Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MAKALAH
“ UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SOSIAL MASYARAKAT ”

DISUSUN OLEH :
FISKA ARIESTA
15 15 1229

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH


KABUPATEN MUNA
2017/2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-bentuk Penyakit Sosial Masyarakat ........................................ 3
2.2 Upaya Pencegahan Penyakit Sosial Masyarakat .................................. 4
2.3 Tekhnik Penanganan Penyakit Sosial Masyarakat .............................. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9
3.2 Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya saya dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Penyakit Sosial Masyarakat yang membahas “ Upaya
Pencegahan Penyakit Social Masyarakat”.
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya pembaca
dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik, dan saran sangat saya
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Raha, Mei 2017

Penyusun
Fiska Ariesta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara kita adalah sebuah Negara yang sedang berkembang dan sedang dalam
proses transisi dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen. Dalam proses
demikian baik kegiatan politik, ekonomi dan teknologi social budaya masih mencari
bentuk yang tepat ( Trial and error process ), demikian pula masyarakatnya berusaha
mencari identitas diri yang sesuai dengan perkembangan zaman. Ditambah lagi dengan
kondisi social politik dan ekonomi kita belum stabil, memungkinkan berbagai dampak
globalisasi ikut membentuk mentalitas masyarakat kita pada saat ini. Penegakkan hukum
yang tegas dan tidak pilih bulu masih belum terwujug hingga saat ini, sehingga membuka
peluang bagi sebagian orang berperi laku menyimpang dari kaidah-kaidah yang sudah
ada. Narkoba, miras dan judi adalah contoh konkret dari berbagai penyimpangan dari
kaidah-kaidah Hukum yang sudah berlaku karena masyarakat memandang kaidah-kaidah
yang sudah ada. Narkoba, miras, dan judi adalah contoh konkret dari berbagai
penyimpangan dari kaidah-kaidah hukum yang sudah berlaku karena masyarakat
memandang kaidah-kaidah itu sudah tidak memadai lagi dipakai sebagai pedoman hidup
mereka sehari-hari. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini ikut mempengaruhi semua
aspek kehidupan social, ekonomi, politik dan budaya kita. Kemiskinan dan lemahnya
hukum, misalnya adalah factor yang mendorong orang untuk mencari jalan pintas (
Menerabas ) dalam mencapai tujuan hidup/cita-citanya, disamping factor mencari
identitas diri, mencari hiburan dan factor iseng. Faktor hiburan dan iseng ini telah
melekat pada setiap diri manusia yang disebut sebagai Homo Luden.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah-masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah :
1. Apa sajakah bentuk-bentuk dari penyakit social dalam masyarakat ?
2. Bagaimanakah upaya pencegahan penyakit social yang ada di masyarakat ?
3. Bagaimanakah tekhnik yang di lakukan dalam penanganan penyakit social yang ada di
masyarakat ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyakit social yang ada di masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Mahasiswa mengetahui pengertian penyakit social masyarakat.
- Mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk penyakit social yang ada dimasyarakat.
- Mahasiswa mengetahui upaya pencegahan penyakit social masyarakat.
- Mahasiswa mengetahui tekhnik penanganan penyakit social yang ada di masyarakat.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :

1. BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
2. BAB II : Tinjauan teoristis terdiri dari bentuk-bentuk penyakit social
masyarakat,upaya penanggulangan penyakit social masyarakat , serta tekhnik
penangan penyakit social masyarakat.
3. BAB III : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-Bentuk Penyakit Social Masyarakat


