Etika

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa

Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. cara


membedakan akhlak, moral dan etika yaitu Dalam etika, untuk
menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok
ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila

Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke


manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.
Manusia yang tidak memilikimoral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah


sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang
bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen"

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. ... Etika
profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
moral dasar atau norma-normaetis umum pada bidang-bidang khusus
(profesi) kehidupan manusia.

Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa
kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan
anggota suatu profesi.
Ahli gizi atau dietitian adalah seorang profesional medis yang mengkhususkan diri
dalam dietetika, yaitu studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah
dan mengobati penyakit

Menurut Keputusan Menteri Kesehatn Republik Indonesia Nomor


374/MENKES/SK/III/2007, dikatakan bahwa ahli gizi adalah seseorang yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan akademik dalam bidang gizi sesuai aturan
yang berlaku, mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk
melakukan kegiatan funsional dalam bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik
di masyarakat, individu atau rumah sakit.

Kode etik Ahli Gizi ini dibuat atas prinsip bahwa organisasi profesi bertanggung
jawab terhadap kiprah anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya. Kode
etik ini berlaku setelah hari dari disahkannya kode etik ini oleh sidang tertinggi
profesi sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga profesi gizi.

Norma moral adalah standart yang menjadi tolok ukur suatu nilai moral dari masyarakat
ketika terjadi benturan, yang dibuat oleh tokoh masyarakat setempat sehingga
mempunyai dampak sanksi sosial meskipun tidak tertulis.

Contoh berdasarkan daerah saya adalah seseorang menggunakan kata-kata kasar di


daerah tersebut, dimana kata-kata kasar ini hanya berlaku didaerah tertentu dan
terkadang tidak mempunyai arti. Sehingga dampaknya karena berbenturan dengan
sistem di masyarakat, orang tersebut mendapat julukan, misalnya orang kasar. Contoh
lain adalah tidak merokok ketika umurnya belum dewasa.

Kesimpulan
Ahli Gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam upaya memelihara
dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui
upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-
ilmu terkait. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi oleh
falsafah dan nilainilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta etik profesinya. (Persagi, 2010)

Anda mungkin juga menyukai