Anda di halaman 1dari 3

Elsima Media Aksara, Publishing Division

Jl Rambut Putri Selako Gg Salam no.14 Palembang


+6281373309119; +62081373288786, ataupah@yahoo.com.

“jangan lakukan kepada orang lain”


Pelajaran 13
SEMUA YANG LAIN ADALAH KOMENTAR
Sabat 25 September 2010.
Pendahuluan:
Komentar bagi yang belum dibicarakan selama 12 pelajaran yang lalu.
Ayat Hafalan:
“Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina
saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.” (Roma 14:10)
Pokok Pikiran:
Kesatuan dan ketergantungan kita kepada Yesus Kristus.
Pertanyaan minggu ini:
1. Apakah kita harus berhenti berkhotbah tentang ajaran alkitab yang benar?
2. Apakah pengalaman anda tentangan tantangan sabat yang anda menangkan?
Jawab dalam hati saja.
Langkah-langkah untuk memahami pelajaran minggu ini:
 Memahami cara terbaik menyampaikan kebenaran
 Memahami cara terbaik menutup penyampaian kebenaran.
Langkah Partama:
 Memahami cara terbaik menyampaikan kebenaran.
Minggu ini kita akan mempelajari pendirian Rasul Paulus tentang beberapa aspek yang kelihatannya
Paulus bersikap kooperatif dengan jemaat-jemaat yang baru tetapi tetap tegas kepada anggota jemaat
yang sudah lama, seperti hal berikut ini: 1) saudara yang lemah; 2) Menghakimi; 3). Makanan; 4). Hari-
hari tertentu; 5). Doa berkat. Tentu beberapa aspek diatas adalah didasarkan atas iman yang kuat dan
yang lain hanyalah komentar, karena itu mari kita pahami cara terbaik untuk menyampaikan kebenaran
ini kepada orang lain.
 Menyampaikan kebenaran kepada anggota jemaat:
 Jemaat yang lemah iman. “Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan
pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang
lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang
yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab
Allah telah menerima orang itu.” Roma 14:1-3
Praktek sehari-hari.
Ayat-ayat diatas tidak berbicara tentang vegetarianisme, tidak juga berbicara tentang makanan halal
atau makanan haram itu masih berlaku atau tidak. Tetapi menerima orang lemah iman itu artinya:
“memberikan kepada orang itu status keanggotaan penuh dan status sosial, bukan untuk didebat
tetapi diberi hak untuk berpendapat.
”Jangan melihat orang lain, untuk mencari-cari salah, atau mengungkapkan kekeliruan mereka.
Ajarlah dengan teladan. Biarlah penyangkalan diri dan kemenangan atas nafsu makan anda menjadi
sebuah ilustrasi tentang ketaatan kepada prinsip-prinsip yang benar. Biarkan kehidupan Anda
membawa kesaksian yang menguduskan, memuliakan pengaruh kebenaran." 2 Counsels on Diet and Foods, p. 462.
Page 1 of 3
Pesana moral pelajaran ini:
Janganlah kita saling berdebat karena memaksakan keinginan dan pengetahuan sendiri, sebab
firman Tuhan ini akan selalu baru tiap pagi dan membuat mereka yang lemah iman itu bertumbuh
kearah yang benar yaitu serupa dengan Yesus Kristus.
Contoh: Setiap pendapat dan keinginan yang disampaikan kepada Yesus Kristus itu disampaikan
berdasarkan pengalamannya bersama dengan Yesus Kristus. Bersyukurlah karena anda lebih
deawasa dari mereka yang lain namun ijinkan orang lain bertumbuh juga ke arah yang benar.
 Jemaat jangan menghakimi. “Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu?
Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta
pengadilan Allah.”Roma 14:10.
Praktek sehari-hari.
Seringkali anggota jemaat yang sudah dewasa menjadi batu sandungan kepada mereka yang baru
bergabung dengan kita. Termasuk soal makanan, soal pakaian dll. Dan biarkan keputusan itu diambil
oleh kepekaan hati nurani anggota tersebut.
Kita mengakui tentang ilham yang berkembang ( progresive revelation) soal makanan sehat, pola
makan yang baik, makanan alami dll. Namun tidak semua orang bisa langusung menerima
kebenaran ini kita perlu saling menghormati dan memberikan tuntunan hingga jemaat tersebut
bertumbuh lebih dewasa.
Jangan paksakan seorang bayi yang baru lahir untuk menjadi juara lari 100 m ataupun lari maraton,
biarkan ia bertumbuh hungga tiba saatnya ia akan mampu berlari 100 m ataupun maraton.
Pesan moral dari pelajaran ini:
“Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak
engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.” Matius 7:3-4
keteladanan anda sebagai orang yang sudah dewasa, seorang dihormati dalam jemaat akan menolong
menyelamatkan banyak orang yang baru bertobat.

