Anda di halaman 1dari 36

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah SMK BUDI DHARMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/1
Materi : OPRASI MATRIKS DAN SIFATNYA
Alokasi waktu : 2 Pertemuan ( 4 Jam Pelajaran)

A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkai tpenyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif ,serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bakerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2. Mampu menstranformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,
kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli
lingkungan
3.1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks
serta menerapkannya dalam pemecahan masalah operasi matriks serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah.
Indikator :
3.1.1 Mampu mengoperasikan penjumlahan ,pengurangan dan perkalian pada matriks
4.1 Memadu berbagai konsep dan aturan operasi matriks dan menyajikan model matematika
dari suatu masalah nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks
dalam pemecahannya
Indikator :
4.1.1 Mengaplikasikan operasi matriks dalam kehidupan nyata
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan melalui kegiatan di dalam kelas atau di luar kelas, peserta didik dapat:
1. Mengoperasikan penjumlahan ,pengurangan dan perkalian pada matriks
2. Mengaplikasikan kehidupan nyata dalam operasi matriks

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Penjumlahan Matriks

Prinsip penjumlahan dua atau lebih matriks yaitu menjumlahkan setiap elemennya yang
seletak.

Pengertian penjumlahan matriks : Jika A + B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari


penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij = a ij + b ij untuk elemen C pada
baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya, matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks
memiliki ordo yang sama.

1 2 5 6 1 2 5 6
Contoh: A =   , B =  maka A + B =  +
3 4 7 8 3 4 7 8
6 8
=   =C
10 12

Perhatikan bahwa C mempunyai ordo sama dengan A dan B


Sifat-sifat penjumlahan matriks :
a. A+B = B+A (hukum
komutatif untuk penjumlahan)
b. A+(B+C) = (A+B)+C (hukum
asosiatif untuk penjumlahan)
c. A+O = O+A
d. (A+B) T = A T + B T

2. Pengurangan Matriks
Operasi pengurangan pada matriks menggunakan prinsip yang sama seperti pada operasi
penjumlahan. Matriks A dikurangi matriks B dengan cara mengurangi elemen matriks A dengan
elemen matriks B yang seletak.
Pengertian pengurangan matriks : Jika AB = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari
pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij = a ij b ij atau pengurangan dua
matriks ini dapat dipandang sebagai penjumlahan, yaitu A + (-B)
Syarat : Matriks A dan B dapat dikurangkan jika ordo kedua matriks tersebut sama.
5 4  3 6 
6 9   
Contoh: A =   , B = 5 4
7 0   1 2 
5 4  3 6 2  2
     
AB = 6 9   5 4 =  1 5 
7 0   1 2 6  2
5 4    3  6 2  2
    4  =  1
 5 
atau AB = A+(-B) = 6 9  +  5
7 0    1  2  6  2
Kaidah ilmu hitung yang berlaku pada pengurangan adalah :
a. AA = O
2
b. A O = A

3. Perkalian Matriks
Operasi perkalian pada matriks ada dua macam yaitu perkalian matriks dengan skalar dan
perkalian matriks dengan matriks. Sebelum memperkenalkan perkalian matriks dengan
matriks, siswa terlebih dahulu diperkenalkan perkalian matriks dengan bilangan/skalar.

a. Perkalian Matriks dengan skalar


Matriks A dikalikan dengan c suatu bilangan/skalar maka cA diperoleh dari hasilkali
setiap elemen A dengan c. Dengan demikian, matriks –A dapat dipandang sebagai hasil kali
matriks A dengan skalar (-1). Jadi –A = (-1)A.
Berikut ini adalah contoh perkalian matriks dengan bilangan skalar,
3 8 3 8 12 32
Contoh: P =   maka 4P= 4   = 
5 1 5 1 20 4 
Jika a dan b bilangan real dan B, C dua matriks dengan ordo sedemikian hingga dapat
dilakukan operasi hitung berikut, maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :
1) a(B+C)=aB+aC
2) a(BC) = aBaC
3) (a+b)C = aC+bC
4) (a-b)C = aCbC
5) (ab)C = a(bC)
6) (aB) T = aB T

b. Perkalian matriks dengan matriks


Untuk memahami perkalian matriks dengan matriks, kita perhatikan pernyataan berikut.
Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom matriks A sama dengan
jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa didefinisikan, tapi B nxp A mxn tidak dapat
didefinisikan.
A B AB
mxn nxp = mxp

Perhatikan bahwa hasil kali matriks AB berordo mxp

Untuk menguji apakah dua matriks dapat dikalikan atau tidak dan juga untuk menentukan ordo
hasil perkaliannya, dapat juga menggunakan aturan memasang kartu domino sebagai berikut :
sama
1x 2 2 x3

1x3 (Hasil)

Elemen-elemen dari AB diperoleh dari hasil kali setiap baris pada matriks A dengan
setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan menjadi satu elemen. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini diberikan contoh- contoh perkalian matriks dengan matriks.

3
Contoh Perkalian Matriks 1xp dengan matriks px1 :
4
B = 6 7 dan C = 7  , B 1x 3 C 3 x1 =  ( 6 x 4)  (8 x7)  (7 x 2) =  94
 
8
2

Contoh perkalian matriks px1 dengan matriks 1xp:


2
A= 5  dan B=  6 7 ,
 
8
4
2 x6 2x8 2x7  12 16 14 
 5 x7  = 30
 35 
A 3 x1 B 1x3 = 5 x6 5 x8 40
4 x 6 4 x8 4 x7  24 32 28
Hasilkalinya merupakan suatu matriks berordo 3X3.
Contoh perkalian matriks mxn dengan matriks nxp:
1 2 1 0 1
A=  ,B=
3
 4 0
 2 0

1 2 1 0 1
A 2x 2 B 2 x3 = 
3
 4 0
 2 0

 (1x1)  ( 2x0) (1x0)  ( 2x 2) (1x1)  ( 2x0)  1 4 1


AB =   =  
(3 x1)  ( 4 x0) (3 x0)  ( 4 x 2) (3 x1)  ( 4 x0) 3 8 3
Untuk matriks A dan matriks C pada contoh-contoh di atas, A 3 x1 C 3 x1 tidak dapat
didefinisikan.
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks :
1) A(BC) = (AB)C
2) A(B+C) = AB + AC
3) (B+C)A = BA + CA
4) A(BC) = ABAC
5) (BC)A = BACA
6) a(BC) = (aB)C = B(aC)
7) AI = IA = A
Perlu diingat bahwa bila AB dapat didefinisikan, maka BA belum tentu dapat didefinisikan,
sehingga AB belum tentu sama dengan BA.

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajarannya adalah pendekatan Sintifik. Pembelajaran kooperatif
menggunakan kelompok diskusi yang berbasis Discovery Learning.

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. LKS (terlampir)
2. Buku Siswa dan Buku Guru

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

4
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya 10 menit
memahami matriks dan memberikan gambaran
tentang aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa ditunjukkan
mengenai aplikasi matriks pada kehidupan nyata
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu mampu menyelesaiakan operasi
penjumlahan dan pengurangan pada matriks
kemudian mengaplikasikan konsep tersebut pada
permasalahan lain
Inti 1. Guru mengarahkan siswa menyelesaikan operasi 70 menit
penjumlahan dan pengurangan pada matriks dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
2. Bila siswa belum mampu menemukan, guru
membantu
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 6 siswa.
4. Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menyelesaikan operasi penjumlahan dan
pengurangan pada matriks
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
6. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara
kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan
apa yang dipresentasikan.
7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok
8. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua
siswa pada kesimpulan mengenai operasi
penjumlahan dan pengurangan pada matriks
9. Guru memberikan soal untuk dikerjakan tiap
siswa, dan dikumpulkan.
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang operasi 10 menit
penjumlahan dan pengurangan pada matriks
2. Guru memberikan tugas PR .

Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya 10 menit
memahami aplikasi matriks dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu menyelesaikan operasi perkalian
pada matriks dalam kehidupan sehari-hari

5
Inti 1. Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal- 70 menit
soal yang ada
2. Bila siswa belum mampu menemukan, guru
membantu.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 6 siswa.
4. Tiap kelompok mendapat tugas untuk yaitu
menyelesaikan operasi perkalian pada matriks
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok
yang melenceng jauh pekerjaannya.
6. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok
lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok
8. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan untuk menyelesaikan operasi
perkalian pada matriks, berdasarkan hasil presentasi
setiap kelompok.
9. Guru memberikan soal untuk dikerjakan tiap siswa,
dan dikumpulkan.
Penutup 1 Siswa diminta menyimpulkan tentang menyelesaikan 10 menit
operasi perkalian pada matriks
2 Guru memberikan tugas PR .
3 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.

H. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian adalah penilaian Autentik
2. Teknik Penilaian : tes tertulis
3. Bentuk dan instrument penilaian : terlampir
4. Pedoman penskoran : terlampir

Tes tertulis
SOAL KUNCI JAWABAN SKOR
1. 25
1. Diketahui 7  2
a.   , b.
Tentukanlah: 3 4 
a. P + R 1 13 
 
b. (Q + R – P)T
9  6 
c. P – (Q + R)
 1  9
d. QT – P c.   d.
  13 6  ,
e. P – Q – RT
  4 11 
 2 1    15
2. Diketahui P =   , tentukanlah  6  4 
 4  5 
  1  12 
a. 2P  
  10 6 
b. 1/2P
e.
6
c. – 2P + 8P

3. Diketahui 20
 4 2 
Tentukan matriks-matriks berikut! 2. a.   , b.
  8  10 
a. A . B
 1 0,5 
b. (A + B) ( A – B)   c.
  2  2,5 
c. (AT – C) B  14 7 
d. A2 – B2 + C2  
  28  35 
1 3 20
4. Diketahui A =   , carilah f(A) = 2A2 – 4A + 5I
2 4 
( I matriks identitas)
20
  6 4
5. Carilah a, b, c, dan d dari persamaan berikut ini: 3. a.  
  19 6 
  10 48 
b.  
  6 12 
 6 8
c.  
  9 0
 4 53 
d.  
  19 6 

4.

