Bab Ii
Bab Ii
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Pendahuluan
II-1
II-2
1. Material Storage
Material storage adalah tempat penyimpanan material seperti
prepreg yang membutuhkan suhu tertentu dalam penyimpanannya. Material
disimpan dengan suhu - 18˚C.
II-3
Ada beberapa jenis material utama dan material pembantu yang digunakan
oleh PT.Dirgantara Indonesia departemen bonding & composite sebagai berikut :
1. Material Utama
1.1 Prepreg ( preimpregnated material )
Prepreg adalah dimana material matriksnya sudah berada di
reinforcementnya. Prepreg ini harus melalui autoclave untuk proses
curing. Ada beberapa prepreg yang digunakan oleh departemen
bonding & composite yaitu :
1.1.1 Aramid
Jenis prepreg yang biasa disebut Kevlar,ada 2 jenis prepreg
aramid yang digunakan yaitu Z-19-904 berwarna merah dan
Z-19-905 berwarna biru.
1.1.2 Carbon
Jenis prepreg ini menurut I+D-N 19 prepreg carbon ini
didalam seratnya terdapat epoxy. Jenis yang digunakan yaitu
Z-19-776
1.1.3 Glass
Jenis prepreg ini terdapat 2 jenis yang digunakan yaitu
Z-19-101 dan Z-19-105 dimana menurut I+D-N 19 kedua
prepreg ini,didalam seratnya terdapat epoxy.
1.1.4 Phenolic
Jenis prepreg dimana menurut I+D-N 19 diklasifikasikan
sebagai prepreg glass yang di dalam seratnya terdapat
phenolic resin. Jenis yang digunakan adalah NMS8-
226TYCL3B. Phenolic lebih banyak digunakan untuk part
interior karena lebih ramah lingkungan,dimana ketika
pesawat terjadi crash atau kebakaran tidak menimbulkan
atau menjadi racun.
1.2 Honeycomb
Honeycomb adalah suatu material yang strukturnya berbentuk
seperti sarang lebah yang terbuat dari metal (aluminium) dan non-
metal (kertas).
II-9
2. Material Pembantu
2.1 Airwave
Airwave digunakan untuk membantu proses bagging sehingga
tekanan dalam vacuum bag menjadi rata. Adapun jenis airwave yang
digunakan adalah Z - 24 - 261.
2.6 Solvent
Solvent adalah zat cair yang berfungsi untuk membersihkan tool
yang akan di pakai untuk lay up part yang akan dibuat. Solvent yang
biasa digunakan adalah aseton dan MEK (methyl Ethyl Ketone).
2.7 Tedlar
Tedlar (polyvinyl fluoride) berfungsi untuk menutup pori-pori dari
komposit untuk membuat part komposit tidak menyerap air.
II-12
2.8 Thermocouple
Thermocouple adalah kabel untuk record panas part ketika proses
autoclave.
9. Gambar/ Drawing :
(halaman berikutnya)
1. Jika tool yang akan digunakan masih baru dibuat maka tool
harus di beri Frekote 700 NC Release Agent setelah itu masukan
ke dalam autoclave agar menyerap ke pori-pori dari tool
tersebut.
2. Jika tool sudah pernah dipaki sebelumnya maka tool cukup di
berikan Frekote 700 NC Release Agent.
3. Bersihkan tool dengan menggunakan kain bersih yang sudah
diberi MEK atau aseton. Setelah bersih maka tool siap untuk
digunakan.
II-16
1. Temperatur : 18 ˚C – 24 ˚C
2. Kelembapan : 35% – 60 %
3
3. Clean lines : 10𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑐𝑙𝑒/𝑐𝑚 /24 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠.
Setelah proses bagging selesai tool yang telah di lay up tadi akan
dibawa keluar dari ruangan CCA menuju ke autoclave.Sebelum dapat
melalaui proses autoclave hasil dari lay up tadi akan di periksa terlebih
dahulu,dan juga melihat bagging-nya ,jika tidak terjadi permasalahan
maka dapat dilanjutkan ke proses autoclave.Proses autoclave ini mengacu
pada I+D-P 237. Dalam proses curing pada autoclave terdapat 3 fase yaitu
1. Heat up rate : Fase ini merupakan fase terjadinya kenaikan
temperature dimana terjadi kenaikan sebesar 0.5˚C – 5 ˚C per
menit. Fase ini terjadi kurang lebih 30 menit.
2. Holding time/Polimerization step : Fase ini merupakan fase
curing material yang sudah di lay up untuk menjadi sebuah
part. Dalam fase ini temperature mencapai 120˚C dan fase ini
membutuhkan waktu sekitar 90 menit
3. Cooling down : Fase ini merupakan fase akhir dari proses
autoclave,fase ini adalah fase penurunan suhu pada
autoclave,fase ini menandakan bahwa part melalui proses
curing telah selesai. Untuk mengeluarkan part yang sudah jadi
dibutuhkan suhu sekitar 25˚C.
II-21
edge assy ini 3-5 kali. Setelah filler mongering part akan di kirim ke
painting room
2.4.4 Painting
Dalam proses painting ada beberapa syarat menurut I+D-P 337 untuk
ruangan yang dapat digunakan proses painting,yaitu :
II-24
Proses painting pada part leading edge assy ini diawali dengan
menghaluskan permukaan akibat dari filler yang tidak merata. Setelah
bagian permukaan rata maka part siap untuk di painting. Lapisan pertama
dari paint yang digunakan adalah Conductive Paint/polyurethane
conductive coating ( Z-12-506),Karena komposit yang tidak dapat
menghantarkan listrik,maka diberi conductive paint sebagai penghantar
listrik.