Anda di halaman 1dari 16

KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKS

DI SUSUN OLEH
AGUSTINA DAMAYANTI ( 1602086 )
ANISAH MUTMAINAH R ( 1602087 )
APRIANI TRININGSIH ( 1602088 )
ASTUTI DWI JAYANTI ( 1602090 )
AYUNING TYAS DWI J ( 1602091 )
AZHARI ARIIBAH I ( 1602092 )
CHATARINA TIRSA PP ( 1602093 )

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
KLATEN
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Karya
Monumental Umat Islam dalam IPTEKS ” berkat kerja sama dari anggota kelompok kami
serta bimbingan dari dosen pembimbing.Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan IV. Kami menyadari
bahwa keberhasilan dalam pembuatan makalah ini bukanlah keberhasilan kami semata.
Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Syahbana Daulay, M.Ag yang telah
membimbing selama perkuliahan dan teman teman yang telah membantu secara tidak
langsung.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun kami harapkan.Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan kebaikan pada mahasiswa yang akan datang.

Klaten, 25 maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKS .................................................................... 3

B. Zaman Kemajuan Umat Islam di Bidang IPTEK ........................................................... 5

C. Zaman Kemunduran Islam di Bidang IPTEKS .............................................................. 6

D. Sebab – Sebab Kemajuan Teknologi dan Sains di Masa – Masa Kejayaan Islam ......... 7

E. Sebab-sebab Kemunduran Umat Islam dalam IPTEKS ................................................. 7

F. Upaya-upaya Kebangkitan Kembali Umat Islam dalam IPTEKS .................................. 9

G. Sejarah keilmuan menurut islam................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebangkitan Islam merupakan sebuah fenomena kesejarahan apabila kita
melihat segala sesuatunyadengansejarah. Kebangkitan Islamditandai dengan
menumbuhkan kembali semangat iman, menghilangkan stagnasi pemikiran dan fikih,
serta gerakan (harakah) dan jihad. Semangat kebangkitan ini mendorong rakyatnya
untuk berpikir mengapa kejatuhan dan kehinaan menimpa umat Islam sehingga umat
ini hanya dipandang sebelah mata bahkan mereka menutup mata akan umat ini.
Beranjak dari kesadaran ini, umat Islam seharusnya kembali menoleh ke
belakang dan mengambil pelajaran dari sejarah ini. Dengan sejarah, kita akan melihat
kembali kejayaan Islam di masa Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyidin dan
bagaimana mereka membawa dan mengibarkan panji-panji Islam di seluruh penjuru
dunia.
Dalam hal ini, Al-Qur’an telah mengisyaratkan melalui kisah perjalanan Bani
Israil (awal surat Al-Israa’) dan al-Hadits yang menjelaskan tentang lahirnya
pembaharu setiap satu abad.
Walaupun di berbagai sisi terdapat beberapa hal yang ditunjukkan dalam
upaya kebangkitan Islam pada ranah politik, ekonomi maupun sosial. Tidak syak lagi
bahwa sejarahlah yang mendasari itu semua. Sejarah merupakan peristiwa yang unik
dan hanya terjadi sekali di waktu yang lampau sehingga walaupun memiliki kesamaan
atau dapat disebut pengulangan sejarah, dapat dipastikan suatu sejarah itu memiliki
keidentikkan tersendiri begitupula dengan sejarah Islam. Sejarah yang dimulai dengan
datangnya Islam, perkembangan hingga kedigdayaan dan keterpurukkan Islam,
penerapan masyarakat madani pada zaman kontemporer serta tanda-tanda
kebangkitan Islam akan penulis terangkan disini dalam upaya menunjukkan titik-titik
kebangkitan Islam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah zaman kejayaan islam di bidang IPTEKS ?
2. Bagaimanakah zaman kemajuan umat islam di bidang IPTEKS ?
3. Bagaimanakah zaman kemunduran islam di bidang IPTEKS ?
4. Bagaimanakah sebab –sebab kemajuan umat islam di bidang IPTEKS ?
5. Bagaimanakah sebab-sebab kemunduran umat islam di bidang IPTEKS ?
6. Bagaimanakah upaya – upaya kebangkitan kembali umat islam dalam IPTEKS?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui zaman kejayaan islam di bidang IPTEKS ?
2. Untuk mengetahui zaman kemajuan umat islam di bidang IPTEKS ?
3. Untuk mengetahui zaman kemunduran islam di bidang IPTEKS ?
4. Untuk mengetahui sebab –sebab kemajuan umat islam di bidang IPTEKS ?
5. Untuk mengetahui sebab-sebab kemunduran umat islam di bidang IPTEKS ?
6. Untuk mengetahui upaya – upaya kebangkitan kembali umat islam dalam
IPTEKS?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKS


Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di mana Islam
menjadi pusat sebuah peradaban modern. Peradaban yang dibangun untuk
kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa kejayaan itu bermula saat
Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah Khilafah Islamiyah di
Madinah. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini Islam berkembang pesat. Sejarawan
Barat beraliran konservatif, Montgomery Watt menganalisa tentang rahasia
kemajuan peradaban Islam, ia mengatakan bahwa Islam tidak mengenal
pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama.
Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam, telah
melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan Barat untuk belajar
dari kemajuan iptek yang dibangun kaum muslimin.
Terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir
menjadi satu-satunya sumber-sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan
tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Fakta sejarah menjelaskan antara lain,
bahwa Islam pada waktu pertama kalinya memiliki kejayaan, bahwa ada masanya
umat Islam memiliki tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina di bidang filsafat dan
kedokteran, Ibnu Khaldun di bidang Filsafat dan Sosiologi, Al-jabar dll. Islam
telah datang ke Spanyol memperkenalkan berbagai cabang ilmu pengetahuan
seperti ilmu ukur, aljabar, arsitektur, kesehatan, filsafat dan masih banyak cabang
ilmu yang lain lagi. Kekhilafahan Abbasiyah tercatat dalam sejarah Islam dari
tahun 750-1517 M / 132-923 H. Diawali oleh khalifah Abu al-’Abbas as-Saffah
(750-754) dan diakhiri Khalifah al-Mutawakkil Alailah III (1508-1517). Dengan
rentang waku yang cukup panjang, sekitar 767 tahun, kekhilafahan ini mampu
menunjukkan pada dunia ketinggian peradaban Islam dengan pesatnya
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia Islam. Di era ini, telah
lahir ilmuwan-ilmuwan Islam dengan berbagai penemuannya yang mengguncang
dunia. Sebut saja, al-Khawarizmi (780-850) yang menemukan angka nol dan
namanya diabadikan dalam cabang ilmu.

3
Pada abad ke-8 dan 9 M, negeri Irak dihuni oleh 30 juta penduduk yang 80%
nya merupakan petani. Hebatnya, mereka sudah pakai sistem irigasi modern dari
sungai Eufrat dan Tigris. Hasilnya, di negeri-negeri Islam rasio hasil panen
gandum dibandingkan dengan benih yang disebar mencapai 10:1 sementara di
Eropa pada waktu yang sama hanya dapat 2,5:1. Ini membuktikan bahwa ilmu
pengetahuan dan pengembangannya berdampak cukup besar bagi peradaban dan
kesejahteraan umat pada masa itu. Kecanggihan teknologi masa ini juga terlihat
dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Seperti arsitektur mesjid Agung
Cordoba; Blue Mosque di Konstantinopel; atau menara spiral di Samara yang
dibangun oleh khalifah al-Mutawakkil, Istana al-Hamra (al-Hamra Qasr) yang
dibangun di Seville, Andalusia pada tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang
dibangun di atas bukit yang menghadap ke kota Granada. Masa kejayaan Islam,
terutama dalam bidang ilmu pengetahun dan teknologi, terjadi pada masa
pemerintahan Harun Al-Rasyid. Dia adalah khalifah dinasti Abbasiyah yang
berkuasa pada tahun 786. Banyak lahir tokoh dunia yang kitabnya menjadi
referensi ilmu pengetahuan modern. Salah satunya adalah bapak kedokteran Ibnu
Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama Avicenna. Sebelum Islam
datang, Eropa berada dalam Abad Kegelapan. Tak satu pun bidang ilmu yang
maju, bahkan lebih percaya tahayul. Dalam bidang kedoteran, misalnya. Saat itu
di Barat, jika ada orang gila, mereka akan menangkapnya kemudian menyayat
kepalanya dengan salib. Di atas luka tersebut mereka akan menaburinya dengan
garam. Jika orang tersebut berteriak kesakitan, orang Barat percaya bahwa itu
adalah momen pertempuran orang gila itu dengan jin. Orang Barat percaya bahwa
orang itu menjadi gila karena kerasukan setan.
Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu hal yang sangat mulia dan
berharga.Para khalifah dan para pembesar lainnya mengantisipasi kemungkinan
seluas-luasnya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.Pada
umumnya khalifah adalah para ulama yang mencintai ilmu, menghormati sarjana
dan memuliakan pujangga.Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia diakui
sepenuhnya.Pada waktu itu akal dan pikiran dibebaskan dari belenggu taklid,
yang menyebabkan orang sangat leluasa mengeluarkan pendapat dalam segala
bidang, termasuk bidang aqidah, falsafah, ibadah dan sebagainya.

4
Kecanggihan teknologi masa ini juga terlihat dari peninggalan-peninggalan
sejarahnya.Seperti arsitektur mesjid Agung Cordoba Blue Mosque di
Konstantinopel. atau menara spiral di Samara yang dibangun oleh khalifah al-
Mutawakkil, Istana al-Hamra (al-Hamra Qasr) yang dibangun di Seville,
Andalusia pada tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang dibangun di atas bukit
yang menghadap ke kota Granada. Saat itu “kata Lutfi” banyak lahir tokoh dunia
yang kitabnya menjadi referensi ilmu pengetahuan modern. Salah satunya adalah
bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama
Avicenna. Pada saat itu tentara Islam juga berhasil membuat senjata bernama
‘manzanik’, sejenis ketepel besar pelontar batu atau api. Ini membuktikan bahwa
Islam mampu mengadopsi teknologi dari luar.Pada abad ke-14, tentara Salib
akhirnya terusir dari Timur Tengah dan membangkitkan kebanggaan bagi
masyarakat Arab.Peradaban Islam memang peradaban emas yang mencerahkan
dunia.Itu sebabnya menurut Montgomery, tanpa dukungan peradaban Islam yang
menjadi dinamonya, Barat bukanlah apa-apa.Wajar jika Barat berhutang budi
pada Islam.

B. Zaman Kemajuan Umat Islam di Bidang IPTEK


Berikut ini adalah beberapa penemu atau ilmuan muslim yang sangat
berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan yang hingga sekarang masih bermanfaat
dan masih digunakan.
1. Al khawarizmi: ia adalah seorang yang menemukan ilmu aljabar di dalam
matematika.
2. Ibnu sina ia adalah: membuat buku tentang kedoteran
3. Jabbir ibnu hayyan: ahli kimia yang di kenal sebagai bapak kimia
4. Albiruni: meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang
berhubungan dengan lingkungan fisik bumi. Dia di nobatkan sebagai bapak
antropologi, idiologi.
5. Abu alzahwari: penemu tehnik patah tulang dan membuat kitab untuk
menyembuhkan luka pada saat oprasi.
6. Ibnu haitham: dikenal sebagai bapak ilmu mata yang mengurai bagai mana
mata bekerja.
7. Ar razi: orang pertama yang bia menjelaskan tentang penyakit cacar dan juga
alergi asma dan demam sebagai daya mekanisme tubuh.

5
Jadi wajar jika Gustave Lebon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku
bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir menjadi satu-satunya
sumber-sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan tinggi Eropa selama lima
atau enam abad. Tidak hanya itu, Lebon juga mengatakan bahwa hanya buku-
buku bangsa Arab-Persia lah yang dijadikan sandaran oleh para ilmuwan Barat
seperti Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Arnold de Philipi, Raymond Lull, san
Thomas, Albertus Magnus dan Alfonso X dari Castella. Belum lagi ribuan buku
yang berhasil memberikan pencerahan kepada dunia.Itu sebabnya, jangan heran
kalau perpustakaan umum banyak dibangun di masa kejayaan Islam.Perpustakaan
al-Ahkam di Andalusia misalnya, merupakan perpustakaan yang sangat besar dan
luas.Buku yang ada di situ mencapai 400 ribu buah.Uniknya, perpustakaan ini
sudah memiliki katalog.Sehingga memudahkan pencarian buku.Perpustakaan
umum Tripoli di daerah Syam, memiliki sekitar tiga juta judul buku, termasuk
50.000 eksemplar al-Quran dan tafsirnya.Dan masih banyak lagi perpustakaan
lainnya.Tapi naas, semuanya dihancurkan Pasukan Salib Eropa dan Pasukan
Tartar ketika mereka menyerang Islam.

C. Zaman Kemunduran Islam di Bidang IPTEKS


Kemunduran iptek dalam kalangan muslim kemunkinan disebabkan oleh tiga
hal yaitu :
1. Generasi ilmu terdahulu kurang menyiapkan generasi berikutnya untuk
mengkondisikan suasana ilmiyah bagi kehidupan umat.
2. Generasi berikutnya lebih puas menikmati hasil dari ilmuan terdahulu,tanpa
berusaha menciptakan temuan baru.
3. Para penguasa di negara islam kurang mendukung perkembangan iptek
sehingga suasana iptek di kalangan muslim menjadi kering.

Sekarang ini perkembangan iptek di dunia islam sungguh memprihatinkan.


Hampir 94% ilmuan dan teknologi yang terlibat dalam penelitian adan
perkembangan berada di negara – negara maju. Hampir dari 97% investasi total
dalam penelitian dan perkembangan terdapat negara maju, sedangkan modal yang
di tanamkan di negara – negara islam hanya kira – kira 1%. Negara industri maju
memakai 3% dari pendapatan GNP untuk penelitian ilmiah, sedangkan di negara-
negara muslimtak satupun memberikan komitmen untuk memberikan 1%

6
dari total GNP nya untuk perkembangan iptek. Kkurangnya perhatian terhadap
iptek dari para pengambil keputusan dan sebagai akibat tidak berfungsinya sarana
dan fasilitas,menyebabkan peneliti hijrah ke negara yang maju. Ditambah lagi
penempatan ilmuan muslim di negara muslimtidak sesuai dengan
keahliannya, sehingga memperparah kondisipengembangan iptek di dunia islam.

D. Sebab – Sebab Kemajuan Teknologi dan Sains di Masa – Masa Kejayaan Islam
Disamping secara eksternal saat itu Barat tengah tertidur lelap dalam buaian
teosentrisme dan alam pikiran yang jumud, bahkan bangsa barat saat itu dalam
kondisi terbelakang. Islam mengalami kebangkitan intelektual dan kultural yang
sepektakuler dengan revolusi pemikiran dan budaya Islam yang bercorak
peradaban baru, menyambung matarantai peradaban sebelumnya (Yunani,
Babilon, dan Persia).Islam yang kosmopolit, humanistik, kultural, dan saintifik
yang puncaknya pada era Abasiyyah.
Secara umum menurut Arifada beberapa faktor yang telah mendorong
kemajuan sains di dunia Islam saat itu yakni :
1. Kesungguhan dalam mengimani dan mempraktikkan ajaran Islam sehingga
lahirlah individu-individu unggul.
2. Motivasi agama.
3. Faktor sosial politik.
4. Faktor ekonomi.
5. Faktor dukungan dan perlindungan penguasa saat itu

E. Sebab – Sebab Kemunduran Umat Islam dalam IPTEKS


Pada masa kemunduran iptek di dunia islam, kaum Muslimin tidak lagi
mempunyai semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu. Bahkan sebagian mereka
menjauhkan diri dari ilmu pengetahuan, karena dianggap sekular dan produk
Barat. Menurut Prof DR. Abdus Salam, seorang ilmuwan Muslim asal Pakistan,
kemunduran ilmu pengetahuan dan teknologi di Dunia Islam lebih banyak
disebabkan oleh faktor-faktor internal umat Islam. Misalnya, terjadinya
pemisahan dalam mempelajari ayat-ayat Qauliyah dan ayat-ayat Kauniyah,
kurang terjalinnya kerjasama antara ilmuwan Muslim dan penguasa setempat
untuk menjaga tradisi keilmuan di Dunia Islam, dan sikap mengisolasi diri
terhadap perkembangan iptek dunia luar.

