Setelah berjalan lama Lambang ini, sempat nyaris hilang, kemudian Lambang / ism yang
sering dijumpai di berbagai majelis-majelis ta’lim/maulid. Ada yang menggunakan logo
ini di spanduk, umbul-umbul, bendera, jaket, dll. atau dalam bentuk stiker, sampai mobil-
mobil di kaca belakangnya ditempel stiker lambang ini.
Lambang yang sebenarnya adalah suatu Ajimat (Ruqyat) bukan Logo suatu organisasi
tertentu ini, kalau di kaji di kitab-kitab , maka lambang ini tidak akan diketemukan dikitab
manapun, karena lambang ini ada karena habib Abu bakar bin Abdurrahman alhaddad
menyusunya digunakan untuk tafa’ul –an(mengharap berkah). Adapun hitungan 1030 itu
berasal dari hitungan kalimat amanatullah wa rosuluh wal Abdullah alhaddad, yang
ditujukan kepada kepada al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwiy al-Haddad, dimana
hitungan ism terssebut merupakan inisiatif dari para ulama’ kota Tarim Yaman.
Sesuai faham Ahlussunnah wal Jama’ah, ‘azimat (Ruqyat) dengan huruf arab merupakan
hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah Swt. Sebagaimana dijelaskan
bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada Kitab Faidhul Qadir Juz 3
halaman 192, dan Tafsir Imam Qurthubi Juz 10 halaman 316-317, dan masih banyak lagi
penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu
semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat al-Qur’an dan
kalimat-kalimat mulia lainnya