Anda di halaman 1dari 2

20 Fisiologi cardiovaskular dan Anastesi

Konsep utama :
1. Berbeda dengan potensial aksi dalam akson, lonjakan potensial aksi jantung
diikuti oleh fase plateau yang berlangsung 0,2-0,3 detik. Sedangkan potensial
aksi untuk otot rangka dan persarafan bersamaan dengan terbukanya saluran
natrium di membran sel, pada otot jantung dimulai dengan natrium voltage
gated (lonjakan) dan dipertahankan oleh kalsium voltage gate (plateu).
2. Agen inhalasi mampu menekan otomatis nodus sino atrial (SA). Agen ini
terlihat hanya memiliki satu-satunya efek langsung pada nodus atrio
ventrikular (AV), memperpanjang waktu konduksi dan meningkatkan
refractoriness. Kombinasi dari efek tersebut mungkin menjelaskan tentang
frekuensi kejadian pada junctional takikardi saat agen antikolinergik berperan
untuk sinus bradikardi selama anastesi inhalasi; alat pacu jantung bekerja
lebih cepat dari yang ada di SA.
3. Studi menunjukkan bahwa anastesi volatile menekan kontraktilitas miokard
dengan menurunkan masuknya Ca2+ kedalam sel saat depolarisasi berlangsung
(mempengaruhi tipe T dan L kalsium channel), mengubah kinetika pada saat
pelepasan dan penyerapan kedalam retikulum sarkoplasma, dan menurunkan
sensitifitas kontraksi protein pada kalsium.
4. Karena normal cardiac index (CI) mempunyai jangkauan yang luas, ini
merupakan pengukuran yang relatif tidak sensitif pada kinerja ventrikular.
Kelainan pada CI biasanya mencerminkan gangguan ventrikel.
5. Tanpa adanya hipoksia atau anemia berat, pengukuran saturasi adalah cara
yang paling tepat untuk cardiac output.
6. Pasien dengan kekuatan ventrikel yang lemah sangat dipengaruhi oleh waktu
normal atrial sistol.
7. Cardiac output pada pasien dengan gangguan ventrikel kanan atau kiri sangat
sensitif pada peningkatan akut atfreload.
8. Fraksi ejeksi ventrikel, jarak dari volume ventrikel akhir-diastolic yang
dikeluarkan, adalah pengukuran klinis sistolik yang paling sering digunakan.
9. Fungsi diastolik ventrikel kiri dapat dinilai secara klinis oleh Doppler ECG
pada pemeriksaan transthoracal atau transesophangeal.
10. Karena endokardium dikenai teknan intramural terbesar selama sistol, dan
cenderung menjadi yang paling rentan terhadap iskemik saat peningkatan
tekanan perfusi koroner.
11. Kegagalan jantung menjadi semakin bergantung pada katekolamin yang
bersirkulasi, penarikan secara tiba-tiba pada aliran simpatis atau penurunan
tingkat sirkulasi katekolamin, seperti yang dapat terjadi setelah induksi
anastesi, dapat menyebabkan dekompensasi jantung akut.

Ahli anastesi harus memiliki pemahaman tentang fisiologi kardiovaskular baik


untuk signifikansi ilmiahnya dalam anastesi dan untuk praktik dalam manajemen pasien.
Keberhasilan dan kegagalan pada anastesi biasanya dilihat dari kemampuan praktisi
dalam menerapkan fisiologi kardiovaskular. Bab ini membahas tentang fisiologi jantung,
sirkulasi sistemik dan patofisiologi gagal jantung.
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Fungsinya untuk
menyediakan oksigen dan nutrisi ke jaringan dan membawa hasil produk metabolisme.
Jantung memompa darah melalui dua sistem vaskular. Normalnya tekanan rendah pada
sirkulasi pulmonal, darah vena mengalir melewati membran kapiler alveolar, mengambil
oksigen, dan membuang CO2. Pada tekanan tinggi, darah arteri yang membawa oksigen
dipompakan untuk metabolisme jaringan, dan hasil metabolisme diambil untuk dibuang
oleh paru-paru, lambung, atau hati.

Jantung
Meskipun secara anatomi hanya satu organ, fungsi jantung terbagi menjadi pompa
kanan dan kiri, dan terdiri dari atrium dan ventrikel. Atrium berfungsi sebagai saluran
dan pompa awal, dimana ventrikel berfungsi sebagai bilik pompa utama. Ventrikel kanan
menerima darah vena sistemik (tidak mengandung oksigen) dan di pompakan ke sirkulasi
pulmonal, dimana ventrikel kiri menerima darah vena pulmonal (mengandung oksigen)
dan dipompakan ke sirkulasi sistemik. Empat katup biasanya memastikan aliran searah
yang melalui setiap bilik. Aksi pompa jantung normal adalah hasil dari serangkaian
peristiwa yang kompleks yang dikendalikan secara elektrik dan mekanis. Peristiwa listrik
mendahalui yang mekanis.
Jantung terdiri dari otot lurik khusus yang ada di jaringan ikat rangka. Otot
jantung terbagi di atrium, ventrikular, pemicu khusus dan sel penghantar. Sifat self-
excitatory dari sel otot jantung dan organisasi yang unik memungkinkan jantung
berfungsi sebagai pompa yang sangat efesien. Hubungan serial resistensi rendah (disk
intercalated) antara sel-sel miokardial individu memungkinkan penyebaran yang cepat
dan teratur dari depolarisasi disetiap ruang pompa. Aksi listrik mudah menyebar dari satu
atrium ke atrium lain dan dari satu ventrikel ke ventrikel lain melalui jalur konduksi
khusus. Hubungan langsung antara atrium dan ventrikel kecuali melalui nodus
atrioventikular (AV) menunda konduksi dan memungkinkan kontraksi atrium untuk
memicu ventrikel.

Anda mungkin juga menyukai