tingkatan yang paling tinggi. Tingkatan yang rendah dimulai pada pribadi
karyawan seperti penggunaan alat pelindung diri saat bekerja, dengan begitu
karyawan telah sadar terhadap kesehatannya. Tingkatan yang paling tinggi
yaitu perusahaan melibatkan setiap karyawan untuk memberikan masukan-
masukan terkait peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan, karena
hasil masukan-masukan tersebut dijadikan keputusan pembuatan program
yang sesuai dengan karyawannya.
Kontrol lingkungan kerja perusahaan langsung dilakukan oleh atasan,
dengan begitu dapat tercapai lingkungan yang kondusif. Perusahaan sering
melakukan kontrol secara rutin. Hal yang sering dilakukan pengecekan
adalah pengecekan alat pelindung diri mulai dari masker, alat penutup
telinga, safety shoes, dan kacamata dilakukan secara berkala. Jika persediaan
mendekati titik kritis maka secepatnya dilakukan pemesanan satu bulan
sebelum masa habis persediaan kepada supplier. Kecuali untuk safety shoes
dilakukan setiap tahun. Perusahaan tidak pernah melakukan kegiatan
olahraga secara rutin, kegiatan dilakukan secara individu dan pengecekan
kesehatan setiap karyawan hanya dilaksanakan apabila ada klaim dari
karyawan.
membuat tugas yang diberikan oleh atasan dapat diselesaikan tepat waktu dan
memuaskan.
Komunikasi verbal yang dilakukan secara bertatap muka maupun
tidak bertatap muka harus dimiliki oleh setiap karyawan engineering.
Perusahaan menuntut karyawan untuk bisa menyampaikan informasi,pesan,
dan pengetahuan secara jelas, baik kepada atasan maupun kepada sesama
karyawan. Sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam komunikasi.
Ketelitian termasuk kedalam keahlian teknis yang harus karyawan
punya, karena pekerjaan ini khususnya pada divisi engineering membutuhkan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Apabila setiap karyawan memiliki
kemampuan ketelitian yang tinggi saat bekerja, maka pekerjaan yang
dihasilkan akan bagus. Selain itu kecakapan karyawan dalam bekerja akan
hati-hati dan sesuai prosedur kerja. Sedangkan karyawan yang memiliki
tingkat ketelitian yang rendah saat bekerja, mengakibatkan hasil yang tidak
sesuai dan terkadang tidak menghasilkan output sama sekali dari pekerjaan
tersebut.
Kemampuan beradaptsi karyawan harus secara cepat tidak boleh
melebihi batas yang sudah ditentukan oleh perusahaan PT XYZ. Karena
perusahaan menginginkan karyawan mampu menyesuaikan kondisi
lingkungan kerja. Apabila karyawan sangat lambat dan dibawah prosedur
untuk menyesuaikan lingkungan pekerjaan, maka akan menghambat kinerja
perusahaan. Perusahaan akan mengadakan evaluasi terhadap karyawan
tersebut.
Kesan pribadi yang baik harus diperlihatkan oleh setiap karyawan saat
menghadapi atasan, pelanggan, maupun sesama karyawan. Karena kesan
pribadi yang baik memberikan suatu kenyamanan, ketentraman, dan rasa
kekeluargaan saat bekerja.
Kedisiplinan dalam bekerja sudah ditentukan standar oleh perusahaan
untuk dipatuhi seluruh karyawan PT XYZ. Misalnya untuk masuk jam kerja
karyawan, 15 menit sebelum jam masuk sudah datang di kantor. Waktu yang
masih longgar tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan pakaian kerja,
menggunakan perlengkapan alat pelindung diri, dan istirahat sebentar
41
Laki-Laki
Count 2 2
1-3
% of Total 5.0% 5.0%
Count 2 2
4-6
% of Total 5.0% 5.0%
Count 4 4
7-9
Masa Kerja % of Total 10.0% 10.0%
(Tahun) Count 9 9
10-12
% of Total 22.5% 22.5%
Count 7 7
13-15
% of Total 17.5% 17.5%
Count 16 16
>15
% of Total 40.0% 40.0%
Count 40 40
Total
% of Total 100.0% 100.0%
Masa 7-9 % of
0.0% 10.0% 0.0% 0.0% 0.0% 10.0%
Kerja Total
(tahun) Count 0 9 0 0 0 9
10-12 % of
0.0% 22.5% 0.0% 0.0% 0.0% 22.5%
Total
Count 0 1 6 0 0 7
13-15 % of
0.0% 2.5% 15.0% 0.0% 0.0% 17.5%
Total
Count 0 0 4 6 6 16
>15 % of
0.0% 0.0% 10.0% 15.0% 15.0% 40.0%
Total
Count 3 15 10 6 6 40
Total % of
7.5% 37.5% 25.0% 15.0% 15.0% 100.0%
Total
SMA Sederajat D3 S1
Count 2 0 0 2
1-3
% of Total 5.0% 0.0% 0.0% 5.0%
Count 2 0 0 2
4-6
% of Total 5.0% 0.0% 0.0% 5.0%
Count 4 0 0 4
Masa 7-9
% of Total 10.0% 0.0% 0.0% 10.0%
Kerja
Count 9 0 0 9
(tahun) 10-12
% of Total 22.5% 0.0% 0.0% 22.5%
Count 7 0 0 7
13-15
% of Total 17.5% 0.0% 0.0% 17.5%
Count 13 2 1 16
>15
% of Total 32.5% 5.0% 2.5% 40.0%
Count 37 2 1 40
Total
% of Total 92.5% 5.0% 2.5% 100.0%
4.6.1 Inisiatif
Nilai rataan yang didapatkan dari inisiatif, menunjukkan
persepsi karyawan divisi engineering PT XYZ. Inisiatif memiliki
beberapa pernyataan yaitu kemampuan karyawan untuk mengeluarkan
potensi yang dimilikinya baik itu berupa gagasan, tindakan yang
dilakukan berdasarkan dorongan hati tanpa paksaan, mampu
mengkomunikasikan gagasan secara efektif, menemukan solusi untuk
pemecahan masalah, dan bertanya apabila mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 14), persepsi karyawan
terhadap inisiatif, secara keseluruhan menunjukkan nilai rataan sebesar
3.18. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap inisiatif
sudah berjalan dengan baik. Persepsi karyawan sangat baik, dengan
rataan skor 3.33 terhadap pernyataan karyawan akan bertanya kepada
teman kerja apabila mengalami kesulitan dalam bekerja. Menurut
persepsi karyawan baik, dengan rataan skor 3.05 terhadap pernyataan
bahwa mampu mengkomunikasikan secara efektif. Kesimpulan yang
didapatkan bahwa karyawan divisi engineering apabila mengalami
kesulitan dalam bekerja akan selalu bertanya kepada teman. Namun
53
4.6.3 Kerjasama
Nilai rataan skor kerjasama, menunjukkan persepsi karyawan
divisi engineering PT XYZ. Kerjasama memiliki beberapa unsur
pernyataan diantaranya adalah mampu bekerja sama dengan rekan
kerja satu departemen, kerjasama antara atasan dan bawahan sudah
terjalin dengan baik, mampu bekerjasama dalam kondisi apapun,
pentingnya kerjasama dengan departemen lain, serta mempunyai
hubungan yang baik sesama rekan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 16), menunjukkan bahwa
persepsi karyawan terkait dengan kerjasama memiliki nilai rataan
55
4.6.4 Ketelitian
Nilai rataan skor dari hasil penelitian pada ketelitian,
menunjukkan persepsi karyawan divisi engineering PT XYZ.
Ketelitian memiliki beberapa unsur pernyataan diantaranya adalah
membutuhkan ketelitian dalam bekerja, melakukan pengecekan
terhadap oli mesin, baterai starter, bahan bakar minyak, dan berhati-
hati saat melakukan pembersihan mesin.
56
Pelatihan
Keselamatan Inisiatif
Kontrol
Lingkung Tanggung
an Kerja Jawab
Pengawas
an dan Kerjasama
Disiplin
Publikasi
Keselamat Ketelitian
an Kerja
Peningkatan
Kesadaran Kedisiplinan
K3
Pelatihan Inisiatif
Keselamatan
Kontrol
Lingkungan Tanggung
Kerja Jawab
Pengawasan
dan Disiplin Kerjasama
Publikasi
Keselamatan
Kerja Ketelitian
Peningkatan
Kesadaran
K3
Kedisiplinan
tidak ada yang sakit dan mengurangi beban pembayaran klaim asuransi
karyawan karena kasus kecelakaan. Atasan juga harus terjun langsung
dengan memberikan pengarahan kepada karyawan akan pentingnya sadar
kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Perusahaan juga harus memberikan
pengarahan tentang rambu-rambu bahaya pekejaan dengan visualisasi
melalui gambar supaya mudah dimengerti dan dipahami oleh karyawan.
2. Pelatihan keselamatan memiliki pengaruh yang penting dalam kinerja
karyawan divisi engineering terutama pada ketelitian. Karena dengan
memberikan berbagai macam pelatihan keselamatan secara berkala dan
menyeluruh kepada karyawan divisi engineering PT XYZ, membuat
karyawan dapat lebih menguasai tentang pekerjaannya dan mereka lebih
terampil, serta teliti dalam menggunakan peralatan kerja. Selain itu juga
pelatihan keselamatan dapat menambah wawasan dan informasi kepada
karyawan dalam memahami bagian-bagian penting setiap peralatan kerja,
bagaimana tata cara penggunaannya sehingga saat terjadi keadaan darurat
mereka sudah terlatih. Dampak dari hasil pelatiham secara kontinu dapat
dirasakan manfaatnya oleh karyawan engineering PT XYZ mereka dapat
terlatih dan lebih teliti dalam penggunaan alat pemadam kebakaran, serta
saat melakukan pembersihan mesin secara berkala pada setiap komponen
yang akan dibersihkan tidak ada yang hilang. Perusahaan PT XYZ bisa
memberikan berbagai macam pelatihan yang sesuai kebutuhan dilakukan
secara kontinu dengan waktu yang lebih banyak dan bekerja sama dengan
pihak-pihak terkait dalam menyelenggarakan pelatihan keselamatan baik
dari pihak swasta maupun pemerintah meliputi pelatihan penanganan
kebocoran oli mesin, penanganan kebocoran bahan bakar minyak, gempa
bumi, kebakaran, penggunaan hydrant, pelatihan anti teror, pembebasan
sandera dan antisipasi jatuhnya gondola. Perusahaan juga harus
memastikan bahwa semua karyawan pernah terlibat mengikuti program
pelatihan keselamatan yang diadakan.
3. Kontrol lingkungan kerja juga memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan pada tingkat ketelitian, kontrol lingkungan
kerja cukup memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan karena
67