Maka, dari
grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akan bekerja lebih baik
pada debit operasi yang rendah.
72
Grafik pada gambar 4.21 menunjukkan hubungan antara nomor pengujian
terhadap volume penguapan. Trendline pada grafik tersebut menunjukkan bahwa
volume bensin yang menguap akan berkurang seiring dengan jumlah pengujian.
Pada saat dilakukan pengujian kelima, bensin untuk pengujian tersebut diganti
dengan yang baru sehingga volume penguapan naik kembali. Hal tersebut juga
didukung dengan warna dari bensin lama yang lebih keruh bila dibandingkan
dengan warna bensin baru.
73
Pengujian prototipe ini pada dasarnya sama dengan pengujian prototipe
alternatif rancangan 1. Perbedaannya hanya pada saluran masukan dan keluaran
dari wadah bensin yang menggunakan saluran yang sama. Karena itu prosedur
pengujiannya pun sama dengan prosedur pengujian alternatif rancangan 1.
74
baik pada sistem perpipaan tersebut sehingga tidak ada uap bensin yang tertarik
dan pada tabung kondensator tidak tertangkap apapun.
75
Gambar 4.26 Foto set-up pengujian prototipe alternatif rancangan 3
76
Gambar 4.28 Foto kerusakan pada tabung kondensator
77
Beberapa asumsi yang digunakan untuk persamaan di atas:
- Aliran berupa steady state flow.
- Debit aliran konstan.
- Massa jenis uap BBM sepanjang aliran konstan.
- Gesekan pada dinding-dinding pipa diabaikan.
- Efisiensi pompa sebesar 90%.
- Temperatur operasi diambil dari rata – rata data pengujian prototipe alternatif
rancangan 1, yaitu sebesar 340C atau sama dengan 307 K.
- Inlet pressure dan outlet pressure disamakan dengan yang terjadi pada
kondisi lapangan, yaitu 700 Pa dan 105Pa.
78
Karena kapasitas maupun daya pompa vakum yang diperlukan sangat
kecil, maka digunakan pompa vakum yang ada di pasaran dengan daya paling
kecil. Berikut foto pompa vakum yang telah dipilih beserta spesifikasinya dan foto
set-up pengujian yang baru:
Gambar 4.29 Foto pompa vakum pada pengujian prototipe alternatif rancangan 3
79
Pengujian prototipe tersebut dilakukan selama 20 menit dengan pencatatan
data dilakukan setiap selang waktu 2 menit. Pengujian dilakukan sebanyak
sepuluh kali dengan temperatur pengujian yang bervariasi.
Contoh hasil pengujian pertama ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Pertama Prototipe Alternatif Rancangan 3
Nomor Waktu Tinggi Tabung Temperatur Volume Permeate
Pengujian (Menit) (cm) (oC) (mL)
0 18 24
2 17.9 23
4 17.9 24
6 17.8 25
8 17.7 27
10 17.6 28
1 12 17.5 29 119
14 17.3 31
16 17.2 33
18 17.1 35
20 17.1 36
Δt total T rata - rata
0.9 28.64
Data hasil pengujian kedua hingga kesepuluh dapat dilihat pada lampiran C.
80
4.6.3.2. Analisis Hasil Pengujian Prototipe Alternatif Rancangan 3
Data hasil pengujian yang telah didapatkan dianalisis menggunakan
prosedur perhitungan yang sama pada hasil pengujian prototipe alternatif
rancangan 1. Berikut tabel hasil perhitungan seluruh pengujian:
81
Gambar 4.33 Grafik efisiensi sistem vs debit penguapan prototipe alternatif rancangan 3
82
Gambar 4.35 Grafik temperatur pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif
rancangan 3
Gambar 4.32 hingga gambar 4.35 menunjukkan grafik dari analisis hasil
pengujian protitipe alternatif rancangan 3. Dapat dilihat bahwa setiap grafik
memiliki trendline yang sama dengan grafik dari analisis hasil pengujian prototipe
alternatif rancangan 1.
83
Tabel 4.10 Pengambilan Keputusan Perancangan Sistem Vapor Recovery ‘Havival’
Rancangan Rancangan Rancangan
No. Kriteria
1 2 3
1 Mengurangi kerugian akibat penguapan 1 0 1
2 Tidak menghambat aliran fluida 1 0 1
3 Tidak banyak modifikasi 0 1 0
4 Membran dapat bekerja dengan baik 1 0 1
5 Dapat melakukan proses separasi 1 0 1
6 Memiliki efisiensi yang baik 0 0 1
7 Menarik dan sederhana 1 1 1
8 Tidak terlalu berat dan besar 1 1 1
9 Pengoperasiannya mudah 1 1 1
10 Perawatan mudah 1 1 1
11 Biaya produksi murah 1 1 1
Jumlah 9 6 10
Dari tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa alternatif rancangan 3 yang
memiliki kinerja paling baik serta paling banyak memenuhi kriteria yang
diperlukan maupun diinginkan dalam perancangan. Karena itu alternatif
rancangan 3 yang paling sesuai untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem
vapor recovery yang lebih optimal.
84
4.8 Process Flow Diagram
Gambar 4.36 Process flow diagram dari sistem vapor recovery ‘Havival’
Keterangan:
= aliran bensin cair
= aliran campuran uap bensin dengan udara
= aliran uap bensin
= aliran udara
Seperti yang telah dijelaskan pada subbab 2.3.2, tekanan pada tangki
timbun akan berubah-ubah akibat pengaruh temperatur ataupun pada saat proses
unloading ataupun proses loading. Proses unloading, yang merupakan proses
penyaluran bensin dari truk penyalur ke tangki timbun, ditunjukkan oleh panah
merah yang mengarah masuk ke dalam tangki timbun. Sedangkan proses
unloading, yang merupakan proses proses penyaluran bensin dari tangki timbun
85
menuju dispenser, ditunjukkan oleh panah merah yang mengarah keluar dari
tangki timbun.
Kenaikan temperatur di dalam tangki timbun ataupun proses unloading
akan menyebabkan kenaikan tekanan. Pada saat itu campuran uap bensin dengan
udara akan terdorong ke dalam masukan sistem untuk menyeimbangkan tekanan
kembali, yang ditunjukkan oleh panah oranye. Selanjutnya, campuran uap bensin
dengan udara tersebut akan ditarik lalu didorong oleh pompa vakum masuk ke
dalam modul membran. Pada modul membran akan terjadi proses separasi antara
uap bensin dengan udara. Aliran udara yang telah bersih dari uap bensin akan
dikeluarkan menuju lingkungan sekitar, yang ditunjukkan oleh panah biru yang
keluar dari sistem. Sedangkan aliran uap bensin yang telah bersih dari udara akan
terdorong masuk kembali ke dalam tangki timbun, yang ditunjukkan oleh panah
kuning.
Penurunan temperatur di dalam tangki timbun ataupun proses loading
akan menyebabkan penurunan tekanan. Pada saat itu, udara dari lingkungan
sekitar akan masuk ke dalam tangki timbun melalui pipa sistem, yang ditunjukkan
oleh panah biru yang masuk ke dalam tangki timbun.
Semua aliran yang terjadi akan mengarah sesuai dengan process flow
diagram karena dijaga oleh ketiga check valve yang dipasang pada pipa-pipa
sistem vapor recovery. Ketiga check valve tersebut hanya mengizinkan terjadinya
aliran pada satu arah saja.
86
Selain mencegah terjadinya kerugian ekonomi, pengaplikasian sistem
vapor recovery ‘Havival’ juga akan mengurangi penguapan bensin ke lingkungan
sekitar. Dengan begitu bahaya kebakaran maupun bahaya kesehatan bagi
masyarakat yang tinggal di sekitar SPBU akan berkurang.
87