Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
2
3
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini pertumbuhan industri di Indonesia sangatlah pesat. Hal ini
dibuktikan dengan survei BPS pada tahun 2013 dengan jumlah industri skala
besar sedang adalah sebanyak 23.941 buah, industri skala kecil sebanyak 531.351
buah, dan industri skala mikro adalah sebanyak 2.887.015 buah. Subsektor karet
terdiri dari 1.592 buah dan subsektor tekstil terdiri dari 2.232 buah. Banyaknya
jumlah industri yang ada tentunya akan berbanding lurus terhadap limbah yang
dihasilkan dari industri termasuk limbah cair yang mengandung logam berat,
salah satunya yaitu industri tekstil batik.
Limbah industri tekstil timbul akibat penggunaan zat pewarna yang masih
melekat setelah digunakan (Dwi P. Sasongko, 2010). Dalam air limbah tekstil
mengandung logam berat seperti Cr (chromium) dan bahan-bahan pencemar
yang sangat kompleks dan memiliki intensitas warna yang tinggi. Nilai chemical
oxygen demand (COD) dan biological oxygen demand (BOD) untuk limbah
tekstil berkisar antara 150-12.000 mg/L dan 80-6.000 mg/L. Nilai tersebut
melebihi ambang batas baku mutu limbah cair industri tekstil apabila kita tinjau
dari Permen LH No. 5 tahun 2014.
Apabila limbah cair tersebut tidak diolah dengan benar maka dapat
mengakibatkan logam berat terakumulasi dan masuk ke dalam rantai makanan
dan membahayakan masyarakat yang tinggal sekitar industri batik tersebut.
Karena logam chromium yang masuk ke dalam tubuh dapat memicu munculnya
kelainan dan keluhan penyakit berbahaya di dalam jaringan tubuh seperti
kerusakan hati, paru-paru, ginjal dan kelainan pada pembuluh darah.
Di sisi lain, Provinsi Lampung juga memiliki banyak sektor industri karet
yaitu dengan lahan perkebunan karet seluas 94.619 Ha dan produksi karet
mencapai 50.378 ton per tahun (Badan Pusat Statitik Provinsi Lampung, 2014).
Semakin banyaknya karet yang diproduksi maka limbah yang dihasilkan juga akan
semakin bertambah. Pada pengolahan air limbah industri karet menggunakan
proses activated sludge akan menghasilkan limbah padat berupa lumpur (Waste
Activated Sludge/ WAS). WAS memiliki komponen utama yang sama dengan
lumpur aktif yaitu berupa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, protozoa, dan
rotifera. Menurut Gadd (1990), Mikroorganisme seperti jamur, khamir, alga dan
bakteri secara efisien dapat menyerap radionuklida dan logam-logam berat dari
lingkungan eksternalnya.
Disamping itu, salah satu sumber alam berupa bahan tambang yang
ketersediannya tersebar di Indonesia adalah batuan zeolit. Harga zeolit hanya
sekitar Rp. 7.500/kg. Zeolit juga terkenal sebagai adsorben yang memiliki
kemampuan untuk menurunkan kadar zat-zat organik yang ada pada limbah
industri tekstil batik Lampung sebelum dibuang ke perairan.
Berdasarkan penelitian terdahulu penggunaan limbah lumpur proses
activated sludge industri karet sebagai adsorben mempunyai daya serap yang
tinggi terhadap logam berat, bahkan sampai 90% (Salmariza, 2012). Namun
adsorben tersebut belum dapat menurunkan nilai COD dan BOD dari limbah
tekstil, sehingga untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian dari peneliti
sebelumnya, kami menggunakan WAS yang termodifikasi zeolit alam Lampung
(klipnotilolit) sebagai adsorben agar tidak hanya didapatkan persentase
2
penurunan logam berat saja namun juga disertai penurunan bahan organik berupa
COD dan BOD dari limbah cair tekstil batik Lampung.
1.5. Kegunaan
Diperoleh adsorben hasil sintesis dari limbah karet proses activated
sludge yang termodifikasi zeolit alam Lampung (klipnotilolit) yang dapat
diaplikasikan sebagai adsorben untuk mengurangi kandungan logam berat
serta menurunkan nilai COD dan BOD pada limbah cair industri tekstil batik
Lampung sekaligus meningkatkan nilai ekonomi zeolit alam Lampung dan limbah
industri karet.
pigmen, zat warna dan pelarut organic, dan limbah Asam (Rudi Nungoho dan
ikbal, 2005). Limbah yang dihasilkan didapat dari zat warna yang
masih tertinggal setelah proses pencucian dan perendaman batik.
Berikut adalah tabel baku mutu air limbah industri tekstil yang
dikeluarkan oleh menteri lingkungan hidup tahun 2014 (Tabel 2.1):
Tabel 2.1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014
Parameter Kadar Paling Tinggi Beban Pencemaran Paling
(mg/L) Tinggi (kg/ton)
BOD5 60
(mg/L) 60
PENCEMARAN
COD 150 MAKSIMUM
15 (kg/ton)
TSS 50 5
Fenol Total 0,5 0,05
Krom Total 1,0 0,1
Amonia Total 80 0,8
Sulfida 0,3 0,03
Minyak dan Lemak 3 0,3
pH 6,0-9,0
3
Debit Limbah Paling 100 m ton/produk tekstil
Tinggi
2.5. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses akumulasi adsorbat pada permukaan adsorben
yang disebabkan karena adanya gaya tarik antar molekul adsorbat dengan
permukaan adsorben. Interaksi yang terjadi pada molekul adsorbat dengan
5
permukaan kemungkinan lebih dari satu interaksi,hal itu tergantung pada struktur
kimia pada masing- masing komponen (Setyaningtyas, 2005).
Studi literatur
sama dengan jarak antar atom dalam padatan. Jika seberkas sinar X ditembakkan
kepadatan, sebagian dari sinar tersebut akan disebarkan ke segala arah oleh
elektron dari atom atau ion yang terletak pada jalur datangnya sinar. Susunan
atom yang tertentu dari kristal mengakibatkan sebaran sinar tersebut akan
melewati jalur yang berbeda. Akibatnya, gelombang sinar tersebut memiliki fasa
yang berbeda sehingga dapat terjadi interferensi saling meniadakan atau
interferensi saling memperkuat yang akan menimbulkan sinar difraksi.
4) FTIR
Untuk mengetahui gugus fungsi material adsorben dan kandungan ion
logam pada air limbah sebelum dan sesudah dilakukan kontak dengan adsorben.
.......... (1)
dan bahan
Transfortasi Bandar Lampung-Natar untuk
80.000
mengambil limbah padat lumpur aktif
Transfortasi Bandar Lampung-Kemiling untuk
mengambil limbah cair industi tekstil batik 80.000
Lampung
Perjalanan Bandar Lampung-Institut Teknologi
300.000
Bandung untuk analisis data
PerjalananInstitut Teknologi Bandung-Bandar
300.000
Lampung untuk analisis data
Penginapan dan konsumsi di Bandung untuk
1.000.000
penginapan dan konsumsi
4 Lain-lain: internet, administrasi, fotocopy pustaka,
pembuatan laporan
Pembuatan laporan 200.000
Fotokopi literatur dan internet 80.000
Publikasi makalah ilmiah 200.000
Jumlah 12.500.000
DAFTAR PUSTAKA
Habibi, Islam, 2012, Tinjauan Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tekstil
PT. Sukun Tekstil Kudus, Universitas Negeri Yogyakarta.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Tentang Baku Mutu Air
Limbah, 2014, [diakses pada tanggal 10 september 2016].
Rudi Nugroho dan Ikbal, 2005, Pengolahan Air Limbah Berwarna Industri Tekstil
Dengan Proses AOPs, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
BPPT Vol.1 No.2.
Sasongko, Dwi P. Dan Tresna, Wildan Panji, 2010, Identifikasi Unsur dan Kadar
Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan
Neutron, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH Vol.27.
Suprihatin, Hasti, 2014, Kandungan Organik Limbah Cair Industri Batik Jetis
Sidoarjo dan Alternatif Pengolahannya, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
Universitas Riau.
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Institusi Universitas Lampung Universitas Indonesia
Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk- 2001 – 2006 2009 – 2010
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-M.
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah
pemakaian (Rp) (Rp)
Transportasi ke Untuk membeli 5 kali 40.000 200.000
Tanjung Karang alat dan bahan perjalanan
Transfortasi Untuk 4 kali 20.000 80.000
Bandar mengambil perjalan
Lampung-Natar limbah padat
lumpur aktif
Transfortasi Untuk 4 kali 20.000 80.000
Bandar mengambil perjalanan
Lampung- limbah cair
Kemiling industi tekstil
batik Lampung
Perjalanan Untuk analisis 1 kali 300.000 300.000
Bandar data perjalanan
Lampung-Institut
Teknologi
Bandung
PerjalananInstitut Untuk analisis 1 kali 300.000 300.000
Teknologi data perjalanan
Bandung-Bandar
Lampung
Penginapan dan Untuk 2 malam 500.000 1.000.000
konsumsi di penginapan dan
Bandung konsumsi
SUB TOTAL (Rp) 1.960.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah
pemakaian (Rp) (Rp)
Pembuatan Untuk edit, 1 paket 100.000 200.000
laporan penggandaan,
jilid
Fotokopi Penggandaan 1 paket 80.000 80.000
literatur dan literatur dan
internet biaya internet
Publikasi Untuk I kali 200.000 200.000
makalah publikasi dan
ilmiah presentasi
SUB TOTAL (Rp) 480.000
Total (Keseluruhan) 12.500.000
20