349 886 1 SM
349 886 1 SM
PENELITIAN
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN
TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM
Andriyani*, Nurlaila**, R. Pranajaya**
Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam nifas dapat mempercepat proses
involusi uteri dan pemulihan alat kandungan. Masalah penelitian ini masih tingginya angka penurunan
TFU yang tidak sesuai pada ibu post partum tahun 2012 di BPS Lia Maria yaitu sebesar 60,4%.Tujuan
penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada
ibu post partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian
Eksperimental dengan desain penelitian pra Eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di
BPS Lia Maria bulan Juni 2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data
dengan cara mengobservasi ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check
list. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang
melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang
sesuai. Sedangkandari 15 ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26,7%)
mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dengan nilai p value 0,03≤ (0,05). Kesimpulan
ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Saran agar
petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas
tentang manfaat senam nifas untuk mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.
tahun 2009 diikuti oleh 282 orang mengetahui pengaruh senam nifas terhadap
(34,26%) dari 823 orang ibu nifas dan pada penurunan tinggi fundus uteri pada ibu
tahun 2010 pelaksanaan senam nifas hanya post partum dan pengukuran langsung
diikuti oleh 86 orang (10,11%) dari 850 pada tinggi fundus uteri. Pengamatan dan
ibu nifas. pengukuran dalam penelitian ini dibantu
Senam nifas jarang dilakukan dapat oleh bidan yang bertugas di BPS Lia Maria
disebabkan karena ibu pasca melahirkan yang sebelumnya telah diberi informasi
takut melakukan banyak gerakan, takut tentang cara pengisian ceklist.
jahitan lepas, masih sakit pada luka
perineum serta adanya kepercayaan yang
selama ini berkembang dan dinyakini oleh HASIL
masyarakat yaitu bila belum genap 40 hari
setelah melahirkan ibu tidakdiperbolehkan Analisis Univariat
melakukan aktivitas. (Salamah, 2006)
Dampak yang terjadi apabila tidak Tabel 1: Distribusi Frekuensi Penurunan
melakukan senam nifas diantaranya Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
varises, thrombosis vena karena sumbatan Post Partum yang Melakukan
vena oleh bekuan darah yang tidak lancar Senam Nifas
akibat ibu terlalu membatasi gerakan
selama masa nifas, infeksi karena involusi Penurunan Tinggi
f %
uterus yang tidak baik sehingga sisa darah Fundus Uteri
tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan Sesuai 13 86,7
yang abnormal. Dengan melakukan senam Tidak Sesuai 2 13,3
nifas dapat merangsang kontraksi uterus Jumlah 15 100.0
lebih baik sehingga menghindarkan resiko
terjadinya perdarahan. Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa dari 15 responden yang
melakukan senam nifas terdapat 13 orang
METODE (86,7%) yang mengalami penurunan tinggi
Penelitian ini termasuk jenis fundus uteri sesuai
penelitian eksperimental yaitu dengan
rancangan pra eksperimen ( pre Tabel 2: Distribusi Frekuensi Penurunan
eksperiment design) yaitu dengan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
menggunakan Perbandingan Kelompok Post Partum yang Tidak
Statis (Static Group Comparison). Melakukan Senam Nifas
Kelompok eksperimen menerima
perlakuan (X) yang diikuti Penurunan Tinggi
f %
dengan pengukuran kedua atau observasi Fundus Uteri
(02). Sesuai 4 26,7
Populasi dalam penelitian ini adalah Tidak Sesuai 11 73,3
seluruh ibu nifas normal di BPS Lia Maria Jumlah 15 100.0
Kecamatan Sukarame Kotamadya Bandar
Lampung selama bulan Juni 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat
sebanyak 30 orang dengan sampel total diketahui bahwa dari 15 responden yang
populasi. Data dalam penelitian ini tidak melakukan senam nifas terdapat 11
sumber data yang digunakan adalah data orang (73,3%) yang mengalami penurunan
primer yang diperoleh secara langsung dari tinggi fundus uteri tidak sesuai
responden dengan melakukan observasi.
