(Diskusi Jumat)
Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami dapat
Layanan Primer” tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para dokter pembimbing dan
makalah ini. Kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
2.13 Pelayanan rehabilitasi di Puskesmas Satelit .......................................... 31
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 42
BAB 1
PENDAHULUAN
tantangan strategis yang mendasar baik eksternal ataupu internal yang perlu
(Kemenkes, 2015)
yang dianut saat ini dititik beratkan pada strategi rehabilitasi pencegahan,
1
rehabilitasi hanyalah sebatas rehabilitasi dasar yaitu bidang sosial dan
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi luka atau sakit, atau pemulihan pasien yang sakit atau
seseorang mengalami luka, sakit, atau cedera maka tahap yang harus dilewati
Rehabilitasi berasal dari dua kata, yaitu re yang berarti kembali dan habilitasi
ditujukan pada penderita cacat agar mereka cakap berbuat untuk memiliki
3
seoptimal mungkin kegunaan jasmani, rohani, sosial, pekerjaan dan ekonomi.
(Yunus, 2010)
fungsi yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau cedera
pasien yang masih ada serta potensi yang dimiliki untuk memenuhi fungsi
diri dan fungsi sosial dimana ia hidup dan berada. (Depkes, 2007)
pada difabel.
4
4. Mempertahankan kualitas hidup atau mengupayakan kehidupan yang
berkualitas.
lainnya.
yaitu:
tidak sama dengan orang normal, dan dalam kondisi minimal pasien cacat
dirinya.
5
Di samping itu, aspek berguna juga dapat mencakup self realization, human
b. Dapat bergaul dan bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok, tahu
tidak rendah diri, dan tidak berlebihan, serta mampu bergaul secara wajar
Sasaran rehabilitasi cukup luas, karena tidak hanya terfokus pada penderita
cacat saja, tetapi juga kepada petugas-petugas panti rehabilitasi, orang tua dan
6
keluarga penderita, masyarakat, lembaga-lembaga pemerintah dan swasta
berikut:
d. Merubah dan memperbaiki pola kebiasaan dan pola reaksi tingkah laku
kemampuan-kemampuan lainnya.
g. Membuka jalan bagi eksistensi individu yang lebih berarti dan bermakna
7
lebih berat/ lebih parah/ timbulnya kecacatan ganda. Melalui kegiatan
terapi, bagian-bagian tubuh yang tidak cacat dapat ditambah kekuatan dan
dapat sembuh dari sakit, organ tubuh yang semula tidak kuat menjadi kuat,
yang tadinya tidak berfungsi menjadi berfungsi, yang tadinya tidak tahu
Tujuan adanya kode etik adalah mengatur tingkah laku para pendukung
e. Keterbukaan pribadi
8
Ada delapan syarat sebagai pegangan untuk dijadikan kode etik dalam
dengan klien
2) Menghormati klien karena klien punya harga diri dan merupakan pribadi
6) Tidak membedakan pelayanan klien atas dasar syarat dan status tertentu
diri, tidak mengenal putus asa, kreatif, lugas dan berani berkata benar.
dan kekurangannya.
2015)
9
pelayanan. Pemenuhan sumber daya manusia fisioterapis di fasilitas
yang sesuai.
1. Puskesmas
10
Kebutuhan fisioterapis untuk rumah sakit umum kelas C paling sedikit
kekaryaan/pekerjaan/keterampilan.
menyertai kecacatannya.
tujuan:
1. Pertama, tujuan jangka pendek agar pasen segera keluar dari tempat
tidur dapat berjalan tanpa atau dengan alat paling tidak mampu
11
2. Kedua, tujuan jangka panjang agar pasen dapat hidup kembali
tidak mendekatinya.
2. Rehabilitasi Sosial
diri, percaya diri, kesadaran serta tanggung jawab terhadap masa depan
a. Pencegahan
12
Artinya mencegah timbulnya masalah sosial penyandang cacat, baik
masalah yang datang dari pasien itu sendiri maupun masalah dari
lingkungannya.
b. Tahap Rehabilitasi
sesuai dengan bakat dan minatnya. Lebih lanjut agar individu dapat
bangsa.
klien.
13
c. Resosialisasi
penderita betul-betul sudah siap baik fisik, mental, emosi, dan sosialnya
14
3. Rehabilitasi Psikologis
bertujuan untuk:
putus asa, perasaan rendah diri, harga diri yang rendah, mudah
15
pengadaan pelayanan-pelayanan di bidang jabatan seperti bimbingan
kerja tertentu yang dapat untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun
16
(termausk individu difabel) serta melaksanakan rujukan sesuai
17
Gambar 1. Diagram Alur Rawat Jalan
18
persamaan kesempatan, integrasi sosial dari semua individu difabel
setempat.
