Anda di halaman 1dari 2

KEJANG DEMAM

No. Dokumen : SOP/UKP /RJ/


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Maizaryani
MUTIARA NIP:19770513200312 2 001
1. Pengertian Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal > 38° C) akibat dari suatu proses ekstra kranial.
Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi
intrakranial atau penyebab lain.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien dengan Kejang Demam
di Puskesmas Kota Sigli
3. Kebijakan Sk Kepala Puskesmas Mutiara Nomor Tentang
Kebijakan Mutu Puskesmas Dan Keselamatan Pasien.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di FKTP
5. Prosedur / Persiapan Alat dan bahan :
Langkah – 1. Alat Pengukur Suhu

langkah Langkah – langkah :


a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas menyapa pasien
c. Petugas melaksanakan anamnesis untuk mengetahui keluhan
pasien
1. Apakah timbul kejang?
2. Apakah kejang timbul saat demam?
3. Apakah kejang timbul setelah cedera atau luka infeksi?
4. Apakah ada riwayat kejang sebelumnya?
5. Apakah ada anggota keluarga dengan riwayat kejang?
6. Apakah kejang berlangsung 15 menit atau kurang?
d. Petugas melaksanakan pemeriksaan fisik
1. Periksa tanda vital
2. Periksa tanda demam; suhu ≥39˚C
e. Petugas melaksanakan pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah rutin
f. Diagnosa
Kejang Demamm
g. Diagnosa banding
1. Meningitis
2. Ensefalitis
3. Epilepsi
h. Penatalaksanaan
1. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai
kejang demam dan prognosisnya.
2. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejangnya adalah
dengan:
Diazepam per rektal (0,5mg/kg)
3. Konseling dan Edukasi
Konseling dan edukasi dilakukan untuk membantu pihak
keluarga mengatasi pengalaman menegangkanakibat kejang
demam dengan memberikan informasi mengenai:
a. Prognosis dari kejang demam.
b. Tidak ada peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau
kesulitan intelektual akibat kejang demam.
c. Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan
kerusakan otak.
d. Risiko kekambuhan penyakit yang sama di masa depan.
e. Rendahnya risiko terkena epilepsi dan kurangnya manfaat
menggunakan terapi obat antiepilepsi dalam mengubah
risiko itu

6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Ruang Pemeriksaan Umum
b. Ruangan Tindakan
c. Laboratorium
d. Ruangan Farmasi
9. Dokumen a. Rekam Medis
Terkait b. Catatan tindakan

10. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai