Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PNEUMONIA

DI SUSUN OLEH:
NAMA:SANDI SAPUTRA
FAUZI SAPUTRA

YAYASAN KARTINI
SMK KESEHATAN KARTINI MELAK
THN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam
bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “PNEUMONIA” dan
kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan apa
bahaya dari penyakit PNEUMONIA.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca
dan belajar teman-teman. Selain itu, saya juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami
tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Saya sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari guru pengajar serta kritikan dari semua pihak masih saya harapkan demi
perbaikan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.

DAFTAR ISI
Halaman Judul ....…………………………………………………………..1
Kata Pengantar …………………………………………………………….2
Daftar Isi ………………………………………………………….………..3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………….…..……………4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………..5

BAB II: PEMBAHASAN


A. Pengertian ………………………………………………..………….. ..6
B. Penyebab …...………………………………..…………………………6
C. Gejala …………………………………………………………………..8
D. Diagnosa ………...………………………………………...……………9
E. Pencegahan dan pengobatan ……………………………………………9

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………….15
B. Saran…………………………………………………………………...15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….….16

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah manusia. Gejalanya
digambarkan oleh Hippocrates : “Peripneumonia, dan afeksi pleuritis, hal-hal berikut perlu
diamati: Jika demam menjadi akut, dan jika sakit dirasakan di salah satu sisi tubuh, atau di kedua
sisi, dan jika batuk timbul dan ludah yang berwarna kuning atau gelap, atau sedikit, kering, dan
kemerahan, atau berciri berbeda dari biasanya... Apabila pneumonia mencapai puncaknya,
keadaan ini sulit diobati dan jika penderita tidak diobati, dan memburuk jika penderita
pneumonia juga menderita dyspnoea, dan urin sedikit dan tajam, jika keringat keluar dari daerah
sekitar leher dan kepala, karena keringat tersebut adalah keringat yang tidak sehat, karena
diakibatkan oleh sesak napas, dan kerasnya penyakit yang menyerang tangan bagian atas.”
Namun, Hippocrates menyebut pneumonia sebagai penyakit “dinamai di zaman kuno.” Dia juga
melaporkan hasil dari drainase bedah empiema. Maimonides melihat: “Gejala umumnya yang
terjadi pada pneumonia dan tidak pernah tidak terjadi adalah sebagai berikut: demam akut, nyeri
pleuritis seperti ditusuk, napas pendek dan terengah-engah, denyut naik turun dan batuk.”
Gambaran klinis ini mirip dengan yang ditemukan dalam buku teks modern, dan mencerminkan
luasnya pengetahuan medis dari Abad Pertengahan hingga abad ke-19.
Edwin Klebs adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang
meninggal karena pada 1875. Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri penyebab
pneumonia yang paling umum, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae
ditampilkan oleh Carl Friedländer dan Albert Fränkel pada 1882 dan 1884, secara berturut-turut.
Karya pertama Friedländer memperkenalkan Gram stain, tes laboratorium dasar yang masih
digunakan saat ini untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bakteri. Tulisan Christian Gram
yang menggambarkan prosedur tersebut pada 1884 membantu untuk membedakan dua bakteri
tersebut, dan menunjukkan bahwa pneumonia dapat diakibatkan oleh lebih dari satu
mikroorganisme.
Sir William Osler, dikenal sebagai “bapak kedokteran modern,” mengapresiasi kematian
dan kecacatan yang disebabkan oleh pneumonia, dengan menyebutnya “kapten pembunuh
manusia” pada 1918, karena telah melampaui tuberkulosis sebagai penyebab utama kematian
pada masa ini. Istilah ini berasal dari istilah yang diciptakan oleh John Bunyan berkaitan dengan
“penggerogotan” (tuberkulosis). Osler juga menggambarkan pneumonia sebagai “teman orang
tua” karena kematian yang terjadi seringkali berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit sedangkan
sebenarnya masih ada cara yang lebih lama dan sakit untuk mati.
Beberapa perkembangan pada 1900-an meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien
pneumonia. Dengan kemajuan penicillin dan antibiotik lainnya, teknik pembedahan modern, dan
perawatan intensif pada abad ke-20, mortalitas akibat pneumonia, mendekati 30%, menurun di
negara-negara maju. Vaksinasi bayi untuk melawan Haemophilus influenzae tipe B mulai pada
1988 dan menyebabkan penurunan dramatis pada kasus tersebut setelahnya. Vaksinasi melawan
Streptococcus pneumoniae pada orang dewasa mulai pada 1977, dan pada anak-anak pada 2000,
yang menghasilkan penurunan serupa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Gejala
4. Diagnosa
5. Pencegahan dan pengobatan

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Paru-paru sebagai organ vital pernapasan, bisa saja terkena penyakit peradangan atau
pneumonia, dipicu oleh berbagai sebab. Bila hal ini terjadi, jelas sudah bahwa penderita paru-
paru itu akan mendapatkan sakit, karena paru-parunya tidak normal lagi. Pneumonia merupakan
penyakit yang semula dianggap berat. Namun hal itu sudah bisa diobati terutama setelah
ditemukannya obat antibiotik, sehingga penyakit seperti itu sudah tidak begitu menakutkan lagi.
Namun demikian, pneumonia harus dianggap sebagai penyakit yang erat kaitannya dengan
berbagai penyakit organ lain dalam tubuh, sehingga memerlukan perhatian besar.

