(Dikelas)
*geng taca datang dengan hawari nyanyi riang, geng ninit duduk dikelas belajar haw tiba tiba mendekati
geng ninit... Geng taca hanya bergerutu
*semua duduk
Haw: bangunnn selamat pagi ceguuu (lipsing selamat pagi cegu versi upin ipin)
Guru:oke pelajaran akan segera di mulai, mungkin untuk menit berikutnya bapak tidak bisa mengajar
karena bapak ada keperluan yang mendesak. Jadi boleh kah bapa izin untuk meninggalkan kelas untuk
hari ini saja ?
Geng taca: boleh pak boleh... Yang lama aja hehe *ketawa riang
Taca :heh kerjain tugas gue..... *gebrak meja epril *pergi ke tempat duduk
*geng ninit melihat sikap geng taca pada mereka *mereka mendekati dan membantu nya
Geng taca sama hawari ngobrol berbincang * tapi hawari hanya melihat ninit dari belakang * Budi dan
amal sibuk merapihkan rambut dengan gaya yang belaga kegantengan
Ketika Ninit pulang sendiri, dan hawari bersama geng taca. Saat ninit pulang hawari sibuk
memperhatikannya, dengan pandangan tak terbaca oleh siapapun
Rumah ninit.....
Ninit: aunti... (merengek manja) *melepaskan tas dan tertunduk
Ketika ninit di rmh, ia memiliki sifat yang sangat manja, salah satunya manja terhadap auntynya. Berbeda
ketika ninit d sekolah, ia sangat pendiam, tegar dan gigih
Saat auntinya berbicara seperti itu, Ninit pun termenung mendengarnya. Ia hanya bisa membenarkan
ucapan auntinya dengan kenyataan yang sebenarnya.
Aunti yang sedang sibuk memainkan hp, ia bingung knapa ninit tidak merespon ucapannya. Dan ketika ia
menengok kea rah dimna ninit berapa, dan ternyata ninit tertidur dengan air mata yang menggenang si
sekitar pelupuk matanya.
Aunti :tetaplah berusaha sayang
jika kamu yakin dia mencintaimu dan dialah takdirmu
*mengusap
lembut kepala ninit
Zidan datang......
Aunti: diamlah . Lagi pula ini bukan urusan mu Kak , ini urusan perempuan
Ninit yang mendengar ayahnya dan auntinya sedang berdebat ia pun terbangun dan pergi menuju
kamarnya*
Zidan menghampiri*
Zidan : gak boleh *berdiri * papa engga setuju dia bukan cowo yang baik buat kamu
Zidan: pokonya papa gak setuju titik. Keputusan papa engga bisa diganggu gugat oleh siapapun*keluar
kamar
Ninit nangis*
Ipeh (aunti) datang dan merangkul ninit yang kebetulan ia mendengar percakapan antara zidan dan
ninit*
Rumahhhhh kireiiii....
Kirei: ah anak kuyang ganteng sudah pulang ternyata *sambil mengambil tasnya
Kirei: uhhh sayang *elus kepala* itu makan sudah mama siapkan
Hawari : *kemeja makan* uhhhh masakan mamah emng enak ga ada duanya * sambil mengacungkah
kedua jempol jarii tangannya
Kirei: kan kalian temenan dari kecil, pokonya besok ajak main kesini
Sekolah
Ketika Ninit duduk sendirian sambil baca buku d bangkunya. Entah dapat berita darimana bahwa Ninit
suka dengan hawari pun sampe ke telinga taca dan gengnya. Geng taca yang mendengarnya pun murka,
detik itu juga geng taca melabrak ninit.
Dean : apa bener lo suka sma hawari ? *mendorong bahu ninit dengan kasar
Aul: ngaku aja deh *menarik kasar ninit dan membawa ke pojokan
Ninit : enggak aku gak suka, berita itu hanya gossip saja
Aul: halah jan pura pura lo, sok sok ga ngaku sok polos lo *mengangkat tangannya yg hendak menampar
ninit
Hawari yang kebetulan melihat ninit yang akan di tampar oleh aul. Ia pun menghentikan niatan Aul itu.
Hawari: oh gininya ternyata sikap lo Ul,kok lo beraninya maen tangan aja sih. Padahal kalo mau lo bawa
aja si ninit ke lapangan berantem noh di sana. Biar satu sekolah pada liat, kan seruu tauu. Dengan
kedatangan hawari yang mengganggu aksinya aul, Auld an dean pun kembali duduk ke kursinya
Amal: datang ke kursi taca* kamu lagi apa sih taca kok nunduk sih ?
Aul : Lo ganggu sih Mal, udah tau si taca lagi nangis. Masih aja ditanya lagi apa.*mendelik ke Amal
Dean : lo taukan Ul, si amal kan otaknya rada geser dikit, dipikirannya Cuma ada .. *mendelik
Budi : hayu atuh Mal tong didieu, ges nyaho maneh mah moal ditarima didieu mah alias diusir cantik
Aul : yang satu culun overdosis yang satu sok kegantengan overdosis. kalian cocok pisan sma sama
mengidap overdosis tingkat akut. *menatap menilai
Budi : gimana . Gimana ( * memandang mengejek) biarin aja bukan urusan lo ini. Urus aja hidup lo aja
Disaat Budi, amal dang geng taca berdebat. Dan di saat itu pula, hawari sedang memandang kea rah
Ninit dengan tatapan tak terbacakan
Semua kaget dan duduk *ninit dan hawari *taca dan amal *budi dan dean*geng ninit di seling geng taca
Epril: sudahpak....
Di saaat yang lainnya di dalam kelas sedang belajar,sedangkan geng taca diluar kelas sedang dihukum
Bel pulang
Putri : apa yang kalian lakukan di sini, padahal ini sudah bel pulang?
Leny : biasanya juga kalian tidak pernah bertegur sapa dengan epril
Intan : ahhh aku tau, pasti kalian mau menyuruh epril ngerjain tugas kalian kan ?
Putri : Jika kalian punya tugas kerjakan sendiri, jangan dibiasakan menyuruh orang saja
Intan : kalo kalian tidak mengerti dengan tugasnya. Kita bisa bantu kok
Leny: iya apa perlu aku beritahu kepada pak guru, bahwa kalian memperbudak epril
Epril : kalian makasih yah. Jika kalian tidak ada mungkin aku sudah dibully sama mereka.
Epril : *tersenyum aku tidak tau, kenapa mereka bersikap seperti itu denganku *raut sedih
Putri : sudahlah tak apa, nanti juga mereka akan sadar sendiri
Intan : sadar bagaimana, jika mereka gak ada yang menegur sikap mereka yang sangat terpuji sekali
*raut wajah kesal
Geng : bundaaa.....
Geng: ayo....
Semua pergi ke dapur, kecuali haw dan taca belajar di depan *
nyanyi nyanyi.....
Rumahh ninit....
Saat Ninit pulang kerumah, ia enggan untuk masuk karena takut ada papanya.
Aunti : tumben tuh anak ga curhat dulu, biasanya dia pulang sekolah langsung caw curhat
Zidan :gak pokonya papah akan pindahkan kamu. Keputusan papah sudah bulat *pergi ke kamar
Ninit : ya tuhan, apa ini sudah takdirnya. Aku ingin tetap di sekolah yang sama dengan hawari.*sedih
Dirumah hawari teman yang lainnya pamitan pulang, sedangkan hawari dan taca asyik bercanda
.........
Keesokan hari
Ninit lebih dekat dengan teman perempuan dan bersama budi asyik mengobrol hawari dengan geng taca
dan tacadi goda amal..... *salingmenghindar antara taca dan amal
Hawari mendekati ninit, ninit langsung pergi keluar *semua nyanyi sedih *hawari nyanyi dan taca ikut
merangkul dan menyanyi * amal gaya sedih dan alay..... Budi sibuk menangis di pojokan
Hawari:*yang lain mendengarkan* kenapa ninit berubah seperti itu... Apa yang terjadi.... Apa dia
cemburu saat aku bersama taca...
Putri : ninit suka sama kamu ko... Aku yakin itu *menepuk hawari
Epril: aku yakin cintamu kan di balas setimbal oleh nya *menepuk juga
*nyanyi lagi.... *
Taca : tapi aku menyukaimu hawari... Kita sudah berteman dari kecil... *menarik tangan hawari
Desty : buat apa kau menyukai dia. ... Kalo dia Cinta kenapa dia pergi
*nyanyi lagii..... *
Amal: meski seperti ini aku akan menunggu mu taca... Aku akan selalu ada di saat kau membutuhkan
teman untuk bersandar
Budi : aku mendukung mu amal *nangis sambil mengangkat poster bertulisan amal taca*
*semua melihat ke Budi di pojokan* kenapa kalian seperti itu menatap ku....
Belajar pun di mulai namun hawari khawatir dengan ninit kenapa dia tidak kembali ke kelas... Apa yang
Ninit sedang lakukan....
Di sisi lain taca melihat hawari dengan hawa cemburu *geng taca kipas kipas taca **namun amal
menarik narik tangan taca seolah olah ingin di terima*padahal guru sedang menjelaskan*
*dirumah ninit*
Ninit:*melamun* apa benar aku akan pindah sekolah? Tapi kalau aku pindah aku tidak bisa melihat dia
kembali... Melihatnya saja kadang aku sakit karena dia dekat taca... Apa yang harus aku lakukan
*Dirumah taca*
Taca: apa aku berhenti saja sampai disini... Aku jadi kesian padanya.... Apa sebaiknya aku dengan dia
saja
Haw : setiap aku melihatnya entah kenapa hati ini bergetar dan cenat cenut saat dia sedang sedih.
selama ini mungkin aku tak pernah mendekatimu, karena aku yakin jika aku berada di sekitarmu pasti
kau akan mengalami kesulitan. Aku tak ingin kau mendapatkan perlakuan yang sangat tak wajar dari
teman teman
*ruang guru
Hawari dipanggil oleh pak Zidan
Zidan :saya akan to the point saja. Jangan pernah mendekati putri saya, karna kamu membawa pengaruh
tidak baik bagi putri saya. Dan saja piker kamu sangat tidak cocok dengan putrid saya. Sebaiknya kau
menjauhinya jika tidak kau akan mendapat kabar bahwa Ninit akan pindah sekolah.
Hawari tidak bisa berkata apa apa, lidahnya kelu setelah mendengar kabar tersebut
*dikelas*
Ninit mulai menjauh dari hawari, taca mulai bersama amal, hawari hanya sendiri dan di temani Budi yang
sibuk merapikan rambut sambil menepuk haw, tapi haw gak mau di tepuk
*nyanyi*
Hawari bingung milih siapa.... Hawari mendekati taca tapi taca bilang tak mau pergi dengannya..
Mendekati ninit, malah di jauhi*sambil nyany*
Tiba tiba hawari menyatakan Cinta pada taca... Dan tacamenerima dengan senang hati
Haw bergegas ke rumah ninit.. Menyatakan Cinta didepan ayah nya... Aunti nya sibuk nge video sg sw....
Ayah: apa yang kau lakukan disini.. Itu hanya membuat tetangga bising
Haw: saya mencintai Putri bapak... Saya akan tulus menjaganya semampu saya
Ayah: liat bocah tengil, ayah akan mengizinkan mu namun kamu tetap terikat aturan
Tamat