PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang
yang dikarunia usia panjang, terjadi tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun
manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya (Arya, 2008). Proses menua
(aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa
secara khusus pada lansia (Kuntjoro, 2002).
Pada lanjut usia (lansia) yang kurang mempersiapkan diri dalam menghadapi
kematian serta perubahan fisik, psikologis, dan sosial sebagai akibat masa tuanya,
sangat mungkin timbul gangguan jiwa yaitu depresi. Hal ini bisa dikarenakan
kurangnya pemahaman agama dalam kehidupan.
Gangguan depresif merupakan suasana alam perasaan yang utama bagi orang
usia lanjut dengan penyakit fisik kronik dan kerusakan fungsi kognitif yang
disebabkan oleh adanya penderitaan, disabilitas, perhatian keluarga yang kurang serta
bertambah buruknya penyakit fisik yang banyak dialaminya.
Adanya musibah yang bersifat psikososial seperti kemiskinan, isolasi sosial,
dan lain-lain akan mengundang untuk suatu perubahan fisiologis yang selanjutnya
akan meningkatkan kerentanan untuk mengalami depresi atau untuk mencetuskan
kondisi depresi pada orang usia lanjut yang rentan akan hal tersebut.
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan mempelajari tentang konsep teori depresi dan asuhan
keperawatan lansia yang mengalami gangguan psikologis dengan depresi.
1|Page
BAB II
KONSEP TEORI DEPRESI
A. Pengertian
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen
somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut
nadi sedikit menurun.
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen
psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa dan
penyesalan atau berbentuk penarikan diri, kegelisahan atau agitasi (Afda
Wahywlingsih dan Sukamto).
Depresi dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada
alam perasaan (afektif mood), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,
ketidakgairahan hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya.
B. Etiologi
1. Penyakit fisik
2. Penuaan
3. Kurangnya perhatian dari pihak keluarga
4. Gangguan pada otak (penyakit cerebrovaskular)
5. Faktor psikologis, berupa penyimpangan perilaku oleh karena cukup banyak lansia
yang mengalami peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan atau cukup berat.
6. Serotonin dan norepinephrine
7. Zat-zat kimia didalam otak (neurotransmitter) tidak seimbang. Neurotransmitter
sendiri adalah zat kimia yang membantu komunikasi antar sel-sel otak.
2|Page
C. Manifestasi Klinik
1. Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini. Tantangan yang ada,
proyek, hobi, atau rekreasi tidak rnemberikan kesenangan.
2. Suicide (bunuh diri)
Menurut suatu penelitian telah dinyatakan bahwa bunuh diri lebih sering
terjadi pada usia lanjut dibandingkan dengan populasi umur lainnya. Dan dari segi
jenis kelamin didapati bahwa pria usia lanjut lebih sering melakukan tindakan
bunuh diri dibandingkan dengan wanita yang usia lanjut.
Berkaitan dengan suicide ini, selain oleh adanya mood yang depresif, gejala
suicide pada orang usia lanjut bisa terkait dengan beberapa hal antara lain: belum
kawin, kesehatan fisik yang memburuk yang bersifat subyektif, disabilitas, rasa
sakit, gangguan sensory, tinggal di rumah perawatan atau panti. Walaupun
demikian ide suicide berhubungan erat dengan keparahan depresi yang dideritanya.
3. Keluhan fisik biasanya terwujud pada perasaan fisik seperti:
a. Distorsi dalam perilaku makan. Orang yang mengalami depresi tingkat sedang
cenderung untuk makan secara berlebihan, namun berbeda jika. kondisinya
telah parah seseorang cenderung akan kehilangan gairah makan.
b. Nyeri (nyeri otot dan nyeri kepala)
c. Merasa putus asa dan tidak berarti. Keyakinan bahwa seseorang mempunyai
hidup yang tidak berguna, tidak efektif. orang itu tidak mempunyai rasa percaya
diri. Pemikiran seperti, "saya menyia-nyiakan hidup saya" atau “saya tidak bisa
rncncapai banyak kemajuan", seringkali terjadi.
d. Berat badan berubah drastis
e. Gangguan tidur. Tergantung pada tiap orang dan berbagai macam faktor
penentu, sebagian orang mengalami depresi sulit tidur. Tetapi dilain pihak
banyak orang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur.
f. Sulit berkonsentrasi. Kapasitas menurun untuk bisa berpikir dengan jernih dan
untuk mernecahkan masalah secara efektif. Orang yang mengalami depresi
merasa kesulitan untuk memfokuskan perhatiannya pada sebuah masalah untuk
jangka waktu tertentu. Keluhan umum yang sering terjadi adalah, "saya tidak
bisa berkonsentrasi".
g. Keluarnya keringat yang berlebihan
h. Sesak napas
3|Page
i. Kejang usus atau kolik
j. Muntah
k. Diare
l. Berdebar-debar
m. Gangguan dalam aktivitas normal seseorang. Seseorang yang mengalami
depresi mungkin akan mencoba melakukan lebih dari kemampuannya dalam
setiap usaha untuk mengkomunikasikan idenya. Dilain pihak, seseorang lainnya
yang mengalami depresi mungkin akan gampang letih dan lemah.
n. Kurang energi. Orang yang mengalami depresi cenderung untuk mengatakan
atau merasa, "saya selalu merasah lelah" atau "saya capai".
4. Secara biologik dipacu dengan perubahan neurotransmitter, penyakit sistemik dan
penyakit degeneratif.
5. Secara psikologik gejalanya:
a. Kehilangan harga diri/ martabat
b. Kehilangan secara fisik prang dan benda yang disayangi
c. Perilaku merusak diri tidak langsung. contohnya: penyalahgunaan alkohol/
narkoba, nikotin, dan obat-obat lainnya, makan berlebihan, terutama kalau
seseorang mempunyai masalah kesehatan seperti misalnya menjadi gemuk,
diabetes, hypoglycemia, atau diabetes, bisa juga diidentifikasi sebagai salah satu
jenis perilaku merusak diri sendiri secara tidak langsung.
d. Mempunyai pemikiran ingin bunuh diri
6. Gejala social ditandai oleh kesulitan ekonomi seperti tak punya tempat tinggal.
4|Page
2. Episode Depresi Sedang
E. Penatalaksanaan depresi
5|Page
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DEPRESI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama :
b. Tempat /tgl lahir :
c. Jenis Kelamin :
d. Status Perkawinan :
e. Agama :
f. Suku :
2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
a. Pekerjaan saat ini :
b. Pekerjaan sebelumnya :
c. Sumber pendapatan :
d. Kecukupan pendapatan :
3. Lingkungan tempat tinggal
Kebersihan dan kerapihan ruangan ?, Penerangan?, Sirkulasi udara?,
Keadaan kamar mandi & WC?, Pembuangan air kotor?, Sumber air minum?,
pembuangan sampah ?, sumber pencemaran?, Privasi?, Risiko injuri?
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1) Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :
2) Gejala yang dirasakan :
3) Faktor pencetus :
4) Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap
5) Upaya mengatasi :
6) Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ?
7) Mengkomsumsi obat - obatan sendiri ?, obat tradisional ?
8) Lain - lain.....
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah diderita :
2) Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) :
6|Page
3) Riwayat kecelakaan :
4) Riwayat pernah dirawat di RS :
5) Riwayat pemakaian obat :
5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan misal merokok, minuman keras,
ketergantungan terhadap obat ( jenis/frekuensi/jumlah/ lama pakai )
b. Nutrisi metabolik
Frekuensi makan ?, nafsu makan?, jenis makanan?, makanan yg tdk disukai ?,
alergi terhadap makanan?, pantangan makanan?, keluhan yg berhubungan
dengan makan?
c. Eliminasi
BAK : Frekuensi & waktu?, kebiasaan BAK pada malam hari?, keluhan yang
berhubungan dengan BAK?
BAB: Frekuensi & waktu?, konsistensi?,keluhan yang berhubungan dg BAB?,
pengalaman memakai pencahar?
d. Aktifitas Pola Latihan
Rutinitas mandi?, kebersihan sehari - hari?, aktifitas sehari - hari?,apakah ada
masalah dengan aktifitas?, kemampuan kemandirian?
e. Pola istirahat tidur
Lama tidur malam?, tidur siang?, keluhan yang berhubungan dengan tidur?
f. Pola Kognitif Persepsi
Masalah dengan penglihatan (Normal?, terganggu ( ka/ki)?,kabur?,pakai
kacamata?. Masalah pendengaran normal?, terganggu (ka/ki)? memakai alat
bantu dengar ?, tuli ( ka/ki ) ? dsbnya. Kesulitan membuat keputusan ?
g. Persepsi diri Pola konsep diri
Bagaimana klien memandang dirinya ( Persepsi diri sebagai lansia?),
bagaimana persepsi klien tentang orang lain mengenai dirinya?
h. Pola Peran Hubungan
Peran ikatan?, kepuasan?,pekerjaan/ sosial/hubungan perkawinan ?
i. Sexualitas
Riwayat reproduksi, kepuasan sexual, masalah ?
j. Koping
7|Page
Pola Toleransi Stress
Apa yang menyebabkan stress pada lansia, bagaimana penanganan terhadap
masalah ?
k. Nilai Pola Keyakinan
Sesuatu yang bernilai dalam hidupnya ( spirituality : menganut suatu agama,
bagaimana manusia dengan penciptanya ), keyakinan akan kesehatan,
keyakinan agama.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
b. TTV :
c. BB/TB :
d. Kepala
Rambut :
Mata :
Telinga :
Mulut, gigi dan bibir :
e. Dada :
f. Abdomen :
g. Kulit :
h. Ekstremitas Atas :
i. Ekstremitas bawah :
8|Page
APGAR KELUARGA
Suatu Alat Skrining Singkat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengkaji Fungsi Sosial Lansia
1. A: Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga ( teman-teman ) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan saya
2. P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga ( teman - teman )
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.
3. G : Growth
Saya puas bahwa keluarga ( teman - teman )
saya menerima & mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktifitas atau arah baru.
4. A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman - teman )
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi - emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
9|Page
5. R : Resolve
Saya puas dengan cara teman - teman saya dan
saya menyediakan waktu bersama - sama
mengekspresikan afek dan berespon
JUMLAH
Penilaian :
Nilai : 0 - 3 : Disfungsi keluar sangat tinggi
Nilai : 4 - 6 : Disfungsi keluarga sedang
10 | P a g e
9. Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ?
Jawab :..................
10. Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?
Jawab :......................
JUMLAH
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3 – 4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5 – 7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8 – 10 : Kerusakan intelektual BERAT
11 | P a g e
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal” BAPAK “
14. K
15. A
16. P
17. A
18. B
4. MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek diatas
19. .....................................................
20. ......................................................
21. .....................................................
5. BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien menyebutkan :
22. Jam tangan
23. Pensil
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas !
26. Lipat dua !
27. Taruh dilantai !
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata
29. Tulis satu kalimat
30. Salin gambar
JUMLAH
Analisis hasil :
Nilai < 21 : Kerusakan kognitif
12 | P a g e
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL ( Indeks Kemandirian Katz )
1. Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti
punggung atau ekstremitas yang tidak mampu ) atau
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi
sendiri
2. Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian
3. Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
1. Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit
dari kursi sendiri
Bergantung :
13 | P a g e
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan
2. Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
3. Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan
parenteral ( NGT )
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar
kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
14 | P a g e
GERIATRIC DEPRESSION SCALE ( SKALA DEPRESI )
15 | P a g e
Kesadaran :
- Komposmentis :4
- Apatis :3
- Konfus / soporus :2
- Stupor / koma :1
Aktifitas :
- Ambulan :4
- ambulan dengan bantuan :3
- hanya bisa duduk :2
- tiduran :1
Mobilitas :
-Bergerak bebas :4
- Sedikit terbatas :3
- Sangat terbatas :2
- Tak bisa bergerak :1
Inkontines :
- Tidak :4
- kadang – kadang :3
- sering inkontinesia urin :2
- inkotinensia alvi dan urin :1
Skor Total :
Katagori skor
15 – 20 : kecil sekali / tidak terjadi
12 – 15 : kemungkinan kecil terjadi
< 12 : kemungkinan besar terjadi
16 | P a g e
Screening Fall
NO Langkah
1. MINTA PASIEN BERDIRI DI SISI TEMBOK DENGAN TANGAN
DIRENTANGKAN KEDEPAN
2. BERI TANDA LETAK TANGAN I
3. MINTA PASIEN CONDONG KEDEPAN TANPA MELANGKAH SELAMA
1-2 MENIT, DENGAN TANGAN DIRENTANGKAN KE DEPAN
4. BERI TANDA LETAK TANGAN KE II
PADA POSISI CONDONG
5. UKUR JARAK ANTARA TANDA TANGAN I & KE II
INTERPRETASI :
USIA LEBIH 70 TAHUN : KURANG 6 INCHI : RESIKO ROBOH
No Langkah
1. POSISI PASIEN DUDUK DIKURSI
2. MINTA PASIENBERDIRI DARI KURSI, BERJALAN 10 LANGKAH (3METER),
KEMBALI KE KURSI, UKUR WAKTU DALAM DETIK
INTERPRETASI :
Score:
≤ 10 detik : low risk of falling
11 - 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
17 | P a g e
B. Diagnosa Keperawatan
C. Tindakan Keperawatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia tidak
mencederai diri.
Kriteria Hasil:
No Intervensi Rasional
1 Bina hubungan saling percaya dengan lansia. Hubungan saling
percaya dapat
mempermudah dalam
mencari data-data
tentang lansia.
2 Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin Dengan sikap sabar dan
dengan sikap empati dan Dengarkan pemyataan pasien empati lansia akan
dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai merasa lebih
bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, diperhatikan dan
anggukan. berguna.
3 Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri Meminimalkan
sendiri. Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat terjadinya perilaku
digunakan olch pasien untuk mencederai dirinya/orang mencederai diri
18 | P a g e
lain, ditempat yang aman dan terkunci
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia merasa
tidak stres dan depresi.
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat meningkatkan harga diri
b. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
c. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
No Intervensi Rasional
1 Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi Membangun motivasi pada
keputusasaannya. lansia
2 Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu Individu lebih percaya diri
3 Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: Menumbuhkan semangat
hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk hidup lansia. Klien dapat
diselesaikan). menggunakan dukungan
social
4 Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu Lansia tidak merasa sendiri
(orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan,
kelompok pendukung, agama yang dianut).
5 Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman Meningkatkan nilai
masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama). spiritual lansia
6 Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling Untuk menangani klien
pemuka agama). secara cepat dan tepat
7 Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek Klien dapat menggunakan
dan efek samping minum obat). obat dengan benar dan
tepat. Untuk memberi
pemahaman kepada lansia
tentang obat
8 Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar Prinsip 5 benar dapat
19 | P a g e
pasien, obat, dosis, cara, waktu). memaksimalkan fungsi
obat secara efektif
D9 Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang Menambah pengetahuan
x dirasakan. lansia tentang efek – efek
samping obat.
10 Beri reinforcement positif bila menggunakan obat Lansia merasa dirinya lebih
D dengan benar. berharga
x
3. Dx 3 : Ketidak berdayaan
Tindakan
1) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien
2) Bersama keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan pasien saat ini
20 | P a g e
3) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang masih
dimiliki pasien
4) Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
5) Anjurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat.
Tujuan
a. Klien tidak membahayakan dirinya sendiri
b. Pasien mempunyai alternatif penyelesaian masalah yang konstruktif.
Tindakan
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku klien saat muncul ide
bunuh diri
2) Diskusikan tentang cara mencegah perilaku bunuh diri pada pasien
21 | P a g e
a) Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien, singkirkan semua benda-benda
yang memiliki potensi untuk membahayakan klien (benda tajam, tali pengikat,
ikat pinggang, dan benda-benda lain yang terbuat dari kaca)
b) Antisipasi penyebab yang dapat membuat pasien bunuh diri
c) Lakukan pengawasan secara terus menerus.
3) Anjurkan keluarga meluangkan waktu bersama klien
4) Mendiskusikan dengan keluarga koping positif yang pernah dimiliki klien dalam
menyelesaikan masalah
5) Anjurkan keluarga untuk membantu klien untuk menggunakan koping positif
dalam menyelesaikan masalah
6) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap penggunaan koping positif
yang telah digunakan oleh klien.
Tindakan
1) Bersama klien mengidentifikasi gangguan pola tidur
2) Diskusikan cara-cara utuk memenuhi kebutuhan tidur ( Kurangi tidur pada siang
hari, Minum air hangat/susu hangat sebelum tidur. Hindarkan minum yang
mengandung kafein dan coca cola, Mandi air hangat sebelum tidur, Dengarkan
musik yang lembut sebelum tidur )
3) Anjurkan pasien untuk memilih cara yang sesuai dengan kebutuhannya
4) Berikan pujian jika pasien memilih cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
tidurnya.
22 | P a g e
Tindakan
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur pada
pasien
2) Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk
memfasilitasi agar pasien dapat tidur.
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : Ny F
b. Tempat /tgl lahir : 67 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Menikah
e. Agama : Islam
f. Suku : Bima
23 | P a g e
2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
a. Pekerjaan saat ini : tidak bekerja
b. Pekerjaan sebelumnya : tidak bekerja
c. Sumber pendapatan : petani
d. Kecukupan pendapatan : cukup
3. Lingkungan tempat tinggal
Kebersihan dan kerapihan ruangan sangat bersih, penerangan baik, pada
siang hari ada cahaya dari ventilasi rumah, Sirkulasi udara sangat bagus, Keadaan
kamar mandi & WC tampak bersih dan jauh dari dapur, Pembuangan air kotor di
selokan, Sumber air minum dari air leding, pembuangan sampah di tempatnya,
sumber pencemaran tidak ada.
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1) Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : tidak ada
2) Gejala yang dirasakan : tidak ada
3) Faktor pencetus : tidak ada
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah diderita : DM
2) Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) : tidak ada
3) Riwayat kecelakaan : tidak ada
4) Riwayat pernah dirawat di RS : pernah
5) Riwayat pemakaian obat : pernah
5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Klien tidak memiliki kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan misal
merokok, minuman keras, ketergantungan terhadap obat – obatan.
b. Nutrisi metabolic
Frekuensi makan : 1x sehari dan kadang – kadang tidak makan
Nafsu makan : menurun
Jenis makanan : Nasi+sayur+sambal
Kebiasaan sebelum makan : Cuci tangan
Makanan yang tidak disukai : Daging ayam, telur
Alergi terhadap makanan : tidak ada
24 | P a g e
Pantangan makanan : tidak ada
Keluhan yang berhubungan dengan makan : tidak ada
c. Eliminasi
BAK
Frekuensi dan waktu : > 10 x sehari
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Inkontinensia urine
BAB
Frekuensi dan waktu : 1-2X sehari
Konsistensi : Lembab
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : tidak ada
Pengalaman memakai Laxantif/pencahar : tidak ada
d. Pola Aktifitas dan Latihan
Mandi
Frekuesi dan waktu mandi : 2-3X sehari
Pemakaian sabun ( ya/tidak ) : ya
Oral hygiene
Frekuensi dan gosok gigi : 2-3X sehari
Menggunakan pasta gigi : ya
Cuci rambut
Frekuensi : 4X seminggu
Penggunaan shampoo ( ya/tidak ) : ya
Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : 1x dua minggu
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : ya
e. Pola istirahat tidur
Lama tidur malam : 7 jam
Tidur siang : 2 jam
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : tidak ada
f. Pola Kognitif Persepsi
Tidak memakai kacamata, tidak memakai alat bantu dengar tapi terjadi
penurunan pendengaran, sulit berkonsentrasi,
g. Pola Persepsi diri dan konsep diri
Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup,
merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.
25 | P a g e
h. Pola Peran Hubungan
Merasa tidak puas dengan kehidupannya
i. Sexualitas
Tidak ada penyakit pada sistim reproduksinya tapi sering ngompol
j. Koping
Tidak mampu menghilangkan beban pikirannya akhirnya stress, mudah
tersinggung, menangis dan cemas
k. Nilai Pola Keyakinan
Klien beragama islam, sholat 5x sehari semalam dan berdoa kepada Allah
SWT.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Klien tampak lemas dan gelisah
b. TTV :
TD : 160/90 mmHg
ND : 90x/i
RR : 18x/i
S : 370C
c. BB/TB : 55 kg/148 cm
d. Kepala
Rambut : Simetris dan tidak ada benjolan, warna rambut putih,
distribusi rambut merata
Mata : tidak ada masalah pengelihatan
26 | P a g e
h. Ekstremitas Atas : tidak ada turgor kulit
i. Ekstremitas bawah : kelemahan
j. Pengkajian Khusus ( Format Terlampir )
1) APGAR KELUARGA
NO Items Penilaian Selalu Kadang - Tidak
kadang pernah
(2) (1) (0)
1. A: Adaptasi 1
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga ( teman-teman ) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan saya
1. P : Partnership 1
Saya puas dengan cara keluarga ( teman - teman )
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.
2. G : Growth 1
Saya puas bahwa keluarga ( teman - teman )
saya menerima & mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktifitas atau arah baru.
3. A : Afek 2
Saya puas dengan cara keluarga ( teman - teman )
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi - emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
4. R : Resolve 1
Saya puas dengan cara teman - teman saya dan
saya menyediakan waktu bersama - sama
27 | P a g e
mengekspresikan afek dan berespon
JUMLAH 6
28 | P a g e
1. ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang? 2015 1
2. Musim apa sekarang ? musim kemarau 1
3. Tanggal berapa sekarang ? 26 0
4. Hari apa sekarang ? senin 1
5. Bulan apa sekarang ? oktober 0
6. Dinegara mana anda tinggal ? indonesia 1
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? NTB 0
8. Di kabupaten mana anda tinggal ? Bima 0
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? Woha 0
10. Di desa mana anda tinggal ? Kalampa 1
2. REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. Papan 1
12. pensil 1
13. Buku 1
3. PERHATIAN DAN KALKULASI 0
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal” BAPAK “
14. K
15. A
16. P
17. A
18. B
4. MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek diatas
19. papan 1
20. pensil 1
21. buku 1
5. BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien menyebutkan :
22. Jam tangan 1
23. Pensil 1
29 | P a g e
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “ 0
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas ! 1
26. Lipat dua ! 1
27. Taruh dilantai ! 1
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata 1
29. Tulis satu kalimat 0
30. Salin gambar 0
JUMLAH 16
1. Mandi mandiri
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti
punggung atau ekstremitas yang tidak mampu ) atau
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi
sendiri
2. Berpakaian mandiri
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.
30 | P a g e
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian
4. Berpindah mandiri
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit
dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan
5. Kontinen tergantung
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
6. Makan mandiri
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan
parenteral ( NGT )
Ny f memiliki : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi Kontinen
31 | P a g e
5) GERIATRIC DEPRESSION SCALE ( SKALA DEPRESI )
Ny F kemungkinan depresi
32 | P a g e
o sering inkontinesia urin :2
7) Screening Fall
a) FUNGTIONAL REACH (FR) TEST
NO Langkah
1. MINTA PASIEN BERDIRI DI SISI TEMBOK DENGAN TANGAN
DIRENTANGKAN KEDEPAN
6. BERI TANDA LETAK TANGAN I
7. MINTA PASIEN CONDONG KEDEPAN TANPA MELANGKAH SELAMA
1-2 MENIT, DENGAN TANGAN DIRENTANGKAN KE DEPAN
8. BERI TANDA LETAK TANGAN KE II
PADA POSISI CONDONG
9. UKUR JARAK ANTARA TANDA TANGAN I & KE II
INTERPRETASI :
USIA LEBIH 70 TAHUN : KURANG 6 INCHI : RESIKO ROBOH
No Langkah
k. POSISI PASIEN DUDUK DIKURSI
l. MINTA PASIENBERDIRI DARI KURSI, BERJALAN 10 LANGKAH (3METER),
KEMBALI KE KURSI, UKUR WAKTU DALAM DETIK
INTERPRETASI :
Score:
≤ 10 detik : low risk of falling
11 - 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
33 | P a g e
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan
1. Resiko bunuh diri
2. Gangguan pola tidur
C. Rencana tindakan
Tujuan
a. Klien tidak membahayakan dirinya sendiri
b. Pasien mempunyai alternatif penyelesaian masalah yang konstruktif.
Tindakan pada Lansia
1) Diskusikan dengan pasien tentang ide-ide bunuh diri
2) Buat kontrak dengan pasien untuk tidak melakukan bunuh diri
34 | P a g e
3) Bantu pasien mengenali perasaan yang menjadi penyebab timbulnya ide
bunuh diri
4) Ajarkan beberapa alternatif cara penyelesaian masalah yang konstruktif
5) Bantu pasien untuk memilih cara yang palin tepat untuk menyelesaikan
masalah secara konstruktif.
6) Beri pujian terhadap pilihan yang telah dibuat pasien dengan tepat.
35 | P a g e
b. Klien mampu memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
Tindakan
1) Bersama klien mengidentifikasi gangguan pola tidur
2) Diskusikan cara-cara utuk memenuhi kebutuhan tidur ( Kurangi tidur
pada siang hari, Minum air hangat/susu hangat sebelum tidur.
Hindarkan minum yang mengandung kafein dan coca cola, Mandi air
hangat sebelum tidur, Dengarkan musik yang lembut sebelum tidur )
3) Anjurkan pasien untuk memilih cara yang sesuai dengan kebutuhannya
4) Berikan pujian jika pasien memilih cara yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan tidurnya.
Tindakan untuk Keluarga
Tujuan
a. Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan pola tidur
b. Keluarga dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan tidur
Tindakan
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur
pada pasien
2) Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk
memfasilitasi agar pasien dapat tidur.
D. Implementasi
36 | P a g e
konstruktif dapat mencederai
dirinya.
5) membantu pasien untuk memilih
5) Klien memilih cara
cara yang palin tepat untuk berdo’a.
6) Klien merasa
menyelesaikan masalah secara
senang.
konstruktif.
Tindakan pada
6) memberi pujian terhadap pilihan
keluarga
yang telah dibuat pasien dengan
1) Keluarga
tepat.
mengetahui tanda –
tanda saat klien
memiliki ide untuk
Tindakan pada Keluarga
bunuh diri.
1) mendiskusikan dengan keluarga 2) Keluarga
mengetahui cara
tentang tanda-tanda perilaku klien
mencegah klien
saat muncul ide bunuh diri bunuh diri.
3) Keluarga
2) mendiskusikan tentang cara
meluangkan waktu
mencegah perilaku bunuh diri pada untuk klien.
4) Klien sebelumnya
pasien
memiliki hobi
3) menganjurkan keluarga meluangkan membaca buku.
waktu bersama klien
4) mendiskusikan dengan keluarga
koping positif yang pernah dimiliki
klien dalam menyelesaikan masalah
2. 23 Oktober Tindakan pada lansia Tindakan pada lansia
1) Klien memikirkan
2015 1) mengidentifikasi gangguan pola
anak – anaknya
Jam : 13:30 tidur 2) Klien mematuhinya.
3) Klien memilih
Wita 2) mendiskusikan cara-cara utuk
untuk mengurangi
memenuhi kebutuhan tidur ( Kurangi tidur siang.
4) Klien merasa
tidur pada siang hari, Minum air
senang.
hangat/susu hangat sebelum tidur.
Hindarkan minum yang
Tindakan pada
mengandung kafein dan coca cola, keluarga
Mandi air hangat sebelum tidur,
1) keluarga mengetahu
Dengarkan musik yang lembut tanda dan gejala
insomnia
sebelum tidur )
2) keluarga
37 | P a g e
3) menganjurkan pasien untuk memilih menciptakan
lingkungan yang
cara yang sesuai dengan
nyaman.
kebutuhannya
4) memberikan pujian jika pasien
memilih cara yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan tidurnya.
E. Evaluasi
38 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Lansia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering diwarnai dengan
kondisi hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu dalam pendekatan
pelayanan kesehatan pada kelompok lansia sangat perlu ditekankan pendekatan yang dapat
mencakup sehat fisik, psikologis, spiritual dan sosial. Hal tersebut karena pendekatan dari
satu aspek saja tidak akan menunjang pelayanan kesehatan pada lansia yang membutuhkan
suatu pelayanan yang komprehensif.
39 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bidankristinabarekwoka.blogspot.co.id/2014/06/asuhan-keperawatan-lansia-
dengan_658.html
2. Carpenito, L. 2000. “ Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis”, Edisi ke-
6, EGC, Jakarta
3. Nugroho, Wahjudi. 2000. “Keperawatan Gerontik”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta
4. Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. “Pengkajian Gerontologi”, Edisi ke-2, EGC,
Jakarta
5. Watson, Roger. 2003 .“Perawatan Lansia”, Edisi ke-3, EGC, Jakarta
6. http://nuzulwahyudi10.blogspot.co.id/2013/11/askep-kritikal-pada-lansia-pada-
kasus.html
40 | P a g e