Contoh Kasus Imunomodulator
Contoh Kasus Imunomodulator
Kasus Imunomodulator
Seorang Ibu bersama dengan anaknya bernama DD, berusia 8 tahun, BB 15 kg, dan TB 120 cm
datang ke Rumah Sakit Sejahtera. Si Ibu bercerita kepada sang Dokter bahwa seminggu yang lalu
anaknya menderita batuk, cepat lelah, dan kurang konsentrasi saat belajar. Dengan saran dari seorang
teman dan melihat iklan di TV, maka Ibu tersebut memberikan obat Konidin dan Sangobion syrup
masing-masing 3 x sehari kepada si anak, namun belum juga sembuh. Dan 2 hari yang lalu perut
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium bahwa pada feses: positif (+) ditemukan telur
cacingAscariasis lumbricoides, kadar Hb < 10 gr/dl. Setelah ditelusuri, ternyata pasien bertempat tinggal
di daerah perkebunan, sering tidak memakai alas kaki, dan suka bermain tanah. Dokter meresepkan
obat oralit, Curcuma Plus syrup, dan Levamisol 50 mg 2 x sehari. Apa saran Anda sebagai seorang
farmasis?
Penyelesaian
Subjective:
1. Nama pasien DD
2. Usia 8 tahun
3. TB 120 cm
4. BB 17 kg
5. Keluhan: batuk, cepat lelah, kurang konsentrasi, perut buncit dan sering sakit, diare, anorexia
Objective:
1. Feses: positif (+) ditemukan telur cacing
Plan:
Terapi farmakologi
Maleate 2 mg. Konidin diindikasikan untuk batuk karena alergi, flu, pilek atau sisa-sisa
bronchitis. Jadi, konidin tidak tepat untuk diberikan sebagai obat batuk untuk pasien karena
batuk yang dialami pasien adalah batuk yang timbul dari gejala kecacingan.
2. Sangobion syrup sebagai obat anemia sudah betul karena sangobion mengandung besi,
sementara anemia yang diderita pasien adalah anemia defisiensi besi. Dosisnya 1 cth per hari.
3. Pada penderita diare tanpa dehidrasi (Terapi A) diberikan cairan (air tajin, larutan gula garam,
oralit) sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis BAB
mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Beta Karoten 10 % 4 mg,
Dekspantenol 3 mg, Lysine HCl 200 mg. Curcuma Plus Syrup digunakan untuk penambah
nafsu makan dan stamina. Dosisnya 2 kali sehari 1 sendok teh dan diberikan setelah makan.
5. Levamisol 50 mg 2 x sehari digunakan sebagai antelmintik. Hal tersebut sudah sesuai karena
Levamisol sangat efektif sebagai antelmintik yang disebabkan oleh cacing Ascariasis
4. Memotong kuku.