MAKALAH
“ GANGGUAN KESEHATAN MENTAL ”
DISUSUN OLEH :
FISKA ARIESTA
15 15 1229
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Devenisi Kesehatan Mental ..................................................................... 3
2.2 Penyebab Gangguan Kesehatan Mental ................................................ 4
2.3 Bentuk-bentuk Gangguan Kesehatan Mental ....................................... 4
2.4 Pencegahan dan Penanggulangan Gannguan Kesehatan Mental ....... 6
2.5 Upaya dan Bentuk Kebijakan Pemerintah ............................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya saya dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Penyakit Sosial Masyarakat dengan membahas “
Gangguan Kesehatan Mental ”.
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya pembaca
dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik, dan saran sangat saya
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
Fiska Ariesta
BAB I
PENDAHULUAN
1. BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
2. BAB II : Tinjauan teoristis terdiri dari pengertian kesehatan mental ,penyebab dari
gangguan kesehatan mental, bentuk-bentuk gangguan kesehatan mental, pencegahan
dan penanggulangan gangguan kesehatan mental, serta kebijakan pemerintah dalam
penanganan gangguan kesehatan mental .
3. BAB III : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika penderitanya mengalami
rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk
terhadap kehidupan sehari-hari mereka.
Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian
tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja.
Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap
situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari
waktu ke waktu.
Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang
mungkin bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa
percaya diri, menjadi lekas marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Sementara itu gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan adalah:
- Sulit tidur
- Badan gemetar
- Mengeluarkan keringat secara berlebihan
- Otot menjadi tegang
- Jantung berdebar
- Sesak napas
- Lelah
- Sakit perut atau kepala
- Pusing
- Mulut terasa kering
- Kesemutan
Meski penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, namun beberapa
faktor diduga dapat memicu munculnya kondisi tersebut. Salah satu faktor pemicu
gangguan kecemasan adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di
lingkungan luar atau pun keluarga.
Faktor risiko lainnya adalah stres berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang
tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang
berfungsi mengendalikan suasana hati.
c. Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-
menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung
selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-
minggu atau berbulan-bulan.
Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan
masalah fisik, mengubah cara berpikir serta mengubah cara berperilaku si Penderita.
Tidak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan
pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan mencoba bunuh diri.
Berikut ini adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami depresi:
- Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu.
- Terus-menerus merasa sedih, bahkan terus menangis.
- Merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan.
- Tidak dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri.
- Sulit membuat keputusan.
- Acuh terhadap orang lain.
- Mudah tersinggung.
- Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Gangguan mental bisa jadi muncul karena adanya gangguan pada otak. Otak
membutuhkan berbagai jenis nutrisi seperti asam amino, cairan, dan asam lemak.
Cukupilah kebutuhan nutrisi agar kesehatan mental tetap terjaga. (baca juga: cara cepat
gemuk dan sehat)
3. Istirahat cukup.
Istirahatlah dengan cukup, caranya dengan tidur selama 6 sampai 8 jam per hari.
Tidur akan membantu regenerasi sel otak sehingga terhindar dari berbagai gangguan.
(baca juga: posisi tidur yang baik)
4. Hindari stres.
Pilihan pengobatan umum atau formal untuk anak-anak yang memiliki kondisi
kesehatan mental meliputi:
a. Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dengan terapis yang
menyertakan prinsi-prinsip psikologis untuk melakukan perubahan pada periklaku,
pikiran dan persaan klien, dengan tujuan untuk membantu klien mengatasi perilaku
abnormal, memecahkan masalah dalam kehidupan, atau berkembang sebagai individu.
Ciri-ciri dari psikoterapi :
1. Interaksi yang sistematis.
Proses psikoterapi melibatkan interaksi sistematis antara klien dan terapis.sistematis
artinya terapis mengarahkan interaksi ini dengan rencana dan tujuan yang merefleksikan
sudut pandang teoritis mereka.
2. Prinsip psikologis.
Dalam terapinya psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip, penelitian dan teori
psikologis.
3. Perilaku, pemikiran dan persaan
Psikoterapi dapat diarahkan pada domain perilaku, kognitif dan emosional untuk
membantu klien mengatasi masalah psikologis dan mengarah pada kehidupan yang lebih
memuaskan.