 Hari raya orang Yahudi.


“Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain
menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya
sendiri.” Roma 14:5

Praktek sehari-hari.
Banyak orang salah kaprah pada ayat ini, mereka menetapkan sabat mingguan termasuk pada ayat ini.
Jujur bahwa ini merupakan faham Yahudi sehubungan dengan hari-hari keagamaan orang Yahudi bukan
sabat hari ketujuh. (kejadian)
Orang Yahudi melaksanakan upacara hari-hari suci sepanjang tahun. Hal ini merujuk kepada Mesis dan
terpisah dari Sabat Hari ketujuh Sepuluh Hukum. Pada saat Kristsu mati untuk membayar hukuman
dosa kita, upacara ini tidak diperlukan lagi karena telah digenapi oleh Yesus.
Pesan Moral dari pelajaran ini:
“Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam
surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya
dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama
seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.” II Petrus 3:16
Langkah kedua:
 Memahami cara terbaik menutup penyampaian kebenaran.
 Pujilah Allah.
Page 2 of 3
Rasul Paulus menutup atau mengakhir suratnya dengan pujian kepada Allah, yaitu Allah yang
disembah oleh orang Roma, orang Yahudi dan sekarang disembah oleh semua orang dibumi ini.
Praktek sehari-hari.
Dengan memuji Allah Paulus mengajak orang Kristen untuk memahami bahwa kita sudah
diposisikan oleh Allah sebagai anakNya, anak yang ditebusNya, anak yang telah dibenarkan oleh
iman dan kini dituntun oleh Roh Allah untuk melakukan hal-hal yang dari Allah.
Tinggikan Yesus Kristus dalam setiap tindakan anda.
Pesan moral pelajaran ini:
“Kehidupan yang baru dalam Yesus ditandai dengan “Ketaatan iman” yaitu penurutan yang
bersumber dari iman dalam Yesus Kristus, dimana melalui kasih karunia telah membenarkan kita
semua dan bagi mereka yang meminta kepadaNya.

Kutipan- Kutipan:

 E.G White
“Ini adalah sebuah ilustrasi cara kita semestinya bekerja. Kita mesti menawarkan sesuatu yang lebih
baik kepada orang daripaya yang mereka punya, bahkan damai Kristus, yang melampaui segala akal
budi." 3 ” Ellen G White . The Ministry of Healing, pp. 156, 157

Kesimpulan yang dianjurkan:


1. Hanya ketika kita menerima dan tunduk kepada-Nya kita benar-benar bebas. "Di antara para
pengikut Kristus tidak boleh ada kekerasan atau paksaan. Sebuah Roh kasih dan toleransi
simpatik mesti menang di setiap waktu, . . . . . Tidak ada ruang untuk kritik membenarkan diri
sendiri." 3 The SDA Bible Commentary, vol. 6, p. 637.
2. Kita semua bertanggung-jawab kepada Allah atas tindakan kita. Rasul Paulus mengharapkan kita untuk
yakin sepenuhnya pada hal-hal pribadi Roh Kudus telah dinyatakan bersalah kita. Namun, kita harus
berusaha untuk menciptakan persatuan bukan perpecahan dan rintangan. ”
Keputusan:
Mari kita praktekan mulai dari diri sendiri, kemudian keluarga kita, jemaat kita dan dimasyaratkat luas.
Tuhan memberkati kita semua.
Pdt. Mesnick M.W Ataupah. +6281373309119; +6281373288786; e-mail ataupah@yahoo.com

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai