bahwa kesemuanya memberikan pengaruh.
Peningkatan kesadaran K3 mempunyai pengaruh paling tinggi dengan nilai
1.00 terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja divisi
engineering PT XYZ, sedangkan ketelitian memberikan pengaruh paling
tinggi dengan nilai 0.96 terhadap kinerja karyawan divisi engineering. Nilai
t-value pada hasil perhitungan didapatkan nilai sebesar 4.32, hal ini
menunjukkan bahwa program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
memberikan pengaruh nyata terhadap kinerja karyawan divisi engineering
karena diatas standar ketentuan sebesar 1.96. Perhitungan keseluruhan
61

terdapat pada Lampiran 4. Rekapitulasi hasil perhitungan SEM dengan LVS


dapat dilihat pada Tabel 19.
Model Persamaan Struktural (SEM) digunakan untuk mengetahui
bentuk dan besar pengaruh antara variabel laten bebas, yaitu kesehatan dan
keselamatan kerja (ξ1) dengan variabel laten terikat, yaitu kinerja karyawan
(η1). Setiap data yang terdapat pada Gambar 6 dan 7, diambil rataannya yang
mempunyai tujuan mewakili nilai dari setiap data yang akan diolah
menggunakan software LISREL 8.30 for windows. Hasil pengolahan data
menggunakan software LISREL 8.30 for windows menyatakan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja (ξ1) memiliki pengaruh yang positif
terhadap kinerja karyawan (η1) dapat dilihat pada koefisien konstruk (γ)
sebesar 0.18. Berikut Tabel 20. Nilai Loading Factor (λ) dan t-value untuk
Semua Variabel.
Tabel 20. Nilai Loading Factor (λ) dan t-value untuk Semua Variabel
Loading
Variabel Laten Variabel Indikator factor (λ) t-value
Pelatihan Keselamatan 0.88 7.27
Kesehatan dan Kontrol Lingkungan Kerja 0.87 7.95
Keselamatan Pengawasan dan Disiplin 0.69 5.52
Kerja Publikasi Keselamatan Kerja 0.45 4.39
Peningkatan Kesadaran K3 1.00 12.17
Inisiatif 0.69 4.79
Tanggung Jawab 0.83 3.66
Kinerja Kerjasama 0.83 3.30
Ketelitian 0.96 3.31
Kedisiplinan 0.85 3.16

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) juga memiliki pengaruh yang


signifikan terhadap kinerja karyawan karena memiliki t-value lebih dari 1.96
sebesar 4.32, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan
kinerja karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) karyawan divisi engineering PT XYZ sudah baik,
sehingga menunjukkan keterikatan yang tinggi terhadap kinerja karyawan.
62

4.7.1 Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan
Hasil pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dapat
dilihat pada Tabel 21. Untuk mendapatkan nilai kontribusi terlebih
dahulu dicari nilai kuadrat antara koefisien konstruknya dikali loading
faktornya. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 21, peningkatan
kesadaran K3 mempunyai kontribusi paling besar dengan nilai 0.0324
(bernilai positif) dan semua berpengaruh positif kepada peningkatan
kinerja karyawan. Kontribusi tersebut memperlihatkan bahwa
peningkatan kesadaran K3 berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan pada publikasi
keselamatan kerja mempunyai kontribusi paling rendah dengan nilai
0.0066 (bernilai positif).
Tabel 21. Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
Loading Koefisien
factor Konstruk
Indikator (λ) (γ) Kontribusi
Pelatihan Keselamatan 0.88 0.18 0.0251
Kontrol Lingkungan Kerja 0.87 0.18 0.0245
Pengawasan dan Disiplin 0.69 0.18 0.0154
Publikasi Keselamatan Kerja 0.45 0.18 0.0066
Peningkatan Kesadaran K3 1.00 0.18 0.0324

Peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja dapat


disimpulkan mempunyai peranan signifikan dan positif dalam
peningkatan kinerja, dikarenakan karyawan sudah memahami dan
memiliki kesadaran tinggi terhadap bahaya yang akan menimpanya,
jika tidak mematuhi rambu-rambu saat bekerja. Selain itu juga
karyawan membuat langkah safety dalam melakukan setiap pekerjaan.
Pelatihan keselamatan mempunyai nilai loading factor sebesar
0.88 dan kontribusi 0.0251. Memiliki pengaruh signifikan kedua
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini sangat diperlukan
karyawan divisi engineering untuk menambah pengetahuan,
informasi, dan keterampilan dalam penggunaan alat keselamatan dan
63

alat pemadam kebakaran apabila sewaktu-waktu terdapat gangguan,


maka mereka dengan cepat mengatasi karena sudah terlatih
sebelumnya. Sehingga kinerja mereka akan meningkat karena
bertambahnya Hard Skill dari diadakannya pelatihan keselamatan.
Kontrol lingkungan kerja mempunyai nilai loading factor
sebesar 0.87 dan kontribusi 0.0245. Hal ini menunjukkan bahwa
kontrol lingkungan juga mempunyai nilai signifikan ketiga dan
berperan dalam peningkatan kinerja karyawan. Kontrol lingkungan
kerja meliputi penyediaan sarana dan prasarana yang dapat digunakan
oleh karyawan divisi engineering supaya lebih optimal dalam bekerja.
Dengan adanya kontrol lingkungan kerja, karyawan akan bekerja
dengan nyaman dan merasa telah menjadi bagian dari PT XYZ.
Pengawasan dan disiplin mempunyai nilai loading factor
sebesar 0.69 dan nilai kontribusi 0.0154. Hal ini menunjukkan bahwa
pengawasan dan disiplin juga memberikan pengaruh yang signifikan
yang diperlukan dalam peningkatan kinerja karyawan. Adanya aturan
tetap yang jadi pedoman dalam melakukan pekerjaan, pengecekan
secara rutin terhadap alat-alat kerja, dan mesin, serta perhatian dari
atasan yang membuat kinerja karyawan dalam bekerja lebih disiplin,
rajin, dan berusaha semaksimal mungkin memberikan hasil yang
memuaskan.
Publikasi keselamatan kerja meliputi sosialisasi penggunaan
alat pelindung diri, memberikan berbagai informasi terkait tentang
bahaya kepada karyawan, dan pemasangan rambu-rambu ditempat
strategis memberikan pengaruh yang paling kecil dalam peningkatan
kinerja karyawan. Terlihat pada loading factor 0.45 dan kontribusi
sebesar 0.0066. Menunjukkan bahwa karyawan sudah mengetahui
tentang bahaya pekerjaan yang berasal dari informasi dari luar
maupun dalam sehingga publikasi keselamatan kerja tidak
memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
64

4.7.2 Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT XYZ


Kinerja karyawan divisi Engineering PT XYZ dianalisis
meliputi: inisiatif, tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, dan
kedisiplinan. Inisiatif menunjukkan kemampuan individu untuk
mencari ide, solusi, dan pemecahan masalah dalam setiap pekerjaan
yang dirasakan sulit, tanggung jawab menunjukkan bahwa karyawan
mempunyai kewajiban terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan,
apabila dikerjakan dengan sepenuh hati maka pekerjaan itu dapat
selesai tepat waktu. Kerjasama dibutuhkan dalam pekerjaan, biar
tugas yang diberikan kepada karyawan cepat selesai dan
memperingankan beban. Ketelitian dalam bekerja menunjukkan cara
kerja karyawan dalam menjalankan tugas sehari-hari, apabila
mempunyai ketelitian tinggi maka karyawan tersebut akan bekerja
secara hati-hati yang sesuai dengan prosedur kerja. Kedisiplinan
sangat dibutuhkan karyawan, karena bekerja secara disiplin
berdampak pada hasil yang diperoleh nantinya memperlihatkan
pencapaian yang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Nilai Loading Factor Kinerja Karyawan
Indikator Loading factor (λ)
Inisiatif 0.69
Tanggung Jawab 0.83
Kerjasama 0.83
Ketelitian 0.96
Kedisiplinan 0.85

Berdasarkan hasil penelitian, Tabel 22, menunjukkan


ketelitian memiliki nilai loading factor yang paling besar dibanding
kinerja lainnya dengan nilai 0.96. Nilai loading factor yang paling
besar memperlihatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam
membentuk variabel laten kinerja karyawan secara signifikan. Hal
tersebut menunjukkan dalam penerapan pekerjaan, kehati-hatian
sangat diperhatikan dalam bekerja. Melalui program kesehatan dan
keselamatan kerja, ketelitian sangat besar pengaruhnya dalam
peningkatan kinerja dibandingkan dengan kedisiplinan, kerjasama,
65

tanggung jawab, dan inisiatif. Selain itu karyawan divisi engineering


PT XYZ juga dapat dinilai telah memenuhi standar kinerja
perusahaan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka serta menguasai
pekerjaan mereka masing-masing.

4.8. Implikasi Manajerial

Berdasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan, proses


kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara umum memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan divisi engineering PT XYZ.
Hal ini menjelaskan bahwa semakin baik pelaksanaan program kesehatan dan
keselamatan kerja pada perusahaan maka semakin baik pula kinerja karyawan
divisi engineering PT XYZ. Berdasarkan hasil analisis dapat dihasilkan
implikasi manajerial untuk divisi engineering PT XYZ yang nantinya
diharapkan dapat dijadikan rujukan rekomendasi. Implikasi manajerial
tersebut secara berturut-turut meliputi:
1. Peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan
bagian dari program kesehatan dan keselamatan kerja yang memiliki
pengaruh paling besar, dapat dilihat pada tingkat kontribusi (0.0324).
Peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja dalam
meningkatkan kinerja karyawan divisi engineering sangat berpengaruh
signifikan, terutama dalam meningkatkan kerja karyawan pada ketelitian
saat melaksanakan kewajibannya. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan kesadaran karyawan divisi engineering dalam bekerja,
membuat mereka akan bertindak lebih hati-hati dan penuh perhitungan
untuk menghasilkan output yang maksimal. Dengan memperhatikan
tingkat ketelitian lebih mendalam setiap melakukan prosedur pekerjaan
yang menjadi kewajibannya sehari-hari salah satunya selalu menggunakan
alat pelindung diri baik itu helm pengaman, safety shoes, masker, dan
penutup telinga dapat meningkatkan kemampuan karyawan divisi
engineering terhadap pentingnya kesadaran dan keselamatan kerja yang
akan menekan angka kecelakaan saat bekerja, serta memberikan dampak
positif pada kondisi kesehatan karyawan. Bagi perusahaan hal ini dapat
meningkatkan kinerja perusahaan supaya lebih maksimal karena karyawan
66