4. Perilaku abnormal, pemecahan masalah, dan pertumbuhan pribadi.
Setidaknya terdapat tiga kelompok orang yang dibantu oleh psikoterapi. Pertama
adalah orang-orang dengan masalah perilaku abnormal seperti gangguan mood, gangguan
kecemasan, atau skizofrenia.kedua, adalah orang-orang yang mencari bantuan unytuk
masalah pribadi yang tidak dianggap sebagai abnormal,seperti rasa malu social atau
kebingunagan dalam memilih karir.ketiga, adalah orang-orang yang mencari pertumbuhan
pribadi. Bagi mereka, psikoterapi bararti self-discovery yang dapat membantu mereka
mencapai potensi-potensi mereka, contohnya orang tua, artis kreatif, pemain film atau atlit.
Psikoterpi juga memiliki ciri-ciri lain salah satunya psikoterpi melibatkan interaksi
verbal. Psikoterpi adalah terapi bicara, bentuk pertukaran antara klien dan terapis yang
melibatkan pembicaraan atau percakapan. Ciri umum lainnya adalah menanamkan pada
klien harapan dan kemajuan. pada umumnya klien memasuki terapi dengan harapan untuk
menerima bantuan dan mengatasi masalah.
b. Terapi Psikodinamika
Sigmund freud merupakan rumus teori pertama yang mengembangkan model
psikologis – model psikodinamika dari perilaku abnormal.terapi psikodinamika membantu
individu untuk memperoleh insight mengenai dan mengatasi konflik bawah sadar yang
dipercaya merupakan akar dari perilaku abnormal. Psikodinamika, terpi yang membantu
individu untuk memperoleh insting tentang konflik dan menyelesaikan konflik yang tidak
disadari.
Psikodinamika modern dilakukan dalam bentuk interaksi lebih langsung yang
berhadapan dibandingkan psikoanalisis rasional freud. Pendekatan psikodinamika modern
umumnya lebih singkat dan berfokus pada exsplorasi langsung dari segi pertahanan diri dan
hubungan ference .
c. Terapi Perilaku
Merupakan aplikasi sistematis dari prinsip-prinsip belajar untuk menangani gangguan
psikologis. Karena terfokusnya pada perubahan perilaku bukan perubahan kepribadian
atau menggali masal lalu secara mendalam tetapi perilaku relative singkat, berlangsung
umumnya dari beberapa minggu sampai beberapa bulan. Terapis Perilaku, seperti terapis
lainnya, mencoba mengembangkan hubungan terapeutik yang hanya dengan klien. Tetapi
mereka percaya bahwa kemampuan khusus kemampuan terapi perilaku berasal dari
teknik-teknik yang berbasis pembelajaran bukan dari hubungan terapeutik.
d. Terapi Humanistik
Terapi Psikodinamika cenderung berfokus pada proses-proses bawah sadar seperti
konflik internal. Teraapi Humanistik berfokus pada pengalaman klien yang subjektif dan
disadari. Seperti terapis perilaku. Terapis humanistic juga lebih berfokus pada apa yang
dialami klien saat ini, disini dan sekarang dari pada masa lalu. Keduanya mengasumsikan
bahwa masa lalu mempengaruhi perilaku dan perasaan pada masa kini mencoba untuk
memperluas self-insight klien. Bentuk terapi ini adalah terapi terpusat pada individu juga
terpusat pada klien.
3.1 Kesimpulan
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang sehat mentalnya
adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun menyesuaikan
diri sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan yang biasa adanya
keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga ,berguna dan berbahagia
serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin.
Faktor penyebabnya antara lain berupa factor internal dan factor eksternal.
Bentuk-bentuk gannguan kesehatan mental yang umum terjadi ntara lain
stess,gannguan kecemasan dan depresi.
Agar terhindar dari gangguan mental, sudah tentu kita harus melakukan tindakan
pecegahan, salah satunya dengan menjaga kesehatan mental.
3.2 Saran
Kepada pembaca semoga makalah ini dapat menjadi suatu informasi dan
pembelajaran buat kita semua, sehingga kita bisa terhndar dari berbagai gannguan
kesehatan mental, dan kita perlu menjaga mental kita agar tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA