Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada
bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tatanegara dan sejarah (kurikulum,
1994) yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari – hari, tetapi kenyataan dilapangan berbeda
dengan yang diharapkan, IPS dalam kehidupan, baik kalangan siswa maupun orang tua
dianggap sesuatu yang tidak membanggakan, contoh lain : IPS hanya sebagai hapalan belaka
sehngga bosan, tidak dapat menggunakan alat –alat kongkrit (fasif), tidak menjamin,
sehingga yang amsuk IPS dianggap orang – orang yang gagal, padahal tidak demikina
eksistensi IPS dalam membentuk kepribadian dan mengasah kecerdsan siswa.
Seorang guru SD yang kreatif dapat dilihat pada saat mengajar pelajaran IPS. Tidak
selamanya materi IPS dapat diceritakan dan dihafalkan, melainkan harus menggunakan nalar
dan intelegensi yang tinggi seperti belajar tentang geologi, geomorfologi, kosmografi. Tanpa
berfikir yang rasional dan nalar yang tinggi sangat sulit mengerti tentang bahan kajian
tersebut. Tidak hanya pelajaran eksak yang menjad tolak ukur kecerdasan siswa pelajaran IPS
pun dapat dijadikan tolak ukur, karena siswa yang cerdaslah yang dapat menelaah,
menganalisa, dan mengambil suatu kesimpulan terhadap suatu peristiwa sosial yang terjadi di
masyarakat.

B. Tujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :

1) Mengetahui pengertian dan ruang lingkup ips


2) Memahami dan menyadari akan pentingnya pengajaran IPS di Sekolah Dasar, karena
pemahaman yang benar akan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya
pengajaran IPS yang dapat menarik keinginan siswa untuk mempelajarai pendidikan
IPS.
3) Mengetahui dan memahami beberapa asumsi yang keliru bagi masyarakat terhadap
pengajaran IPS dan menjelaskan betapa pentingnya IPS dalam pendidikan dan
pengajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep
dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
Pembelajaran geografi memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dengan
wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan kebulatan wawasan berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa dari berbagai priode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang
berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi,
organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari
budaya-budaya terpilih. Ilmu ekonomi tergolong kedalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi merupakan ilmu-
ilmu tentang prilaku seperti konsep peran kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol
sosial.

Istilah IPS merupakan terjemahan dari istilah social studies. Dengan demikian IPS dapat
diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat,
dapat dilakukan dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial
yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli social studies atau
ahli IPS dan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang pengertian dua istilah
tersebut, maka penting untuk dikemukakan pendapat beberapa ahli berikut ini.

1. Edgar B Wesley menyatakan bahwa: social studies are the social sciences simplified
for paedagogieal purposes in school. The social studies consistof geografy history,
economic, sociology, civics and various combination of these subjects.
2. John Jarolimek mengemukakan bahwa: The social studies as a part of elementary
school curriculum draw subject-matter content from the social science, history,
sociology, political science, social psychology, philosophy, antropology, and
economic. The social studies have been defined as “ those portion of the social
science... selected for instructional purposes”

Demikian beberapa pengertian social studies yang dikembangkan di Amerika Serikat


oleh beberapa tokoh pendidikan terkenal. Selanjutnya pengembangan IPS di Indonesia
banyak mengambil ide-ide dasar dari pendapat-pendapat yang dkembangkan di Amerika
Serikat tersebut. Adapun menyangkut tujuan, materi dan penanganannya dikembangkan
sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan
pada realitas, gejala, dan problem sosial yang menjadi kajian IPS tidak sama dengan negara-
negara lain. Setiap negara memiliki perkembangan dan pengembangan social studies atau IPS
yang berbeda, dengan ke-khasan masing-masing.

Adapun pengertian IPS di Indonesia dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di
antaranya:

1. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu


pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi,
ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan
instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

2. Nu’man Somantri mempunyai arti sebagai pelajaran ilmu-ilmu social yang di


sederhanakan untuk pendidikan SD,SLTP dan SLTA.Penyederhanaan,mengandung
arti:

a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di


Universitas, menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir para
siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan,
b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat, sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.

3. S. Nasution, mendefinisikan IPS dengan: IPS adalah pelajaran yang merupakan suatu
fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Lebih lanjut dinyatakan bahwa
IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubngan dengan peranan manusia
di dalam asyarakat yang erdiri atas berbagai subjek: sejarah, ekonmi, geografi,
sosiologi, antropologi pemerintahan dan psikologi sosial.

4. Kosasi Djahiri menyatakan bahwa IPS adalah merupakan ilmu pengetahuan yang
memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta
kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidi kan dan didaktif untuk dijadikan
program pengajaran pada tingkat persekolahan.

5. Nursid Sumaatmadja mengemukakan bahwa "Secara mendasar pengajaran IPS


berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan
kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi
kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan
kehidupan masyarakat manusia.

6. Leonard mengemukakan bahwa IPS menggambarkan interaksi individu atau


kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan
keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa / kelurahan, kecamatan,
kabupaten, profinsi, Negara dan dunia.
7. Lebih Luas Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS adalah suatu bidang
study yang menghormati, mempelajari, mengolah dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar dapat
dipahami dan memperoleh pemecahannya. Penyajian harus merupakan bentuk yang
terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, di sederhanakan sesuai dengan
kepentingan sekolah-sekolah.

Dengan demikian, IPS bukan Ilmu sosial, pembelajaran IPS yang dilaksanakan, baik
pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi, tidak menekankan pada aspek teoritis
keilmuaannya, melainkan lebih ditekankan pada aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,
mengkaji gejala dan masalah sosial masyarakat, yang tentu bobot dan keluasannya
disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.

Adapun Lingkup kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam
lingkungan yang terbatas yaitu lingkungan sekitar siswa maupun dalam lingkungan yang
luas yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau.
Dengan demikian para siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa
sekarang dengan diekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia.

Bertolak dari uraian di atas, maka kegiatan belajar mengajar IPS membahas manusia dengan
lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang dan masa
mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa. Oleh
karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS
itu.

2. Ruang Lingkup Kajian IPS.


Secara mendasar , pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenan dengan cara manusia
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materinya, budayanya,
kejiwaannya, pemamfaatan sumber-daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka
mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya mempelajari, menelaah-
mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau
manusia sebagai anggota masyarakat.

Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya, maka pengajaran IPS
di tiap jenjang pendidikan harus dibuat batasan-batasan sesuai dengan kemampuan peserta
didik pada tingkat masing-masing jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada
jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah, dan juga dengan
jenjang pendidikan tinggi.
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai gejala
dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan
masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.

Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian semakin diperluas. Begitu
juga pada jenjang pendidikan tinggi, bobot dan keluasan materi dan kajian semakin
dipertajam dengan berbagai pendekatan. Pendekatan inter-disipliner atau multi-disipliner dan
pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan, karena IPS pada jenjang
pendidikan tinggi menjadi sarana melatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara
berkesinambungan.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai
anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, maka ruang lingkup kajian IPS meliputi:

a. Substansi materi Ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat (aspek


teoritis).
b. Gejala, masalah dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat (aspek praktis).

Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu, karena pengajaran IPS
tidak hanya sekedar menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik,
melainkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber
pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang
tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.

Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Manusia, tempat dan lingkungan.


b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
c. Sistem Sosial dan Budaya.
d. Perilku Ekonomi dan Kesehjahteraan.

3.Tujuan IPS
Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS
bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, Tujuan Pendidikan Nasional pada
tataran oprasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan.
Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini, secara praktis dijabarkan dalam tujuan
kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk
bidang studi IPS. Akhirnya tujuan kurikuler ini, secara praktis oprasional dijabarkan dalam
tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran
Dalam sub bahasan ini, dibatasi pada uraian tujuan kurikuler bidang studi IPS.Tujuan
kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi:

a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan
masyarakat.
b. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga
masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupannya
yang tidak terpisahkan.
e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan kehidupan, perkembangan masyarakat,
perkembangan ilmu dan teknologi.

Dari lima tujuan di atas, terdapat ditemukan tujuan kunci yakni menjadikan peserta didik
menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab bermakna pesetta didik
tahu kewajiban dan tahu haknya. Orang yang tahu kewajiban cenderung akan melakykakn
kewajiban terlebih dahulu baru meminta haknya. Demikian juga orang yang tahu haknya
tidak akan mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Oleh karena itu seorang guru hatus
mampu mengarahkan pembelajaran IPS dalam rangka pencapaian tujuan IPS yakni peserta
diidk yang bertanggung jawab. Hal ini yang harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS
di berbagai lembaga pendidikan. Tentu dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai
dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.

Sedangkan tujuan khusus pengajaran IPS disekolah dapat dikelompokkan menjadi

empat komponen yaitu:

a. Memberikan kepada Siswa pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam


kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan masa akan datang.
b. Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan (skill) untuk mencari dan
mengolah informasi.
c. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai / sikap demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat.
d. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian / berperan serta
dalam bermasyarakat.
KEDUDUKAN DAN PERANAN IPS DI SD

Kedudukan IPS di SD

Sesuai dengan sebutannya sebagai ilmu, ilmu soial itu tekannanya kepada keilmuan yang
berkenaan denagn kehidupan masyarakt atau kehidupan sosial. Oleh karena itu Ilmu sosial ini
secara khusus di pelajari dan dikembankan ditingkat pendidikan tinggi. Berkenaan denagn
ilmu Sosial ini, Norma Mackenzie (1975) mengemukakan bahwa ilmu sosial adalah semua
bidang ilmu yang berkenaan denagn manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain
adalah semua bidang ilmu yang mempelajarai manusia sebagai anggota masyarakat.

Aspek – aspek kehidupan manusia sebagia anggota masyarakat antara lain meliputi :

aspek antar hubungan manusia dalam kelompok


aspek kejiwaan
aspek kebutuhan materi
aspek norma, peraturan dan hokum
aspek pemerintahan dan kenegaraan
aspek kebudayaan
aspek kesejahteraan
aspek komunikasi
aspek kebijaksanaan dan kesejahteraan sosial
aspek hubungan manusia dengan alam lingkungan
aspek pengelolaan, pengurusan, pengaturan dan lain – lain
aspek pendidikan
dan aspek – aspek yang lainnya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan Sosial sangat penting diajarkan sejak tingkat Sekolah Dasar, untuk
membekali siswa dalam menjalani kehidupan di lingkungannya. Dalam hal ini Ilmu Pengetahuan
Sosial tidaklah berdiri sendiri melainkan merupakan kajian dan beberapa konsep Ilmu sosial
diantaranya geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Dalam mengajarkan IPS di SD
sangat memerlukan kreativitas dan kemampuan menganalisis dan menyesuaikan dengan kajian dan
lingkungan dimana anak hidup bersosial. Dengan melihat berbagai peran IPS, maka penanaman nilai-
nilai Sosial sangat diharapkan untuk mewujudkan masyarakat yang dinamis dan maju.

SARAN

Anda mungkin juga menyukai