Proses pekerjaan rehabilitasi secara umum terdiri dari 3 tahapan, yaitu: tahap
pra rehabilitasi, tahap pelaksanaan rehabilitasi, dan tahap evaluasi serta tindak
19
Dalam tahap pelaksanaan rehabilitasi terdiri dari dua bentuk layanan,
yaitu:
a. Bentuk layanan rehabilitasi yang bersifat umum dan berlaku bagi semua
kurang, bantuan alat bantu dengar, fisio terapi, terapi bicara, terapi
menyimpang, dsb.
d. Pasien cacat yang pernah menjadi peserta didik yang kemudian tinggal
2007)
20
2.10 Pendekatan dalam rehabilitasi
1. Pendekatan Individual
2. Pendekatan Kelompok
3. Pendekatan Masyarakat
Kegiatan rehabilitasi dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak dan tempat. Para
petugasnya pun dapat dari bagian medik dan nonmedik, para petugas yang
21
Melakukan pemeriksaan, penegakkan diagnosis medis dan fungsional serta
Pedagog)
pekerjaannya.
22
23
Pelayanan rehabilitasi medic Pelayanan rehabilitasi medic spesialistik
Pelayanan mencakup:
24
Pelayanan mencakup:
geriatric)
g. Layanan psikologi
Pelayanan mencakup:
25
e. Layanan terapi wicara dengan alat canggih
g. Layanan psikologi
pelayanan tersendiri baik rawat jalan atau rawat inap RS, maupun layanan
sehari-hari.
terpadu.
Rehabilitas Medik
2. Pemeriksaan/penilaian/asesmen tim
26
3. Paket program terapi: Layanan rehabilitas rawat jalan atau inap
5. Kembali ke masyarakat.
mungkin dampak negatif dari kelainan terhadap mental anak, serta melatih
1. aspek keagamaan,
2. budi pekerti,
6. bantuan sosial.
27
2. Konsultasikan program rehabilitasi kepada ahlinya bila
lainnya.
mobilitas.
28
Jenis-jenisnya
Cara Pelaksanaan:
bakat pasien.
individual.
(Parker, 2005)
29
1. Kepuasan Pelanggan
30
3. Angka Kejadian Drop Out
31
dan kuratif. Sehingga pada pelayanan rehabilitasi masih belum di gerakkan/
masyarakat yang menderita penyakit yang kronik, dan bersifat cacat (fisik
maupun psikologi).
Gambar 2. Contoh formulir Asesmen
32
Gambar 3(a) Formulir Informed Consent
Latar Belakang
Penderita kusta baru banyak ditemukan dalam kondisi yang tinggi menunjukkan
keterlambatan penemuan kasus. Pada periode tahun 2004 _ 2007, penderita cacat
tingkat II relatif stabil (8,6% _ 8,7%), tetapi pada tahun 2008 dan 2009 mengalami
kenaikan dari 9,6% menjadi 10,27%. Hingga tahun 2009, proporsi cacat tingkat II
33
belum mencapai target program (< 5%) yang mengindikasikan bahwa penularan
demikian, ketika ditemukan penderita telah mengalami cacat tingkat II.1 Rumah
Sakit Kusta Dr. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 2010 mencacat terdapat 3.104
kunjungan penderita dan 1.198 diantaranya menjalani rawat inap. Sekitar 80%
penderita telah mengalami cacat tingkat II dan sisanya 20% adalah cacat tingkat I
karya, dan sosial. Rehabilitasi medis ternyata berdampak beragam pada kondisi
fisik, psikologi, sosial, dan ekonomi penderita disabilitas kusta. Untuk melihat
disabilitas kusta setelah rehabilitasi medis di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid
Makassar.
Metode
disabilitas kusta yang menjalani tindakan rehabilitasi medis di Rumah Sakit Dr.
cacat, pemberian alat bantu orthesa dan pembuatan prothesa, serta fisioterapi dan
okupasi terapi. Studi ini melihat dampak rehabilitasi medis penderita disabilitas
kusta pada kondisi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi penderita. Informan yang
34
digunakan adalah penderita yang datang berobat di rawat jalan dan rawat inap
serta pernah dilakukan tindakan pembedahan pada tangan dan kaki paling sedikit
analisa dokumen rekam medis, data kamar bedah, wawancara mendalam, dan
observasi.
