Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam darah.
2. Tujuan Pedoman dalam pengelolaan pasien dislipidemia.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Depkes, Permenkes RI, No.5 tahun 2014, Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, (Jakarta: Depkes RI, 2014).
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer . Jakarta:
Tim Penyusun. 2014.Hal 546-553.
5. Alat dan 1. 1. Alat
Bahan Alat pemeriksaan kimia darah ( kolesterol total, trigliserida, HDL-kolesterol, LDL-
Kolesterol.
2. Bahan
a. Spuit 3 cc
b. Kapas alkohol
6. Langkah – langkah
1. Perawat melakukan anamnesa singkat dan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Dokter melakukan anamnesa untuk memperjelas keluhan yang dialami
3. Dokter melakukan pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh).
Cara pengukuran IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)
4. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL ,
Trigliserida plasma.
5. Dokter menegakkan diagnosa dislipidemia berdasarkan tabel Interpretasi kadar lipid plasma berdasarkan
NECP (National Cholesterol Education Program).
Tabel 1. Interpretasi kadar lipid plasma berdasarkan NECP (National Cholesterol Education
Program)
Kolesterol LDL
< 100 mg/dl Optimal
100-129 mg/dL Mendekati optimal
130-159 mg/dL Borderline
160-189 mg/dL Tinggi
≥ 190 mg/dL Sangat tinggi
Kolesterol Total
< 200 mg/dL Diinginkan
200-239 mg/dL Borderline
≥ 240 mg/dL Tinggi
Kolesterol HDL Rendah
< 40 mg/dL Tinggi
≥ 60 mg/dL
Trigeliserida Optimal
< 150 mg/dL Borderline
150-199 mg/dL Tinggi
200-499 mg/dL Sangat tinggi
≥ 500 mg/dL