1 qL2 * h 1 qL2
σa σtekan 8 2 8
1 bh 3 1 bh 2
12 6
1 qL2 * h 1 qL2
σb σtarik 8 2 8
1 bh 3 1 bh 2
12 6
Jika pada balok bekerja beban normal sentris N (tekan) dan beban
merata q, maka pada balok akan terjadi pengurangan tegangan tarik
di bagian bawah dan penambahan tegangan tekan di bagian atas
balok
1 qL2 * h 1 qL2
N 8 2 N 8
σa
bh 1 bh 3 bh 1 bh 2
12 6
1 qL2 * h 1 qL2
N 8 2 N 8
σb
bh 1 bh 3 bh 1 bh 2
12 6
Jika pada balok bekerja beban normal eksentris N (tekan) dan beban
merata q, maka pada balok akan terjadi pengurangan tegangan tarik
di bagian bawah akibat adanya tegangan normal tekan dan tegangan
akibat momen eksentris
1 qL2 * h N * ex * h
N 8 2 2
σb
bh 1 bh 3 1 bh 3
12 12
Jika pada balok bekerja beban normal eksentris N (tekan) dan beban
merata q, maka pada balok akan terjadi pengurangan tegangan tekan
di bagian atas akibat adanya tegangan normal tekan dan tegangan
akibat momen eksentris
1 qL2 * h N * ex * h
N 8 2 2
σb
bh 1 bh 3 1 bh 3
12 12
1 akibat gaya normal N (tekan)
2 akibat momen lentur ML (tekan) 1, 4 dan
3 akibat momen lentur ML (tarik) 5 akibat
gaya normal
4 akibat momen eksentris Mex (tarik)
eksentris
5 akibat momen eksentris Mex (tekan)
Pada saat balok hanya menderita beban q maka pada balok akan
timbul tegangan 2 (tekan) diatas dan tegangan 3 (tarik) di bawah.
Dengan adanya gaya normal eksentris N, tegangan 3 berkurang
setelah pada penampang bekerja 1 (tekan) dan 5(tekan).
Gaya normal N juga menaikkan tegangan tekan 2 akibat adanya
tegangan 1(tekan). Tetapi kenaikkan tegangan di sisi sebelah atas
balok dihambat karena adanya tegangan 4 (tarik).
Dengan adanya normal
eksentris di sebelah bawah
dari sumbu X akan
memberikan keuntungan
ganda yaitu menurunkan
tegangan tarik dibagian bawah
dan kenaikan tegangan tekan
dibagian atas tidak terlalu
besar.
Pengurangan tegangan tarik yang terjadi pada balok sering
dilakukan karena banyak material yang kemampuan menahan
tegangan tarik jauh lebih kecil daripada kemampuan menahan
tegangan tekan. Sebagai contoh pada batang atau balok yang
terbuat dari beton, kemapuan menahan tegangan tekan dari
beton lebih dari 10X kemampuan menahan tegangan tarik.
Pemberian tegangan normal tekan
eksentris (sentris) merupakan
konsep dasar perkuatan batang
(beton) yang menderita tegangan
tarik terlalu tinggi.
10000 5000
σa 31805 kN/m 2 31.805 MPa (tekan)
0.8 * 1.3 1/6 * 0.8 * 1.32
10000 5000
σb 12574 kN/m 2 12.574 MPa (tarik)
0.8 * 1.3 1/6 * 0.8 * 1.32
Jika pada balok bekerja gaya normal eksentris N = 10000 kN dan ex = 20
cm, tegangan yang terjadi pada balok adalah :
100 * 20 * 10 2000sin60 * 10
VA VB 1866.025 kN
20
MI 1866.025 * 4 0.5 * 100 * 4 2 6641.1 kNm
Pada titik I bekerja
Momen Luar MI = 6664.1 kNm (+)
Gaya normal sentris Pcos60 = 1000 kN
Gaya normal eksentris N = 10000 kN.
A = 0.8*1.3=1.04 m2
Ix=1/12*0.8*1.33 = 0.146467 m4
Contoh :
Contoh :
N 10000 kN
σ1 9615.385 2
9.615 MPa (tekan)
A 1.04 m
10000 * 0.3 * 0.65 kN
σ2 13313.6095 2
13.314 MPa (tarik)
0.146467 m
Contoh :
6641.1 * 0.65 kN
σ5 29472.27 2
29.472 MPa (tekan)
0.146467 m
6641.1 * 0.65 kN
σ6 29472.27 2
29.472 MPa (tarik)
0.146467 m
Contoh :
75 * 15 * 77.5 45 * 40 * 50
65 * 15 * 22.5 85 * 15 * 7.5
30 * 25 * 45
y
4425
y 39.534 cm
1
Ix * 75 * 15 3 75 * 15 * (77.5 - 39.534) 2
12
1
* 45 * 40 3 45 * 40 * (50 - 39.534) 2
12
1
* 65 * 15 3 65 * 15 * (22.5 - 39.534) 2
12
1
* 85 * 15 3 85 * 15 * (7.5 - 39.534) 2
12
1
* 25 * 30 3 - 30 * 25 * (45 - 39.534) 2
12
Ix 3634663.665 cm 4
Contoh :
A 75 * 15 45 * 40 65 * 15 85 * 15 30 * 25
A 4425 cm 2
75 * 15 * 42.5 45 * 40 * 42.5
65 * 15 * 42.5 85 * 15 * 42.5
30 * 25 * 42.5
x
4425
x 42.5 cm
1 1
Iy * 15 * 75 3 * 40 * 45 3
12 12
1 1
* 15 * 65 3 * 15 * 85 3
12 12
1
* 30 * 25 3
12
Iy 1902968.75 cm 4
Contoh :
Contoh :
A 4425 cm 2 Ix 3634663.665 cm 4
N 10000 kN
σ1 22598.87 2
22.599 MPa (tekan)
A 0.4425 m
2453.4 * 0.45466 kN
σ2 30689.575 2
30.69 MPa (tarik)
0.03634663665 m
2453.4 * 0.39534 kN
σ3 26685.472 2
26.685 MPa (tekan)
0.03634663665 m
PN 1000 kN
σ4 2259.887 2
2.26 MPa (tekan)
A 0.4425 m
Contoh :
A 4425 cm 2 Ix 3634663.665 cm 4
N 10000 kN
σ1 22598.87 2
22.599 MPa (tekan)
A 0.4425 m
2453.4 * 0.45466 kN
σ2 30689.575 2
30.69 MPa (tarik)
0.03634663665 m
39.534
σ3 * 30.69 26.685 MPa (tekan)
45.466
1000
σ4 * 22.599 2.26 MPa (tekan)
10000
Contoh :
A 4425 cm 2 Ix 3634663.665 cm 4
6641.1 * 0.45466 kN
σ5 83073.505 2
83.074 MPa (tekan)
0.03634663665 m
6641.1 * 0.39534 kN
σ6 72234.812 2
72.235 MPa (tarik)
0.03634663665 m
Contoh :
A 4425 cm 2 Ix 3634663.665 cm 4
6641.1 * 30.69
σ5 83.075 MPa (tekan)
2453.4
6641.1 * 26.685
σ6 72.234 MPa (tarik)
2453.4
Contoh :
A 4425 cm 2 Iy 1902968.75 cm 4
1250 * 0.425 kN
σ7 27916.906 2
27.917 MPa (tarik)
0.0190296875 m
1250 * 0.425 kN
σ8 27916.906 2
27.917 MPa (tekan)
0.0190296875 m
42.5
σ8 * 27.917 27.917 MPa (tekan)
42.5
σ1 22.599 MPa σ2 30.69 MPa (tarik)
σ3 26.685 MPa
σ4 2.26 MPa
σ5 83.074 MPa
? σ6 72.234 MPa
σ3 26.72 MPa
σ4 2.26 MPa
σ5 83.074 MPa
σ6 72.234 MPa
σ3 26.72 MPa
σ6 72.234 MPa
Momen negatif maksimum terjadi pada tumpuan A atau pada tumpuan B. Momen negatif
hanya akan dipengaruhi oleh beban q. Rumus umum untuk mencari momen negatif pada
tumpuan A atau B akibat beban q yaitu : M = ½ q a2 (dengan a adalah panjang kantilever).
Makin panjang jarak a maka momen negatif makin besar.
Momen positif maksimum terjadi pada titik dimana gaya geser = nol atau gaya geser
berubah tanda dari positif ke negatif (atau sebaliknya).
Gaya geser = nol (atau berubah tanda) kemungkinan akan terjadi pada daerah antara titik
A dan P, pada posisi beban P atau pada daerah antara titik P dan titik B
Contoh :
Gaya geser pada titik A ada dua yaitu D = -12.5 kN dan D = +41 54167 kN
Gaya geser pada titik P dapat dihitung dengan pendekatan D = 54.04167 – 12*5=-5.958kN
Dengan gaya geser D pada posisi titik P = - 5.958 kN, maka momen positif maksimum akan
terjadi pada daerah antara titik A dan titik P.
Jika X adalah posisi dari gaya geser = nol, maka jarak X dapat dihitung dengan rumus
D = -q*X + VA = 0 → X = VA/q = 54.04167/5 = 10.808334 m dari ujung kiri balok. Atau X
mempunyai jarak 8.308334 m dari tumpuan A.
Contoh :
Untuk mencari momen positif maksimum juga dapat dilakukan dengan rumus :
MX = -1/2*5* 10.8083342 + 54.04167*8.308334 = 156.946 kNm.
Perhitungan momen positif
maksimum tidak selalu
memerlukan penggambaran
bidang gaya dalam.
Contoh :
Contoh :
Gaya geser pada titik A ada dua yaitu D = -12.5 kN dan D = +56.20833kN
Gaya geser pada titik P dapat dihitung dengan pendekatan D = 68.70833 – 12*5= 8.708 kN
Pada titik P terdapat dua gaya geser (karena adanya lompatan gaya geser). Gaya geser kedua
diperoleh dari 8.708 – 50 = - 41.29167 kN
Dengan gaya geser D pada posisi titik P yang berubah dari positif menjadi negatif, maka momen
maksimum akan terjadi pada titik P.
Contoh :
Ix 4659580.662 cm 4 0.046595806 m 4
Iy 4087211.538 cm 4 0.040872115 m 4
200 kN
σ1 341.88 0.342 MPa
0.585 m2
98.376 * 0.38312 kN
σ2 808.8672 0.809 MPa
0.04659580 m2
56.688
σ3 * 0.809 1.197 MPa
38.312
15.625
σ4 * 0.809 0.129 MPa
98.376
15.625
25.641 * 0.378205 kN σ5 * 1.197 0.19 MPa
σ6 237.266 0.237 MPa 98.376
0.040872115 m2
62.1795
σ7 * 0.237 0.3896 MPa
37.8205
Contoh :
σ1 0.342 MPa σ2 0.809 MPa σ4 0.129 MPa
Ada perubahan
statis momen