Anda di halaman 1dari 10

102

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATA
PERIODE ALIH SEMESTER GANJIL TAHUN 2016

UNIT : DESA PENFUI TIMUR


KECAMATAN : KUPANG TENGAH
KABUPATEN : KUPANG
PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

NAMA : GLENN G. A. J. I. SAUDALE


NIM : 1308012055

LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
103

BAB III
URAIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Uraian

Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan dan berdasarkan tema Kuliah Kerja
Nyata yang ditetapkan, maka saya merumuskan rancangan program kerja dalam bidang
kesehatan yang dilaksanakan selama KKN berlangsung. Program kerja yang telah
dirumuskan ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan sehingga hasil kerja dari program-program ini dapat bermanfaat magi
masyarakat untuk kehidupan selanjutnya. Rincian program kerja tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Penyuluhan tentang Insomnia pada remaja dan mahasiswa
2. Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Pada anak-anak
3. Penyuluhan tentang TBC

3.2. Pembahasan
1. Penyuluhan tentang Insomnia pada remaja dan mahasiswa
a. Latar Belakang
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur. Gejala
tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering
disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah
satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.
Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur
dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Banyak
penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk
bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan
ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa
obat tersebut. Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang
memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan
pemakaian obat-obatan.
104

Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali
timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan,
depresi atau ketakutan. Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan
otaknya tidak lelah.

Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga
berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang,
dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal,
sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur. Pola
terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang
tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk
tertidur kembali. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum
puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda
dari depresi. Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur
yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada
saatnya tidur.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Program ini bertujuan untuk memberi informasi dan merubah
perilaku remaja dan mahasiswa tentang insomnia dan bahayanya.. Program ini
bertempat di SMP Negeri 5 Kupang Tengah, Kos Citra Berlian, Kos Dian, dan
Asrama Bethania, program ini dilaksanakan pada tanggal
Berdasarkan hasil observasi maka program ini pun dilaksanakan pada
hari mulai pukul 08.00-12.00
Dokumentasi :
105

2. Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak-anak
a. Latar Belakang
Gigi dan mulut adalah salah satu organ tubuh penting sebagai media
masuknya makanan ke dalam tubuh. Tanpa gigi yang sehat, kita tidak akan
mampu mengunyah makanan yang menjadi asupan gizi untuk tubuh secara
keseluruhan. Banyak orang tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi
dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak, Maka dari itu,
betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak, Sebab, kondisi gigi
susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak. Selain itu, bila anak
memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga
proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah
terserang penyakit. Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan
gigi pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam
tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam rongga
mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan suatu tanda
pertumbuhan seorang anak. Tahap pertama pertumbuhan gigi sangat jelas
selama minggu keenam dari kehidupan embrional.
Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting pertumbuhan
seorang anak. Anak-anak harus mengetahui cara merawat giginya dengan
baik, yaitu dengan cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
Oleh karena itu melalui program ini, diharapkan anak- anak dapat
mengetahui cara merawat kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar
yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Program ini bertujuan untuk memberi informasi dan merubah
perilaku anak-anak untuk merawat kesehatan gigi dan mulut yang sangat penting
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mereka. Program ini bertempat di
SD Inpres Kaniti dan SD Balfai program ini dilaksanakan pada tanggal
Berdasarkan hasil observasi maka program ini pun dilaksanakan pada hari mulai
pukul 07.00-15.00 Setiap sekolah dasar dalam wilayah Desa Penfui Timur
dikunjungi dan diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut serta
dilakukan pembagian sikat gigi kepada para siswa di setiap sekolah, alat yang
digunakan adalah sikat gigi dan alat tulis. Hambatan dalam melaksanakan
106

program ini adalah karena susah untuk mengatur para siswa untuk tetap
memperhatikan.
Dokumentasi :
107

3. Penyuluhan tentang TBC


a. Latar Belakang
Penyakit TBC (Tuberkulosa) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini cepat mati dengan
sinar matahari langsung dan dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap
dan lembab. Penderita dapat menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk percikan
dahak yang dilepaskan oleh penderita saat batuk. Bakteri akan masuk ke dalam
paru-paru, berkumpul dan berkembang terutama pada orang yang memiliki daya
tahan tubuh yang rendah.
Gejala yang dirasakan penderita adalah batuk berdahak selama 2-3
minggu atau lebih, batuk darah, demam, keringat malam, napsu makan menurun,
dan penurunan berat badan. Untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit,
maka pola hidup sehat perlu diterapkan, seperti menutup mulut pada waktu batuk
dan bersin, tidak meludah sembarangan, makan makanan yang bergizi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat yang cukup, membuka jendela pada pagi
hari dan mengusahakan sinar matahari masuk ke ruangan agar rumah mendapat
udara bersih dan cahaya matahari yang cukup sehingga bakteri dapat mati.
Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenali penyebab
dan gejala-gejala TBC agar bisa melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala
tersebut. Selaint itu juga dapat melakukan pencegahan sejak dini sehingga tidak
tertular atau menularkan ke orang lain.
108

b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan agar warga dapat mengetahui penyebab TBC, gejala-
gejala, dan pencegahannya. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga Desa
Penfui Timur. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal bertempat di Posyandu
Cempaka 1, Cempaka 2, Cempaka 4, Tuameko 1, dan Tuameko 2 berlangsung
dari pukul 08.00-13.00 Semua warga diberikan penyuluhan tentang TBC
sehingga dapat melakukan pencegahan sejak dini dan segera memeriksakan diri
ke dokter apabila mengalami gejala-gejala TBC. Kegiatan ini menggunakan
metode penyuluhan dengan media yang digunakan adalah print out slide.

Dokumentasi :
109

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei dan identifikasi masalah dan tema Kuliah Kerja Nyata
yang ditetapkan serta segala hal yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya,
maka di Desa Penfui Timur telah dilakukan program antara lain: Penyuluhan tentang
Insomnia pada remaja dan mahasiswa, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada
anak-anak, dan penyuluhan tentang TBC yang dapat dikatan telah berjalan dengan baik
dan semoga hasilnya tetap maksimal dan dipertahankan oleh warga Desa Penfui Timur
di masa mendatang.

4.2 Saran

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesehatan


lingkungan Desa Bena, maka penulis menyarankan beberapa hal yakni sebagai
berikut :

1. Kiranya dalam waktu dekat dilakukan penyuluhan dan program yang terorganisasi
secara baik, terpadu dan menyeluruh kepada masyarakat Desa Penfui TImur
mengenai kesehatan lingkungan.
2. Kantor Desa sebagia pusat di Desa Penfui timur kiranya menjadi tempat teladan
yang memberikan perubahan perilaku terhadap kesehatan diri dan lingkungan,
sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat Desa Penfui timur.
3. Kepada pemerintah atau pihak swasta lain yang menjalankan program lesehatan
lingkungan atau kegiatan lainnya yang berjaitan dengan kesehatan diri dan
lingkungan, kiranya betul-betul menjalankan kegiatan tersebut sesuai dengan
rencana yang disusun sehingga kegiatan tersebut membawa dampak positif bagi
masyarakat Desa Penfui timur dan dapat meningkatkan derajat kesehatan diri dan
lingkungan di wilayah Desa Penfui timur.
110
111

Anda mungkin juga menyukai