Edisi 1
Salam Redaksi ……
Edisi Pertama News Letter kali imi akan mencoba mengulas eksistensi
Program KOTAKU yang ada di Kabupaten Majene. Sejumlah leading sector
dan stakeholder yang akan turut mendukung sehingga Program KOTAKU
bisa membawa perubahan dalam penanganan kawasan kumuh di Kabupaten
Majene, Akhir kata, selamat membaca edisi pertama ini, semoga bermanfaat
dan bisa memberikan penyebaran informasi kepada pembaca…….
Salam !!!....................
PROGRAM KOTAKU
(KOTA TANPA KUMUH)
Pengalungan Syal Sutra oleh TL OSP 8 Sulbar ke pada Wakil Penandatanganan Prasasti oleh Bapak
Bupati Majene, sebagai penobatan Duta Kota Tanpa Kumuh Wakil Bupati Majene, Dr. H. Fahmi
(KOTAKU) Massiar, MHpenobatan Duta Kota
Bapak Wakil Bupati Majene Dr. H. Fahmi Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Massiara, MH pada tanggal 19 Mei 2016 telah
meresmikan kegiatan PLPBK di Kelurahan
Baru sekaligus pencanganan Program
KOTAKU.
Dalam sambutannya beliau sangat
mendukung Program KOTAKU dan mengajak
seluruh stakeholder untuk berpartisipasi dan
berkolaborasi dalam mengawal Program
KOTAKU hingga penanganan kawasan kumuh
di Kabupaten Majene bisa ditanangani hingga
tahun 2019.
Turut hadir dalam acara ini Bapak Kapolres
Kab. Majene, Dandim 1401, Para pimpinan
SKPD, BUMN, Tim OSP 8 Sulawesi Barat,
Camat, Lurah/Kades, Tim Fasilitator Program
KOTAKU, City Changer, Forum BKM, Tokoh
Wanita dan Tokoh Masyarakat yang ada di
lokasi kawasan Kumuh.
Cantik, energik, sederhana, ramah, ikhlas, mudah bergaul dan bersahaja, inilah kata yang pantas di berikan
bagi seorang Ibu A. Irma Tenri Nilawati (Relawan City Canger). Di balik kesahajaannya tersimpan sifat
sosial yang mendalam. Disamping sebagai Aparat Pemerintah dan relawan City Changer, ia bekerja
dengan penuh integritas dan tanggunggjawab yang besar terhadap setiap kegiatan yang ditangani tanpa
pamrih dan harus sukses. Ia hanya berharap dengan keterlibatannya di Program Pemberdayaan khususnya
di Program KOTAKU dapat membantu Pemerintah Daerah dalam penanganan Kawasan Kumuh di
Kabupaten Majene.
Beberapa kali penulis melakukan kunjungan baik di kantor maupun di rumah untuk
menjalin keakraban dengan Ibu A. Irma Tenri Nilawati, Beliau minta disapa saja dengan
panggilan A. Irma katanya biar lebih akrab. Pada kesempatan yang lain penulis pernah
bertanya “Apa sih sebenarnya yang Ibu rasakan selama ini dengan keterlibatannya di
Program Pemberdayaan khusunya Program KOTAKU dan menjadi seorang relawan
City Canger????? mengingat kegiatan ibu yang begitu padat, dengan sangat lugas dan
meyakinkan beliau mengungkapkan perasaannya selama bergabung bersama teman-
teman di Program KOTAKU dia mengatakatan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Kegiatan City Canger pada saat
karena terlalu banyak pembelajaran kehidupan yang didapatkan selama keterlibatannya,
mengikuti Martikulasi di Jakarta
dan menjadi kebahagian tersendiri bagi saya apabila dapat membantu sesama dan terharu
melihat kehidupan masyarakat miskin yang ada di kawasan kumuh dengan, mereka dengan penuh keterbatasan dapat menjalani
kehidupan dibanding dengan kehidupannya sekarang ini. Pengalaman yang paling mengesankan dan tak pernah di lupakan bahwa
ternyata di masyarakat masih banyak orang yang bekerja tanpa pamrih dan tanpa imbalan semata-mata demi membatu masyarakat
khususnya masyarakat kurang mampu.
