Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Nama : Mila maryati

Nim : 1101401023

1. Apa yang dimaksud kaidah moral benefience, nonmaleficence, dan autonomy dalam
pelepasan informasi pasien
2. Salah kode etik profesi adalah memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi. Jelaskan apa saja yang menjadi standar profesi saudara sebagai
seorang perekam medis merujuk kepmenkes 377 tahun 2007
3. Jelaskan regulasi hukum yang mengatur hal adopsi
4. Dalam isu etik MIK, salah satunya terkait dengan pengkodean. Jelaskan kenapa
pengkodean masuk kedalam isu tersebut
5. Dalam isu hukum MIK salah satunya adalah terkait dengan komplikasi, pemeliharaan
dan retensi,. Semua rumah sakit wajib menyelenggarakan hal tersebut sesuai standar.
Jelaskan regulasi yang mengatur nya dan sanksi bagi sarana pelayanan yang tidak
melaksanakan sesuai standar.

Jawaban

1. Kaidah moral benefience : prinsip nilai-nilai moral dimana seorang dokter melakukan
suatu tindakan untuk kepentingan pasiennya dalam usaha untuk membantu mencegah atau
menghilangkan bahaya atau hanya sekedar mengobati masalah-masalah sederhana yang
dialami pasien.
Nonmaleficence : suatu prinsip dimana seorang dokter tidak melakukan suatu perbuatan atau
tindakan yang dapat memperburuk pasien.
Autonomy : dalam prinsip ini, seorang dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia,
terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

2. Berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI no 377 tahun 2007 tentang standar profesi
perekam medis, bahwa ada 2 kategori kompetensi yang harus dimiliki perekam medis dan
informasi kesehatan yaitu kompetensi pokok dan kompetensi pendukung yang kedua-dua nya
harus dimiliki oleh perekam medis untuk menjalankan tugas di sarana pelayanan kesehatan.
Kompetensi rekam medis merupakan :
 Pengetahuan
 Keterampilan
 Dan perilaku yang dimiliki oleh seorang profesi perekam medis dalam
melakukan tanggung jawab diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Kompetensi pokok merupakan kompetensi mutlak yang harus dimiliki oleh profesi
perekam medis, sedangkan kompetensi pendukung merupakan kemampuan yang harus
dimiliki sebagai pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk mendukung
tugas. 2 kategori kompetensi yang harus dimiliki profesi perekam medis yaitu :

1. Kompetensi pokok
1. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan tindakan medis
yaitu mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai
klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang penyakit dan
tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan.
2. Aspek hukum dan etika profesi
Yaitu mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan perundangan dan
etika yang berlaku.
3. Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
Yaitu mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
4. Menjaga mutu rekam medis
Yaitu mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai mutu
rekam medis.
5. Statistik kesehatan
Yaitu mampu menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi dan
perkiraan yang bermutu sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan di
bidang kesehatan.
2. Kompotensi pendukung
6. Manajemen unit kerja rekam medis
Yaitu mampu mengelola unit kerja manajemen informasi kesehatan/ rekam medis
di instalasi pelayanan kesehatan.
7. Kemitraan profesi
Yaitu mampu berkolaborasi inter dan intra profesi terkait dalam pelayanan
kesehatan.

3. Pengaturan tentang paengangkatan anak (adopsi)

Pengaturan tentang pengangkatan anak(adopsi) diatur antara lain di KUH Perdata, UU No 2


tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, PP no 54 tahun 2007Pengaturan tehnisnya banyak
tersebar di Surat Edaran Mahkamah Agung.
Pengangkatan Anak diatur dalam pasal 39 – 41 UUPA
1. Pasal 39
(1) Pengangkatan anak hanya dpt dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi
anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pengangkatan anak sebagaimana diatur dalam ayat (1), tidak memutuskan
hubungan darah antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya.
(3) Calon orang tua anak harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak
angkat.
(4) Pengangkatan anak oleh WMA hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
(5) Dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan
agama mayoritas penduduk setempat.

2. Pasal 40
(1) Orang tua wajib memberitahukan keoada anak angkatnya mengenai asal usulnya
dan orang tua kandungnya.
(2) Pemberitahuan asal usul dan orang tua kandungnya sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kesiapan anak yang bersangkutan

3. Pasal 41
(1)Pemerintah dan masyarakat melakukan bimbingan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP No 54 Tahun 2007)
4. Isu terkait dengan pengkodean

Isu Hukum Terkait Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Terdapat 3 isu hukum
utama yang berkaitan dengan rekam medis dan informasi kesehatan, yaitu : (1) Kompilasi,
pemeliharaan, dan retensi Rekam Medis/ Rekam Kesehatan, (2) Penggunaan dan
Pengungkapan Informasi kesehatan, dan (3) Penggunaan catatan pasien dan informasi
kesehatan dalam proses peradilan.

5. Regulasi yang mengatur terkait komplikasi pemeliharaan dan retensi

Kompilasi, Pemeliharaan dan Retensi. Kompilasi dan pemeliharaan informasi


kesehatan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar-standar, etika,danhukum.
Undang-Undang dan Permenkes telah mengatur kewajiban dan poko-pokok pembuatan dan
pengelolaan rekam medis, selanjutnya pedoman dan standar profesi mengatur rincian
pelaksanaannya.
Tidak mentaati standar-standar dan ketentuan hukum diatas akan mengakibatkan
diperolehnya sanksi tertentu, seperti dicabutnya izin atau akreditasi, denda, atau bahkan
hukuman penjara.
Sebagai contoh, dokter yang sengaja tidak membuat rekam medis dapat di ancam
pidana penjara satu tahun (lihat Pasal 46 dan Pasal 79 UU Praktik Kedokteran). Setiap rumah
sakit sebaiknya memiliki kebijakan yang memastikan keseragaman isi maupun bentuk dari
rekam kesehatan berdasarkan standar adreditasi yang dipakai, kebutuhan si pembayar, dan
standar profesi .

Anda mungkin juga menyukai