Anda di halaman 1dari 7

9

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan lokasi penelitian


Penelitian ini akan dilakukan pada bulan april sampai juni 2019 di pulau beralas
pasir desa teluk bakau kecamatan gunung kijang kabupaten bintan provinsi kepulauan
riau, penentuan stasiun penelitian ini dilakukan dengan tujuan tertentu atau dengan
metode pruposive sampling.
Gambar.1 peta stasiun penelitian

3.2 Alat dan bahan


Berikut adalah tabel. 1 alat yang akan digunakan didalam penelitian;
No Nama alat Satuan Keterangan
1 Peralatan SCUBA Peralatan menyelam
2 Camera bawah air Dokumentasi
3 Kertas tahan air dan pensil Media pencatatan data
4 Jangka sorong Untuk mengukur pertumbuhan
10

karang
5 GPS Penetuan titik stasiun penelitian
6 Pemotong karang Memotong bibit karang

Berikut adalah tabel.2 bahan yang akan di gunakan dalam penelitian;


No Nama bahan Satuan Keterangan
1 Sempel karang Sebagai bibit
2 Substrat buatan dari semen Sebagai subtrat bibit karang
baru
3 Kabel T Untuk mengikat bibit karang
dengan substrat buatan
4 Rak/ meja besi Sebagai tempat dudukan
subtrat dan bibit karang

Pengukuran parameter fisika dan kimia perairan serta alat yang digunakan dalam
pengamatan parameter-parameter tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel. 3 Parameter fisika-kimia perairan dan alat yang digunakan


No Parameter Satuan Alat yang di gunakan
0
1 Suhu c pH meter
0
2 Salinitas % Refraktometer
3 Kecerahan % Secchi Disc
4 Kekeruhan NTU Turbidimeter
5 Kecepatan arus m/s Floating droudge dan
stopwatch
6 Sedimentasi mg / cm2 / hari Sediment trap, kertas
saring millipore, analisis
lab.

3.3 Metode penelitian


3.3.1. Konstruksi transplantasi karang
Pada metode ini meja di lengkapi dengan jaring baja untuk meletakan trumbu
karang dan substratnya dengan jarak antara subtrat 25 cm. Kemudian metode rangka
terbuat dari rangka besi yang dicat anti karat di atasnya ditutupi dengan jaring yang
diikat secara kuat dan rapih. Rangka berukuran 100 x 80 cm berbentuk bujur sangkar
dan pada bagian ujung-ujung bujur sangkar terdapat kaki-kaki tegak lurus masing-
11

masing sepanjang 10 cm. Di bagian bujur sangkarnya ditutupi dengan jaring tempat
mengikat bibit transplantasi. Jarak masing-masing bibit sekitar 25 cm. (Deselina
2004).

Gambar. 3 substrat buatan

Gambar. 4
meja
transplantasi
karang
3.3.2. Penentuan stasiun pengamatan
Penetuan stasiun pengamatan ini akan dilakukan diperairan pulau beralas pasir
setiap stasiun berjarak 400 meter substrat yang akan di transplantasi adalah karang
mengunakan GPS.
3.3.3. Pengamatan pertumbuhan karang
Pengamatan pertumbuhan pada fragmen karang dilakukan dengan mengukur
dimensi pertumbuhan yang terdiri dari pertambahan panjang (panjang yang
terpanjang) dan pertambahan tinggi (tinggi yang tertinggi) fragmen karang.
Pengukuran panjang dan tinggi karang menggunakan jangka sorong. Proses
pengukuran dilakukan langsung di dalam air dengan menggunakan bantuan peralatan
selam SCUBA (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus). Untuk mengukur
kelangsungan hidup, tiap karang yang mati atau mengalami pemutihan akan dihitung
dan dicatat.
12

3.4 Pengukuran parameter fisika kimia perairan


3.4.1 Suhu
Menurut (Rukminasari, 2014) Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu sangat mempengaruhi baik
aktivitas metabolisme maupun perkembangan dari organismeorganisme laut.
Pengukuran suhu di lakukan pada permukaan air. Pengukuran suhu ini d lakukan
dengan menggunakan pH meter. Sebelum melakukan pengukuran, sebaiknya
multitester di kalibrasi dahulu sampai 0oC, kemudian celupkan multitester kedalam
perairan dan di lihat nilai suhu pada multitester tersebut, kemudian dicatat hasinya.
3.4.2 Salinitas
Fluktuasi salinitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu besar kecilnya
penguapan air, pencampuran oleh air lain dimana berbeda salinitasnya dan adanya
pengendapan (Rukminasari, 2014).Salinitas perairan laut dapat diukur dengan
menggunakan refraktometer dan di catat hasinya.
3.4.3 Kecepatan arus
Pengukuran arus menggunakan layang-layang arus yang dilakukan pada setiap
lokasi pengamatan.Layang-layang arus diletakkan pada lokasi perairan yang telah
ditentukan, stop watch dinyalakan untuk menentukan lamanya waktu hingga tali pada
layang-layang arus menegang, kemudian penentuan arah arus menggunakan kompas
dan hasil yang diperoleh dari pengukuran kemudian dicatat. Untuk menghitung
kecepatan arus dihitung dengan rumus (Triatmodjo,1999) :