B. PENYEBAB
1. Penyebab pneumonia adalah:
Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenza
2. Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
3. Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa
muda)
4. Jamur tertentu.
Jika diteliti dengan seksama, penyebab pneumonia ini berbagai macam, konon ada sekitar
30 macam sumber penyebabanya. Ia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, mikroplasma, jamur,
berbagai senyawa kimia, maupun partikel. Namun bakteri dianggap sebagai penyabab utama,
yaitu bakteri streptococcus.
Penyakit pneumonia ini terjadi bila saluran udara pada paru-paru ikut terserang infeksi.
Infeksi ini banyak masalahnya, bisa saja muncul dengan masuknya kuman ke tenggorokan
bagian atas. Kemudian ia terus ke paru-paru.meskipun kuman itu sampai ke tenggorokan,
mereka akan memasuki kantong-kantong udara. Cairan akan cepat menumpuk di sana, dan butir-
butir udara yang lebih putih akan bercampur dengan cairan tadi.
Pneumonia bisa pula disebabkan oleh virus influenza. Namun dengan ditemukannya obat
antibiotik, kasus pneumonia tidak banyak lagi meminta korban meninggal dunia. Meski
demikian, karena begitu banyaknya abkteri yang masuk, virus dan jamur dalam berbagai kondisi
telah memperbanyak korban dari pneumonia ini.

C. GEJALA
Frekuensi gejala
Gejala Frekuensi
Batuk 79–91%
Kelelahan 90%
Demam 71–75%
Sulit bernapas 67–75%
Sputum 60-65% Kasus pneumonia ini dimulai dari rasa demam dan
Nyeri dada 39-49% menggigil. Sekitar 70% penderita akan merasakan
berat, nyeri di dada karena penyakit ini muncul memang pada paru-paru, sebagai organ penting
dari pernapasan. Rasa nyeri ini sering pindah ke bahu atau lambung, jika infeksi tersebut sampai
ke permukaan paru-paru dan diafragma turut terserang, sekat otot yang memisahkan dada. Rasa
sakit pada lambung bagian atas dan rasa tidak enak pada dinding lambung kadang-kadang
muncul secara spontan. Pada waktu itu, semua racun yang mengakibatkan infeksi akan mulai
terasa. Suhu badan akan naik, kepala pusing, dan rasa sakit seluruh tubuh mulai terasa, tidak
dapat tidur nyenyek, pikiran kacau, serta selalu merasa resah dan khawatir. Demikian saat itu
kulit tubuh terasa panas dan basah keringat, sedangkan napas seperti memburu dan pendek-
pendek.
Gejala pneumonia biasanya yang tidak pernah luput adalah rasa demam yang tinggi, sesak
napas, dan napas cepat dari biasanya, serta hasil rontgen memperlihatkan tanda-tanda pada
bagian paru. Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi oleh sel radang dan cairan yang sebenarnya
merupakan reaksi tubuh untuk membunuh kuman tadi. Namun hal ini mengakibatkan fungsi paru
terganggu dan sulit untuk bernapas karena tidak ada sisa ruang untuk oksigen.
Pada beberapa kasus yang sangat berat sampai menyebabakan beberapa bagian tubuh
tampak mebiru dan susah minum air. Kondisi ini biasanya berlangsung selama sepekan, bila
terjadi krisis, penyakit itu mendadak akan bisa infeksi yang semakin hebat tengah berlangsung.
Namun kondisi ini sudah banyak berubah dengan adanya obat antibiotik, sehingga rasa sakit
yang muncul bisa dikurangi dengan segera.

D. DIAGNOSA
Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki.
Pemeriksaan penunjang :
# Rontgen dada
# Pembiakan dahak
# Hitung jenis darah
# Gas darah arteri.

E. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN


Pneumonia dapat menyerang siapa saja. Untuk itu setiap orang haruslah memperhatikan
beda hidup oleh saluran napas. Jika kontak langsung dengan penderita pneumonia lain,
dianjurkan agar selalu mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran infeksi
virus dan bakteri itu.
Berikut adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia:
 Perawatan selama masa kehamilan
 Perbaikan gizi balita
 Memberikan imunisasi lengkap pada anak
 Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk
 Menjauhkan balita dari penderita batuk
 Mengurangi minum alkohol
 Latihan Nafas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah manusia. Edwin Klebs
adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang meninggal karena
pada 1875. Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri penyebab pneumonia yang paling
umum, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae ditampilkan oleh Carl Friedländer
dan Albert Fränkel pada 1882 dan 1884, secara berturut-turut. Karya pertama Friedländer
memperkenalkan Gram stain, tes laboratorium dasar yang masih digunakan saat ini untuk
mengidentifikasi dan mengelompokkan bakteri.

B. SARAN
Karena pneumonia ini adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian, maka
penyakit ini patut kita hindari dengan cara menjaga kebersihan organ pernapasan dan
memeriksakan kesehatan secara rutin setiap bulan agar jika terdapat bbit penyakit, dapat segera
diobati. Namun, sesungguhnya mencegh lebih baik daripada mengobati. Jagalah sehat anda
sebelum datang masa sakit anda karena sehat itu mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Taufan Nugroho. (2011). Asuhan Keperawatan, maternitas, anak, bedah, dan penyakit
dalam, Yogyakarta, Nuha Medika.
Irman Somantri (2009). Gangguan Pada Sistem Pernapasan, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC

http://id.wikipedia.org/wiki/Radang_paru-paru

http://penyakitpneumonia.com/
Taggapan
Posted By Nurul Mutmainnah Pada : 10/13/2014 09:37:00 AM

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest

Anda mungkin juga menyukai