Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Mei 2014, Hal: 84-98 Vol. 3, No. 1
ISSN: 1979-4878
Dimaz Ramananda
Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengungkapan intellectual capital pada tiap perusahaan perbankan di
Indonesia dan Thailand yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) dan Securities Exchange od Thailand ( SET) pada tahun
2011 berdasarkan karakteristik perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan
intellectual capital dan karakteristik perusahaan yang diwakili oleh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Sampel
yang digunakan terdiri dari 39 bank yang terdaftar di BEI dan 11 bank yang terdaftar di SET pada tahun 2011. Temuan pada
penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan pengungkapan intellectual capital antara Indonesia dan Thailand.
Kata Kunci : pengungkapan intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran ( size ) perusahaan
Abstract
The objective of this study is to compare the level of intellectual capital disclosure in any banking company in Indonesia and
Thailand listed on the Indonesia Stock Exchange ( IDX ) and the Securities Exchange of Thailand ( SET ) in 2011 based in the
characteristics of the company. The variables used in this study is the level of intellectual capital disclosure and corporate
characteristics represented by profitability, leverage, and the size of the company. The sample used consists of 39 banks listed
on the BEI and 11 banks listed on the SET in 2011. The findings in this study showed no difference between intellectual capital
disclosure in Indonesia and Thailand.
Keywords : intellectual capital disclosure, profitability, leverage, company size
intellectual capital dalam laporan tahunan (annual pendekatan untuk mengatur bank-bank, seperti
report). Pengungkapan intellectual capital yang dikutip dari Putnis (2012),
merupakan suatu cara yang penting untuk “The first approach is the ‘On-Site Examination
melaporkan sifat alami dari nilai tak berwujud approach, which focuses on: (a)examining the
yang dimiliki oleh perusahaan (Yulistina2011). financial condition, performance and risk
Perbedaan negara yang mana menggunakan management of the banks; (b)examining and
standar akuntansi yang berbeda menyebabkan validating the risk management model being
pengungkapan intellectual capital antar negara implemented by the banks; and (c)examining the
menjadi berbeda pula. Hal tersebut menyebabkan banks’ use of information technology management
pemahaman mengenai intellectual capital yang and operations.
merupakan hal penting menjadi tidak pasti. The second approach is the ‘Off-Site
Najibullah (2005) menyatakan “Given the Examinationapproach where the BOT closely and
significance of emerging economies to the overall continuously monitors the development in the
well- being and balance of the global economy, it financial condition and performance of the bank by
is important to establish an understanding of the taking a more supervisory review approach and
developing of intellectual capital in different socio- regulatory review approach.”
political and economic settings”. Persamaan Indonesia dengan Thailand
Indonesia merupakan salah satu negara adalah: 1.) Kedua negara tersebut masih termasuk
berkembang di dunia serta memiliki sumber daya negara berkembang di wilayah Asia Tenggara jika
yang melimpah. Fenomena intellectual capital dilihat dari berbagai sisi, baik secara ekonomi,
mulai berkembang di Indonesia setelah muncul demografi dan dari literatur-literatur seperti yang
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum pada OECD (2011) untuk Thailand dan
No. 19 tentang aset tidak berwujud (Murti2010). OECD (2012) untuk Indonesia. 2.) Standard
Berdasarkan PSAK No. 19, aset tidak berwujud akuntansi kedua negara tidak mengatur intellectual
adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi capital dengan jelas. Indonesia memakai PSAK
dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki No. 19, sedangkan Thailand memakai TAS No. 51,
untuk digunakan dalam menghasilkan atau tetapi keduanya lebih mengatur mengenai
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada intangible assets secara keseluruhan, dan
pihak lainnya, atau untuk tujuan intellectual capital hanya secara tersirat.
administratif.Untuk di Indonesia, yang bertindak Berdasarkan persamaan antara Indonesia dengan
sebagai pengatur perbankan adalah Bank Thailand, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
Indonesia. Seperti dikutip dari Putnis (2012), “all pengungkapan intellectual capital di kedua negara
banks must submit to Bank Indonesia all tersebut.
information and explanations on their business, Pengungkapan intellectual capitaldi
including annual balance sheets and profit/loss Indonesia dan Thailand dalam penelitian ini akan
statements (audited by public accountant) along dilihat berdasarkan karakteristik perusahaan yang
with their explanations, as well as other periodical meliputi profitabilitas, leverage dan ukuran
reports, according to the procedure stipulated by perusahaan. Profitabilitas dipilih menjadi variabel
Bank Indonesia.” dalam penelitian ini karena dapat mengukur
Selain Indonesia, Thailand juga kemampuan manajemen bank dalam mengelola
merupakan salah satu negara berkembang yang aktiva produktifnya untuk menghasilkan
terletak di wilayah Asia Tenggara. Thai pendapatan bunga bersih yang ditunjukkan oleh
Accounting Standards (TAS) No. 51 mengatur rasio Net Interest Margin(NIM). PWC (2012)
mengenai intangible assets secara umum, sehingga mengemukakan bahwa NIM Indonesia merupakan
untuk intellectual capital hanya diatur secara NIM tertinggi di kawasan Asia Timur dan Selatan,
tersirat. TAS No. 51 mengacu pada International melebihi NIM negara berkembang lainnya
Accounting Standards (IAS) No. 38 mengenai termasuk Cina dan India (rata-rata NIM 2-2,5%).
