Java Tutorial

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH
www.soaldanjawab.wordpress.com
Bagimana Imam Memendekkan Sholat
Soal:
Assalamu'alaikum warohmatullohi
wabarokatuh. Kami mendengar hadits yang
berisi perintah bahwa jika kita sedang
menjadi imam sholat, maka kita harus
memendekkan sholat tersebut. Apakah yang
dimaksud memendekkan sholat di sini, dan
bagaimana praktiknya yang benar? Apakah
harus membaca surat-surat pendek saja
seperti al-Ikhlash, an-Nas, dan semisalnya?
Kami mohon jawaban beserta dalil serta
penerapan yang benar menurut pemahaman
yang benar pula, karena sebagian kami
menjadi imam sholat lima waktu di masjid.
Terima kasih atas penjelasannya. (ZA,
08xxx0849xxx)

Jawab:
Wa'alaikumussalam warohmatullohi
wabarokatuh.
Dalam hal panjang dan pendeknya

bacaan, telah dibedakan oleh Rosululloh ‫صلى ال‬
‫ علي ي ي ييه وس ي ي ييلم‬antara sholat sendirian dan sholat
berjama'ah. Beliau bersabda:
‫ف فذي يإلن إممنيكه ي يمم‬ ‫إ‬

‫إذذا ذ‬
‫ص ي يللى أذذح ي يكدككمم للنلي ياَّإس فذيمليكذخف ي ي م‬
‫إ‬ ‫ال ل إ‬
‫ف ذواللسي ي يقيذم ذوالمذكبإذيي ي ي ذوإذذا ذ‬
‫صي ي يللى أذذحي ي يكدككمم‬ ‫ضي ي يعي ذ‬
‫إ إإ‬
‫لنذيمفسه فذيمليكطذفومل ذماَّ ذشاَّءذ‬
Jika di antara kamu sholat mengimami
manusia, maka hendaklah meringkas,
karena di antara mereka ada yang lemah,
orang sakit, dan orang tua. Akan tetapi,
jika sholat sendirian, maka hendaklah

memanjangkan semaunya." (HR.

Bukhori: 662)
Akan tetapi, bukanlah yang dimaksudkan

meringkas sholat adalah membaca setiap
roka'atnya dengan surat-surat pendek seperti
al-Ikhlash dan an-Naas atau semisalnya. Kita
harus mema-hami maksud hadits di atas
sebagaimana yang diinginkan oleh pembuat
syari'at yang mulia ini, dan jika penafsiran
suatu hadits dikembalikan (dipasrahkan)
kepada semua manusia, niscaya mereka
akan berbeda penafsiran dan akan terus
berselisih. Suatu misal tentang penafsiran
hadits ini, seorang penghafal al-Qur'an akan
menga-takan bahwa Surat al-Anfal, Surat
Yusuf, Surat Yunus, dan semisalnya adalah
surat-surat yang pendek (karena dia telah
menghafalnya di luar kepala), sementara
orang yang tidak mempunyai hafalan al-
Qur'an akan mengatakan bahwa Surat al-

Ghosyiyah, al-'Alaq, al-Balad, adh-Dhuha,

dan semisalnya adalah surat- surat yang
panjang. Maka mustahil terjadi kesamaan
persepsi dari setiap manusia.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui

siapakah manusia yang sholatnya ringkas
(pendek) ketika menjadi imam? Jawabnya
tidak lain adalah Rosululloh ‫صي ي ي ييلى ال ي ي ي ي عليي ي ي ييه وسي ي ي ييلم‬,
sebagaimana dalam sebuah hadits:
‫ت ذوذراءذ إذمي ياَّكم‬ ‫إ ك‬

‫صي يلمي ك‬ ‫ذعي يمن أذنيذي ذ‬
‫َ ذمي ياَّ ذ‬:‫س بيم يذن ذماَّلي يك قيذ ياَّذل‬
‫إ‬
‫صي يللى اللي يهك‬ ‫صي يذلة ذوذل أذذتلي ي مي يمن النلإ ف‬
‫بي ي ذ‬ ‫قذي ي ط‬
‫ط أذذخي ي ل‬
‫ف ذ‬
‫ذوذسلذم‬ ‫ذعلذميإه‬
Dari Anas bin Malik ‫ رضييي الي عنييه‬berkata: "Aku
tidak pernah sholat bersama seorang

