Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga berkaitan dengan cara keluarga berperilaku satu sama lain dan dengan
kualitas hubungan. Fungsi keluarga dianggap sebagai komponen terpenting dalam
menentukan “kesehatan keluarga”. Pengkajian mengenai fungsi tubuh lebih memerlukan
keterampilan pewawancara daripada pengkajian struktur tubuh, dan lebih baik dilakukan
setelah pengkajian struktur tubuh.
Selain mengobservasi dan mewawancarai keluarga untuk mengkaji fungsi keluarga,
terdapat beberapa metode lain dan dapat digunakan sesuai kebutuhan untuk mencapai
pengkajian yang komprehensif. Beberapa instrument terpilih yang dapat dipercaya dan valid
tetapi hanya memerlukan sedikit atau bahkan tidak memerlukan latihan formal dan
pelaksanaannya hanya memerlukan waktu minimal.
APGAR Keluarga (family APGAR, FAPGAR) adalah kuesioner skrining singkat yang
dirancang untuk merefleksikan kepuasan anggota keluarga terhadap status fungsional
keluarga (Smilkstein, Ashworth, dan Montano, 1982). Singkatan APGAR adalah Adaptasi,
Partnership (kemitraan), Growth (pertumbuhan), Afeksi (kasih sayang), dan
Resolve/Penyelesaain (komitmen). APGAR ini tidak berkaitan dengan system penilaian
APGAR untuk bayi baru lahir. Wawancara dapat diselesaikan dalam waktu 5 menit, dapat
digunakan oleh keluarga dengan gaya hidup tradisional maupun alternative serta dari
budaya yang berbeda, dan sesuai untuk anak berusia 10 tahun atau lebih. APGAR keluarga
tidak dianjurkan untuk digunakan pada individu dari keluarga yang terjerat masalah (tertutup
secara berlebihan) atau “psikosomatik” (Murphy dkk, 1998).
Survei Fungsi Keluarga Feetham memberikan informasi tentang persepsi anggota
keluarga mengenai hubungan yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh fungsi keluarga
(Feetham, Perkins, dan Caroll, 1993). Survei ini dapat digunakan secara klinis tanpa
memberi nilai pada item-itemnya untuk mengidentifikasi area yang mungkin menjadi
perhatian keluarga. Survey tersebut terdiri dari 25 skala fungsi keluarga dan dua pertanyaan
terbuka. Penyelesaian survey tersebut memerlukan waktu kurang dari 10 menit dan dapat
digunakan dalam keluarga dengan orang tua tunggal atau dua orang tua (Failla dan Jones,
1991; Feetham, Perkins, dan Caroll, 1993).
Tidak diragukan lagi bahwa lingkungan terkaya untuk mengobservasi perkembangan dan
interaksi anak dengan anggota keluarga adalah rumah. Dua alat yang dapat digunakan
untuk mengkaji lingkungan rumah anak adalah Home Observation for Management of the
Environment, (HOME)* Inventory (Caldwell dan Bradley, 1984) dan Home Screening
Questionnaire (HSQ) (Frankenburg dan Coons, 1986).

PENGKAJIAN NUTRISI
ASUPAN DIET
Pengetahuan tentang asupan diet anak merupakan komponen yang berguna dan praktis
dari suatu pengkajian nutrisi. Walau demikian asupan nutrisi juga memerlukan salah satu
factor yang paling sulit dikaji. Tanpa memerhatikan format yang digunakan dalam mencatat
asupan makanan, setiap pengkajian nutrisi harus dimulai dengan riwayat diet. Secara
umum, semakin kecil anak, semakin spesifik dan semakin rinci riwayat tersebut.
Metode terumum dan mungkin termudah dalam mengkaji asupan makanan harian adalah
ingatan 24 jam. Ingatan 24 jam adalah metode yang paling menguntungkan jika hal
tersebut mewakili asupan yang khas setiap harinya. Untuk meningkatkan reliabilitas ingatan
harian, keluarga dapat melengkapi catatan harian makanan dengan mencatat setiap
makanan dan cairan yang dikonsumsi selama beberapa hari tertentu. Keluarga harus
mencatat jenis-jenis makanan sefera setelah memakannya.
Kuesioner atau catatan frekuensi makanan memberikan informasi tentang jumlah waktu
dalam sehari, seminggu, atau sebulan anak mengonsumsi beberapa item dari kelompok
makanan yang berbeda. Hal tersebut terutama dapat sangat berguna ketika memverifikasi
riwayat atau catatan harian makanan.

PEMERIKSAAN KLINIS
Jumlah informasi yang signifikan tentang kekurangan nutrisi diperoleh dari pemeriksaan
klinis, terutama dari pengkajian kulit, rambut, gigi, gusi, bibir, lidah, dan mata. Secara umum,
pemeriksaan klinis tidak mengungkapkan anak yang berada pada risiko defisiensi atau
kelebihan nutrisi.
Antropometri adalah suatu parameter status nutrisi yang penting, meliputi pengukuran
tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, proporsi, ketebalan lipatan kulit, dan lingkar
lengan pada anak yang lebih kecil. Tinggi dan lingkar kepala merefleksikan status nutrisi
masa lalu, sedangkan berat badan, ketebalan lipatan kulit, dan lingkar lengan
menggambarkan status nutrisi saat ini, terutama cadangan lemak dan protein. Lingkar
lengan atas berhubungan dengan penguluran total massa otot.
Tersedia banyak tes biokimia tersedia untuk mengkaji status nutrisi dan meliputi analisis
plasma, sel-sel darah, urine, atau jaringan hati, tulang, rambut, dan kuku jari. Tapi banyak
tes ini yang sangat rumit dan tidak dilakukan secara rutin.

EVALUASI PENGKAJIAN NUTRISI


Setelah mengumpulkan data yang diperlukan melalui pengkajian nutrisi, lakukan evaluasi
hasil temuan untuk merencanakan konseling yang tepat. Berdasarkan data tersebut, kaji
apakah anak (1) malnutrisi, (2) berisiko mengalami malnutrisi, (3) atau memiliki status nutrisi
yang baik dengan cadangan yang cukup.
Analisis catatan hatian makanan untuk variasi dan jumlah makanan yang dianjurkan dalam
Piramida Petunjuk Makanan. Selain itu, lakukan evaluasi terhadap informasi ini dalam
konteks praktik etnis keluarga dan sumber financial. Bandingkan hasil pemeriksaan klinis
dan antropometri dengan data yang diperoleh dari asupan diet. Rujuk hasil temuan yang
mencurigakan untuk evaluasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai