Anda di halaman 1dari 3

Carcinoma VULVA grade IV (ICD : C 51)

1. Pengertian
Keganasan yang ditemukan pada vulva vagina

2. Patofisiologi / Etiologi
Faktor etiologi terjadinya kanker vulva belum diketahui secara spesifik. Pruritus kronik
merupakan fenomena awal yang paling sering mendahului terjadinya kanker invasif.
Umumnya terjadi pada penderita obesitas, hipertensi, diabetes, dan nulipara, dan
berkaitan dengan resiko tinggi pada wanita yang mempunyai multiple sexual partner
dan merokok. Pada penderita kanker invasif ditemukan 20 – 60% mengandung HPV,
dan ada hubungannya dengan sifilis

3. Anamnesa
1. Bengkak atau timbulnya massa di vulva yang sebelumnya dirasakan adanya
gatal-gatal yang lama.
2. Kadang kadang disertai luka dan perdarahan
3. Nyeri pada waktu buang air kecil

4. Pemeriksaan fisik
1. Didapatkan massa di daerah vulva
2. Luka yang ulseratif, leukoplakia atau seperti wart (kutil). Sebagian banyak
tumbuh di labia mayora, tetapi juga bisa tumbuh primer di labia minora, klitoris,
dan perineum. Sebagian tumor tumbuh secara multifocal
3. Terjadi pembesaran kelenjar getah bening pada inguinal

5. Kriteria Diagnosa
1. Anamnesa didapatkan massa yang kadang disertai luka dan perdarahan
2. Pemeriksaan fisik didapatkan luka yang ulseratif, lekoplakia atau wart dan
terjadi pembesaan KGB inguinal
3. Pada pemeriksaan biopsi didapatkan keganasan
4. Pada hasil PA operasi didapatkan :
 Stadium IV : Tumor menginvasi 2/3 proksimal uretra, 2/3 proksimal
vagina, dan metastasis jauh. IVA (i): Tumor telah menginvasi mukosa
kandung kemih, mucosa rectum, uretra bagian atas, atau tumor Terfixir
pada tulang dan atau telah bermetastasis pada kelenjar regional
bilateral.
 IVA (ii): kelenjar getah bening inguino-femoral fixed atau ulserasi.
 IVB: Metastasis jauh termasuk metastasis pada kelenjar pelvis.

6. Diagnosa kerja
Carcinoma Vulva Stadium IV

7. Diagnosa Banding
Kanker vagina
Kanker metastasis (misalnya: penyakit trofoblas gestasional)
8. Pemeriksaan Penunjang
Komprehensif (teoritis) Optimal (yang ada di RSSA/disepakati)
Pap Smear Pap Smear
Adalah metode skrining ginekologi, Adalah metode skrining ginekologi,
dicetuskan oleh Georgias Papanikolaou, dicetuskan oleh Georgias Papanikolaou,
untuk mendeteksi kanker rahim yang untuk mendeteksi kanker rahim yang
disebabkan oleh human papilomavirus. disebabkan oleh human papilomavirus.
Pengambilan sampel endometrium, Pengambilan sampel endometrium,
selanjutnya di periksa dengan selanjutnya di periksa dengan
mikroskop (PA). Cara untuk mikroskop (PA). Cara untuk
mendapatkan sampel adalah dengan mendapatkan sampel adalah dengan
aspirasi sitologi dan biopsy hisap aspirasi sitologi dan biopsy hisap
(suction biopsy) menggunakan suatu (suction biopsy) menggunakan suatu
kanul khusus. Alat yang digunakan kanul khusus. Alat yang digunakan
adalah novak, serrated novak, adalah novak, serrated novak,
kovorkian, explora (mylex), pipelly kovorkian, explora (mylex), pipelly
(uniman), probet . (uniman), probet .

1. 2.Biopsi vulva 4. 2.Biopsi vulva


Teknik pengambilan dan pemeriksaan Teknik pengambilan dan pemeriksaan
sampel sel jaringan vulva yang bertujuan sampel sel jaringan vulva yang bertujuan
menemukan vulva vulva dan hanya menemukan vulva vulva dan hanya
dilakukan pada pasien yang beresiko dilakukan pada pasien yang beresiko
tinggi. tinggi.

2. 3. Konisasi serviks
3. 3.1. Operator memberi tanda pada arah
jam 12 (tanda benang)
3.2. Dokter SpPA memotong spesimen
konisasi pada bagian puncak (1 kupe)
serta 12 kupe potongan lain sesuai arah
jarum jam (lihat gambar) dan memberi
tanda tinta pada bagian tepi sayatan
konisasi

9. Terapi
Komprehensif (teoritis) Optimal (yang ada di RSSA/disepakati)
1. Jika kelenjar getah bening tidak
1. Vulvektomi radikal dan
dapat direseksi, tetapi tumor primer
pengangkatan kolon bagian
dapat direseksi, berikan radioterapi
bawah. Rectum atau kandung
pasca vulvektomi Jika tumor primer
kemih tegantung pada lokasi
tidak dapat direseksi diberikan terapi
penyebaran kanker disertai
kemoradiasi. Bila secara klinik
dengan pengangkatan rahim,
kelenjar getah bening negatif,
leherrahim dan vagina
pertimbangkan reseksi kelenjar
2. Vulvektomi radikal diikuti
terlebih dahulu dan dilanjutkan
denganterapi penyinaran
3. Terapu penyinaran diikuti dengan radioterapi Bila vulva dan
dengan vulvektomi radikal kelenjar getah bening tidak dapat
4. Penyinaran disertai kemoterapi direseksi, terapi kemoradiasi setelah
pembedahan (Tindakan rawat inap).

10. Edukasi
a. Kondisi penyakit ibu
b. Tujuan dan tata cara tindakan medis
c. Alternatif tindakan medis dan resikonya
d. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang dilakukan
e. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi
f. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang dilakukan

11. Prognosa
 Advitam :dubia adbonam / malam
 Ad sanationam : dubia ad bonam / malam
 Adfungsionam :dubiaadbonam / malam

12. Kompetensi Dokter Obstetri dan Ginekologi konsultan onkologi ginekologi

13. Indikator medis


50 % terkontrol dalam 2 bulan pada pasien dengan perawatan kemoterapi dan radikal
vulvektomi

14. Kepustakaan
a. Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. Panduan Pelayanan Klinik: Kanker
Ginekologi. Edisi ke-3. 2013
b. Berek JS. Practical Gynecologic Oncology. 4th ed. Lippincott Williams &
Wilkins. Philadelphia. 2005
c. Hoskins W., et al. Principles and Practices of Gynecologic Oncology. 4th ed.
Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. 2005
d. Delvita VT., et al. Cancer Principles and Practices of Oncology 5th ed.
Lippincott Raven. 1997
e. Williams Gynaecology 23rd edition

Anda mungkin juga menyukai