imam pun yang lebih pendek dan lebih
sempurna sholatnya daripada Rosululloh

‫صي ي ييلى ال ي ي ي عليي ي ييه وسي ي ييلم‬." (HR. Bukhori: 667 dan
Muslim: 721)
Hadits ini menunjukkan bahwa yang

dicontohkan Rosululloh ‫ صي ي ي ي ييلى ال ي ي ي ي ي عليي ي ي ي ييه وس ي ي ييلم‬tidak
hanya memendekkan sholat ketika menjadi

imam, tetapi juga menyempurnakannya.
Inilah maksud hadits yang diinginkan, karena
demikianlah Rosululloh ‫صي ي ي ي ي ي ي ي ي ييلى الي ي ي ي ي ي ي ي ي ي عليي ي ي ي ي ي ي ي ي ييه وسي ي ي ي ي ي ييلم‬
menerangkan sabdanya dengan praktik

secara langsung yang dilihat manusia setiap
hari.
Maka bagi setiap imam hendaklah

berupaya melaksanakan sholatnya agar
sesuai dengan sunnah Rosul ‫ص ي ي ييلى الي ي ي ي علي ي ي ييه وس ي ي ييلم‬.
Sholat yang sesuai dengan sunnah adalah

sholat yang pendek tetapi sempurna, bukan
sholat yang memperturutkan hawa nafsunya
atau hawa nafsu kebanyakan para
makmumnya yang biasanya ingin sholat

secepat mungkin. Seorang imam adalah

pemikul amanat manusia, dan orang yang
sedang memikul amanat harus menunaikan-
nya dengan yang sebaik-baiknya, dan sholat
yang paling baik adalah yang sesuai dengan
sunnah Rosul ‫صلى ال عليه وسلم‬.
Imam Nawawi ‫ رح ي ي ي ييه الي ي ي ي ي‬berkata: "Makna
hadits ini sangat jelas, yaitu seorang imam

diperintah-kan untuk memendekkan
sholatnya tetapi tidak mengurangi sunnah
Rosul ‫ ص ي ي ييلى الي ي ي ي علي ي ي ييه وس ي ي ييلم‬dan tidak mengurangi
maksud-maksud sholat." (Syarh Nawawi 'ala

Shohih Muslim 2/216)
Syaikh Ibnu Utsaimin ‫ رحييه الي‬berkata: "Para
ahlul ilmi mengatakan, yang dianjurkan

ketika sholat shubuh adalah membaca
Thiwalul Mufashol, dalam sholat maghrib
membaca Qishorul Mufashol, dan sholat
lainnya (zhuhur, ashar, dan isya') membaca

Awashitul Mufashol. Thiwalul Mufashol adalah

dimulai dari Surat Qof sampai dengan Surat
an-Naba', Qishorul Mufashol adalah dimulai
dari Surat adh-Duha sampai dengan akhir al-
Qur'an, dan Awashitul Mufashol adalah
dimulai dari Surat an-Naba' sampai dengan
adh-Dhuha. Inilah yang biasa dilakukan Nabi
‫ص ي ي ييلى الي ي ي ي عليي ي ي ييه وسي ي ي ييلم‬. Boleh juga kadang-kadang
membaca Thiwalul Mufashol ketika sholat

maghrib, sebagaimana Nabi jg kadang-
kadang membacanya pada sholat maghrib."
(Liqo' al-Bab al-Mafluh 3/79)
Perkataan di atas didasari oleh sebuah

hadits dari jalan Sulaiman bin Yasar dari Abu
Huroiroh ‫رضييي ال ي عنييه‬, Beliau berkata: "Aku tidak
pernah sholat bersama seorang pun yang

lebih mirip dengan sholatnya Rosululloh ‫صييلى الي‬
‫ علي ي ي ي ييه وس ي ي ي ييلم‬daripada orang ini (Sulaiman bin
Yasar)." Lalu Beliau berkata:

‫لوذليي إ إ‬ ‫ذك ياَّذن يكإطي يل اللرمكذعتَذي م إ‬

‫ي ي م يمن الظطمه يإر ذوكيذف ي ك‬
‫ف‬ ‫يي ام ك ذ م‬ ‫ك‬
‫إ إ‬
‫صذر ذويذيمقذرأك إف المذممغإرب بإق ذ‬
‫صاَّإر‬ ‫ف المذع م‬ ‫املكمخريذي م إ‬
‫ي ذوكيذف ك‬ ‫ذ‬
‫صيإل ذويذيمقيذرأك إفي المعإذشياَّإء بإذوذسيإط المكمذف ل‬
‫صيإل ذويذيمقيذرأك‬ ‫المكمذف ل‬
‫صمبإح بإطكذوإل المكمذف ل‬

‫صإل‬ ‫إف ال ط‬
"Adalah Beliau (Rosululloh ‫)صي ي ييلى الي ي ي عليي ي ييه وسي ي ييلم‬
memanjangkan dua roka'at pertama

sholat zhuhur dan memendekkan dua
roka'at yang lainnya. Beliau meringkas
sholat ashar. Beliau membaca Qishorul
Mufashol pada sholat maghrib, membaca
Washatul (Awashitul) Mufashol pada
waktu sholat isya', dan membaca Thulul
(Thiwalul) Mufashol pada sholat shubuh."
(HR. Ibnu Majah: 827, dishohihkan oleh
al-Albani dalam Sunan Nasai: 983)

Demikian juga, jika suatu saat

dibutuhkan untuk sholat lebih pendek dari
yang biasa dilakukan Rosululloh ‫صي ييلى الي ي عليي ييه وسي ييلم‬
maka hal itu dibolehkan dengan syarat tidak

dijadikan sebagai kebiasaan. Alasan-nya, jika
hal itu dilakukan setiap hari maka dia akan
menyelisihi sunnah dalam hal mengimami
sholat. Dalam sebuah hadits dari Anas bin
Malik ‫رضي ال عنه‬, Beliau berkata:
‫صيللى الليهك ذعلذمييإه ذوذسيلذم قذياَّذل إفني ذلذمدكخيكل‬ ‫أذلن النلإ ل‬

‫بي ذ‬
‫صيذلإة ذوأذنذياَّ أكإرييكد إطذاَّلذتَذيذهياَّ فذأذمسذيكع بكذكياَّءذ ال ل‬

‫صيإ ف‬
‫ب‬ ‫إفي ال ل‬
‫ص يذلإت إملياَّ أذمعلذ يكم إم يمن إش يلدإة ذومج يإد أكفم يإه‬
‫فذيأذذتذلوكز إف ي ذ‬
‫إممن بكذكاَّئإإه‬
Bahwasanya Nabi ‫ ص ي ي ييلى الي ي ي ي علي ي ييه وس ي ييلم‬berkata:
"Sesungguhnya aku memulai sholat, dan

aku ingin memanjangkan bacaannya, lalu

aku mendengar tangisan anak kecil, lalu
aku meringkas sholatku sebab aku
mengetahui kekhawatiran ibunya
mendengar tangisan anaknya." (HR.
Bukhori: 668 dan Muslim: 723)
Akan tetapi, bacaan panjang yang

melebihi sunnah Rosul ‫ صي ي ي ي ي ييلى الي ي ي ي ي ي عليي ي ي ي ي ييه وسي ي ي ييلم‬jika
sampai memberatkan umatnya maka

menjadi haram hukumnya, karena hal ini
akan menyulitkan dan membuat manusia lari
dari ibadah. Oleh karenanya, Rosululloh ‫صيلى الي‬
‫ علي ي ييه وس ي ييلم‬sangat marah ketika ada salah satu
sahabatnya yang terlalu panjang bacaannya

ketika menjadi imam sehingga menyulitkan
manusia (lihat HR. Bukhori: 6106 dan
Muslim: 465).
KESIMPULAN

1. Hendaklah meringkas (memendekkan)

sholat jika menjadi imam, dan
memanjangkan semau-nya jika sholat
sendirian.
2. Maksud dari memendekkan sholat ketika
menjadi imam adalah menyempurnakan
sholat sebagaimana yang dilakukan oleh
Rosululloh ‫صي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ييلى الي ي ي ي ي ي ي ي عليي ي ي ي ي ي ي ييه وسي ي ي ي ي ي ي ييلم‬, bukan
melaksanakan sholat yang paling pendek

menurut hawa nafsu manusia.
3. Dianjurkan ketika sholat shubuh
membaca Thiwalul Mufashol, dalam sholat
maghrib membaca Qishorul Mufashol, dan
sholat lainnya (zhuhur, ashar, dan isya')
membaca Awashitul Mufashol.
4. Dibolehkan mengurangi atau melebihi
sunnah Nabi ‫ صلى ال عليه وسيلم‬dalam bacaannya
jika ada suatu kebutuhan, asalkan tidak

memberatkan manusia dan tidak
dijadikan kebiasaan setiap hari.

5. Dilarang terlalu panjang bacaannya

melebihi sunnah yang berakibat
memberatkan manusia.
Wallohu A'lam.
Disalin dari Majalah al-Furqon No.105, Ed.01,

Th. Ke-10_1431/2010, Rubrik Soal-Jawab
Agama hal.37-38, Asuhan Ustadz Abu
Ibrohim Muhammad Ali AM ‫خفظه ال‬
Kunjungi Blog Kami:

1. Soal dan Jawab
2. Download eBook Islam
3. Doa dan Dzikir


Java Tutorial

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Java Tutorial

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Bagimana Imam Memendekkan Sholat

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Dalam hal panjang dan pendeknya

‫ علي ي ي ييه وس ي ي ييلم‬antara sholat sendirian dan sholat

berjama'ah. Beliau bersabda:

‫ف فذي يإلن إممنيكه ي يمم‬ ‫إ‬

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

memanjangkan semaunya." (HR.

Akan tetapi, bukanlah yang dimaksudkan

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Ghosyiyah, al-'Alaq, al-Balad, adh-Dhuha,

Oleh karena itu, kita harus mengetahui

sebagaimana dalam sebuah hadits:

‫ت ذوذراءذ إذمي ياَّكم‬ ‫إ ك‬

Dari Anas bin Malik ‫ رضييي الي عنييه‬berkata: "Aku

tidak pernah sholat bersama seorang

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Hadits ini menunjukkan bahwa yang

hanya memendekkan sholat ketika menjadi

menerangkan sabdanya dengan praktik

Maka bagi setiap imam hendaklah

Sholat yang sesuai dengan sunnah adalah

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

secepat mungkin. Seorang imam adalah

Imam Nawawi ‫ رح ي ي ي ييه الي ي ي ي ي‬berkata: "Makna

hadits ini sangat jelas, yaitu seorang imam

maksud-maksud sholat." (Syarh Nawawi 'ala

Syaikh Ibnu Utsaimin ‫ رحييه الي‬berkata: "Para

ahlul ilmi mengatakan, yang dianjurkan

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Awashitul Mufashol. Thiwalul Mufashol adalah

membaca Thiwalul Mufashol ketika sholat

Perkataan di atas didasari oleh sebuah

pernah sholat bersama seorang pun yang

‫ علي ي ي ي ييه وس ي ي ي ييلم‬daripada orang ini (Sulaiman bin

Yasar)." Lalu Beliau berkata:

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

‫لوذليي إ إ‬ ‫ذك ياَّذن يكإطي يل اللرمكذعتَذي م إ‬

‫صمبإح بإطكذوإل المكمذف ل‬

memanjangkan dua roka'at pertama

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Demikian juga, jika suatu saat

maka hal itu dibolehkan dengan syarat tidak

‫صيللى الليهك ذعلذمييإه ذوذسيلذم قذياَّذل إفني ذلذمدكخيكل‬ ‫أذلن النلإ ل‬

‫صيذلإة ذوأذنذياَّ أكإرييكد إطذاَّلذتَذيذهياَّ فذأذمسذيكع بكذكياَّءذ ال ل‬

Bahwasanya Nabi ‫ ص ي ي ييلى الي ي ي ي علي ي ييه وس ي ييلم‬berkata:

"Sesungguhnya aku memulai sholat, dan

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

aku ingin memanjangkan bacaannya, lalu

Akan tetapi, bacaan panjang yang

sampai memberatkan umatnya maka

‫ علي ي ييه وس ي ييلم‬sangat marah ketika ada salah satu

sahabatnya yang terlalu panjang bacaannya

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

1. Hendaklah meringkas (memendekkan)

melaksanakan sholat yang paling pendek

jika ada suatu kebutuhan, asalkan tidak

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

5. Dilarang terlalu panjang bacaannya

Disalin dari Majalah al-Furqon No.105, Ed.01,

Kunjungi Blog Kami:

FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH

Anda mungkin juga menyukai