Keterangan :
V = Kecepatan arus (m/s)
S = Panjang tali (m)
t = waktu yang diperlukan untuk tali menegang (s)
13

3.4.4 Kecerahan
Pengukuran kecerahan perairan dilakukan di lokasi pengamatan dengan
menggunakan Secchi Disk.Alat tersebut dimasukkan kedalam perairan yang diikat
dengan tali sampai tidak kelihatan kemudian dicatat. Untuk menghitung kecerahan di
gunakan rumus :
Kecerahan =Jarak hilang + Jarak tampak
n
3.4.5 Kekeruhan
Menurut pengukuran kekeruhan dilakukan dengan menggunakan turbidity meter.
Satuan kekeruhan adalah JTU (Jackson Turbidity Unit ), FTU (Formazin Turbidity
Unit ) . Tergantung pada alat yang digunakan. Caranya yaitu dengan memindahkan
sampel air dari botol sampel ke gelas piala yang tersedia, kemudian bandingkan
dengan standar air yang tersedia. Masukkan standar air yang telah dicocokkan dengan
sampel air ke dalam turbidity meter . Kemudian distabilkan sesuai dengan standar
hingga jarum turbidity meter menunjukkan angka standarnya. Keluarkan standar air
tersebut lalu masukkan sampel air, kemudian catat hasil yang ditunjukkan oleh jarum.
Kekeruhan juga dapat mengurangi fenetrasi cahaya ke dalam perairan (Hariyadi,
2000).
3.4.6 pH
Air laut umumnya memiliki nilai pH di atas 7 yang berarti bersifat basis, namun
dalam kondisi tertentu nilainya dapat menjadi lebih rendah dari 7 sehingga menjadi
bersifat asam. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan nilai pH, nilai
yang ideal untuk kehidupan antara 7 – 8,5. Pada nilai pH yang lebih rendah (< 4),
sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat bertoleransi terhadap pH
rendah(Susana 2009)Menurut (Nisa, 2013)
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH Meter yang dicelupkan selama
beberapa menit kedalam perairan, diamkan sampai nilai pada layar berhenti kemudian
di hold dan di catat nilai yang sudah tertera di pH Meter.
3.4.7 DO
14

Menurut (Prahutama 2013) DO merupakan oksigen terlarut yang digunakan untuk


mengukur kualitas kebersihan air. Semakin besar nilai kandungan DO menunjukan
bahwa kualitas air tersebut semakin bagus. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) DO
dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau
pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakkan.
Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi, kemudian
probe DO pada alat tersebut di celupkan ke perairan beberapa saat, kemudian melihat
hasilnya berupa angka digital yang muncul di layar alat tersebut dan catat hasil nya.
3.4.8 Sedimentasi
Pengukuran laju sedimentasi dilakukan dengan menyaring partikel-pertikel
tersuspensi yang terdapat di dalam sediment trap dengan menggunakan kertas saring
millipore dan dibantu dengan menggunakan vacuum pump, kemudian di oven pada
105oC untuk mendapatkan berat kering partikel tersuspensi yang terdapat di dalam
sediment trap.

3.5 Metode Analisis Data


3.5.1 Pengukuran pertumbuhan karang
Analisis data pencapaian pertumbuhan dari jenis karang yang ditransplantasikan
dengan substrat buatan digunakan beberapa pendekatan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan karang yang didasari pada panjang linear akan dihitung dengan
mengukur panjang rata-rata dari jumlah cabang karang yang ditransplantasikan
dan perubahan nilai rata-rata sesuai periode waktu pengukuran (Supriharyono,
2000) dengan rumus sebagai berikut :
Pertambahan panjang cabang = Panjang Cabang Terakhir – Panjang Cabang Awal
2. Pertumbuhan Relatif dihitung dengan menggunakan rumus Anonimous (2001a)
sebagai berikut :
𝑙𝑛 − 𝑙𝑜
𝑘= 𝑥100%
𝑙𝑜
15

Dimana :
Ln = Panjang Akhir
Lo = Panjang Awal
3. Tingkat Ketahanan Hidup dihitung dengan menggunakan rumus Auberson (1982)
dalam Rotinsulu (1995) sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛

Anda mungkin juga menyukai