1. Minuman keras
Penyakit masyarakat yang ini sulit diberantas dihampir lapisan masyarakat. Minuman
keras dikategorikan sebagai penyakit masyarakat karena dapat mengganggu sistem syaraf
manusia. Sehingga tidak dapat mengendalikan diri secara secara psikologis, fisik, maupun
sosial. Hal ini dapat merugikan orang lain yang lebih parah lagi dapat merusak mental para
penerus bangsa.
2. Penyalahgunaan narkoba
Narkoba sebenarnya memiliki segi positif dalam bidang medis, karena obat-obatan ini
sangat dibutuhkan seperti untuk keperluan operasi, untuk penghilang sakit sementara dan
sebagainya. Hal tersebut digunakan sesuai dengan kadarnya sehingga tidak menimbulkan
dampak ketergantungan pada obat.
Penyalahgunaan dari obat-obatan ini dampak negatifnya sangat banyak, yang paling
berat yaitu dapat merusak generasi muda dan menyebabkan kematian. Cara pemakaiannya
dapat dengan cara dimakan, diminum, dihisap, atau disuntik.
Jenis-jenis dari narkotika diantaranya heroin, kokain, ganja, sabu-sabu, ekstasi, putauw
dan sebagainya. Akibat zat-zat tersebut dapat memengaruhi pikiran, perilaku, suasana hati,
berhalusinasi, kecanduan sehingga dapat menghilangkan kesadaran atau akal sehat
pemakainya selain itu dapat menimbulkan kriminalitas.
3. Perilaku seks di luar nikah
Perilaku ini bertentangan dengan nilai agama dan nilai sosial yang berlaku di
masyarakat. Dampak negatif dari perilaku seks di luar nikah diantaranya munculnya PMS
(penyakit menular seksual) seperti syphilis dan HIV/AIDS serta turunnya moral para
pelaku.
4. Perkelahian antarpelajar
Remaja memiliki sifat tempramental dan solidaritas yang tinggi antarteman.
Perkelahian atau tawuran antarpelajar biasanya terjadi karena hal-hal yang sepele. Kondisi
ini jelas sangat mengganggu dan membawa dampak psikis dan traumatis bagi masyarakat,
pelajar sendiri. Pada umumnya mereka menjadi was-was, sehingga kreativitas mereka
menjadi terhambat. Oleh sebab itu pihak sekolah maupun pihak yang berwajib harus selalu
melakukan operasi terhadap pelajar yang membolos sekolah, hal ini dilakukan untuk
menghindari hal-hal yang buruk seperti tawuran antarpelajar.
5. Perjudian
Berjudi merupakan perilaku yang melanggar terhadap kaidah-kaidah, nilai-nilai, dan
norma-norma yang ada dalam masyarakat termasuk juga norma hukum. Karena judi,
seseorang bisa menjadi malas karena berangan-angan memperoleh uang banyak dalam
waktu singkat. Bagi individu atau kelompok yang melakukan perjudian, maka sanksinya
berupa dikucilkan oleh masyarakat, dipergunjingkan, tidak dihargai dan lain sebagainya.
Sedangkan secara hukum perjudian merupakan pelanggaran terhadap KUHP yang harus
dipertanggungjawabkan di pengadilan.
6. Kejahatan
Kejahatan merupakan perilaku yang melanggar hukum dan melanggar norma sosial
dalam masyarakat. Dalam yuridis formal, kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang
bertentangan dengan moral kemanusiaan (immoril), merugikan masyarakat, sifatnya
asosiatif dan melanggar hukum serta undang-undang pidana.
Tindak kejahatan pada umumnya terjadi pada masyarakat yang mengalami perubahan
kebudayaan yang cepat yang tidak dapat diikuti oleh semua anggota masyarakat, sehingga
tidak terjadi penyesuaian yang sempurna. Selain itu tindak kejahatan yang disebabkan
karena adanya tekanan mental atau adanya kepincangan sosial. Oleh karena itu tindak
kejahatan sering terjadi pada masyarakat yang dinamis seperti di perkotaan. Tindak
kejahatan misalnya adalah pembunuhan, perampokan, korupsi, dan lain-lain.

