Anda di halaman 1dari 5

Essay

Visi Diri Sebagai Dosen

Dosen merupakan salah satu pekerjaan yang sekarang diincar oleh beberapa orang.
Jaminan kesejahteraan yang sering lambungkan ke telinga masyarakat menjadikan dosen
merupakan pekerjaan yang menjanjikan. Namun bagi penulis, dosen sama seperti seorang
guru, profesi yang membosankan. Datang, mengajar, dan pulang dengan jadwal mengajar
yang fleksibel semau dosennya. Tiap semester selalu memberikan materi yang sama, tidak
ada pembaharuan. Pekerjaan yang kurang menantang bagi penulis yang memiliki basic
dibidang teknik. Ini opini penulis terhadap dosen disaat menempuh kuliah sarjana dahulu.

Namun seiring berjalannya waktu, opini tersebut mulai terkikis. Dosen juga memiliki
tanggung jawab lain selain pendidikan dan pengajaran. Dengan azas Tri Darma Perguruan
Tinggi, selain pendidikan pengajaran dosen juga dituntut untuk melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Hal ini lah yang menambah ketertarikan untuk menjadi
dosen, selain mentransfer ilmu kepada siswa, seorang dosen juga dapat melakukan penelitian
sesuai bidangnya mengikuti perkembangan zaman dan menerapkan hasil penelitian tersebut
kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Sedikit bercerita tentang diri penulis, penulis memiliki ketertarikan terhadap bidang
elektronika otomatisasi. Menamatkan sarjana di bidang Pendidikan Teknik Elektronika, di
Universitas Negeri Padang, penulis melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya pada bidang Jaringan Cerdas Multimedia. Dengan sekarang berdomisili
di Pekanbaru, penulis berkinginan mengembangkan dunia otomasi elektronika di Pekanbaru.
Dengan melakukan penelitian-penelitian relevan di wilayah pekanbaru yang merupakan
kewajiban seorang dosen, akan membantu meningkatkan perkembangan kota dibidang
teknologi, baik itu teknologi transportasi, keamanan, smart city dan lainnya. Hasil penelitian
ini nantinya akan diterapkan sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dengan demikian, visi penulis menjadi dosen adalah untuk meningkatkan


perkembangan daerah dibidang Elektronika dengan melakukan penelitian teknologi terbaru,
penerapan teknologi bagi masyarakat dalam bentuk pengabdian dan mengajarakan hasil
penelitian terbaru kepada mahasiswa sebagai bentuk pendidikan dan pengajaran.
Essay

Visi Pengembangan Universirtas Muhammadiyah Riau

Menurut www.webometrics.info (website peringkat universitas didunia), Universitas


Muhammadiyah Riau atau yang biasa disebut UMRI merupakan universitas peringkat ke
empat di Riau. Universitas Muhammadiyah Riau berada dibawah peringkat Universitas Riau
(UNRI), Universitas Islam Sultan Syarif Khasim (UIN SUSKA), Politeknik Caltex dan
Universitas Lancang Kuning (UNILAK). Hal ini juga diiringi dengan akreditasi Universitas
Muhammad yang sudah “B”. Ini menjadi daya tarik bagi siswa untuk melanjutkan kuliah di
UMRI.

Dari segi posisi kampus, UMRI terletak di posisi yang sangat strategis. Berada di
pusat kota, dan bersebelahan dengan tiga buah mall terbesar di Pekanbaru, yaitu Mall SKA,
Living World dan Transmart. Jika diistilahkan, UMRI ini merupakan Trisakti-nya Pekanbaru,
karena berada tepat di pusat keramaian kota.

Di UMRI sudah berkembang semakin bersar, dimana terdapat 8 Fakultas dan 22


Program Studi (Prodi). Teknik Informatika dan Akuntansi merupakan program studi
unggulan, dimana selalu dimintai siswa. Namun ada beberapa prodi dengan pasar besar yang
dapat berkembang di UMRI ini. Salah satunya yaitu program studi Pendidikan Vokasi Teknik
Elektronika (PVTE).

Prodi PVTE baru diresmikan dan melakukan penerimaan mahasiswa baru pada tahun
ajar 2018-2019. Prodi PVTE ini satu-satunya terdapat di Riau, dan hanya 3 di Sumatera.
Lulusan prodi PVTE ini dipersiapkan menjadi guru SMK Elektronika. Mengingat Pekanbaru
adalah ibukota propinsi yang memiliki 10 buah Sekolah Menengah Kejuruan dibidang
Elektronika, menjadikan pasar tamatan prodi PVTE ini sangat besar. 10 sekolah ini hanya di
Pekanbaru, belum se Provinsi Riau, atau se Sumatera. Pasar yang sangat besar jika prodi
PVTE UMRI dapat memaksimalkan lulusannya.

Selain menjadi seorang guru, lulusan PVTE juga dapat bekerja di industri. Dengan
jarak Pekanbaru dengan kota-kota industri Elektronika seperti Batam, Duri, dan Dumai
sangat dekat, dapat menambah minat pasar lulusan prodi PVTE. Tentunya dengan syarat
lulusan prodi PVTE harus memiliki softskill dan etika yang bagus sehingga dapat dilirik oleh
perusahaan-perusahaan besar.

Dengan fakta-fakta yang relevan tersebut, penulis memiliki visi dalam pengembangan
UMRI khususnya diprodi PVTE diantaranya menjadikan lulusan prodi PVTE sebagai gudang
senjata bagi perusahaan maupun sekolah dalam merekrut karyawan yang berkualitas,
menjadikan prodi PVTE sebagai Pilot Project dalam kegiatan dibidang Elektronika, dan
menjadikan prodi PVTE menjadi besar dengan pasar yang luas dan favorit bagi calon
mahasiswa.
Essay

Persyarikatan Muhammadiyah bagi Dosen

“ Pengendalian dan Pencegahan Wabah TBC (Tahayul, Bid’ah,Churafat)“

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas islam. Hampir sebagian besar


masyarakat islam didunia berasal dari Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi kiblat
kehidupan Islam modern. Namun dalam kehidupan sehari-hari, masih terdapat kesenjangan
pemahaman tentang islam yang terkadang di klaim sebagai tradisi dan budaya yang telah
mengakar sejak lama. Semua kesenjangan ini biasanya dipengaruhi oleh agama dan
kepercayaan masyarakat dahulu kala sebelum Islam masuk ke Indonesia.

Jika dilihat berdasarkan sejarah kerajaan di Indonesia, kerajaan-kerajaan kuno di


Indonesia menganut aliran Hindu dan Budha. Beberapa kerajaan di Indonesia lainnya
mempercayai kepercayaan leluhur. Misalkan Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Singosari,
Mataram, dan lain sebagainya. Umumnya kerajaan tersebut mengamalkan ajaran hindu dan
budha serta kepercayaan terhadap leluhur (animisme) dan benda-benda keramat (dinamisme).
Setelah Islam masuk ke Indonesia dengan cara berdagang, perlahan-lahan agama Hindu
Budha serta kepercayaan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Namun ada beberapa unsur
masyarakat yang masih menganut, mempercayai dan mengamalkan ajaran terdahulunya
walaupun sekarang dia sudah menganut Islam. Hal ini disebut dengan TBC atau Tahayul,
Bid’ah dan Churafat. tahayul berarti mengkait-kaitkan kejadian-kejadian yang dianggap aneh
dengan sesuatu, yang mana tidak ada dasarnya di dalam ajaran Islam. Adapun bid’ah dalam
tinjaun syar’i adalah suatu cara beragama yang mirip dengan syari’at yang dengan
melakukannya seseorang bermaksud melakukan ibadah kepada Allah. Sedangkan
Churafat diartikan sebagai cerita-cerita yang mempesonakan yang dicampuradukkan dengan
perkara dusta, atau semua cerita rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantangan, adat-istiadat,
ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Sumber churafat adalah dinamisme dan animisme. Dinamisme adalah kepercayaan adanya
kekuatan dalam diri manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, dan kata-kata.
Sedangkan Animisme adalah kepercayaan adanya jiwa dan ruh yang dapat mempengaruhi
alam manusia.

Salah satu pergerakan pembaharu yang dilakukan oleh persyarikatan Muhammadiyah


adalah menjadi pelopor dalam memberantas pemahaman terhadap TBC. Salah satu kegiatan
yang dilakukan adalah dengan ajaran “Ar ruju’ ila al Qur’an wa Al Sunnah” (kembali kepada
Qur’an dan Sunah) dengan semangat “Ijtihad dan Tajdid”. Hal ini menarik bagi penulis yang
terlahir di daerah kecil di Sumatera Barat. Kehidupan disana masih dipengaruhi oleh wabah
TBC. Dengan berbagai macam kepercayaan yang dianut warga seperti membakar menyan,
mencari hari baik, balimau, doa takziah, mendarahi rumah, dan lain-lain, penulis berharap
dengan keikutsertakan penulis dalam gerakan persyarikatan Muhammadiyah dalam
memberantas dan mengendalikan wabah TBC ini dapat menyelamatkan keluarga, warga dan
masyarakat dari kesesatan. Dimulai dengan memberantas wabah dalam skala kecil, seperti
hal-hal tabu dalam kehidupan, sampai ke penyakit syirik.

Selain didaerah tempat penulis berasal, penulis berharap keikutsertaan dan aktif
dilingkungan penulis berdomisili, yaitu di kota Pekanbaru. Memang wabah TBC ini seperti
jamur di hutan lembab, susah diberantas, tapi bisa dikendalikan. Pengendaliannya dapat
dilakukan dengan kembali ke Al Qur’an dan Sunnah nabi secara bertahap.

Anda mungkin juga menyukai