MODUL II - DasarPengukuranAkustikRuang - v2 PDF
MODUL II - DasarPengukuranAkustikRuang - v2 PDF
MODUL II
DASAR PENGUKURAN AKUSTIK RUANG
2.2. Peralatan
1. Loudspeaker aktif
2. Mikrofon BSWA
3. Sound card
4. Komputer notebook dengan perangkat lunak akustik Real Time Analyzer
5. Kabel ekstensi mikrofon
6. Kabel ekstensi elektrik
7. Tripod
8. Meteran pengukur panjang
9. Amplifier
2. 1
Modul II – Dasar Pengukuran Akustik Ruang
Tingkat tekanan suara pantul (Lp(r), dalam dB) dipengaruhi oleh besaran yang disebut
konstanta ruang (R). Besaran ini dipengaruhi koefisien absorpsi rata-rata ruangan. Koefisien
absorpsi rata-rata didefinisikan secara matematis dengan persamaan:
2. 2
Modul Praktikum TF-3206 Laboratorium Teknik Fisika IV
S i i
i 1
n (2.2)
Si
i 1
dengan:
αi : koefisien absorpsi material permukaan dalam ruang ke-i [-]
Si : luas permukaan material permukaan dalam ruang ke-i [m2]
Pada tahun 1898, Wallace Clement Sabine menemukan metode untuk menentukan salah satu
parameter utama akustik ruang, yaitu waktu dengung. Waktu dengung (T60 [s]) adalah waktu
yang diperlukan oleh suara dalam ruangan untuk meluruh sebesar 60 dB dari tingkat tekanan
suara mula-mula sejak sumber suara dihentikan, yaitu berhenti memancarkan suara.
Hubungan sederhana antara koefisien absorpsi rata-rata ruangan dan waktu dengung menurut
Sabine ialah sebagai berikut:
V
T60 0,161 (2.6)
S
dengan:
S : luas total permukaan ruangan [m2]
2. 3
Modul II – Dasar Pengukuran Akustik Ruang
Pada praktiknya, sulit untuk mendapatkan situasi di mana suara dalam ruangan dapat
meluruh sebesar 60 dB dari tingkat tekanan suara mula-mula. Untuk itu, waktu dengung T60
dapat dihampiri dengan beberapa parameter alternatif sebagai berikut:
1. EDT [s], yaitu waktu peluruhan 60 dB yang dihitung dengan regresi linear terhadap kurva
peluruhan tingkat tekanan suara di antara 0 dan –10 dB.
2. T20 [s], yaitu waktu peluruhan 60 dB yang dihitung dengan regresi linear terhadap kurva
peluruhan tingkat tekanan suara di antara –5 dan –25 dB.
3. T30 [s], yaitu waktu peluruhan 60 dB yang dihitung dengan regresi linear terhadap kurva
peluruhan tingkat tekanan suara di antara –5 dan –35 dB.
Ilustrasi perhitungan waktu dengung EDT, T20, dan T30 berdasarkan kurva peluruhan tingkat
tekanan suara ditampilkan pada gambar berikut.
Selain waktu dengung, parameter akustik ruang yang juga umum digunakan ialah indeks
kejelasan (C80) dan definisi (D50). C80 didefinisikan sebagai rasio logaritmis [dB] dari energi dari
suara langsung yang datang ke suatu titik pada waktu t = 0 s.d. 80 ms, terhadap energi suara yang
datang berikutnya. Secara matematis:
0 , 080 s
p
2
(t )dt
C80 10 log 0
(2.8)
p
2
(t )dt
0 , 080 s
Adapun D50 didefinisikan sebagai persentase [%] dari energi suara yang datang ke suatu titik
pada waktu t = 0 s.d. 50 ms, terhadap total energi suara keseluruhan. Secara matematis:
2. 4
Modul Praktikum TF-3206 Laboratorium Teknik Fisika IV
0, 050 s
p
2
(t )dt
D50
0
(2.9)
p
2
(t )dt
0
Nilai C80 dan D50 yang dipersyaratakan untuk suatu ruangan bergantung pada jenis aktivitas
yang umumnya dilakukan di dalamnya. Secara umum, semakin tinggi kebutuhan akan kejelasan
suara dalam ruang, maka semakin tinggi nilai C80 dan D50 yang dipersyaratkan untuk ruangan
tersebut.
( x )dx 1
(2.10)
Jika sinyal impuls dikenakan kepada suatu sistem, maka akan didapatkan respon impuls yang
menggambarkan karakteristik dinamik dari sisten tersebut. Dalam aplikasi akustik ruang, respon
impuls memungkinkan untuk mendapatkan ciri atau karakteristik akustik suatu ruang, dengan
menggunakan teknik-teknik pengolahan sinyal.
3. Gambar denah ruangan dan tentukan titik-titik ukur dengan mempertimbangkan fenomena
medan suara di dalam ruangan.
4. Letakkan sumber suara (loudspeaker) pada posisi tertentu dalam ruangan, umumnya
diletakkan sesuai dengan kondisi sebenarnya ketika ruangan tersebut digunakan.
5. Ukur dimensi ruangan dan dimensi bahan-bahan permukaan ruangan.
2. 5
Modul II – Dasar Pengukuran Akustik Ruang
6. Dalam kondisi sumber suara (loudspeaker) tidak menyala, ukur tingkat tekanan suara di
setiap titik ukur dalam rentang frekuensi 63 Hz s.d. 8 kHz dengan skala 1/1 oktaf. Rekam
hasilnya selama sekitar 10 detik dengan menggunakan perangkat lunak Real Time Analyzer.
7. Hidupkan sumber suara (loudspeaker). Bangkitkan sinyal white noise secara kontinu dengan
menggunakan perangkat lunak Real Time Analyzer.
8. Ukur tingkat tekanan suara di setiap titik ukur dalam rentang frekuensi 125 Hz s.d. 4 kHz
dengan skala 1/3 oktaf. Rekam hasilnya selama sekitar 10 detik dengan menggunakan
perangkat lunak Real Time Analyzer.
9. Untuk mengukur waktu dengung dan parameter-parameter akustik ruang lainnya, sumber
suara (loudspeaker) diletakan di tengah ruangan, bangkitkan sinyal respon impuls dengan
menggunakan perangkat lunak Real Time Analyzer. Rekam parameter akustik ruang di setiap
titik ukur dalam rentang frekuensi 125 Hz s.d. 4 kHz dengan skala 1/3 oktaf.
2. 6
Modul Praktikum TF-3206 Laboratorium Teknik Fisika IV
2. 7