2.2 Upaya Pencegahan Penyakit Sosial Masyarakat


1. Cara pengendalian sosial
a. Persuasif (tanpa kekerasan) yaitu menekankan pada usaha untuk mengajak atau
membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma
yang berlaku di masyarakat. Contohnya seorang guru membina siswanya yang
kedapatan menyontek saat ulangan.
b. Koersif (dengan kekerasan) yaitu menekankan pada tindakan atau ancaman yang
menggunakan kekuatan fisik.Contohnya supaya pencopet jera atas perbuatannya, maka
saat tertangkap basah masyarakat langsung mengeroyok habis-habisan.
c. Compulsion and pervasion
Compulsion merupakan bentuk pengendalian dengan cara menciptakan situasi sehingga
seseorang mengubah sifatnya. Sedang pervasion adalah pengendalian yang dilakukan
dengan cara diciptakan norma, nilai atau aturan secara diulang-ulang penyampaiannya.
2. Bentuk pengendalian sosial
a. Bersifat preventif yaitu bentuk pengendalian sebelum penyimpangan itu sendiri terjadi.
Contohnya guru pembimbing bekerja sama dengan petugas penyuluh hukum dari
kepolisian memberi ceramah dan tanya jawab dengan sejumlah siswa di sekolah tentang
akibat perkelahian kelompok (tawuran) antarpelajar.
b. Bersifat represif yaitu bentuk pengendalian dengan cara menekan/menghambat
penyimpangan sosial pada saat penyimpangan itu terjadi. Contohnya polisi menangkap
sejumlah anak yang terlibat perkelahian kelompok pelajar, kemudian digelandang ke
kantor polisi untuk diperiksa.
c. Bersifat kuratif yaitu bentuk pengendalian setelah terjadinya penyimpangan sosial.
Contohnya polisi menghubungi guru atau orang tua agar menjemput para pelaku
tawuran pelajar yang tertangkap dan ditahan di kantor polisi untuk dididik di keluarga
atau di sekolah.
Jenis-jenis pencegahan penyimpangan sosial
a. Gosip merupakan kabar atau berita yang menyebar secara cepat, namun kadang tidak
berdasarkan fakta atau kenyataan. Hal ini akan membuat pelaku bertindak lebih berhati-
hati dan tidak mengulangi perbuatannya.
b. Teguran yaitu peringatan yang ditujukan kepada seseorang yang melakukan tindakan
menyimpang.
c. Hukuman yaitu sanksi negatif yang diberikan kepada seseorang yang melanggar
peraturan, baik peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis.
d. Pendidikan yaitu pengendalian sosial dengan pendidikan yang telah melembaga, baik di
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
e. Agama yaitu pengendalian sosial yang berdasarkan ajaran agama untuk melakukan
kewajiban dan menjauhi larangan yang telah ditetapkan agama.
f. Kekerasan fisik merupakan alternatif terakhir dalam pengendalian sosial apabila jenis
pengendalian lain tidak efektif atau tidak mempan diterapkan.
4. Lembaga pengendalian sosial
a. Kepolisian merupakan bagian dari lembaga pemerintah yang bertugas memelihara
keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan wajib mengambil tindakan terhadap
orang yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku. Dengan demikian orang
yang melanggar keamanan, melanggar ketertiban, meresahkan ketentraman, melanggar
aturan akan diambil tindakan oleh kepolisian. Selanjutnya yang bersangkutan akan
diproses sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku.
b. Pengadilan merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk
menangani, menyelesaikan dan mengadili dan memberikan sanksi hukuman terhadap
para pelanggar aturan. Siapapun yang melanggar aturan mestinya akan berhadapan
dengan lembaga pengadilan dan mendapatkan hukuman.
c. Adat istidat merupakan aturan atau kebiasaan yang tumbuh dari suatu masyarakat atau
daerah yang dianggap memiliki nilai dan harus dijunjung tinggi dan dipatuhi anggota
masyarakatnya.

2.3 Tekhnik Penanganan Penyakit Sosial Masyarakat

1. Peningkatan Keimanan
Peningkatan iman ini berlaku pada semua penganut agama. Walau dalam ajaran
Islam dikemukakan bahwa iman merupakan dasar utama diterimanya segala amal yang
dilakukan. Akan tetapi tidak hanya sebatas itu, iman juga merupakan sumber dinamika
atau etos yang menggerakkan manusia dalam setiap tingkah lakunya.
Dalama Al-Qur’an disebutkan bahwa “Dial ah (Allah) yang telah menurunkan
ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di
samping keimanan mereka (yang telah ada),…” (QS. Al-Fath ayat 4) .

2. Peningkatan Amal Saleh


Amal saleh bukan hanya salat, puasa, mengaji dan segala yang berkaitan dengan
perintah agama secara jelas, tapi juga segala hal dalam kehidupan ini yang bernilai baik
dan positif. Bahkan dalam pandangan umum dapat dikatakan bahwa amal saleh
merupakan perbuatan yang dilakukan dengan sadar dan mendatangkan manfaat serta
menolak mudharat yang harus diukur dengan nilai-nilai Qur’ani.

