Anda di halaman 1dari 1

KHUTBAH PERTAMA Amal pertama yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal

adalah sedekah jariyah. Yaitu sedekah yang kemanfaatannya terus


‫ َونَعُ ْوذُ بلله ِم ْن‬،ُ‫ستَ ْغ ِف ُره‬ ْ َ‫إِ َّن ا ْل َح ْم َد هلل نَ ْح َم ُدهُ َون‬
ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬ mengalir. Selama ia bermanfaat, selama itu pula pahalanya mengalir
kepada orang yang bersedekah itu, walaupun ia telah meninggal.
‫ َم ْن َي ْه ِد ِه هللا فَ ََل ُم ِض َّل‬،‫ت أَ ْع َما ِلنَا‬ َ ‫سنَا َو ِم ْن‬
ِ ‫س ِيِّئَا‬ ِ ُ‫ش ُُر ْو ِر أَ ْنف‬ Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
‫ش َه ُد أَ ْن ََل إله إَل هللا َو ْح َدهُ ََل‬ ْ َ‫ أ‬،ُ‫ِي لَه‬َ ‫ض ِل ْل فَ ََل َهاد‬ ْ ُ‫لَهُ َو َم ْن ي‬ Amal kedua yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal
adalah ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang diajarkan kepada orang
.ُ‫س ْولُه‬ َ ‫ش َه ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ ْ َ‫ َوأ‬،ُ‫ش َِر ْيكَ لَه‬ lain, lalu orang itu mengalamkan dan mengajarkannya kepada orang lain,
dan demikian seterusnya.
‫ق تُقَاتِ ِه َوَلَ تَ ُموت ُ َّن إَِلَّ َوأَنتُم‬َّ ‫ِين َءا َمنُوا اتَّقُوا هللا َح‬ َ ‫يَاأَيُّها َ الَّذ‬
Tidak boleh hasad (iri) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah
‫ون‬َ ‫س ِل ُم‬ ْ ‫ُّم‬ anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan
orang yang Allah beri karunia ilmu, lalu ia menunaikan dan

ُ َّ‫يَاأَيُّ َها الن‬


mengajarkannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
ِ ‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَكُم ِ ِّم ْن نَ ْف ٍس َو‬
َ ‫اح َد ٍة َو َخ َل‬
‫ق‬
َ‫سآ ًء َواتَّقُوا هللا‬ ً ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاَلً َك ِث‬ َّ ‫ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Amal ketiga yang tidak terputus
َ ‫يرا َو ِن‬ meskipun mukmin itu telah meninggal adalah anak shalih yang
‫علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬
َ ‫َان‬ َ ‫ون ِب ِه َواْألَ ْر َحا َم ِإ َّن هللا ك‬ َ ُ‫سآ َءل‬ َ َ‫الَّذِي ت‬ mendoakan kedua orang tuanya. Maka di sinilah pentingnya bagi orang
tua untuk mendidik putra-putrinya menjadi anak-anak yang shalih
sehingga mereka mendoakan orang tuanya tatkala orang tuanya telah
meninggal
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

َّ ‫ار َح ْم َوأ َ ْنتَ َخ ْي ُر‬ ِِّ ‫َوقُ ْل َر‬


Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan karunianya kepada
kita. Segala puji hanya milik-Nya yang telah menganugerahkan َ ‫اح ِم‬
‫ين‬ ِ ‫الر‬ ْ ‫ب ا ْغ ِف ْر َو‬
kenikmatan yang tak terhitung bagi kita semua.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Kehidupan dunia adalah kehidupan yang fana, kehidupan sementara, Kesimpulannya adalah, mari kita berusaha untuk memperbanyak sedekah
kehidupan yang sebentar saja. Maka hidup yang sangat singkat ini harus jariyah yakni sedekah yang kemanfaatannya berjangka panjang bahkan
diisi dengan memperbanyak bekal. manusia, ada tiga amal istimewa yang “permanen”. kita berusaha untuk terus dan terus mencari ilmu (thalabul
tidak akan terputus pahalanya meskipun sang pelaku telah berada di alam ilmi) disertai dengan mengamalkan dan mendakwahkan/mengajarkan
barzakh. Pahala tiga amal itu akan tetap mengalir kepadanya meskipun ia ilmu tersebut; kita juga terus berusaha mendidik putra-putri kita serta
tak lagi hidup di dunia. mendoakan mereka agar menjadi anak yang shalih dan shalihah yang
nanti secara sadar akan mendoakan kita. Sebab sedekah jariyah, ilmu yang
Apa saja tiga amal jariyah yang tidak terputus itu? Rasulullah SAW bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan kedua orangtuanya itulah
bersabda : tiga investasi utama, yang pahalanya terus mengalir meskipun kita
meninggal dunia.
Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali
tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih
yang mendo’akannya. (HR. Muslim dan Ahmad)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Anda mungkin juga menyukai