7
Di zaman dewasa ini perkembangan iptek di Dunia Islam amat
memprihatinkan.Berbagai penemuan ilmiah mutakhir seperti nuklir, cloning, dan
kosmologi, meskipun tersirat secara simbolik dalam Al-Qur’an, tetapi yang
menemukannya adalah orang-orang non-Muslim. Demikian pula penemuan
ilmiah di bidang lain. Kaum Muslimin baru menyadari bahwa prinsip-prinsip
ilmu tersebut telah diungkapkan dalam Al-Qur’an lima belas abad yang lalu,
setelah ilmu tersebut ditemukan oleh ilmuwan-ilmuwan non-Muslim. Suatu fakta
menunjukkan bahwa, dewasa ini kaum Muslimin senantiasa tertinggal dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan datang terlambat menafsirkan
ilmu tersebut dari kebenaran Al-Qur’an. Suramnya kondisi keilmuan di Dunia
Islam diperparah oleh fenomena rendahnya persentase umat Islam yang menuntut
ilmu dari SD sampai perguruan tinggi, dan adanya ketidakseimbangan antara
ilmuwan Muslim dengan besarnya populasi penduduk Muslim di dunia yang
hampir mencapai 1,5 miliar. Sebagai contoh, Indonesia yang mayoritas
penduduknya Muslim, saat ini hanya 11% siswa lulusan SMA yang melanjutkan
ke perguruan tinggi. Sementara itu, di Korea Selatan terdapat 70% lulusan SMA
yang melanjutkan ke PT. Sebagai ilustrasi pula jumlah ilmuwan dan insinyur per
satu juta orang di negara-negara non-Muslim seperti Cina 71.297, Jepang 59.611,
Jerman 42.557, Amerika Serikat 14.757 dan Korea Selatan 2.426. Sedangkan
Indonesia yang merupakan salah satu negeri Islam terbesar hanya sekitar 1.280.
Dari jumlah ilmuwan tersebut yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan
adalah Indonesia sebesar 3,2%, Korea Selatan 46,5%, AS 22,1%, Jepang 8,1%
dan Jerman 5,5%. Data tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia yang
mayoritas berpenduduk Muslim merupakan negara yang memiliki ilmuwan dan
insinyur paling sedikit.
Kemunduran pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam Islam terjadi ketika
kejatuhan Islam ke tangan Barat dimulai pada awal abad ke-18. Ada beberapa
faktor penyebab kemunduran ilmu pengetahuan dalam islam, yakni :
1. Kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sangat tinggi.
2. Orang barat yang pada umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan pula
bahwa melalui agama Nasrani merekapun dapat maju dalam bidang iptek
sejajar dengan umat islam. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya
setelah mereka mendapatkan kemajuan dalam bidang iptek, mereka justru

8
mulai menjauh dari agama mereka. Mereka menjadi sekuler. Urusan agama
berjalan sendiri, begitu pula dengan iptek.
3. Orang-orang barat yang berjiwa petualang berusaha menemukan “benua”
baru, sehinggga mereka menemukan pusat perdagangan baru . Route
perdagangan yang semula Syria dan Mesir ramai dikunjungi pedagang-
pedagang dari India dan dari Eropa, setelah penemuan route (benua) baru,
Mesir dan Syria jadi sepi yang mengakibatkan sumber pendapatan negeri-
negeri Islam jadi berkurang banyak.
4. Orang-orang barat sengaja menghancurkan observatorium Islam yang
didirikan oleh Taqi Al Din di Konstantinopel pada tahun 1580, menjadikan
Islam kehilangan sumber pengetahuan dan pengamatan bintang (astronomi)
yang sudah sangat maju pada masa itu. Ironisnya, pada waktu yang sama
sekitar tahun 1580 juga, orang barat baru pertama kali membangun
observatoriumnya oleh Tycho Brace. Perlu dicatat bahwa Islam telah
memiliki observatorium pertama kali yang dibangun pada tahun 500-an M di
Ulugh Beg (Samarkand).
5. Akibat kolonialisme stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi negara-
negara islam mulai menurun, padahal stabilitas politik dan kemakmuran
merupakan akar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal
ini lebih diperjelas lagi dengan munculnya kapitalisme barat.

F. Upaya-upaya Kebangkitan Kembali Umat Islam dalam IPTEKS


Dampak lain dari kemunduran Dunia Islam di bidang iptek ialah tumbuh
suburnya kemiskinan, rendahnya mutu pendidikan, minimnya pendapatan
perkapita, dan merajalelanya pengangguran.Di samping itu banyak negara-negara
Islam yang terjerat hutang luar negeri.Indonesia misalnya, sekitar 60% hidup di
bawah garis kemiskinan dan 10-20% penduduknya hidup dalam kemiskinan
absolut. Sementara itu jumlah pengangguran di Indonesia hampir mencapai 40
juta orang.Negara-negara Islam yang lain, meski tidak separah Indonesia, mereka
menghadapi problem yang tidak jauh berbeda, terutama dalam masalah hutang
luar negeri. Agendanya sekarang, umat Islam harus melakukan upaya-upaya yang
dapat mendukung kembali kemajuan di bidang sains dan teknologi.

