2013 2013194akn
2013 2013194akn
PENDAHULUAN
mengenai jenis dan jumlah setiap aset, kewajiban, dan ekuitas serta jenis dan
jumlah dari penghasilan dan beban dari suatu badan usaha. Salah satu dari jenis
laporan keuangan adalah laporan laba rugi atau Perhitungan Hasil Usaha (PHU) .
Laporan ini merupakan laporan utama yang mengambarkan hasil usaha atau
pendapatan/penghasilan lebih besar dari pada beban, maka akan terjadi laba.
Sebaliknya jika pendapatan/penghasilan lebih kecil dari beban, maka akan terjadi
rugi.
didalam dan diluar perusahaan. Bagi pihak dalam perusahaan, informasi ini
ini digunakan untuk menetapkan kebijakan dalam perpajakan terutama dalam hal
perhitungan dan penetapan besarnya pajak terutang yang harus disetor ke kas
pembangunan Negara.
1
Dalam pemungutan pajak, sistem yang dianut adalah system self
pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan jumlah pajak yang terutang
menurut undang-undang pada suatu masa pajak, bagian tahun pajak atau suatu
system self assessment ini mengandung banyak kelemahan. Salah satunya adalah
sering disalah gunakan oleh wajib pajak untuk melakukan kecurangan, misalnya
pihak perusahaan. Akibat perbedaan laba tersebut, maka timbul Laba Fiskal dan
Koreksi fiskal adalah koreksi yang harus dilakukan oleh wajib pajak ketika
menghitung besarnya Pajak Penghasilan (PPh) terutang pada akhir tahun, yang
bertujuan untuk menyesuaikan besar nya laba menurut akuntansi yang disusun
oleh fiskus terkait dengan biaya-biaya yang diperkenankan dan yang tidak
laporan keuangan fiskal, wajib pajak harus mengacu pada peraturan perpajakan,
2
keuangan harus direkonsiliasi terdahulu sebelum menghitung besarnya
(entitas) tidak perlu membuat pembukuan ganda, melainkan cukup membuat satu
fiskal yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan PPh. Selain itu, rekonsiliasi
perhitungan pajak.
Unit Desa (KUD) Karya Sawit, sebagai salah satu wajib pajak badan yang belum
dapat dilihat dari pengakuan penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
penghasilan atas fee bank baik fee bank BRI Kampar sebesar Rp.
15.383.914 dan fee Bank Riau sebesar Rp. 13.601.059 diakui sebagai
3
penghasilan. Sedangkan menurut peraturan perpajakan, penghasilan atas
fee bank (fee bank BRI Kampar dan fee Bank Riau) tersebut merupakan
36 Tahun 2008 pasal 9 ayat (1) huruf g menyatakan bahwa harta yang
6 ayat (1) huruf i sampai huruf m serta zakat yang diterima oleh amil
zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
agama yang diakui diindonesia, yang diterima oleh lembaga atau badan
pekerjaan.
4
penghasilan, sedangkan menurut Undang-Undang perpajakan, biaya THR
metode garis lurus. Tetapi dalam penyajian aktiva tetap, Koperasi tidak
penghasilan netto komersial atau Sisa Hasil Usaha (SHU) dari Koperasi
Usaha.
5
LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL MENURUT UNDANG-UNDANG
KABUPATEN KAMPAR”.
2008 terhadap laporan keuangan komersial pada Koperasi Unit Desa “Karya
keuangan komersial pada Koperasi Unit Desa “Karya Sawit” Bukit Kratai
1) Bagi peneliti