intangible assets. Untuk di Thailand, yang Semakin rendah NIM maka investor atau
bertindak sebagai pengatur perbankan adalah Bank pengusaha bisa berinvestasi dengan biaya lebih
of Thailand. Bank of Thailand memiliki 2 murah, sehingga besar kemungkinan mereka lebih
86
Dimaz Ramananda dan Yeterina Widi Nugrahanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan Keuangan (PSAK) sedangkan Thailand memakai
sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan Thai Accounting Standards (TAS). Belum adanya
wajib adalah informasi yang harus diungkapkan peraturan mengenai pengungkapan intellectual
oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal capitalpada peraturan kedua negara tersebut
suatu negarasedangkan pengungkapan sukarela membuat perusahaan di kedua negara memiliki
yaitu penyampaian informasi yang diberikan secara pemahaman yang berbeda.Ada kemungkinan bank
sukarela oleh perusahaan di luar pengungkapan di Indonesia lebih baik dalam melakukan
wajib. Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan intellectual capitalkarena jumlah
pengungkapan informasi yang melebihi bank di Indonesia lebih banyak dari bank di
persyaratan minimum dari peraturan pasar modal Thailand, yang menyebabkan bank di Indonesia
yang berlaku (Nuswandari 2009). Pengungkapan diawasi dan memiliki peraturan yang ketat untuk
intellectual capital termasuk dalam pengungkapan mengatur kegiatannya. Putnis (2012) menyatakan
sukarela. bahwa Bank Indonesia memiliki aturan yang lebih
Riset Guthrie dan Petty (2000) yang dikutip ketat dari Bank of Thailand karena Bank Indonesia
dari Istanti(2009) menunjukkan bahwa: (a) mewajibkan bank-bank di Indonesia memberikan
Pengungkapan modal intelektual lebih banyak laporan secara rutin yang sudah diaudit bahkan
(95%) disajikan secara terpisah dan tidak ada yang secara periodik atau apabila dibutuhkan dapat
disajikan dalam angka atau kuantitatif. Hal ini melakukan audit langsung. Sehingga besar
mendukung pandangan yang selama ini kuat yaitu kemungkinan bank di Indonesia lebih banyak
aktiva tidak berwujud atau modal intelektual sulit melakukan pengungkapan informasi dan juga
untuk dikuantifikasikan; (b)Pengungkapan intellectual capital karena tuntutan yang ada.
mengenai modal eksternal lebih banyak dilakukan
oleh perusahaan. Tidak terdapat pola tertentu Profitabilitas Perusahaan dan Pengungkapan
dalam laporan-laporan tersebut. Hal-hal yang Intellectual Capital.
banyak diungkapkan menyebar diantara ketiga Untuk mengukur rasio profitabilitas dapat
elemen modal intelektual; (c) Pelaporan dan digunakan Return On Assets (ROA). ROA
pengungkapan modal intelektual dilakukan masih memberi informasi mengenai kemampuan
secara sebagian dan belum menyeluruh; (d) Secara perusahaan dalam menghasilkan tingkat
keseluruhan perusahaan menekankan bahwa modal pengembalian, dan mengukur tingkat efisiensi dan
intelektual merupakan hal penting untuk menuju efektivitas dari aktivitas operasional perusahaan
sukses dalam menghadapi persaingan masa depan. dalam penggunaan asset yang dimiliki perusahaan
Namun hal itu belum dapat diterjemahkan dalam dalam rangka pengkreasian nilai perusahaan.