9
Adapun Upaya-upaya yang seharusnya di lakukan oleh umat islam seperti :
1. Umat Islam memperlakukan satu sistem pendidikan Islam yang betul-betul
bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim
yang berkualitas, bertaqwa, beriman kepada Allah.
2. Mencoba memasukan Ilmu-ilmu umum ke Sekolah Islam (Madrasah)
3. Mengirimkan pelajar untuk mendalami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK)Adanya kontak Islam dengan Barat, yang merupakan faktor penting
yang bisa kita liat, adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan
membawa perubahan paradigma umat Islam untuk belajar secara terus
menerus kepada Barat, Timbulnya pembaharuan pendidikan Islam baik
dalam bidang agama, sosial, dan pendidikan diawali dan dilatar belakangi
oleh pemikiran Islam yang timbul di belahan dunia Islam lainnya.

 Pola-pola pembaharuan pendidikan Islam


Setelah kita memperhatikan berbagai sebab kelemahan dan kemunduran
umat Islam pada masa sebelumnya dan dengan memperhatikan sebab-sebab
kejayaan dan kekuatan yang di alami bangsa Eropa. Maka kita bisa mengaris
bawahi terjadinya pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam:
1. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pemikiran
modern di Eropa.
2. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi dan bertujuan untuk
pemurnian kembali ajaran Islam.
3. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan
sumber budaya bangsa masing-masing dan yang bersifat Nasionalisme.

10
G. Sejarah keilmuan menurut islam
 Perkembangan ilmu kedokteran
Dalam dunia keilmuan, dokter mempunyai kontribusi yang cukup memadai
dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang :
1. Bakteriologi
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan klasifikasi bakteri. Dokter
muslim yang banyak memberi perhatian pada bidang ini adalah Al - Rozi
serta Ibnu Sina.
2. Anesthesia
Suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Ibu Sina tokoh
yang memulai menggulirkan ide menggunakan anestesi oral. Ia mengakui
opinium opinium sebagai obat peredam rasa sakit yang sangat manjur.
3. Surgery
Bedah atau pembedahan adalah spesialisasi dalam dokter yang mengobati
penyakit atau luka pada operasi manual dan instrumen. Dokter islam yang
berperan dalam bedah adalah Al – Rozi dan Abu Al – Qosim Khalaf ibn
abbas al zahrawi.
4. Ophthamology
Cabang kedokteran yang berhubungan dengan penyakit dan bedah syaraf
mata, otak, serta pendengaran. Dokter muslim yang banyak memberikan
kontribusi adalah Al – Haytham tahun 965 – 1039 M, selain itu amat bin ali
dari mosul. Jasa mereka masih terasa hingga abad ke 19 M.
5. Psikoterapi
Serangkaian metodo berdasarkan ilmu – ilmu psikologi yang digunakan
untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Dokter muslim
yang menerapkan psikoterapi adalah Al – Rozi serta Ibnu Sina.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kejayaan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah mencerminkan bahwa Islam
adalah agama yang luar biasa. Bahkan Eropa pun seolah-olah tidak berdaya
menghadapi kemajuan Islam terutama di bidang IPTEK. Walaupun pada akhirnya
kejayaan Islam masa Dinasti Abbasiyah telah berakhir dan hanya menjadi kenagngan
manis belaka kita sebagai generasi penerus harus senantiasa berusaha untuk menjadi
generasi yang pantang menyerah apalagi di zaman serba modern ini kemajuan IPTEK
semakin sulit untuk dibendung. Kemajuan IPTEK merupakan tantangan yang besar
bagi kita. Apakah kita sanggup atau tidak menghadapi tantangan ini tergantung pada
kesiapan pribadi masing-masing .

Diantara penyikapan terhadap kemajuan IPTEK masa terdapat tiga kelompok


yaitu: (1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha
melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang
sesuai; (2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga
mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak
islami, (3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha
membangunnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

 W Wisnu, Arya. Melacak Teori Einstein dalam Al Qur'an


 Baiquni, A. Al Qur’an, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi PT Dana Bhakti Prima Yasa.
Yogyakarta. 1996.
 Farhana. Peradaban Islam Masa Dinasti Abbasiyah; Kebangkitan dan Kemajuan Media ilmu.
 Henra G.kemunduran umat islam dalam IPTEKS
 Uli dan Rio L. Dulu Islam Pernah Berjaya - www.swaramuslim.net
 Naik, Zakir. 2015. “ Miracles Of Al – Qur’an & As – Sunnah “. Solo : PT AQWAM
MEDIA PROFETIKA
 Shobron, Sudarno. 2011. “ Studi Islam “. Surakarta : LPID

13

Anda mungkin juga menyukai