5. a = 1
b = -1
c = 11
d = 10,5

TOTAL SKOR 100

Instrumen Penilaian Hasil belajar


No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam saat diskusi
pembelajaran
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok
c. Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang berbeda
dan kreatif
2. Pengetahuan Pengamatan dan Tes Penyelesaian tugas
a. Menemukan model tertulis kelompokdan individu
matematika
b. Menyelesaikan soal
membentuk model

7
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
matematika
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
a. Menyajikan masalah kelompok maupun individu)
nyata menggunakan dan saat diskusi
model matematika

Penilaian Sikap dalam Berdiskusi

NO KRITERIA 1 2 3 4

1. Aktif Berdiskusi

2. Bahasa yang digunakan


sopan

3. Tidak menyela dalam diskusi

Rubrik penilaian 1 Rubrik penilaian 2


1 : aktif berdiskusi < 60% 1 : kata tdk sopan 4 kali
2 : aktif berdiskusi 60% s.d. 70% 2 : kata tdk sopan 3 kali
3 : aktif berdiskusi 70% s.d. 80% 3 : kata tdk sopan 2 kali
4 : aktif berdiskusi 80% s.d 100% 4 : kata tdk sopan 0 s.d. 1 kali
60% s.d. 70%

Rubrik penilaian 3
1 : menyela lebih dari 4 kali
2 : menyela 3 s.d.4 kali
3 : menyela 1 s.d. 2 kali
4 : tidak menyela sama sekali

Mengetahui, Guru mata Pelajaran,


Kepala SMK Matematika
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah SMK BUDI DHARMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/1
9
Materi : PERKALIAN MATRIKS DAN SIFATNYA
Alokasi waktu : 2 Pertemuan ( 4 Jam Pelajaran)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR

1.1 menghayati pola hidup disiplin, kritis, bertanggungjawab,


konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 menghayati kesadaran hak dan kewajiban serta toleransi
terhadap berbagai perbedaan di dalam masyarakat majemuk
sebagai gambaran menerapkan nilai-nilai matematis
Kompetensi 1.3 menghayati rasa percaya diri, motivasi internal dan sikap
Dasar peduli lingkungan melalui kegiatan kemanusiaan dan
bisnis dalam kehidupan sehari-hari
1.4 memahami operasi sederhana matriks serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah

C. INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN


1. memahami penjumlahan dan pengurangan dengan matriks
2. memahami perkalian matriks

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui diskusi, mengamati, dan membaca referensi, siswa dapat:


1. memahami penjumlahan atau pengurangan dua matriks atau lebih.
2. memahami perkalian skalar dengan matriks
3. memahami perkalian matriks dengan matriks

E. MATERI AJAR

1. Penjumlahan Matriks
2. Pengurangan Matriks
3. Perkalian Matriks
10
F. PENDEKATAN, STRATEGI, DAN MOTODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Strategi/model: cooperative learning

G. SUMBER BELAJAR

Pustaka rujukan : Buku pegangan guru matematika kurikulum 2013


halaman 31 s/d 66

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 2

TAHAP DESKRIPSI WAKTU


PENDAHULUAN  Guru memberi salam 10 menit
(Apersepsi)  Guru mempresensi kehadiran
siswa dan menyampaikan topik yang
akan dipelajari
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
menyelesaikan operasi matriks
,mampu menerapkan berbagai strategi
yang efektif serta memeriksa
kebenaran jawabannya dalam
pemecahan masalah matematika
 Guru memberikan gambaran
tentang pentingnya materi dan
pengaplikasian Matriks dalam
kehidupan sehari-hari.
 Siswa dibentuk dalam kelompok 70 menit
belajar kecil

KEGIATAN INTI  Melalui kelompoknya, siswa


diminta mempelajari masalah 2.1 dan
2.3 pada Buku Siswa halaman 37-48
 Siswa diminta mengerjakan soal
diskusi halaman 52 dan halaman 58
secara berkelompok
11
 Guru membantu siswa jika ada
yang tidak dimengerti
 Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
 Siswa diminta untuk
memberikan respon dari hasil kerja
kelompok presentasi.
 Guru memberikan penekanan
dan bersama siswa menarik simpulan
dari hasil diskusi.
 Melalui kerjasama dalam
kelompok, siswa diminta untuk
membaca dan memahami konsep
matriks dalam kehidupan sehari-hari
(Buku Siswa halaman 37- 87
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
 Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua siswa pada
kesimpulan mengenai operasi pada
matriks dalam kehidupan sehari-hari
atau dalam keadaan nyata.
PENUTUP  Guru memberikan penguatan 10 menit
pada materi
 Guru memberikan PR halaman
66 no.3 dan 4 dan projek halaman 68
 Guru memberitahu materi pada
pertemuan berikutnya

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

A. Teknik Penilaian: Kinerja, Pengamatan


B. Prosedur Penilaian:

1. Penilaian Kinerja
Aspek yang dinilai Sikap Pengetahuan Ketrampilan

12
N
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
o Nama
1
2
3
Jumlah skor

Kriteria Penskoran:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
Kriteria Penilaian:
Jumlah skor ≤ 3 : D
4 ≤ Jumlah skor ≤ 6 : C
7 ≤ Jumlah skor ≤ 9 : B
10 ≤ Jumlah skor ≤ 12 : A

Rubrik Penilaian Kinerja:


No Aspek yang Keterangan
dinilai
1 = tidak aktif dalam diskusi atau tanya jawab
2 = cukup aktif dalam diskusi atau tanya jawab
1 Sikap
3 = aktif dalam diskusi atau tanya jawab
4 = amat aktif aktif dalam diskusi atau tanya jawab
1 = tidak memahami konsep pemecahan masalah
2 = cukup memahami konsep pemecahan masalah
2 Pengetahuan
3 = memahami konsep pemecahan masalah
4 = amat memahami konsep pemecahan masalah
1 = tidak terampil melaksanakan prosedur pemecahan
masalah
2 = cukup terampil melaksanakan prosedur pemecahan
3 Ketrampilan masalah
3 = terampil melaksanakan prosedur pemecahan masalah
4 = amat terampil melaksanakan prosedur pemecahan
masalah

Mengetahui, Guru mata Pelajaran,


Kepala SMK Matematika
13
Lampiran 1
MATERI AJAR
1. Penjumlahan Matriks
Prinsip penjumlahan dua atau lebih matriks yaitu menjumlahkan setiap elemennya yang
seletak.
Pengertian penjumlahan matriks : Jika A + B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari
penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij = a ij + b ij untuk elemen C
pada baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya, matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua
matriks memiliki ordo yang sama.

1 2 5 6 1 2 5 6
Contoh: A =   , B =  maka A + B =  +
3 4 7 8 3 4 7
 8

6 8
=   =C
10 12
Perhatikan bahwa C mempunyai ordo sama dengan A dan B

Sifat-sifat penjumlahan matriks :


e. A+B = B+A (hukum
komutatif untuk penjumlahan)
f. A+(B+C) = (A+B)+C (hukum
asosiatif untuk penjumlahan)

14
g. A+O = O+A
h. (A+B) T = A T + B T

2. Pengurangan Matriks
Operasi pengurangan pada matriks menggunakan prinsip yang sama seperti pada operasi
penjumlahan. Matriks A dikurangi matriks B dengan cara mengurangi elemen matriks A
dengan elemen matriks B yang seletak.
Pengertian pengurangan matriks : Jika AB = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari
pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij = a ij b ij atau pengurangan
dua matriks ini dapat dipandang sebagai penjumlahan, yaitu A + (-B)
Syarat : Matriks A dan B dapat dikurangkan jika ordo kedua matriks tersebut sama.
5 4  3 6 
  5 4 
Contoh: A = 6 9  , B =  
7 0   1 2 

5 4  3 6 2  2
     5 
AB = 6 9   5 4 =  1
7 0   1 2 6  2

5 4   3  6 2  2
   5  4 =  1
 5 
atau AB = A+(-B) = 6 9  + 
7 0    1  2 6  2

Kaidah ilmu hitung yang berlaku pada pengurangan adalah :


c. AA = O
d. A O = A

3. Perkalian Matriks
Operasi perkalian pada matriks ada dua macam yaitu perkalian matriks dengan skalar dan
perkalian matriks dengan matriks. Sebelum memperkenalkan perkalian matriks dengan
matriks, siswa terlebih dahulu diperkenalkan perkalian matriks dengan bilangan/skalar.

c. Perkalian Matriks dengan skalar


Matriks A dikalikan dengan c suatu bilangan/skalar maka cA diperoleh dari hasilkali
setiap elemen A dengan c. Dengan demikian, matriks –A dapat dipandang sebagai hasil kali
matriks A dengan skalar (-1). Jadi –A = (-1)A.
Berikut ini adalah contoh perkalian matriks dengan bilangan skalar,
3 8 3 8 12 32
Contoh: P =  maka 4P= 4 = 
5  1 5


1 20 4 

15
Jika a dan b bilangan real dan B, C dua matriks dengan ordo sedemikian hingga dapat
dilakukan operasi hitung berikut, maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :
7) a(B+C)=aB+aC
8) a(BC) = aBaC
9) (a+b)C = aC+bC
10) (a-b)C = aCbC
11) (ab)C = a(bC)
12) (aB) T = aB T

d. Perkalian matriks dengan matriks


Untuk memahami perkalian matriks dengan matriks, kita perhatikan pernyataan berikut.
Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom matriks A sama
dengan jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa didefinisikan, tapi B nxp A mxn tidak
dapat didefinisikan.
A B AB
mxn nxp = mxp

Perhatikan bahwa hasil kali matriks AB berordo mxp


Untuk menguji apakah dua matriks dapat dikalikan atau tidak dan juga untuk menentukan
ordo hasil perkaliannya, dapat juga menggunakan aturan memasang kartu domino sebagai
berikut :
sama

1x 2 2 x3

1x3 (Hasil)

16
Elemen-elemen dari AB diperoleh dari hasil kali setiap baris pada matriks A dengan
setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan menjadi satu elemen. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini diberikan contoh- contoh perkalian matriks dengan matriks.
Contoh Perkalian Matriks 1xp dengan matriks px1 :
4
B = 6 7 dan C = 7  , B 1x 3 C 3 x1 =  ( 6 x 4)  (8 x7)  (7 x 2) =  94
 
8
2

Contoh perkalian matriks px1 dengan matriks 1xp:


2
A= 5  dan B=  6 7 ,
 
8
4

2 x6 2x8 2x7  12 16 14 


 5 x7  = 30
 35 
A 3 x1 B 1x3 = 5 x6 5 x8 40
4 x 6 4 x8 4 x7  24 32 28

Hasilkalinya merupakan suatu matriks berordo 3X3.

Contoh perkalian matriks mxn dengan matriks nxp:


1 2 1 0 1
A=  ,B=
3
 4 0
 2 0

1 2  1 0 1
A 2x 2 B 2 x3 = 
3
 4 0 2 0

 (1x1)  ( 2x0) (1x0)  ( 2x 2) (1x1)  ( 2x0)  1 4 1


AB =   = 
(3 x1)  ( 4 x0) (3 x0)  ( 4 x 2) (3 x1)  ( 4 x0) 3 8 3

Untuk matriks A dan matriks C pada contoh-contoh di atas, A 3 x1 C 3 x1 tidak dapat


didefinisikan.
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks :
8) A(BC) = (AB)C
9) A(B+C) = AB + AC
10) (B+C)A = BA + CA
11) A(BC) = ABAC
12) (BC)A = BACA
13) a(BC) = (aB)C = B(aC)
14) AI = IA = A
Perlu diingat bahwa bila AB dapat didefinisikan, maka BA belum tentu dapat didefinisikan,
sehingga AB belum tentu sama dengan BA.

17
Lampiran 2

LEMBAR KERJA SISWA

Pertemuan 2

SOAL KUNCI JAWABAN SKOR

Diketahui

Tentukanlah:
7  2
a. P + R a.  
3 4 
20
1 13 
b. (Q + R – P)T b.  
9  6 
20
c. P – (Q + R)  1  9
c.  
  13 6 
20
d. QT – P
 4 11 
d.  
 6  4 
20
 1  12 
e. P – Q – RT  
e.   10 6 

20
TOTAL SKOR 100
Mengetahui, Guru mata Pelajaran,
Kepala SMK Matematika

18
Pertemuan 2

LEMBAR KERJA SISWA

SOAL KUNCI JAWABAN SKOR


1. Tentukan nilai a,b,c dan d dari persamaan a = 2 , b = 8 , c = -2 , 35
matriks:
d=

1 3 30
 
2. Diketahui A =  2 4  , carilah f(A) = 2A2

– 4A + 5I ( I matriks identitas)

3. Carilah a, b, c, dan d dari persamaan a=1


35
b = -1
berikut ini: c = 11
d = 10,5

TOTAL SKOR 100

19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah SMK BUDI DHARMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/1
Materi : OPRASI DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS
Alokasi waktu : 2 Pertemuan ( 4 Jam Pelajaran)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

20
1.5 menghayati pola hidup disiplin, kritis, bertanggungjawab,
konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari
1.6 menghayati kesadaran hak dan kewajiban serta toleransi
terhadap berbagai perbedaan di dalam masyarakat majemuk
sebagai gambaran menerapkan nilai-nilai matematis
Kompetensi 1.7 menghayati rasa percaya diri, motivasi internal dan sikap
Dasar peduli lingkungan melalui kegiatan kemanusiaan dan
bisnis dalam kehidupan sehari-hari
1.8 memahami konsep matriks sebagai representasi numerik
dalam kaitannya dengan konteks nyata
1.9 memahami operasi sederhana matriks serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah

C. INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Menentukan determinan dan invers Matriks


2. Menentukan minor, kofaktor dan adjoin matriks

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui diskusi, mengamati, dan membaca referensi, siswa dapat:

Pertemuan 3
1. Menentukan determinan matriks ordo 2x2
2. Menentukan determinan matriks ordo 3x3

Pertemuan 4
1. Menentukan minor, kofaktor dan adjoin matriks
2. Menentukan invers matriks ordo 2x2
3. Menentukan invers matriks ordo 3x3

E. MATERI AJAR

1. Determinan Matriks
2. Invers Matriks

F. PENDEKATAN, STRATEGI, DAN MOTODE PEMBELAJARAN


3. Pendekatan : Saintifik
4. Strategi/model: cooperative learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN

1. LCD proyektor
2. Papan tulis

21
H. SUMBER BELAJAR

Pustaka rujukan : Buku pegangan guru matematika kurikulum 2013


halaman 37 s/d 87

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 3

TAHAP DESKRIPSI WAKTU


PENDAHULUAN  Guru memberi salam 10 menit
(Apersepsi)  Guru mempresensi kehadiran
siswa dan menyampaikan topik yang
akan dipelajari
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
mendeskripsikan invers matriks
,mampu menerapkan berbagai strategi
yang efektif serta memeriksa
kebenaran jawabannya dalam
pemecahan masalah matematika
 Guru memberikan gambaran
tentang pentingnya materi dan
pengaplikasian Matriks dalam
kehidupan sehari-hari.

 Siswa dibentuk dalam kelompok 70 menit


belajar kecil

KEGIATAN INTI  Melalui kelompoknya, siswa


diminta mempelajari masalah 2.6 pada
Buku Siswa halaman 58
 Siswa diminta mengerjakan soal
22
halaman 66 secara berkelompok
 Guru membantu siswa jika ada
yang tidak dimengerti
 Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
 Siswa diminta untuk
memberikan respon dari hasil kerja
kelompok presentasi.
 Guru memberikan penekanan
dan bersama siswa menarik simpulan
dari hasil diskusi.
 Melalui kerjasama dalam
kelompok, siswa diminta untuk
membaca dan memahami determinan
matriks (Buku Siswa halaman 68
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
 Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua siswa pada
kesimpulan mengenai kegunaan
matriks dalam kehidupan sehari-
hariatau dalam keadaan nyata.
PENUTUP  Guru memberikan penguatan 10 menit
pada materi
 Guru memberikan PR halaman
 Guru memberitahu materi pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan 4

TAHAP DESKRIPSI WAKTU


PENDAHULUAN  Guru memberi salam 10 menit
(Apersepsi)  Guru mempresensi kehadiran
siswa dan menyampaikan topik yang
akan dipelajari
 Guru menyampaikan tujuan

23
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
mendeskripsikan invers matriks
,mampu menerapkan berbagai strategi
yang efektif serta memeriksa
kebenaran jawabannya dalam
pemecahan masalah matematika
 Guru memberikan gambaran
tentang pentingnya materi dan
pengaplikasian invers Matriks
 Siswa dibentuk dalam kelompok 70 menit
belajar kecil

KEGIATAN INTI  Melalui kelompoknya, siswa


diminta mempelajari masalah 2.8 pada
Buku Siswa halaman 68
 Siswa diminta mengerjakan
masalah 2.9 halaman 73 secara
berkelompok
 Guru membantu siswa jika ada
yang tidak dimengerti
 Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
 Siswa diminta untuk
memberikan respon dari hasil kerja
kelompok presentasi.
 Guru memberikan penekanan
dan bersama siswa menarik simpulan
dari hasil diskusi.
 Melalui kerjasama dalam
kelompok, siswa diminta untuk
membaca dan memahami invers
matriks Buku Siswa halaman 76
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
 Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua siswa pada
24
kesimpulan mengenai kegunaan
invers matriks dalam kehidupan
sehari-hariatau dalam keadaan nyata.

PENUTUP  Guru memberikan penguatan 10 menit


pada materi
 Guru memberikan PR halaman
84
 Guru memberitahu materi pada
pertemuan berikutnya

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

C. Teknik Penilaian: Kinerja, Pengamatan


D. Prosedur Penilaian:

2. Penilaian Kinerja
N Aspek yang dinilai Sikap Pengetahuan Ketrampilan
o Nama 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

Jumlah skor
Kriteria Penskoran:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
Kriteria Penilaian:
Jumlah skor ≤ 3 : D
4 ≤ Jumlah skor ≤ 6 : C
7 ≤ Jumlah skor ≤ 9 : B
10 ≤ Jumlah skor ≤ 12 : A

25
Rubrik Penilaian Kinerja:
No Aspek yang Keterangan
dinilai
1 = tidak aktif dalam diskusi atau tanya jawab
2 = cukup aktif dalam diskusi atau tanya jawab
1 Sikap
3 = aktif dalam diskusi atau tanya jawab
4 = amat aktif aktif dalam diskusi atau tanya jawab
1 = tidak memahami konsep pemecahan masalah
2 = cukup memahami konsep pemecahan masalah
2 Pengetahuan
3 = memahami konsep pemecahan masalah
4 = amat memahami konsep pemecahan masalah
1 = tidak terampil melaksanakan prosedur pemecahan
masalah
2 = cukup terampil melaksanakan prosedur pemecahan
3 Ketrampilan masalah
3 = terampil melaksanakan prosedur pemecahan masalah
4 = amat terampil melaksanakan prosedur pemecahan
masalah

Mengetahui, Guru mata Pelajaran,


Kepala SMK Matematika

26
Pertemuan 3

MATERI AJAR

1. Determinan Matriks

Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan.
Pengertian Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang
bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A adalah
sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini diuraikan cara mencari determinan matriks berordo 2x2 dan matriks berordo 3x3.

a. Determinan matriks berordo 2 X 2


a b a b
Jika matriks A =  maka det (A) = A = = adbc
c d c d

a b
Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari 
c  d

8 4 8 4
Contoh: P =  , maka det(P) = P = = (8x4)-(4x3) = 20
3
 4  3 4

b. Determinan matriks berordo 3 X 3


Untuk mencari determinan matriks berordo 3 X 3 dapat digunakan dua metode, sebagai
berikut :
1. Metode Sarrus
p q r
 u 
Jika matriks B =  s t
 v w x 

p q r
maka det(B) = B = s t u = ptx + quv +rsw – rtv – qsx-puw
v w x

p q r p q
 u  s
Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari  s t t
 v w x  v w

Perlu diperhatikan bahwa cara demikian tidak berlaku bila matriks berordo 4x4 dan
yang lebih tinggi lagi.

27
2 4 6
 5  , maka det(Q) = Q adalah
Contoh: Q =  1 3
7 8 9 

2 4 6 2 4 6 2 4
1 3 5
= 1 3 5 1 3
= (2x3x9)+(4x5x7)+(6x1x8)-(6x3x7)-
 
7 8 9 7 8 9  7 8

(2x5x8)-(4x1x9) = 242-242 = 0

2. Metode Kofaktor
Terlebih dahulu siswa dijelaskan tentang sub matriks atau minor dari suatu matriks.
Minor suatu matriks A dilambangkan dengan M ij adalah matriks bagian dari A yang
diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen-
elemen pada kolom ke-j.
2 4 6 2 4 6
 3 5
Contoh: Q =  1 3 5  , maka M 11 =  1
 3 5  = 
8 9
7 8 9  7 8 9  

2 4 6 2 4 6
 1 5 1 3
M 12 =  1 3 5  = 7

, M 13 =  1 3 5  = 
 9 7 8
7 8 9  7 8 9  

M 11 , M 12 dan M 13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks Q.

Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A dilambangkan dengan K
ij = (-1) i j Mij = (-1) i j det (M ij )
Untuk mencari det(A) dengan metode kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja
misal ekspansi baris ke-1
2 4 6
 5  , untuk mendapatkan det(Q) dengan metode kofaktor adalah
Contoh: Q =  1 3
7 8 9 

mencari terlebih dahulu determinan-determinan minornya yang diperoleh dari ekspansi

baris ke-1 diatas, yaitu det(M 11 )=-13 , det(M 12 )=-26 dan det(M 13 ) =-13, maka :
Q = q 11 .k 11 +q 12 .k 12 + q 13 .k 13

= q 11 .(-1) 11 det(M 11 )+q 12 (-1) 1 2 det(M 12 )+q 13 (-1) 1 3 det(M 13 )


= 2.134.26 + 6.13 = 0

3. Adjoin Matriks

28
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut,
dilambangkan dengan adj A = (k ij ) t
2 4 6
 5  telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa k 11 =13, k 12
Contoh: Q =  1 3
7 8 9 

=26 dan k 13 =13 sekarang kita hanya mencari kofaktor dari ekspansi baris ke-2 dan
ekspansi baris ke-3, yaitu :
4 6 2 6 2 4
k 21 =(-1) 21 8 9
=12, k 22 =(-1) 2 2 7 9
=24, k 23 =(-1) 23 7 8
=12

4 6 2 6 2 4
k 31 =(-1) 31 3 5
=2, k 32 =(-1) 3 2 1 5
=4, k 33 =(-1) 33 1 3
=2

 k11 k 21 k 31   13  12 2 
   
Adj A = k12 k 22 k 32  =  26 24  4
k13 k 23 k 33   13  12 2 

Hal yang menarik dalam mencari adjoin matriks berordo 2x2 ditunjukkan sebagai berikut
:
a b
Jika A 2x 2 =  , maka kofaktor-kofaktornya adalah k 11 =d, k 12 =-c, k 21 =-b dan
c d

k11 k 21   d  b
k 22 =a. Kemudian Adj A =   = 
k12 k 22   c a 

Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen-elemen pada diagonal utamanya dan
mengubah tanda pada elemen-elemen pada diagonal lainnya

Pertemuan 4
2. Invers Matriks
Untuk menjelaskan invers matriks, perhatikan pengertian beriikut:

29
Pengertian Invers matriks : Lawan atau kebalikan suatu matriks dalam perkalian yang
dilambangkan dengan A 1 .

Berlaku AA 1 = A 1 A = I, I matriks identitas.


x  x
Untuk soal diatas : A 2x 2   = B 2 x1 , maka A 1 .A   = A 1 .B
y  y

x  x 
I.   = A 1 .B    = A 1 .B
y  y 

 3
 2  
=  2 dengan A
5 
Kita tunjukkan bahwa hasil kali C 2 x 2 2 x 2 adalah I 2 x 2 (matriks
3
 
 2 4 

 3
 2  
2 5 6  1 0
identitas), sebagai berikut: 
5  6 = . Maka C 2 x 2 adalah invers matriks
3  8 0 1
 
 2 4 
A 2x 2 atau C= A 1 .
x 
Sehingga kita dapat memperoleh nilai x dan y, sebagai berikut:  y  =A 1 .B=
 

 3
 2  
2
 3 5 
 
 2 4 

Cara mencari invers matriks berordo 2x2 dan invers matriks berordo 3x3 dipaparkan
berikut ini.

1. Invers matriks berordo 2x2


a b 1 1  d  b
Jika A =   , maka A 1 = .Adj (A) =  c
c d det( A ) det( A )  a 

5 3
Contoh: A=  , tentukan A 1 !
3 2

Jawab: det(A) = (5x2)  (3x3) = 1


1  2  3  2  3
A 1 =  =
1  3 5   3 5 

2. Invers matriks berordo 3x3


1
Jika B 3 x 3 , maka B 1 = .Adj(B)
det(B )
30
1 2 3
 5  ,tentukan invers dari matriks segitiga tersebut!
Contoh : B = 0 4
0 0 6

Jawab : Untuk mencari determinan matriks B, cara paling praktis adalah dengan metode
kofaktor dengan mengekspansi baris yang memuat nol terbanyak yaitu baris ke-3, maka
det(B)=6(1x4-0x2)= 24
 4 5 2 3 2 3
   
 0 6 0 6 4 5
24  12  2
 0 5 1 3 1 3 0
Adj B =     =  6  5 
 0 6 0 6 0 5  0 0 4 
 0 4 1 2 1 2
 0 0

0 0

0 4 

 12 2
 1  24 
24 
24  12  2 
1  6 5
1
B =  0 6  5  = 0  
4   24 24 
24 
0 0
4 

0 0
24 
Sifat-sifat invers matriks :
1. (AB) 1 = B 1 A 1
2. Jika AB = BA = I, maka A dan B dikatakan sebagai matriks yang saling invers karena
A = B 1 dan B = A 1
Bila suatu matriks A mempunyai determinan nol atau det(A) = 0 maka matriks A tidak
mempunyai invers. Suatu matriks yang tidak mempunyai invers disebut matriks
singular. Bila det(A)0, maka matriks A pasti mempunyai invers. Suatu matriks
persegi yang mempunyai invers disebut matriks non singular.

Lampiran 2

LEMBAR KERJA SISWA

Pertemuan 3

31
Tugas Individu
SOAL KUNCI JAWABAN SKOR
Hitunglah determinan dari matriks beikut!
1  2
a. 
3 2  25
8
 5 4
b. 
 7 6 25
-2
 5 2  1
 4 
c.   3 2
 1 0 3 
25
-6

 2 1 5
  1
d.  6 2
25
 2 4 0  118

TOTAL SKOR 100

Pertemuan 4
Tugas Individu
SKO
SOAL KUNCI JAWABAN
R
Carilah minor, matriks kofaktor, adjoin,
dan invers dari matriks-matriks di bawah
32
ini.
a. Minor : M11 = -2, M12 = 0, M21 = 4
3 4 
a. 
0  2 dan M22 = 3 50

 2 0
Matriks kofaktor = 
 4 3

 2  4
Matriks adjoin = 
 0 3 

1 2 
 3 3
Invers =
 0  1 2 
 5 4
b. 
 7 6 50
b. Minor : M11 = 6, M12 = -7, M21 = 4
dan M22 = -5

 6 7 
Matriks kofaktor = 
 4  5

6  4
Matriks adjoin = 
7  5

 3 2 
Invers =  7 5 
 2 2 
TOTAL SKOR 100

Soal – soal :
Tugas Pertemuan ke – 1 :
1 2 2 1 3  1
1. Jika diketahui : A =   ;B=   dan C =   tentukan :
3 1  4 3  2 5 

b. A + B
c. B + A
33
d. B – A
e. C – B
f. ( A + B ) + C
g. A + ( B + C )
h. ( A + B )’
i. ( B – C )’
3 0  3 4
2.Jika A =   dan B =   , maka tentukan :
9 0   2 1 

a. 4A + 3B
b. 2A’ – 3B’
1
c. 3B’ – A
4
3 2 3  4
3. Jika A =   ,B=   dan C = 1 4  , Jika mungkin tentukan :
0 1  1 2 

a. A . B
b. B’ . A’
c. (A.B)’
d. A’ . B’
e. B . C’

Tugas Pertemuan ke – 2 :
6  2  6  4 4  2
1. Jika diketahui : A =   ;B=   dan C =   tentukan :
1  3   2 1  1 3 

a. 3A – 2B
b. 2B + C
1
c. B+C
2
1
d. C – B
2
e. A . B
f. B . C

6  2 2 3 4 
2. Jika D =   dan E =   Tentukan :
1  3  3 2  4 

a. D . E
b. D’ . E
c. E’ . D
3.Jika A adalah matriks dengan ordo 2x2 tentukan penyelesaian persamaan berikut :
34
6  33
a. 3A = 
9 12 

3 1 9 5
b. 2A +   = 
4 2 2 8

3 1 5 3
c. 4A –   = 
4 7 0 12

 7 3 1 3
d.  2  = 2A + 
 0 2 4

3 2 1 1 3 2
4. Tentukan A jika : 2   = 2A’ –  !
5  0 4 2 1 4

1 2  2
5. Jika A =   carilah nilai k dan m sehingga A = k.A + m . I
3  4
2 3  2 1
6. Jika A =   dan B =  0 tentukan matriks X yang memenuhi
 4 1  3

:
a. A2 = XB – A
b. A2 = XB – B2

b. Tugas Pertemuan ke – 3 :
Soal :
9 5 3 1
1. Jika A =   ,B=   dan C =  2  1 , tentukan :
2 8  4 7 

a. 2A – 3B’
1
b. 2B + A
4
c. A . B
d. B . C’
e. C . A
2 x 5  4 3 
2. Tentukan nilai x dan y jika : A =   ,B=  dan A = B’ !
3  y 5  4

 b c  3d   4 3  10  11
3. Hituinglah a , b, c dan d dari :   +   =  !
 2c  d 5   7 a  2b   1  15

c. Pertemuan ke – 4 :
Tes Penilaian !
Soal :
6 1 2
1. Jika matriks A =  tentukan :
5 8 0

35
a. Ordo matriks A
b. Elemen baris ke – 2
c. Elemen baris ke – 2 kolom ke – 3
 3 4  2  3
2. Jika A =   dan B =   , tentukan :
 6 12    16 4 

a. 2A + 3B
b. 3A – ½ B
c. A . B
d. A . B’
e. A’ . B’

3. Tentukan x dan y dari :


x 5  1 3
a. D =   ,E=  dan D’ = E !
3  2 y 5 4

x  5 4  4 1   0 2 
b.  . = 
 5 2 2 
y  1  16  3

3  4
4. Jika A =  tunjukkan bahwa A2 – 2A + I = 0
1  1 

36

Anda mungkin juga menyukai