4. Penyediaan Lapangan Kerja


Selain pemerintah yang harus berperan aktif dalam menyediakan lapangan
pekerjaan, setiap warga negara juga harus bisa mencari peluang usaha untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri, di antaranya dengan banyak belajar teknik bisnis yang tepat,
berusaha agar sukses menjawab pertanyaan interview kerja agar mudah diterima kerja,
memperbanyak relasi, melengkapi kemampuan di bidangnya dan bidang lain yang
sanggup ia lakukan dan banyak lagi hal lain yang bisa diusahakan untuk mendapatkan
lapangan pekerjaan yang layak.

5. Menyukseskan Program KB
Peran BKKBN dalam melakukan berbagai improvisasi teknik sosialisasi agar
lebih banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya KB sangatlah manjur dalam
mengontrol laju pertumbuhan masyarakat. Tapi walau KB itu penting, tetap saja
pemahaman ini tidak bisa ‘dipukul rata’ pada semua jenis keluarga. Buat keluarga yang
mapan dari segi ekonomi dan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan yang layak bisa
jadi tidak terlalu berdampak pada timbulnya masalah sosial ini.

6. Terpenuhinya Kebutuhan Pendidikan


Kartu Pintar yang dibagikan bagi warga masyarakat adalah salah satu solusi untuk
ini. Tapi jika bicara soal keberhasilan pendidikan maka ujung tombaknya ada pada para
pendidik. Mereka harus bisa menjadi pendidik yang tidak hanya pintar mengajar tapi juga
punya kemampuan mendidik yang baik.

7. Ekonomi
Selain tersedianya lapangan pekerjaan, mendidik masyarakat agar tertarik menjadi
pebisnis juga menjadi andalan banyak negara berkembang saat ini dalam cara mengatasi
masalah sosial di negaranya.
8. Layanan kesehatan yang memadai
Pemberian kartu berobat untuk warga miskin yang banyak dilakukan pemerintah
saat ini bisa menjadi solusi buat mereka yang ‘terhimpit’ masalah ekonomi. Namun jika
tidak dibarengi dengan sosialisasi pencegahan penyakit maka bisa jadi solusi ini bisa saja
menimbulkan masalah baru karena dana yang digunakan diambil dari kas negara.

9. Hal lain
Penyediaan fasilitas umum yang memadai sering juga dirasakan sebagai solusi
bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Banyak juga yang menjadikan
Transmigrasi sebagai solusi jika masalah sosial yang terjadi diakibatkan oleh lonjakan
penduduk yang tak terbendung.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhir-akhir ini masalah narkoba, miras dan judi ( Penyakit Masyarakat ) hamper
tidak pernah absent dari halaman surat kabar. Menurutberita-berita di surat kabar, sasaran
penyakit masyarakat bukan saja anak-anak muda tapi juga orang dewasa dari berbagai
lapisan masyaralkat, termasuk pula pegawai negri dan polisi. Penyakit masyarakat bukan
saja anak-anak muda tapi juga orang dewasa dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk
pula pegawai negeri dan polisi. Penyakit masyarakat bukan saja beredar di kota-kota, tapi
juga di desa-desa. Sudah bukan rahasia umum bahwa penyakit masyarakat seperti
narkoba adalah sebuah bisnis yang besar dan global serta memiliki mata rantai yang
sangat rapih dan melibatkan berbagai unsure terkait mulai dari produsen, pengedar,
konsumen, aparat hukum, aparat keamanan dan bahkan elit politik. Itulah sebabnya
narkoba sulit diberantas hingga saat ini sekalipun Undang-Undang yang mengatur
tentang hal itu sudah ada.

3.2 Saran
Demikian cara mengatasi masalah sosial pada masyarakat ini, semoga bisa
menjadi rujukan valid bagi anda semua. Namun, perlu kami pertegas kembali bahwa
jalan keluar terbaik untuk ini tak lain dan tak bukan kembali pada individu masing-
masing. Jika setiap orang mau berusaha dengan baik memperbaiki kualitas diri dan
hidupnya maka bukan tidak mungkin kalau persoalan ini akan dituntaskan.
DAFTAR PUSTAKA

http://pencegahanpenyakitsosialmasyarakat.com.Diakses pada tanggal 20 Maret


2017
http://info.bentukpenyakitsosial.Diakses pada tanggal 20 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai