Anda di halaman 1dari 3

POLA PEMANGSAAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN KUWE

(Gnathanodon speciosus) BERDASARKAN JENIS PAKAN AWAL YANG


DIBERIKAN

Dosen pengampu : Dewa Ayu Angga Pebriani, S.Pi., MP


Disusun Oleh : Rachmat Andi Saputa (1613521075)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2018
Pemberian pakan awal yang tepat pada stadia awal pemeliharaan larva akan
sangat berpengaruh terhadap sintasan dan kesiapan larva dalam pertumbuhannya
menuju stadia selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian jenis pakan awal yang berbeda terhadap pola pemangsaan dan pertumbuhan
larva ikan kuwe. Sebagian besar produksi ikan kuwe sampai saat ini masih bergantung
dari hasil tangkapan alam. Oleh karena itu, dengan meningkatnya permintaan ikan
kuwe maka penguasaan dan perbaikan teknologi pembenihannya harus terus
dikembangkan (Setiadharma et al .,2006). Pada proses pembenihan, kendala yang
sering dihadapi adalah kematian yang tinggi pada fase yang disebut critical periods
atau periode kritis pada masa pemeliharaan larva (Lavens et al ., 1995). Kualitas telur
yang ditebar merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam kondisi
tersebut (Melianawati et al ., 2007). Kesiapan larva untuk melakukan pemangsaan awal
pakan yang sesuai dengan bukaan mulut dan sifat biologi pencernaan pakan larva
(Prijono et al .,1996) serta ketersediaan pakan alami yang mengandung nilai gizi yang
tinggi sangat mutlak diperlukan sebagai asupan pakan awal bagi larva stadia awal
(Aslianti & Azwar, 1992). Ketersediaan pakan merupakan hal yang mutlak pada
sebuah proses pemeliharaan larva. Rotifer jenis Brachionus rotundiformis merupakan
pakan alami yang sering digunakan sebagai pakan awal bagi larva. Akan tetapi
keberadaan rotifer ini sangat tergantung pada kondisi alam dan ketersediaan plankton
dalam perairan. Ismi et al ., 2006 menyatakan bahwa gonad kerang dan emulsi kuning
telur (Melianawati et al ., 2006) mampu digunakan sebagai pakan awal dan mampu
meningkatkan sintasan larva ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) hingga 3,97%
(Aslianti,2008).

Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah pola pemangsaan
dan laju pertumbuhan larva ikan kuwe. Pengamatan pola pemangsaan dilakukan setiap
hari mulai larva umur 2 hari hingga 10 hari, selanjutnya periodik setiap 5 hari hingga
D-30 masa pemeliharaan larva. Sampel yang diamati adalah larva ikan kuwe dalam
kondisi hidup dengan pengambilan acak sebanyak 10 ekor larva dari setiap perlakuan.
Data yang diambil meliputi panjang total (TL), bobot badan (BW) serta pola
pemangsaan larva.

Pemberian pakan awal yang tepat akan sangat berpengaruh pada perkembangan
awal larva untuk dapat hidup dan berkembang ke tahap selanjutnya. Masa kritis biasa
terjadi pada saat pergantian sumber nutrisi yakni peralihan dari fase penyerapan kuning
telur dan butir minyak sebagai nutrisi (endogenous) ke fase pemangsaan pakan dari
luar tubuh (exogenous) serta Pemberian pakan yang sesuai, baik dari segi ukuran, jenis,
jumLah, dan waktu pemberian maupun nutrisi yang dikandungnya akan sangat
berpengaruh pada pertumbuhan, kemampuan larva dalam menghadapi serangan
penyakit dan sintasan larva sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan awal
berupa gonad kerang dan kuning telur mampu menghasilkan nilai pertumbuhan dan
sintasan yang relatif lebih tinggi sehingga dapat menjadi alternatif substitusi rotifer
sebagai pakan awal pada larva ikan kuwe (Gnathanodon speciosus).

Anda mungkin juga menyukai