PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku sehat
Konsep “sehat”, World Health Organization (WHO)
merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari
penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan
sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak
berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan sehat. Dia
semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial. Sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan
suatau keadaan ideal, dari sisi biologis, psiologis, dan sosial
sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal.
B. Tujuan
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat,
dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang
sehat. Sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal.
C. Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Warga Sekolah SDN 2 Sukajaya
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi
siswa, kesehatan lingkungan sekolah, pendidikan, keselamatan
dan permasalahan kesehatan yang ada serta kegiatan
kesehatan di sekolah.
2. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara
langsung dalam memberikan asuhan kesehatan sekolah
khususnya di SDN 2 Sukajaya
BAB II
TINJAUAN TEORI
4. Menurut WHO (DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang dapat
mempromosikan atau meningkatkan kesehatan
1) Sanitasi dan air yang cukup
2) Bebas dari pengaruh negatif
3) Pekarangan sekolah yang aman
4) Dukungan masyarakat yang sepenuhnya
5) Bebas dari segala macam bentuk kekerasan
6) Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling
percaya
2. Tujuan PHBS
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup
bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia
usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
Tatanan sekolah indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri penyebab penyakit, bila digunakan maka kuman dan
bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa
menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan,
flu burung dll.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu
apakah bahan tambahan makanan (BTM) yang digunakan
seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu
penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga
dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap
tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan
kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan
kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan
dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur . Manfaat olah raga yang
teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur
dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan
proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
dan menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis,
diabetes, stroke dan hipertensi.
e. Memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk,
sehingga nyamuk tidak berkembang di lingkungan sekolah.
Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang
menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit
pada siang hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat
penampungan air seminggu sekali seperti vas bunga,bak
mandi dll , menutup tempat-tempat penampungan air
dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat
menampung air hujan.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh
rokok, antara lain terjangkit penyakit kanker paru-paru,
kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan
kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta
ketergantungan terhadap rokok. Di dalam sebatang rokok
terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti
menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin,
tar dan CO.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan
serta status gizi. Agar pertumbuhan anak dapat berkembang
secara optimal.
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan
tidak berbau. Supaya tidak mencemari sumber air
dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga
kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit seperti
diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
I. Pengkajian
A. Pengkajian Tahap I
1. Keadaan SDN 2 Sukajaya Kecamatan Rajadesa
a. Sejarah
Sebagai Lembaga Pendidikan pada jenjang sekolah dasar,
SD ini berdiri pada bulan Juni tahun 1956 dari hasil gotong
royong masyarakat dusun Jamuresi. SDN 2 S telah Sukajaya
telah berganti kepala sekolah selama beberapa periode dan
Kepala sekolah pada periode saat ini yaitu Bpk. Ade Maksum,
S.Pd yang telah menjabat selama 6 tahun sampai sekarang.
Jumlah Siswa
Jumlah siswa kelas 1 – 6 sebanyak 109 siswa dengan jumlah
siswa laki laki sebnyak 58 orang dan jumlah siswa perempuan
sebanyak 51 orang. Pengkajian dilakukan pada seluruh siswa
yang hadir sebanyak 96 siswa.
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Di SDN 2 Sukajaya tidak memiliki ruang UKS, sehingga
apabila terdapat siswa yang sakit di bawa ke Ruang Guru dan
di obati dengan obat-obatan yang ada dan sekolah hanya
menyediakan pengukur Tinggi Badan dan Timbangan yang
disimpan di ruang Guru. Di SDN 2 Sukajaya penanggung
jawab UKS belum terorganisasi.
c. Denah SDN 2 Sukajaya
WC Murid
KORIDOR SEKOLAH
Halaman JlJl
Sekolah STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
Halaman Sekolah
nn
SDN 2 SUKAJAYA
KEPALA SEKOLAH
Ade Maksum,S.Pd
JABATAN
B. Pengkajian Tahap II
1. Dimensi fisik Biologis
Jenis Kelamin siswa SDN 2 Sukajaya Lebih dominan Laki-laki yaitu sebanyak
53% , sedangkan perempuan
sebanyak 47%
Keluhan pada saat pengkajian pada
siswa SDN 2 Sukajaya dari kelas 1-6
terdapat 5% gejala flu, 1% sakit perut,
2% menderita panas dalam, dan 92%
tidak mengalami gangguan
kesehatan.
2.Dimensi
Psikologis
Hasil dari wawancara
kepada Guru sekolah SDN 2 Sukajaya terdapat 16% (15 orang siswa
yang pernah mewakilkan sekolah untuk mendapatkan promosi
kesehatan, dan sisanya sebnyak 84% (81 orang siswa belum pernah
mendapatkan promkes.
Siswa yang mengetahui cara cuci tangan yang baik dan benar hanya 10%, 90%
lainnya tidak mengetahui.
SDN 2 Sukajaya tidak terganggu dengan kebisingan karena lokasi yang jauh dari
keramaian atau pabrik
Keadaan Penerangan di
lingkungan ataupun di dalam
kelas SDN 2 Sukajaya sudak
bagus 100% baik.
II. Diagnosa
Diagnosis Populasi Sekolah
1. Kebutuhan akan pendidikan kesehatan berhubungan dengan
pentingnya peningkatan perilaku pola hidup bersih dan sehat
Kebutuhan
- Berikan pendidikan kesehatan sesuai
akan
Primer kebutuhan
pendidikan
- Upaya peningkatan self image
kesehatan - Tingkatkan keterampilan koping
berhubungan
dengan
Sekunder - Laksanakan konseling
pentingnya - Lakukan tindakan keperawatan
peningkatan
perilaku pola
hidup bersih Tersier - Pencegahan efek yang dibutuhkan
dan sehat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab
sebelumnya maka dapat kami simpulkan sebagai berikut :
- Masalah keperawatan Kesehatan Sekolah yang muncul di SDN 2
Sukajaya yaitu Kebutuhan akan pendidikan kesehatan
berhubungan dengan pentingnya peningkatan perilaku pola hidup
bersih dan sehat.
- Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut antara lain adalah memberikan penyuluhan pada Murid
SDN 2 Sukajaya mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
yaitu cara cuci tangan yang baik dan benar, dan tentang UKS,
serta mendemonstrasikan cara cuci tangan yang baik dan benar
dan cara Gosok gigi yang baik dan benar
- Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari
Kepala Sekolah dan Staf guru serta murid-murid di SDN 2
Sukajaya, hal ini dapat dilihat dari partisipasi warga sekolah
selama kegiatan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/article/print/17022800009/unit-kesehatan-sekolah-uks-
menjadi-transformasi-dalam-upaya-kesehatan-di-lingkungan-sekolah.html
http://www.searo.who.int/indonesia/documents/9789791947701-buku-saku-
kesehatan-anak-indonesia.pdf?ua