Diawal Tahun 2014 ketika beliau dipindah tugaskan dari Kabupaten Maros ke
Kabupaten Majene , bagi penulis sendiri telah memberikan nuansa baru bagi
pendampingan di tingkat Kota maupun di tingkat masyarakat. Keterlibatannya dalam
memfasilitasi setiap kegiatan-kegiatan terbilang berhasil. Tersebutlah di awal
keterlibatan beliau dalam PNPM Mandiri Perkotaan dan Program Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Kelurahan Baru yang di
mulai dari Sosialisasi di tingkat Kabupaten sampai pada tingkat Kelurahan, Perekrutan
Tenaga Ahli Perencanaan dan Pemasaran (TAPP) hingga menjadi nara sumber dalam
Audiens dengan Sekda Majene Pelatihan Tim Inti Perencanaan dan Pemasaran (TIPP) serta pelatihan peningkatan
tentang keberadaan City Canger
kapasitas masyarakat.
Sejak beliau bergabung dan menjadi Tim Kelompok Kerja (POKJA) PKP pada Kantor Bappeda Kab. Majene, sudah banyak
kegiatan-kegiatan yang telah di fasilitasi, bersama penulis beliau juga telah mensosialisasikan Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) di Perkotaan lewat Radio Mammis, Diskusi Tematik Komunitas Belajar Perkotaan (KBP), Konsultasi bersama dengan
Tim Teknis PLPBK dengan para pimpinan SKPD, Study Implementasi Program PLPBK di Kab. Malang Jawa-Timur. Rapat-rapat
koordinasi dan sosialisasi tentang penanganan kumuh tingkat Kabupaten. Di samping itu juga menfasilitasi kegiatan Program
Dalam perjalannya sebagai relawan City Canger, beliau sangat rajin turun langsung ke
lapangan untuk melihat permasalahan-permasalahan kumuh dankemiskinan yang ada
di Kabupaten Majene, beliau juga kerap kali terlibat dalam diskusi-diskusi tentang
perencanaan pembangunan Kabupaten Majene, sebagai Tim penyusun RPJMD
periode 2016 – 2021, bahkan telah membuat beberapa karya tulis antara lain yang
berjudul “Implementasi Proyek Perubahan dalam Membangun Basis Data Melalui
Musyawarah Perencanaan Pembangunan” dan “ Pembangunan Permukiman
Berkelanjutan”. Dan tulisan inilah sekaligus mengantar beliau sebagai salah satu
nominator City Canger perwakilan Propinsi Sulawesi Barat yang di selenggarakan
Bersama Askot Mandiri Sosialisasi
Program KOTAKU di Radio Mammis oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan telah mengikuti Martikulasi di Jakarta belum
lama ini.
Selama keterlibatannya di Program Pemberdayaan dan sebagai seorang City Canger telah membawa semangat dan energy baru
yang sangat dirasakan oleh teman-teman di LKM dan Fasilitator dan terkhusus bagi penulis sendiri . Begitu banyak pembelajaran
dan manfaat yang dirasakan dalam mendukung keberhasilan program, semoga beliau dalam menjalani rutinitasnya senantiasa
diberikan kesehatan dan selalu mendapat lindungan Allah SWT agar dapat melaksanakan tugas yang di embannya dengan penuh
kepedulian dan keikhlasan.
Seperti lazimnya, setiap program baru tentunya melaksanakan kegiatan sosialisasi, dimana sosialisasi merupakan hal yang
sangat penting dalam pelaksanaan sebuah program. Tanpa sosialisasi informasi mengenai program tersebut tidak akan bisa
tersampaikan kepada semua elemen masyarakat.
Berawal dari identifikasi agen-agen sosialisasi yang ada di tingkat Kabupaten maupun tingkat Kelurahan/Desa, maka bersama
Tim KOTAKU melaksanakan sosialisasi mulai dari tingkat Kabupaten sampai pada tingkat Kelurahan/Desa. Informasi tentang
Program KOTAKU terkait dengan konsep dan substansi di sampaikan secara terus menerus hingga sebagian masyarakat bisa
mengetahui keberadaan Program KOTAKU.
Berbagai kegiatan-kegiatan baik di tingkat Kabupaten maupun Tingkat Kelurahan/Desa tak luput dari pengamatan Tim
KOTAKU untuk ikut andil dalam melakukan sosialisasi. Dengan tujuan mengajak semua stakeholder untuk berpartisipasi dan
terlibat secara aktif dan mendukung Program KOTAKU.
Tersebutlah salah satu kegiatan sosialisasi yang di laksanakan oleh Forum BKM dan relawan yaitu berpartisipasi dalam
kegiatan Gerak Jalan pada peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71. Beragam aksi yang dilakukan oleh
agen-agen sosialisasi antara lain : Pembagian Brosur dan souvenir Kotaku di sepanjang jalan rute yang dilalui oleh peserta
gerak jalan, atraksi memungut sampah, Serta kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan yang berhubungan erat dalam kegiatan
sosialisasi.
Bersama Pemerintah Daerah yang tergabung dalam Kelompok kerja (POKJA PKP) melakukan kunjungan ke lokasi kawasan
kumuh yang ada di wilayah dampingan Program KOTAKU, sehingga nantinya program KOTAKU diharapkan menjadi salah satu
Program Prioritas Pemeruintah daerah dalam menangani kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Majene.
Menurut ketua Forum BKM Kabupaten Majene, ABDUL SYAMSI, SE yang juga merupakan Koordinator BKM Pattoe’ Rannu Pangaliali,
dibeberapa kali kesempatan Beliau sering mengatakan bahwa sesuai kenyataan di lapangan produk – produk hasil swadaya masyarakat
yang dibarengi dengan dana stimulan dari APBN dan APBD akan memberikan hasil yang signifikan. ”Jangankan BPK, KPK sekalipun tidak
akan menemukan penyimpangan anggaran dalam setiap pembangunan-pembangunan yang dikelola langsung oleh swadaya masyarakat,
justru aset pemerintah daerah akan semakin bertambah". Imbuhnya. Senada dengan apa yang dikatakan oleh ISMAIL B Koordinator BKM
Baitul Totoli, Memberikan ilustrasi misalnya dana stimulan yang digulirkan pemerintah hanya cukup untuk jalan 100 meter tapi dengan
dibarengi oleh dana swadaya masyarakat maka jalan yang dapat dibangun dapat lebih dari 100 meter,dengan begitu aset kita akan
bertambah, paparnya. Lebih lanjut, Kepala Lingkungan Mangge Tersebut, mengatakan dengan kegiatan yang berbasis swadaya
masyarakat ini akan menumbuh kembangkan jiwa kebersamaan, gotong-royong dan perasaan memiliki yang tinggi sehingga segalanya
akan berjalan lebih mudah, baik dan bermanfaat.
Dari berbagai macam pertimbangan dan melihat kenyataan di
lapangan, sangatlah tidak berlebihan jika memang kehadiran dan
keberadaan para Anggota BKM di masing – masing Kelurahan/Desa
sangatlah dibutuhkan dalam pembangunan .karena dalam
pembangunan apapun rasa kerelawanan dan kesukarelaan
sangatlah diperlukan demi terarah dan tepat sasarannya tujuan
pembangunan tersebut. dan kesemuanya itu telah ada dalam diri para
anggota BKM yang memang sejak awal pendiriannya dengan
landasan kesukarelaan demi memperjuangkan rakyat miskin di
daerahnya masing – masing dan bahkan tak terkecuali sampai
kepada masyarakat di luar wilayah kelurahannya secara umum.