Hasil
Pada periode tahun 2004 _ 2007, penderita baru disabilitas kusta tingkat II
tahun 2008 (9,6%) dan 2009 (10,27%) jauh di atas target (< 5%). Hal ini
dilakukan dengan metode kualitatif dan rancangan studi kasus bermula dari kasus
aktivitas sehari-hari. Secara psikologis, mereka merasa senang, puas, rasa percaya
diri meningkat, tetapi ada juga yang merasa sedih, malu, dan minder karena
kehilangan anggota tubuh. Mereka dapat diterima oleh keluarga dan lingkungan
sekitar, tetapi ada juga yang memilih hidup dalam koloni kusta. Mereka
melakukan perubahan dan kekuatan bekerja yang lama sesuai dengan kondisi
psikologis, sosial, dan ekonomi masih dipengaruhi oleh stigma yang telah ada
35
Kesimpulan
dan berintegrasi secara sosial. Mereka belum dapat meningkatkan kualitas hidup
karena stigma kusta dalam masyarakat masih kuat. Dampak fisik yang ditemukan
meliputi luka kronis sembuh, luka kanker tidak menyebar, bentuk fisik dan
struktur anatomi menjadi lebih baik, serta fungsi anggota tubuh lebih baik
merasa senang, bahagia, puas, percaya diri, dan penampilan tubuh lebih baik.
lebih memilih hidup dan tinggal dalam lingkungan sosial di koloni kusta. Dampak
ekonomi adalah perubahan jenis mata pencaharian, lama bekerja, dan kekuatan
bekerja.
ANALISIS VIA
Pada kegiatan jurnal reading, penulis telah mendapatkan jurnal yang akan ditelaah
yaitu The Impact of Medical Rehabilitation of Leproic Disable Person. Jurnal ini
1. Validity
36
Selanjutnya dilakukan telaah jurnal menggunakan “Check List Umum
Judul Jurnal
jurnal menggambarkan isi utama penelitian, judul tidak terlalu pendek, cukup
Nama pengarang pada penelitian ini telah dituliskan sesuai dengan aturan
baku penulisan. Aturan baku penulisan nama pengarang yaitu nama lengkap
penulisan institusi pada jurnal ini dituliskan sesuai dengan aturan baku
mail.
Abstrak
(Introduction, Methods, Results, Disscussion), yang ada pada jurnal ini hanya
Introduction, Methods, dan Results. Setiap bagian dari abstrak informatif yaitu
dimengerti. Abstrak terdiri dari 182 kata, sesuai dengan penulisan abstrak
37
yang baik memiliki jumlah kata tidak lebih dari 250 kata. Oleh karena itu,
Pendahuluan
Pendahuluan didukung oleh pustaka yang kuat dan relevan ditandai dengan
lebih dari satu halaman. Oleh karena itu, pendahuluan jurnal ini telah
Metode
dengan cara analisa dokumen rekam medis, data kamar bedah, wawancara
Hasil
analisa dokumen rekam medis, data kamar bedah, wawancara mendalam, dan
hasil tidak disertakan komentar dan pendapat. Tidak disebutkan subyek yang
drop out dalam hasil analisis, hasil brain storming kepada informan sudah
jelas.
38
Pembahasan
Semua hal yang relevan dibahas pada pembahasan. Hal yang dikemukakan
terdahulu. Pada pembahasan, dibahas mengenai hal yang ada pada hasil dan
terhadap hasil.
Simpulan
Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal yang baku. Semua foot
note pada naskah dijelaskan di daftar pustaka. Semua foot note merujuk pada
2. Importance
hal ini menjadi sangat penting, dikarenakan jurnal ini membahas tentang
39
pada seseorang agar mampu mandiri, berpartisipasi, dan berintegrasi sosial
sehingga mempunyai kualitas hidup yang lebih baik. Karena sebagian besar
lebih baik. Hal tersebut ditunjang dengan hasil penelitian penderita disabilitas
secara sosial. Mereka belum dapat meningkatkan kualitas hidup karena stigma
3. Applicability
pada jurnal ini mengandung berbagai macam unsur penting yang dapat digunakan
40
BAB III
KESIMPULAN
orang itu dapat mengatasi masalah kesejahteraan sosial bagi dirinya serta
keluarganya.
41
DAFTAR PUSTAKA
42