tidak ada yang sakit dan mengurangi beban pembayaran klaim asuransi
karyawan karena kasus kecelakaan. Atasan juga harus terjun langsung
dengan memberikan pengarahan kepada karyawan akan pentingnya sadar
kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Perusahaan juga harus memberikan
pengarahan tentang rambu-rambu bahaya pekejaan dengan visualisasi
melalui gambar supaya mudah dimengerti dan dipahami oleh karyawan.
2. Pelatihan keselamatan memiliki pengaruh yang penting dalam kinerja
karyawan divisi engineering terutama pada ketelitian. Karena dengan
memberikan berbagai macam pelatihan keselamatan secara berkala dan
menyeluruh kepada karyawan divisi engineering PT XYZ, membuat
karyawan dapat lebih menguasai tentang pekerjaannya dan mereka lebih
terampil, serta teliti dalam menggunakan peralatan kerja. Selain itu juga
pelatihan keselamatan dapat menambah wawasan dan informasi kepada
karyawan dalam memahami bagian-bagian penting setiap peralatan kerja,
bagaimana tata cara penggunaannya sehingga saat terjadi keadaan darurat
mereka sudah terlatih. Dampak dari hasil pelatiham secara kontinu dapat
dirasakan manfaatnya oleh karyawan engineering PT XYZ mereka dapat
terlatih dan lebih teliti dalam penggunaan alat pemadam kebakaran, serta
saat melakukan pembersihan mesin secara berkala pada setiap komponen
yang akan dibersihkan tidak ada yang hilang. Perusahaan PT XYZ bisa
memberikan berbagai macam pelatihan yang sesuai kebutuhan dilakukan
secara kontinu dengan waktu yang lebih banyak dan bekerja sama dengan
pihak-pihak terkait dalam menyelenggarakan pelatihan keselamatan baik
dari pihak swasta maupun pemerintah meliputi pelatihan penanganan
kebocoran oli mesin, penanganan kebocoran bahan bakar minyak, gempa
bumi, kebakaran, penggunaan hydrant, pelatihan anti teror, pembebasan
sandera dan antisipasi jatuhnya gondola. Perusahaan juga harus
memastikan bahwa semua karyawan pernah terlibat mengikuti program
pelatihan keselamatan yang diadakan.
3. Kontrol lingkungan kerja juga memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan pada tingkat ketelitian, kontrol lingkungan
kerja cukup memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan karena
67

dengan lingkungan kerja yang nyaman, kondusif, dan bersih dapat


membuat karyawan saat menjalankan tugas setiap harinya lebih teliti dan
menjaga lingkungan supaya mencapai hasil yang diinginkan secara
maksimal. Karyawan merasa nyaman dan tenang terlebih ditunjang
dengan fasilitas yang memadai membuat mereka dapat bekerja dengan
sunguh-sunguh. Dengan menjaga lingkungan kerja secara menyeluruh,
karyawan divisi engineering akan bertindak sangat teliti saat sedang
melakukan pengecekan bahan bakar minyak dan oli. Apabila ada yang
tumpah ke lantai mareka akan segera membersihkan, supaya tidak
membahayakan baik pekerja maupun orang lain. Namun dilihat dari
persepsi jawaban kuesioner karyawan terdapat dua pernyataan yang belum
berjalan tidak baik yaitu terkait pada pemeriksaan kesehatan dan kegiatan
olahraga secara rutin yang di perusahaan PT XYZ. Sehingga perusahaan
harus mampu mengadakan kegiatan olahraga secara rutin minimal satu
bulan dua kali dan melaksanakan pemeriksaan rutin karyawan minimal
satu bulan satu kali secara berkala bekerjasama dengan pihak yang
berwenang, kegiatan tersebut ditargetkan untuk menjamin kesehatan
karyawan. Selain itu juga perusahaan harus lebih sering mengadakan
kontrol lingkungan kerja secara menyeluruh untuk melihat ketelitian
karyawan apabila ada yang tidak sesuai dengan standar prosedur kerja bisa
memberikan punishment bagi yang melanggar. Perusahaan juga harus
mensosialisasikan working permit yaitu untuk melaksanakan perintah
pekerjaan yang berpotensi bahaya.
4. Ketelitian memilki nilai loading factor tertinggi yaitu (0.96). Hal ini
memperlihatkan bahwa ketelitian memiliki pengaruh yang lebih signifikan
terhadap kinerja karyawan. Karena dengan memperhatikan ketelitan setiap
pekerjaan secara detail, maka pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
akan menghasilkan output yang memuaskan. Dapat disimpulkan bahwa
pekerjaan divisi engineering membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi,
karena apabila tidak teliti akan berdampak fatal pada proses kinerja baik
individu maupun untuk perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai