Anda di halaman 1dari 2

1.

Pemeraman: dilakukan agar antara tanah, air dan bahan satbilisasi tercampur dengan baik
menjadi homogen. (selama 24 jam)

2. Perendaman CBR: diasumsikan tanah mengalami kejenuhan atau keadaan paling kritis
(paling buruk) di lapangan yang memberikan pengaruh penambahan air pada tanah sehingga
mengakibatkan terjadinya pengembangan dan penurunan kuat dukung tanah. (4 hari)

3. Kondisi terganggu: tanah yang sudah tidak alami lagi karena telah terganggu oleh linhkungan
luar. (sudah tidak sama seperti di lapangan, ex: kadar airnya berubah)

4. Kondisi tdk terganggu: tanah yang masih alami yang tidak terganggu oleh lingkungan luar.
(sama seperti keadaan di lapangan)

5. Kering udara: tanah dicek secara berulang kali (3 kali) 3 hari, kadar airnya tetap /stabil tidak
berubah (misalnya 25%).

6. Penetrasi 0,1 inch (0,254 cm) standard besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi).
Nilai CBR = (PI/70,37) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 )
7. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm (0,2”) terhadap penetrasi
standard yang besarnya 105,56 kg/cm2 (1500 psi)
Nilai CBR =PI/105,56) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 )
Dari kedua hitungan tersebut digunakan nilai terbesar.
8. Hasil uji kandungan unsur kimia gipsum (CaSO4 2(H2O)) didapatkan dari data
sekunder pada Tabel V.2. (Sinaga, 2009)
No Unsur kimia gipsum Hasil Pengujian
(%)
1 Kalsium Oksida (CaO) 32,57
2 Kalsium (Ca) 23,28
3 Air (H2O) 20,93
4 Hidrogen (H) 2,34
5 Sulfur (S) 18,26
Berdasarkan hasil unsur kimia pada tanah lempung nilai yang terbesar adalah nilai
SiO2 yaitu sebesar 63,25%, sedangkan pada gipsum hasil yang terbesar adalah CaO yaitu
sebesar 32,57%. Apabila unsur SiO2 dan unsur CaO direaksikan akan menghasilkan Si(OH4)
dan Ca(OH)2.
SiO2 + CaO + 3H2O Si(OH)4 + Ca (OH)2
Berdasarkan hasil reaksi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tanah lempung
yang dicampur dengan gipsum dapat bereaksi. Unsur sodium pada tanah akan tergantikan
oleh kalsium pada gipsum maka, pengembangannya menjadi lebih kecil sehingga tanah
lempung yang dicampur dengan gipsum dapat mengurangi retakan pada tanah.
9. Percobaan di laboratorium menggunakan metode ASTM 1883-87, dengan percobaan
Soaked CBR (melalui perendaman). Percobaan ini dapat memberikan keterangan
mengenai dugaan tanah mengembang saat tanah mengalami kejenuhan (saturated)
dan mengetahui indikasi kehilangan kekuatan tanah dari tanah jenuh pada kondisi
paling kritis.
10. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah dan campuran
tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu. CBR laboratorium ialah
perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama.
Penggunaan
CBR laboratorium biasanya digunakan antara lain untuk perencanaan pembangunan jalan baru dan
lapangan terbang. Untuk menentukan nilai CBR laboratorium harus disesuaikan dengan peralatan dan
data hasil pengujian kepadatan, yaitu Pengujian Pemadatan Ringan Untuk Tanah, (SKBI 3.3.30.
1987/UDC. 624.131.43 (02)) atau Pengujian Pemadatan Berat Untuk Tanah (SKBI 3.3.30.1987/UDC.
624.131.53.(02)).
11. Kekuatan tanah dasar tentu banyak tergantung pada kadar airnya. Makin tinggi kadar airnya, makin kecil kekuatan
CBR dari tanah tersebut. Walaupun demikian, hal itu tidak berarti bahwa sebaiknya tanah dasar di padatkan
dengan kadar air rendah untuk mendapatkan nilai CBR yang tinggi, karena kadar air tidak konstan pada nilai
rendah itu. Setelah pembuatan jalan, maka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar sehingga kekuatan CBR
turun sampai kadar air mencapai nilai yang constant. Kadar air yang constant inilah yang disebut kadar air
keseimbangan. Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboratorium, yaitu
percobaan pemadatan dan CBR. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

12. Menurut Chen(1975), mineral lempung terdiri dari tiga


komponen penting yaitu montmorillonite, illite ,dan
kaolinite. Mineral montmorillonite mempunyai luas
permukaan lebih besar dan sangat mudah menyerap air
dalam jumlah banyak bila dibandingkan dengan mineral
yang lainnya, Sehingga tanah yang mempunyai kepekaan
terhadap pengaruh air ini sangat mudah mengembang.
http://media4read.blogspot.co.id/2011/11/tanah-ekspansif-dan-mineralnya.html
13.

Anda mungkin juga menyukai