Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang telah dikenal
sejak ribuan tahun sebelum masehi. Hal ini dapat kita lihat dalam sejarah
perkembangan pelayanan kesehatan seperti Institusi spesifik yang dikenal
dengan nama Rumah Sakit pada kurang lebih tahun 431 SM di Sri Lanka telah
dibangun rumah sakit dengan nama rumah sakit Brahmanti, pada tahun 230
SM di Hindustan, Raja Ashoka telah membangun 18 unit rumah sakit yang
sudah dilengkapi tenaga medis dan perawat, kemudian Konsili Nicea
mengharuskan setiap Katedral menyediakan pelayanan kesehatan kepada
orang-orang miskin, janda, yatim piatu, dan musafir yang sakit.
Di Indonesia, rumah sakit pertama kali didirikan oleh VOC pada tahun
1626 M dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Rafles pada jaman
penjajahan Inggris. Sejak rumah sakit mula-mula, abad pertengahan sampai
dengan saat ini rumah sakit selalu berupaya meningkatkan mutu pelayanannya
melalui penciptaan dan penerapan standar pelayanan rumah sakit seperti pada
tahun 1918 The American College of Surgeons telah menyusun Hospital
Standardization Programme, selanjutnya pada tahun 1951 terbentuknya Joint
Commission on Accreditation of Hospital.
Sedangkan di Indonesia pada tahun 1979 dalam persyaratan untuk lulus
akreditasi, rumah sakit harus memiliki program pengendalian mutu yang baik,
pada tahun 1993 Menteri Kesehatan telah menetapkan keputusan strategis
diantaranya adalah menetapkan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan
mewajibkan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakannya dan
pada tahun 1995 Dirjen Yanmed menetapkan keputusan dimulainya program
akreditasi rumah sakit.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Rumah Sakit ?
2. Apakah Pengertian Akreditasi ?
3. Apakah Pengertian dan Baagaimanakah Sistem Akreditsi Rumah Sakit ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Rumah Sakit
2. Untuk Mengetahui Pengertian Akreditasi
3. Untuk Mengetahui Pengertian dan sistem Akreditasi Rumah Sakit

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang telah dikenal
sejak ribuan tahun sebelum masehi. Hal ini dapat kita lihat dalam sejarah
perkembangan pelayanan kesehatan seperti Institusi spesifik yang dikenal
dengan nama Rumah Sakit pada kurang lebih tahun 431 SM di Sri Lanka telah
dibangun rumah sakit dengan nama rumah sakit Brahmanti, pada tahun 230
SM di Hindustan, Raja Ashoka telah membangun 18 unit rumah sakit yang
sudah dilengkapi tenaga medis dan perawat, kemudian Konsili Nicea
mengharuskan setiap Katedral menyediakan pelayanan kesehatan kepada
orang-orang miskin, janda, yatim piatu, dan musafir yang sakit.
Di Indonesia, rumah sakit pertama kali didirikan oleh VOC pada tahun
1626 M dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Rafles pada jaman
penjajahan Inggris. Sejak rumah sakit mula-mula, abad pertengahan sampai
dengan saat ini rumah sakit selalu berupaya meningkatkan mutu pelayanannya
melalui penciptaan dan penerapan standar pelayanan rumah sakit seperti pada
tahun 1918 The American College of Surgeons telah menyusun Hospital
Standardization Programme, selanjutnya pada tahun 1951 terbentuknya Joint
Commission on Accreditation of Hospital.
2.2 Akreditasi
Akreditasi (Accreditation) adalah penilaian kelayakan teknis/akademis
suatu lembaga penyelenggaraan program pendidikan tertentu untuk
menghasilkan lulusan dengan spesifiksi kompetensi yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, dengan didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Program
Pendidikan Profesional, dan Badan Penyelenggara Akeditasi berfungsi
mengawal mutu program pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga
penyelenggara pendidikan.

3
2.3 Akreditasi Rumah Sakit
2.3.1 Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang diberikan kepada
rumah sakit oleh Pemerintah melalui badan yang berwenang (KARS)
karena rumah sakit telah memenuhi standar pelayanan yang telah
ditentukan.
2.3.2 Suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah
sakit atas prestasi rumah sakit dalam memenuhi standar akreditasi
yang dibuktikan melalui suatu asesmen pakar sebaya (peer) eksternal
yang independen (Isqua – Acreditation Federation)
Di Indonesia pada tahun 1979 dalam persyaratan untuk lulus akreditasi,
rumah sakit harus memiliki program pengendalian mutu yang baik, pada tahun
1993 Menteri Kesehatan telah menetapkan keputusan strategis diantaranya
adalah menetapkan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan mewajibkan seluruh
rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakannya dan pada tahun 1995 Dirjen
Yanmed menetapkan keputusan dimulainya program akreditasi rumah sakit.
Disamping keputusan-keputusan strategis sebagimana disebutkan diatas,
peraturan perundang-undangan juga mengamanatkan bahwa program
akreditasi rumah sakit dengan berbagai alasan memang haruslah dilaksanakan.
Hal ini dapat dilihat dari dua Undang-Undang yaitu yang pertama Undang-
Undang Nomor 29 tahun 2004 Tentang Pratik Kedokteran dan yang kedua
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Dalam
Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 Tentang Pratik Kedokteran dapat
dilihat bahwa semua penyedia pelayanan kesehatan yang menyediakan
pelayanan profesi kedokteran harus membenahi diri, penyedia pelayanan
kesehatan tersebut meliputi Puskesmas , Balai Pengobatan, Praktek Dokter,
Rumah Sakit, dan sebagainya.
Dari beberapa institusi tersebut, Rumah Sakit merupakan institusi yang
memiliki beban yang paling berat mempersiapkan diri dalam menyesuaikan
Undang-Undang praktik kedokteran tersebut . Dokter umum, dokter gigi dan

4
dokter spesialis mengerjakan kegiatan profesinya paling banyak di Rumah
Sakit oleh karena itu di Rumah Sakitlah terdapat paling banyak kegiatan
pembenahan administrasi pelayanan kedokteran. Rumah Sakit haruslah
melaksanakan perubahan dalam rangka menyesuaikan diri terhadap Undang-
Undang praktik kedokeran tersebut. Mulai mempersiapkan Prosedur Tetap
(Standard Operating Procedure) tiap pelayanan kedokteran, memperbaiki
kebijakan persetujuan pelayanan oleh pasien (informed consent) dan segala
sesuatu yang diamanatkan oleh Undang-Undang tersebut.
Dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,
Pasal 29 huruf b menyebutkan bahwa Rumah Sakit wajib memberikan
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit, kemudian pada Pasal 40 ayat (1) disebutkan bahwa dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Dari kedua Undang-Undang tersebut
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Akreditasi rumah sakit penting untuk
dilakukan dengan alasan agar mutu/kualitas diintegrasikan dan dibudayakan
kedalam sistem pelayanan di Rumah Sakit.
VISI, MISI, TUJUAN DAN MANFAAT AKREDITASI
Visi
Instrumen Menuju Indonesia Sehat 2010 melalui continuous quality
improvement pelayanan perumahsakitan
Misi
1. Menjadi landasan utk memelihara & meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata & terjangkau
2. Bermanfaat untuk masyarakat (public good and private good)
Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar kualitas diintegrasikan dan dibudayakan kedalam sistem

5
pelayanan di rumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan jaminan mutu, kepuasan & perlindungan kepada
masyarakat
b. Memberikan pengakuan kepada Rumah Sakit yang telah menerapkan
standar yang ditetapkan
c. Menciptakan lingkungan internal yang kondusif untuk penyembuhan
sesuai standar struktur, proses dan outcomes
Manfaat
1. Peningkatan pelayanan (diukur dg clinical indicator)
2. Peningkatan administrasi & perencanaan
3. Peningkatan koordinasi asuhan pasien
4. Peningkatan koordinasi pelayanan
5. Peningkatan koordinasi antar staf
6. Minimalisasi risiko
7. Penggunaan sumberdaya yg lebih efisien
8. Penurunan keluhan (pasien & staf)
9. Meningkatnya kesadaran pegawai akan tanggungjawabnya
10. Peningkatan kerjasama dari semua bagian organisasi
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan,
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. SK Menkes Nomor 436/93 menyatakan berlakunya Standar Pelayanan
Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis
4. SK Dirjen Yanmed Nomor
5. YM.02.03.3.5.2626 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana
Kesehatan Lainnya

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang telah dikenal
sejak ribuan tahun sebelum masehi. Hal ini dapat kita lihat dalam sejarah
perkembangan pelayanan kesehatan seperti Institusi spesifik yang dikenal
dengan nama Rumah Sakit pada kurang lebih tahun 431 SM di Sri Lanka.
Di Indonesia, rumah sakit pertama kali didirikan oleh VOC pada tahun
1626 M dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Rafles pada jaman
penjajahan Inggris.
Akreditasi Rumah Sakit Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang
diberikan kepada rumah sakit oleh Pemerintah melalui badan yang berwenang
(KARS) karena rumah sakit telah memenuhi standar pelayanan yang telah
ditentukan.
Dengan tujuan untuk jaminan mutu, kepuasan & perlindungan kepada
masyarakat, memberikan pengakuan kepada Rumah Sakit yang telah
menerapkan standar yang ditetapka dan untuk menciptakan lingkungan
internal yang kondusif untuk penyembuhan sesuai standar struktur, proses dan
outcomes.
3.2 Saran
Dengan adanya sistem akreditasi pada rumah sakit diharapkan peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit lebih meningkat sehingga menambah kepuasan
pada klien.

7
Daftar Pustaka
Akreditasi Rumah Sakit. Akreditasi2007.wordpress.com. Diakses Pada 09 Mei
2017 Pukul 14.00wib.

Anda mungkin juga menyukai