Dalam penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung terhadap sampel untuk
[181]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
[182]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
dapat berjalan lebih cepat karena senam lambat pada ibu yang tidak melakukan
nifas dapat merangsang otot-otot polos senam nifas.Hal ini disebabkan kurangnya
berkontraksi lebih baik.Pada penelitian ini aktivitas yang dilakukan oleh ibu, sehingga
dilihat dari segi paritas respondensebagian kontraksi uterus tidak berjalan dengan
besar adalah primipara sehingga baikyang mengakibatkan uterus lebih
memungkinkan mengalami penurunan lambat kembali ke bentuk
tinggi fundus uteri yang lebih baik. semula.Pelaksanaan senam nifas ini dapat
dipengaruhi oleh peran petugas
Penurunan Tinggi fundus Uteri Pada kesehatan.Peran petugas kesehatan harus
Ibu Post Partum yang tidak Melakukan mampu menjalankan perannya dalam
Senam Nifas memberikan pendidikan kesehatan, bentuk
pendidikan kesehatan yang di berikan oleh
Dari hasil penelitian menunjukkan
petugas kesehatan yang berupa penyuluhan
bahwa dari 15 responden yang tidak
kesehatan. Mempelajari pendapat tersebut
melakukan senam nifas terdapat 11 orang
bahwasanya petugas kesehatan sebagai
(73,3%) mengalami penurunan tinggi
pendidik harus mampu menjalankan
fundus uteri yang tidak sesuai dan 4 orang
perannya dalam meningkatkan
(26,7%) mengalami penurunan tinggi
pengetahuan para ibu, semakin sering
fundus uteri sesuai pada hari ke-3 post
petugas kesehatan memberikan
partum.
penyuluhan tentang senam nifas kepada
Menurut Suherni (2009) penurunan
para ibu nifas maka kemungkinan besar
tinggi fundus uteri dapat dipengaruhi olah
merekaakanmelakukannya walaupun tanpa
senam nifas.Dampak yang terjadi apabila
di dampingi seorang petugas kesehatan.
tidak melakukan senam nifas diantaranya
varises, thrombosis vena karena sumbatan
Pengaruh Senam Nifas terhadap
vena oleh bekuan darah yang tidak lancar
Penurunan Tinggi Fundus Uteri
akibat ibu terlalu membatasi gerakan
selama masa nifas, infeksi karena involusi Berdasarkan analisis pengaruh senam
uterus yang tidak baik sehingga sisa darah nifas terhadap penurunan tinggi fundus
tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan uteri diketahui bahwa dari 15 responden
yang abnormal. Proses involusi dapat yang melakukan senam nifas terdapat 13
terjadi lebih lambat apabila tidak orang (86,7%) mengalami penurunan
melakukan senam nifas. tinggi fundus uteri yang sesuai, sedangkan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dari 15 responden yang tidak melakukan
Surani (2010) di RB senam nifas terdapat 4 orang (26,7%)
HarmoniAmbarawaSemarangmenunjukkan mengalami penurunan tinggi fundus
bahwa sebagian besar responden sebelum uteriyang sesuai.
diberi pembelajaran dan perlakuan senam Hasil uji statistik menggunakan Chi
nifas mengalami penurunan TFU yang Square (x2)diperoleh p-value = 0,03 (p-
lebih lambat yaitu sebanyak 45 orang value ≤ 0,05) yang berarti ada pengaruh
(90%), sedangkan yang mengalami yang signifikan antara senam nifas
penurunan TFU cepat sebanyak 5 orang terhadap penurunan tinggi fundus uteri
(10%). Sedangkan ibu nifas yang diberikan pada ibu post partum di BPS Lia Maria
pembelajaran dan melakukan senam nifas Sukarame Bandar Lampung Tahun 2013.
mengalami penurunan TFU cepat yaitu Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR
sebanyak 38 orang (76 %), dan yang = 17,875 (2,734 – 116,877), yang artinya
mengalami penurunan TFU lambat 12 ibu post partumyang melaksanakan senam
orang (24%) nifas mempunyai peluang 17,875 kali
Berdasarkan teori dan hasil mengalami penurunan tinggi fundus uteri
penelitian di atas menurut peneliti
penurunan tinggi fundus uteri terjadi lebih
[183]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
[184]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas Maryunani, Anik. 2009. Asuhan pada Ibu
Normal. Jakarta : EGC, 165 hal dalam Masa Nifas (postpartum).
Brayshaw, Eileen. 2007. Senam Hamil & Jakarta: TIM, 173 hal
Nifas (Pedoman Praktis Bidan). Notoatmodjo, Dr.soekidjo. 2010.
Jakarta: EGC, 177 hal Metodologi Penelitian Kesehatan.
Dinas Kesehatan, 2010. Profil Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta.
Propinsi Lampung , Data Subdin Saifuddin, Abdul Bari (ed). 2009. Ilmu
Kesga- Lampung Kebidanan. Jakarta: YBBP-SP
Hamnah, Salamah Ummu. 2006. Senam Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan
Nifas. www.asysyariah.com Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Hastono, Sutanto Priyo. 2007. Analisis Medika, 141 hal
Data Kesehatan. FKM UI. Suherni; Widyasih, Hesti; Rahmawati,
JNPK-KR. 2007. Pelatihan Asuhan Anita. 2009. Perawatan Masa Nifas.
Persalinan Normal Bahan Jakarta: Fitramaya, 165 hal
Tambahan Inisiasi Menyusu Dini Winknjosastro, Hanifa (ed). 2002. Ilmu
Manuaba, Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Kebidanan. Jakarta : YBBP-SP
penyakit kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC.
[185]