suatu pesan yang solid dan koheren dalam laporan Perusahaan dengan rasio profitabilitas yang rendah
tahunan. justru akan berusaha meningkatkan modal sebaik
mungkin, sehingga akan banyak melakukan
Karakteristik perusahaan pengungkapan (Meek et al., 1995 dalam Sutanto
Menurut Marwata (2001) dalam Maulany dan Supatmi, 2012). Sedangkan menurut Marisanti
(2013)karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri (2012), perusahaan cenderung untuk mengurangi
khusus yang melekat pada perusahaan. tingkat pengungkapan modal intelektualnya karena
Karakteristik inilah yang akan membedakan satu mereka tidak memiliki kebutuhan yang spesifik
perusahaan dengan perusahaan yang lain. untuk mengungkapkannya, hal ini dikarenakan
Karakteristik perusahaan sendiri dapat berupa mereka sudah memiliki kinerja dalam
(size) perusahaan, status pendaftaran di pasar menghasilkan laba yang baik dan telah mendapat
modal, leverage,rasio likuiditas, jenis industri, legitimasi dimata publik. Sehingga dapat dikatakan
profile, dan karakteristik lainnya. bahwa perusahaan dengan profitabilitas rendah
akan cenderung lebih banyak mengungkapkan
Pengungkapan Intellectual Capital di Indonesia informasi mengenai intellectual capital, sedangkan
dan Thailand perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang
Dalam hal mengenai standar akuntansi, tinggi cenderung tidak mengungkapkan informasi
Indonesia memakai Pernyataan Standar Akuntansi secara rinci.
88
Dimaz Ramananda dan Yeterina Widi Nugrahanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
1,5%. Perusahaan yang memiliki ROA lebih dari 3. Menganalisis tingkat pengungkapan intellectual
1,5%, digolongkan ke dalam perusahaan dengan capital secara deskriptif
tingkatprofitabilitas tinggi. Sedangkan perusahaan
yang memiliki ROA kurang dari 1,5% digolongkan HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
ke dalam perusahaan dengan tingkat profitabilitas
rendah.Klasifikasi ROA ini dikutip dari website Deskripsi Objek Penelitian
financialratioss.com,“for banks that are interested Jumlah perusahaan perbankan yang
only in safety of their credits, a value of ROA as terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
low as 1.5% is rather reasonable”. sejumlah 42 perusahaan, sedangkan yang terdaftar
Leverage di Securities Exchange of Thailand (SET) adalah
DTA = sejumlah 11 perusahaan. Tetapi yang memenuhi
kriteria seperti mempublikasikan laporan tahunan,
Sumber : Widayanti, dkk (2009)
serta data penelitian tersedia dengan baik dan dapat
Variabel leverage dipisahkan menjadi dua
dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 39
untuk membedakan perusahaan yang tingkat
perusahaan untuk di Indonesia dan untuk di
leveragenya tinggi dan rendah. Pemisah (cutoff)
Thailand semua bank yang terdaftar bisa dijadikan
yang digunakan adalah rata-rata DTA industri
sampel.
sejenis, yaitu perusahaan perbankan (Widayanti
Statistika Deskriptif
dkk 2009).
Statistika deskriptif yang mencakup nilai
minimum, nilai maximum, nilai mean, dan standar
Ukuran (Size) Perusahaan
deviasi dari tingkat pengungkapan intellectual
Penelitian ini menggunakan total aset untuk
capitaldisajikan pada tabel 1.
memproksikan ukuran (size) perusahaan. Sejalan
Sesuai dengan hasil yang terdapat pada tabel
dengan Purnomosidhi (2006), bahwa untuk
1, bisa diketahui perusahaan di Indonesia dengan
mengetahui pengaruh potensial size terhadap
tingkat pengungkapan terendah adalah PT. Bank
jumlah pengungkapan modal intelektual,
Sulselbar Tbk. sebesar 50,00% dan tertinggi adalah
digunakan indeks yang diukur dengan
PT. Bank Central Asia Tbk. sebesar 83,33%.
menggunakan “the natural log” total aset
Diketahui juga mean pengungkapan intellectual
perusahaan.
capital dari masing-masing perusahaan perbankan
= ( )
di Indonesia yang dijadikan sampel adalah sebesar
Variabel ukuran (size) perusahaan juga
66,75%. Untuk perusahaan di Thailand, dengan
akan dibedakan antara perusahaan berukuran besar
tingkat pengungkapan terendah adalah Krung Thai
dan kecil. Perusahaan digolongkan berukuran besar
Bank Public Company Limited sebesar 60,00%
apabila memiliki total aset di atas rata-rata total
dan tertinggi adalah Bank of Ayudhya Public
aset industri, berdasarkan data total aset yang
Company Limited sebesar sebesar 80,00%.
tercantum pada annual report perusahaan.
Diketahui juga mean pengungkapan intellectual
Sedangkan perusahaan yang total asetnya kurang
capital dari masing-masing perusahaan perbankan
dari nilai yang ditentukan, digolongkan ke dalam
di Thailand yang dijadikan sampel adalah 67,58%.
perusahaan berukuran kecil.
Terlihat dari rata-rata pengungkapan intellectual
capital, perusahaan perbankan di Thailand
Teknik dan Langkah Analisis
menunjukkan angka lebih tinggi dari perusahan di
Langkah-langkah yang akan ditempuh
Indonesia, tetapi perbedaan yang ada tidak begitu
untuk menganalisis data pada penelitian ini,
besar, yaitu sebesar 0,82%.
sebagai berikut:
Dari segi karakteristik perusahaan berupa
1. Menghitung berapa banyak jumlah item
profitabilitas (rasio ROA), yang terendah pada
intellectual capital yang diungkapkan pada tiap
perusahaan di Indonesia dimiliki oleh PT. Bank
laporan tahunan perusahaan yang dijadikan
QNB Kesawan Tbk., yaitu sebesar 0,46% dan yang
sampel.
tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Pundi Indonesia
2. Menghitung tingkat profitabilitas, mengukur
Tbk. , yaitu sebesar 4,75%. Sedangkan pada
tingkat leverage perusahaan, serta
perusahaan perbankan di Thailand yang terendah
mengidentifikasi size perusahaan.
90
Dimaz Ramananda dan Yeterina Widi Nugrahanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
dimiliki oleh TMB Bank Public Company Limited, organizational capital atau yang juga disebut
yaitu sebesar 0,60% dan yang tertinggi dimiliki structural capital di kedua negara memiliki rata-
oleh The Siam Commercial Bank Public Company rata yang paling kecil, yaitu sebesar 58,33%.
Limited, yaitu sebesar 2,20%. Untuk leverage Pengungkapan organizational capital masih rendah
(rasio DTA), yang terendah pada perusahaan di terutama dalam hal paten, hak cipta, dan
Indonesia dimiliki oleh PT. Bank Muamalat Tbk., sejenisnya.Padahal,paten dapat menjadi salah satu
yaitu sebesar 13,16% dan yang tertinggi dimiliki indikator dalam mengkaji kinerja ekonomi dan
oleh PT. Bank Sulselbar Tbk., yaitu sebesar tingkat kemajuan teknologi sebuah negara
125,79%. Sedangkan pada perusahaan perbankan (Kardoyo et al., 2010). Sehingga hal ini
di Thailand yang terendah dimiliki oleh LH menunjukkan bahwa perusahaan belum peduli
Financial Group Public Company Limited, yaitu dengan hak intelektual yang mana juga
sebesar 83,61% dan yang tertinggi dimiliki oleh memerlukan biaya untuk mengadakannya, serta
Krung Thai Bank Public Company Limited, yaitu teknologi mereka masih belum sebaik negara maju.
sebesar 93,39%. Karakteritik perusahaan
selanjutnya adalah ukuran (size) perusahaan. Pengungkapan Intellectual Capital Pada
Perusahaan perbankan di Indonesia yang memiliki Industri Perbankan Di Indonesia dan Thailand
total aset paling tinggi, dan mencerminkan ukuran Gambaran mengenai pengungkapanintellectual
perusahaan terbesar dipegang oleh PT. Bank capitaldidasarkan pada karakteristik perusahaan di
Mandiri (Persero) Tbk., dengan proporsi logaritma industri perbankan di Indonesia dan Thailand dapat
natural dari total aset sebesar 33,955, tertinggi dilihat pada tabel 3.
dibandingkan perusahaan perbankan di Indonesia Tabel 3 menunjukkan jumlah rata-rata
lainnya. Sedangkan perusahaan perbankan di pengungkapan untuk variabel-variabel di
Thailand yang memiliki total aset paling tinggi, perusahaan perbankan Indonesia dan Thailand.
dan mencerminkan ukuran perusahaan terbesar Perusahaan dengan ukuran variabel yang tinggi di
adalah The Siam Commercial Bank Public kedua negara, rata-rata memiliki pengungkapan
Company Limited, dengan proporsi logaritma intellectual capitalsebanyak 50%. Sedangkan
natural dari total aset sebesar 30,019, tertinggi perusahaan dengan ukuran variabel yang rendah
dibandingkan perusahaan perbankan di Thailand juga mengungkapkan diatas 50%. Sehingga dapat
lainnya. disimpulkan bahwa baik perusahaan dengan
Gambaran mengenai jumlah pengungkapan ukuran variabel tinggi maupun rendah di kedua
intellectual capital untuk masing-masing Negara sama-sama memiliki pengungkapan
klasifikasi yaitu pengungkapan organizational intellectual capital yang tinggi.
capital, relational capital dan human capital dapat
dilihat pada tabel 2. Pengungkapan Intellectual Capital Tertinggi
Dari tabel 2 dapat terlihat bahwa dan Terendah di Indonesia dan Thailand
pengungkapan human capital memiliki rata-rata Seperti yang terlihat pada tabel 4 bahwa
paling besar di perusahaan perbankan kedua perusahaan perbankan di Indonesia dan Thailand
negara, yaitu sebesar 87,50%. Human capital yang memiliki pengungkapan intellectual capital
terkait dengan pengetahuan yang dialami oleh tinggi maupun rendah tidak memiliki perbedaan.
orang-orang yang ada di perusahaan tersebut. Oleh Human capital memiliki frekuensi pengungkapan
karena itu perusahaan jelas ingin memperlihatkan yang tinggi karena terlihat dari persebaran
bahwa mereka memiliki karyawan yang memiliki pengungkapan mereka fokus terhadap
status pendidikan yang baik, penempatan karyawan pengembangan kemampuan karyawan, sehingga
yang jelas dan juga pelatihan untuk karyawan mereka memanfaatkan betul keuntungan bisnis
mereka yang tentu akan menjadi nilai tambah untuk hal tersebut dan mereka sadar akan
untuk bersaing dengan perusahaan lain. Hal ini pentingnya kemampuan karyawan terhadap
sejalan dengan penelitian Huang, et al. (2013) yang kemajuan perusahaan. Sedangkan organizational
menyatakan, “In the current business environment, capital masih sedikit diungkapkan terlihat dari
human capital is regarded as a key source of persebaran pengungkapan intellectual capital
competitive advantage”. Sedangkan pengungkapan
91
Vol. 3 No.1, Mei 2014 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
karena mereka belum fokus pada patent dan (2012) yang menyatakan bahwa perusahaan
copyright. dengan rasio profitabilitas yang rendah justru akan
Perusahaan perbankan di kedua negara berusaha meningkatkan modal sebaik mungkin,
tersebut sama-sama memiliki tingkat sehingga akan banyak melakukan pengungkapan.
pengungkapan intellectual capital yang tinggi, Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian
yaitu diatas 50%. Hal tersebut terjadi karena pada Maulany (2013) dimana tidak terdapat perbedaan
standar akuntansi di Indonesia (PSAK) maupun pengungkapan intellectual capital perusahaan
Thailand (TAS) belum ada peraturan mengenai sektor perbankan berdasarkan karakteristik
pengungkapan intellectual capital secara profitabilitas perusahaan.
terperinci, sehingga perusahaan akan berusaha Seperti yang terlihat pada tabel 5 bahwa
melakukan pengungkapan intellectual capital perusahaan perbankan di Indonesia dan Thailand
dengan tinggi karena dirasa memiliki manfaat bagi yang memiliki profitabilitastinggi maupun rendah
mereka. Hal serupa juga ditunjukkan dari tidak memiliki perbedaan. Pengungkapan tertinggi
penelitian Sudarmadji dan Sularto (2007) yang dari bank yang memiliki size besar maupun kecil
menyatakan, jika pengungkapan informasi adalah human capital. Hal tersebut terlihat dari
memberikan dampak positif bagi perusahaan maka persebaran pengungkapan intellectual capital
perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih bahwa mereka menggunakan kemampuan
mendalam. Perbedaan cara mengatur dari Bank profitabilitas mereka untuk meningkatkan
Indonesia dan Bank of Thailand sendiri juga tidak kemampuan sumber daya manusia yang dianggap
mempengaruhi bank untuk mengurangi bisa memberi pengaruh yang baik. Sedangkan
pengungkapan karena ketatnya aturan yang ada. untuk pengungkapan yang paling sedikit adalah di
bagian organizational capital karena mereka
Tingkat Pengungkapan Intellectual Capital dan dengan kemampuan profitabilitas yang ada mereka
Profitabilitas Perusahaan masih belum terlalu fokus pada patent dan
Deskripsi pengungkapan intellectual capital antara copyright yang sebenarnya bisa meningkatkan
perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dan keunggulan kompetitif bank tersebut. Tetapi
rendah disajikan dalam tabel 5. khusus bank di Indonesia yang memiliki
Tabel 3 menunjukkan jumlah rata-rata profitabilitas rendah, pengungkapan terendah
pengungkapan untuk variabel-variabel di mereka ada pada bagian relational capital.
perusahaan perbankan Indonesia dan Thailand. Persebaran yang ada memperlihatkan mereka
Perusahaan dengan profitabiltas (ROA) yang tinggi kurang fokus pada persetujuan-persetujuan dengan
di kedua Negara, rata-rata memiliki pengungkapan pihak eksternal dan tak adanya backlog order,
intellectual capitalsebanyak 50%. Sedangkan tetapi hal tersebut tidak menunjukkan perbedaan
perusahaan dengan profitabilitas yang rendah juga yang signifikan karena secara persentase hanya
mengungkapkan diatas 50%. Sehingga dapat berbeda sedikit dengan pengungkapan
disimpulkan bahwa baik perusahaan dengan organizational capital.
profitabilitas tinggi maupun rendah di kedua
Negaratidak memiliki perbedaan. Tingkat Pengungkapan Intellectual Capital dan
Perusahaan high profit melakukan Tingkat Leverage Perusahaan
pengungkapan modal intelektual karena dengan Deskripsi pengungkapan intellectual capital antara
pengungkapan tersebut perusahaan memiliki nilai perusahaan yang memiliki leveragetinggi dan
tambah di mata investor (Karanika, 2012). rendah disajikan dalam tabel 6.
Pengungkapan yang lengkap juga disebabkan Rata-rata pengungkapan intellectual capital
karena perusahaan dengan profitabilitas tinggi pada tabel 3, menunjukkan jumlah yang sama
memiliki dana untuk melakukan pengungkapan untuk perusahaan dengan tingkat leverage (DTA)
dengan luas. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi maupun rendah di kedua negara, yaitu
rendah juga mengungkapkan dengan baik karena sebanyak 20 item atau diatas 50%. Sudarmadji dan
meskipun laba mereka rendah, mereka tetap ingin Sularto (2007) menyatakan bahwa pihak kreditor
menjaga kepercayaan publik. Sejalan dengan akan selalu memantau dan memerlukan informasi
Meek, et al.(1995) dalam Sutanto dan Supatmi mengenai keadaan finansial debitor untuk
92
Dimaz Ramananda dan Yeterina Widi Nugrahanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
meyakinkan bahwa debitor akan dapat memenuhi item. Sehingga tidak ada perbedaan tingkat
kewajibannya pada saat jatuh tempo. pengungkapan intellectual capital berdasarkan size
Hal tersebut membuat perusahaan dengan perusahaan.
leverage tinggi berusaha melakukan pengungkapan Ukuran perusahaan yang besar
dengan baik agar bisa dijadikan sebagai menunjukkan perusahaan mengalami
pembenaran kepada kreditor bahwa meskipun perkembangan sehingga investor akan merespon
hutang mereka tinggi tetapi mereka tetap memiliki positif dan nilai perusahaan akan meningkat
kinerja yang baik dan mampu melunasi (Sujoko dan Soebiantoro 2007 dalam Sutanto dan
kewajibannya. Sedangkan perusahaan dengan Supatmi 2012). Selain itu perusahaan dengan size
tingkat leverage lebih rendah juga tetap melakukan besar mengungkapkanintellectual capital dengan
pengungkapan dengan baik agar semakin dipercaya lengkap karena mereka memiliki karyawan dan
bahwa kinerja mereka memang baik dan bisa teknologi yang baik sehingga mereka sanggup
diandalkan oleh pihak kreditor. Hasil ini sejalan melakukannya. Begitu juga perusahaan dengan size
dengan penelitian dari Suhardjanto dan Wardhani kecil, pengungkapkan intellectual capital mereka
(2010), bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap baik karena perusahaan ingin bersaing dengan
tingkat intellectual capital disclosure. perusahaan yang memiliki size lebih besar dan agar
Sedangkan yang terlihat pada tabel 6bahwa bisa menarik investor untuk menanamkan modal di
perusahaan perbankan di Indonesia dan Thailand perusahaan.Sudarmadji dan Sularto (2007) juga
yang memilikileverage tinggi maupun rendah tidak menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak
memiliki perbedaan. Human capital memiliki berpengaruh pada luas voluntary disclosure.
frekuensi pengungkapan yang tinggi karena terlihat Terlihat pada tabel 7 bahwa perusahaan
dari persebaran pengungkapan mereka fokus perbankan di Indonesia dan Thailand yang
terhadap pengembangan kemampuan karyawan, memilikisize tinggi maupun rendah tidak memiliki
meskipun mereka memiliki hutang tetapi mereka perbedaan. Pengungkapan tertinggi dari bank yang
tetap mengutamakan peningkatan kualitas memiliki size besar maupun kecil adalah human
karyawan yang dianggap dapat memperbaiki capital. Hal tersebut terlihat dari persebaran
keadaan. Sedangkan organizational capital masih pengungkapan intellectual capital bahwa mereka
sedikit diungkapkan terlihat dari persebaran menggunakan kemampuan aset mereka untuk
pengungkapan intellectual capital karena mereka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
belum fokus pada patent dan copyright, ini terjadi yang dianggap bisa memberi pengaruh yang baik.
karena tingkat hutang yang ada membuat mereka Sedangkan untuk pengungkapan yang paling
berpikir untuk meningkatkan sektor yang ada sedikit adalah di bagian organizational capital
terlebih dahulu untuk meningkatkan kemampuan karena mereka dengan kemampuan aset yang ada
perusahaan. mereka masih belum terlalu fokus pada patent dan
copyright yang sebenarnya bisa meningkatkan
Perbedaan Tingkat Pengungkapan Intellectual keunggulan kompetitif bank tersebut.
Capital Berdasarkan Size Perusahaan
Deskripsi pengungkapan intellectual SIMPULAN
capital antara perusahaan yang memiliki leverage Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana
tinggi dan rendah disajikan dalam tabel 7. telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini
Besarnya tingkat pengungkapan intellectual menunjukkan beberapa hal :
capital antara perusahaan dengan tingkat ukuran 1. Tidak terdapat perbedaan tingkat
(size) perusahaan besar dan kecil dapat dilihat pada pengungkapan intellectual capital antara
tabel 4. Perusahaan perbankan di Indonesia dan Indonesia dan Thailand.
Thailand dengan tingkat size yang besar memiliki 2. Tidak terdapat perbedaan tingkat
jumlah rata-rata pengungkapan diatas 50%. pengungkapan intellectual capital
Sedangkan perusahaan dengan tingkat size yang perusahaan berdasarkan profitabilitas,
kecil di kedua negara juga memiliki rata-rata leverage, dan size perusahaan.
pengungkapan intellectual capitalnya sebanyak 20
93
Vol. 3 No.1, Mei 2014 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Keterbatasan dan Saran Penelitian Cabrita, Maria do Rosario, dan Nick Bontis. 2008.
1. Penelitian ini berimplikasi bagi investor, Intellectual Capital and Business
berdasarkan hasil penelitian yang Performance in the Portuguese Banking
menunjukkan tidak adanya perbedaan Industry. Int. J. Technology Management,
pengungkapan intellectual capital berdasarkan Vol. 43, Nos. 1-3.
profitabilitas, leverage, dan size perusahaan,
sehingga investor bisa melakukan investasi di Erawati, Ni Made A., dan I Putu Sudana. 2009.
Indonesia dan Thailand karena kesamaan Intangible Assets, Nilai Perusahaan, dan
tersebut. Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmiah Akuntansi
2. Belum adanya aturan pasti untuk menetapkan dan Bisnis, Vol 4.
penilaian modal intelektual, menyebabkan http://financialratioss.com/profitability-
terjadinya subjektifitas penilaian dan tingkat ratios/return-on-assets
kejelian dalam mengkategorikan informasi Huang, Ching Choo, Robert Luther, Michael
yang terkandung dalam laporan tahunan untuk Tayles, Roszaini Haniffa. 2013. Human
kemudian dikelompokkan dalam tiap Capital Disclosures in Developing
komposisi modal intelektual. Sehingga untuk Countries: Figureheads and Value Creators.
penelitian selanjutnya, diharapkan sudah Journal of Applied Accounting Research.
terdapat aturan tegas yang telah ditetapkan Vol. 14 Iss: 2, pp.180 - 196
oleh lembaga berwenang untuk mengurangi Istanti, Sri L.W. 2009. Faktor-Faktor yang
subjektifitas penelitian. Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela
3. Untuk penelitian selanjutnya, supaya mencoba Modal Intelektual (Studi Empiris Pada
menggunakan pengukuran variabel Perusahaan Non Keuangan Yang Listing di
karakteristik perusahaan yang lain agar hasil BEI). Semarang.
penelitian lebih bervariasi. Seperti untuk
mengukur profitabilitas, pada penelitian ini Jensen, Michael C. and William H. Meckling.
menggunakan indikator Return on Assets ( 1976. Theory of the Firm: Managerial
ROA) dan untuk penelitian selanjutnya lebih Behavior, Agency Costs, and Ownership
baik mencoba indikator Return on Structure. Journal of Financial Economics.
Equity(ROE). Hal serupa juga berlaku untuk Vol 3, No 4.
mengukur leverage, pada penelitian ini
menggunakan indikator Total Debt to to Total Kardoyo, Hadi, Setiowiji Handoyo, Budi Triyono,
Asset Ratio (DTA) sebaiknya untuk penelitian dan Chichi Shintia Laksani. 2010.
selanjutnya menggunakan indikator Capital Kebijakan Paten Dalam Mendorong
Adequacy Ratio (CAR). Untuk mengukur size Aktivitas Inovasi di Indonesia. Jakarta :
menggunakan logaritma natural kapitalisasi LIPI Press, 2011.
pasar saham seperti yang digunakan pada Karanika, Arogya. 2012. Tingkat Pengungkapan
penelitian Sutanto dan Supatmi (2012). Modal Intelektual Menurut Karakteristik
Perusahaan. Salatiga : Universitas Kristen
DAFTAR PUSTAKA Satya Wacana.
Abdel-Azim, Mohamed H. 2007. Accounting
Measurement And Disclosure: Choices And Kingkaew, Thitima, dan Phadungsit, Monwika.
Implications From Egypt And The UAE. 2012. Factors Influencing of Voluntary
Research Journal International Business & Environmental Disclosure by Listed
Economics. Volume 6, No 9. Companies in the Stock Exchange of
Thailand. Thailand.
Bontis, Nick, William C.C. Keow, dan Stanley
Richardson. 2000. Intellectual Capital and Kusnia, Giani. 2013. Pengaruh Umur, Ukuran
Business Performance in Malaysian Perusahaan, dan Leverage Terhadap
Industries. Intellectual Capital Disclosure (Studi Pada
94
Dimaz Ramananda dan Yeterina Widi Nugrahanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Najibullah, Syed. 2005. An Empirical Investigation Sudarmadji, Ardi M., dan Sularto, Lana. 2007.
of the Relationship between Intellectual Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Capital and Firms’ Market Value and Profitabilitas, Leverage, dan Tipe
Financial Performance.Independent Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas
University, Bangladesh. Voluntary Disclosure Laporan Keuangan
Tahunan. Jurnal Penelitian, Fakultas
Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Governance Perception Index Terhadap
Kinerja Perusahaan pada Perusahaan yang Suhardjanto, Djoko, dan M. Wardhani. 2009.
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Praktik Intellectual Capital Disclosure
Bisnis dan Ekonomi. Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing
OECD, 2011. Thailand: Key Issues and Policies, Indonesia, Vol 14, No 1.
OECD Studies on SMEs and
Entrepreneurship, OECD Publishing. Sutanto, Felicia D., dan Supatmi. 2012. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat
OECD, 2012. OECD Economic Surveys Indonesia, Pengungkapan Intellectual Capital di
OECD Publishing. Dalam Laporan Tahunan (Studi Pada
Industri Manufaktur yang Terdaftar di
Oliveira, Lídia, Lúcia Lima Rodrigues, dan Russell Bursa Efek Indonesia Tahun 2009).
Craig (2008). ApplyingVoluntary Salatiga.
Disclosure Theories toIntangibles
Reporting: Evidence fromthe Portuguese Ulum, Ihyaul. 2008. Intellectual Capital
Stock Market. www.ssrn.com Performance Sektor Perbankan di
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Purnomosidhi, Bambang. 2006. Praktik Vol.10, No 2.
Pengungkapan Modal Intelektual pada
95
Vol. 3 No.1, Mei 2014 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Vandemaele, S.N., Vergauwen, P.G.M.C. and Rio Rita. 2006. Manajemen Keuangan.
Smith, A.J. 2005. Intellectual Capital Fakultas Ekonomi Universitas KristenSatya
Disclosures in The Netherlands, Sweden, Wacana.
and The UK. Journal of Intellectual
Capital, Vol. 6, No.3. Widayanti, Rita, dkk. 2009. Manajemen Keuangan
Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas
White, Gregory, Alina Lee, dan Greg Tower. 2007. KristenSatya Wacana.
Drivers of voluntary intellectual capital www.worldbank.org/
disclosure in listed biotechnology Yulistina, Maya. 2011. Pengaruh Pengungkapan
companies. Journal of Intellectual Capital, Intellectual Capital Terhadap Cost of
vol. 8 issue 3.(pp. 517-537) Equity Capital. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Widayanti, Rita, Henny Ekawati, Apriani Dorkas
Rambu A., Usil Sis Sucahyo, dan Maria
96
Dimaz Ramananda dan Yeterina Widi Nugrahanti Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Maximu
N Minimum m Mean
ICDina 39 50.00 83.33 66.7528
ROAina 39 .005 .050 .02391
DTAina 39 .13 1.26 .8787
SIZEina 39 23.280 33.955 30.55933
ICDtha 11 60.00 80.00 67.5755
ROAtha 11 .006 .022 .01258
DTAtha 11 .84 .93 .9009
SIZEtha 11 25.121 30.019 27.30182
Valid N (listwise) 11
Tabel 4. Pengungkapan Intellectual Capital Tertingi dan Terendah Di Indonesia dan Thailand
Lampiran
Klasifikasi Komponen Intellectual Capital
Organizational Capital Relational Capital Human Capital
Intellectual Property : Brands Know-how
Patents Customers Education
Copyrights Customers Loyalty Vocational Qualification
Design Rights Backlog Orders Work-related Knowledge
Trade Secrets Company Names Occupational Assessments
Trademarks Distribution Channels Psychometric Assesments
Service Marks Business Collaboration Work-related Competencies
Licensing Agreements Enterpreneurial Elan,
Infrastructure Assets : Favourable Contracts Innovativeness, Proactive
Management Philosophy Franchising Agreements and Reactive Abilities,
Corporate Culture Changeability
Management Processes
Information Systems
Networking Systems
Financial Relations
Sumber: International Federation of Accountants (1998) dalam CIMA (2004) Understanding
Corporate Value : Managing and Reporting Intellectual Capital. Cranfield Universitu
School of Management. Chartered Institute of Management Accountants Journal